PENDAHULUAN
produktivitas usaha, peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan pelaku utama dan
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan untuk ikut serta dalam
Diharapkan dengan adanya penyuluh Perikanan, para pelaku usaha utama dan
pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan dapat berubah pola pikir dan
perilaku dalam kegiatan usahanya ke arah yang lebih baik melalui teknologi
dalam rencana tindak lanjut kegiatan Penyuluh Perikanan, yang tentu saja
BPPP Medan.
bagian pantai timur wilayah Provinsi Aceh yang beribukota Lhoksukon. Terletak
1
pada koordinat 96.52.00o-97.31.00 o Bujur Timur dan 04.46.00o –
3.296,86 km2 atau 329.686 Ha. Dengan panjang garis pantai 51 Km, dan
kewenangan kabupaten adalah sampai 4 mil laut, maka luas wilayah laut
kewenangan ini adalah 37.744 Ha atau 3.774,4 Km2. Wilayah Kecamatan yang
paling luas adalah Kecamatan Paya Bakong yang meliputi 12.69% dari luas
sempit daerahnya adalah Kecamatan Lapang dengan luas hanya 19.27 Km 2. Untuk
Tabel 1.
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara
2
15 Langkahan 150,52 4,98
16 Seunuddon 100,63 3,05
17 Baktiya 158,67 4,81
18 Baktiya Barat 83,08 2,52
19 Lhoksukon 243,00 7,37
20 Tanah Luas 30,64 0,93
21 Nibong 44,91 1,36
22 Samudera 43,28 1,31
23 Syamtalira Aron 28,13 0,85
24 Tanah Pasir 20,38 0,62
25 Lapang 19,27 0,58
26 Muara Batu 33,34 1,01
27 Dewantara 39,47 1,20
Jumlah 3.296,86 100,00
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Aceh Utara terdiri atas dataran dan
daerah yang berbukit-bukit. Sebanyak 760 desa di Aceh Utara terletak di dataran
Utara mengalir 8 sungai yang bermuara ke Selat Malaka, yakni Krueng Buloh,
Krueng Ceuko, Krueng Peuto dan Krueng Jambo Aye. Selain sungai, di
kabupaten ini terdapat pula 4 gunung dengan ketinggian berkisar antara 776 m
hingga 2.839 m.
udara, suhu, kelembaban, banyaknya hujan dan intensitas hujan. Rata-rata tekanan
udara yang terjadi selam bulan Januari hingga Desember adalah 1010,81 ppm
dengan kelembaban rata-rata mencapai 85%. Suhu udara yang terjadi selam tahun
2016 rata-rata 27,04 0C. Di wilayah Aceh Utara, curah hujan yang terjadi selama
tahun 2016 relatif tinggi. Setiap bulan terjadi hujan rata-rata perbulannya 13 hari.
3
Tabel 2.
Kondisi Klimatologi Kabupaten Aceh Utara
Tekanan Curah
Suhu Rata- Kelembaban Banyaknya
Bulan Udara Hujan
Rata Rata-Rata Hari Hujan
Rata-Rata (MM)
Januari 1011,5 26,60 85 30,20 11
Februari 1011,5 26,45 83 43,70 9
Maret 1010,9 27,30 84 86,00 14
April 1010,4 27,10 87 168,90 11
Mei 1010,0 27,80 83 225,10 11
Juni 1010,1 27,10 84 1,60 5
Juli 1010,5 27,620 83 128,10 15
Agustus 1010,9 27,80 83 15,50 9
September 1011,4 27,10 84 142,60 23
Oktober 1011,2 27,80 87 114,30 16
November 1010,4 26,60 87 79,00 16
Desember 1010,9 26,60 86 166,10 16
Rata-Rata 1010,81 27,04 85 100,09 13,00
tahun 2016 mengalami pertambahan sebesar 193.492 jiwa. Kabupaten Aceh Utara
yang memiliki luas wilayah sebesar 3.296,86 km2 memiliki tingkat kepadatan
penduduk sebesar 164 jiwa/Km yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada dan
1.2. Tujuan
dan kesejahteraannya.
4
BAB II
di kolam, sungai, danau, rawa dan waduk untuk mencari nilai ekonomis untuk
kebutuhan hidupnya.
Daerah dalam mengembang visi dan misi mewujudkan visinya atau sebaliknya
mewujudkan visinya.
Tabel 3.
