GAMBARAN UMUM
3.1 Kondisi Geografis Lokasi Studi
Kondisi geografis adalah kondisi atau keadaan suatu wilayah dilihat dari keadaannya
yang berkaitan dengan aspek geografis. Aspek-aspek itu meliputi : Letak, terkait dengan
lokasi geografis, luas, bentuk dan posisi koordinat dari peta. Berikut kondisi georafis
Kecamatan Aluh-aluh.
Kecamatan Aluh-Aluh adalah merupakan salah satu wilayah Kecamatan yang terletak di
Kabupaten Banjar. Kabupaten Banjar sendiri memiliki 20 wilayah Kecamatan, meliputi:
Kecamatan AluhAluh, Kertak Hanyar, Gambut, Sungai Tabuk, Martapura, Karang Intan,
Astambul, Simpang Empat, Pengaron, Sungai Pinang, Aranio, Mataraman, Beruntung Baru,
Martapura Barat, Martapura Timur, Sambung Makmur, Paramasan, Telaga Bauntung, Tatah
Makmur, dan Cintapuri Darussalam.
Wilayah Kecamatan Aluh-Aluh secara geografis terletak pada 114 53’ 0” Bujur Timur
dan 3 27’ 5” Lintang Selatan. Tinggi rata-rata dari permukaan laut sekitar 1,3 meter. Adapun
Kota Kecamatan Aluh-Aluh terletak di Desa Aluh-Aluh Besar.
30,500
30,000
29,500
29,000
28,500 Series 1
28,000 Column1
Column2
27,500
27,000
26,500
26,000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Berdasarkan data luas wilayah masing-masing lokasi kelurahan pada kecamatan paringin
kabupaten Balangan provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Aluh-aluh Besar
sebesar 6,50 km².
2. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Aluh-aluh Kecil
sebesar 6,80 Km².
3. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Aluh-aluh Kecil
Muara sebesar 3,83 Km².
4. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Bakambat sebesar
2,27 Km².
5. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Balimau sebesar
3,52 Km².
6. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Bunipah sebesar
Murung Ilung sebesar 4,48 Km².
7. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Handil Baru sebesar
2,20 Km².
8. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Handil Bujur
sebesar 2,80 Km².
9. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Kuin Besar sebesar
4,33 Km².
10. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Kuin Kecil sebesar
1,77 Km².
11. Pada tahun 2011 sampai 2021 Jumlah luas wilayah kelurahan Lebat Muara
sebesar 5,50 Km².
12. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Pemurus sebesar
6,45 Km².
13. Pada jumlah luas wilayah kelurahan Podok sebesar 5,05 Km².
14. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Pulantan 4,20 Km².
15. Pada tahun 2011 sampai 2021 jumlah luas wilayah kelurahan Simpang Warga
sebesar 4,00 Km².
3.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk suatu negara selalu bertambah dikarenakan fenomena pertambahan
penduduk.pertambahan tersebut juga dapat ditinjau dari jenis kelamin.Berikut pertambahan
penduduk laki-laki dan perempuan di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan.
Pada tahun 2011 (Tahun 0) Jumlah penduduk laki-laki yaitu 13.750 penduduk dan
jumlah penduduk perempuan yaitu 13.696 penduduk.Kemudian pada tahun 2016 jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 15.093 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 14.824
jiwa.selanjutnya pada tahun 2021 jumlah penduduk laki-laki berjumlah 14.843 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 14.236 jiwa.Bisa kita lihat pada grafik di bawah ini bahwa dari
tahun 0,tahun 5,dan tahun 10 jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin itu mengalami
penaikkan dan penurunan yang cukup drastis terutama pada obyek laki-laki.