Unsur-Unsur Faktor Lingkungan Internal
5
Unsur-Unsur Lingkungan Internal
No Aspek No Kekuatan No Kelemahan
memadai
3 Tersedianya lembaga 3 Ketersediaan sarana dan
keuangan yang prasarana pendukung
memadai aktivitas budidaya udang
vaname sangat rendah
2 Sosial Budaya 1 Meningkatnya 1 Produktivitas masyarakat
kepedulian dan jumlah rendah karena kualitas
LSM yang bergerak di SDM yang rendah
bidang pemberdayaan menyangkut
masyarakat keterampilan,
pengetahuan, etos kerja
dan sikap mental
2 Sebagian besar
masyarakat pelaku usaha
perikanan di wilayah
dataran tergolong
keluarga miskin
3 Terbatasnya lapangan
pekerjaan dan rendahnya
pertumbuhan angkatan
kerja
4 Terbatasnya sarana dan
prasarana perhubungan,
pendidikan, kesehatan,
listrik dan air bersih
5 Masih ada anak petani
budidaya yang
kehilangan orang tuanya
dan mengalami kesulitan
dalam memperoleh
pendidikan yang layak
6 Terbatasnya jumlah guru
dan tenaga kesehatan di
wilayah pesisir
3 Politik 1 Adanya komitmen 1 Belum adanya
yang kuat dari mekanisme yang jelas
Pemerintah Daerah tentang perlibatan
dalam upaya stakeholders dalam
pembangunan dan pembinaan masyarakat
pengembangan 2 Masyarakat masih
ekonomi perikanan dipandang sebagai objek
secara keseluruhan pembangunan
4 Teknologi 1 Belum tersedianya 1 Teknologi yang
bantuan teknis yang digunakan masih bersifat
diperlukan untuk tradisional
membangun kembali 2 Masih kurangnya tempat
kegiatan budidaya lahan budidaya
udang vaname yang 3 Terbatasnya informasi
6
Unsur-Unsur Lingkungan Internal
No Aspek No Kekuatan No Kelemahan
masih terbatas sifatnya dan pengenalan
teknologi kepada
masyarakat lokal
4 Belum terealisasinya
bantuan teknis yang
mamadai
terdiri dari BPD, LSM, PKK Karang Taruna, Koperasi dan KUD. Disamping itu
tani, KUB (Kelompok Usaha Bersama) dan kelompok Binaan Penyuluh pelaku
Tabel 4.
Alternatif-Alternatif Solusi Permasalahan Kelembagaan
No Solusi
1 Pengembangan organisasi pelaku usaha budidaya
2 Peningkatan partisipasi budidaya udang vaname
3 Memperkuat posisi budidaya udang vaname pelaku usaha perikanan
4 Mengurangi ketergantungan pada pengumpul
5 Harga dasar udang vaname
6 Peningkatan pendapatan petani pembudidaya
7 Evaluasi bantuan Pemerintah
8 Peningkatan perhatian/pemahaman Pemda
9 Penguatan/pengembangan kelembagaan pembudidaya
10 Peningkatan pengawasan
11 Peningkatan koordinasi antar budidaya organisasi/instansi Pemda
12 Peningkatan kapasitas SDM
13 Meningkatkan manajemen usaha
14 Perda persaingan usaha yang sehat
15 Peningkatan kemitraan usaha
7
2.4. Pembangunan dan Pengembangan Kapasitas Sarana dan Prasarana
dan transportasi budidaya yang ada. Hal ini bertujuan untuk memperlancar
biaya pemasaran. Satu hal penting dalam upaya meningkatkan aksebilitas ini
adalah adanya bak-bak penyimpanan udang dan pasar udang sebagai pintu
usaha budidaya udang vaname dapat dilakukan antara lain dengan cara
8
BAB III
PENETAPAN MASALAH
Tabel 5.
Penetapan Masalah
9
BAB IV
PENETAPAN TUJUAN
Tabel 6.
Penetapan Tujuan
10
BAB V
bidang kelautan dan perikanan, setiap kegiatan harus didukung oleh kondisi yang
pelaku utama dan pelaku usaha, hal ini apabila dilakukan secara bertahap akan
mengenai kegiatan usahanya juga tidak kalah penting untuk dilakukan, misalnya
secara garis besar rencana kerja tahunan penyuluh perikanan adalah sebagai
berikut:
11
1. Pelaksanaan Sistem Latihan dan Kunjungan
penyuluh sendiri maupun dari dinas atau instansi yang terkait guna mendukung
keluar pemecahannya.
pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku usaha baik perorangan maupun
kelompok secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, dengan orientasi
penyuluhan menjurus pada materi-materi yang dibutuhkan oleh pelaku utama dan
pelaku usaha.
2. Demonstrasi
Demonstrasi plot/pond ini juga sebagai kaji terap bagi penyuluh yang hasilnya
Inilah media penyuluh yang paling tepat bagi masyarakat yang tingkat penerapan
12
inovasinya masih lamban. Demplot/Dempond ini dilakukan di tempat yang
produksi.
b. Demonstrasi Cara
maupun di lapangan.
c. Untuk memperoleh data dan referensi bagi para penyuluh dalam dasar
budidaya.
pelaku utama dan pelaku usaha dari dinas atau instansi yang terkait dan
13
4. Temu Teknis
pelatihan) teknis dalam pengembangan kegiatan usaha kepada pelaku utama dan
14
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar berlangsung efektif dan
efisien, diperlukan suasana belajar mengajar yang tepat. Penyuluh Perikanan yang
taraf hidup, dan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan dan
informasi teknologi (teknis, ekonomis, dan sosial) kelautan dan perikanan sangat
kelautan dan perikanan tepat guna yang bersifat dinamis, sesuai dengan kebutuhan
15
6.2. Saran
termotivasi untuk melakukan apa yang telah disuluhkan oleh para penyuluh.
untuk memberikan bantuan, baik sarana dan prasarana atau sebagaimana yang
masyarakat.
Penulis juga berharap kepada para pembaca agar memberikan saran dan
kritikan kepada penulis agar pembuatan Laporan Tahunan selanjutnya bisa lebih
baik lagi.
16