Tabel 3.3
Berdasarkan tabel jumlah penduduk angka kelahiran diatas, grafik yang ada memiliki
penaikan dan penurunan yang drastis. Angka kelahiran pada tahun 2012 – 2015, grafik yang
terlihat naik signifikan. Pada tahun 2015, dengan jumlah penduduk 18.498 menghasilkan
angka kelahiran 190. Tahun 2014, dengan jumlah penduduk 18.084 menghasilkan angka
kelahiran 262. Tahun 2013, dengan jumlah penduduk 18.369 menghasilkan angka kelahiran
517. Tahun 2012, dengan jumlah penduduk 17.916 menghasilkan angka kelahiran 608.
Namun pada tahun 2011, dengan jumlah penduduk 17.267 mengalami penurunan sebanyak
209.
700
600
500
400 Kelahiran
Kematian
300 Column1
200
100
0
2015 2014 2013 2012 2011
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa angka kelahiran tertinggi terjadi ditahun 2012
Sejumlah 608 jiwa, Sedangkan angka kelahiran paling rendah terjadi ditahun 2015 sejumlah
190 jiwa, Kemudian angka kematian tertinggi pada tahun 2012 sebanyak 163 Jiwa dan angka
kematian paling rendah terjadi ditahun 2011 sebanyak 2 Jiwa. Dari data diatas kita dapat
menghitung angka fertilitas kasar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah kelahiran
Tingkat kelahiran kasar= × Konstanta(1000)
Jumlah penduduk
190
2015 = ×1000=10,27
18498
262
2014 = × 1000=¿ 14,48
18084
517
2013 = ×1000=¿ 28,14
18369
608
2012 = ×1000=¿50,68
17916
209
2011 = ×1000=¿12,10
17267
Berdasarkan perhitungann diatas diperoleh bahwa pada 2015 terdapat 10 kelahiran per 1000
penduduk, kemudian pada tahun 2014 terdapat 14 Kelahiran per 1000 penduduk serta pada
tahun 2013 terdapat 28 kelahiran per 1000 penduduk, lalu pada tahun 2012 terdapat 50
kelahiran per 1000 penduduk, serta pada tahun 2011 terdapat 12 kelahiran per 1000
penduduk.
Dari 1000 penduduk tersebut hanya terdapat 5% kelahiran sehingga kecamatan Aluh-Aluh
mempunyai angka penduduk yang rendah, Hal utama yang menjadi faktor rendahnya tingkat
kelahiran tersebut adalah keadaan ekonomi masyarakat kecamatan Aluh-Aluh yang masih
rendah sehingga menghambat tingkat pernikahan yang jelas akan berdampak pada rendahnya
angka kelahiran.
Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah kematian. Kematian adalah angka
yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk per tahun. Angka kematian
penduduk dalam suatu wilayah disebabkan oleh banyak faktor.
Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas kesehatan
yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga konflik antar bangsa. Sementara itu,
mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan
yang memadai, hingga kesadaran penduduk tentang pentingnya kesehatan.
Pada grafik diatas, pada tahun 2011 ke 2015 tidak menentu jumlah kematian penduduknya.
Tahun 2011 jumlah kematian yang awalnya 2, mengalami kelonjakkan. Yaitu, pada tahun
2012 menjadi sebanyak 163. Sebaliknya pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi
152. Lalu pada tahun 2014 ke 2015 mengalami kenaikan dengan jumlah 156 menjadi 96.
3.2.6 Luas Kawasan Terbangun
Sesuai RTRW Kabupaten Banjar diketahui bahwa luas kawasan peruntukan
permukiman pada kota Aluh-aluh yaitu sebesar kurang lebih 3342 Hektar. Pada tabel diatas
diketahui pula bahwa luas Kecamatan Aluh-Aluh adalah sebesar 82.84 Km² dan apabila
dikonversi dalam satuan hektar maka akan bernilai sebesar 8284 Hektar. Berikut merupakan
perhitungan kepadatan permukiman kecamatan Aluh-Aluh ;
Berdasarkan
perhitungan diatas
nilai kepadatan
penduduk
kecamatan
paringin adalah
sebesar 41 %.
Berdasarkan substansi dan data yang sudah disajikan dapat diamati bahwa ada
beberapa masalah yang terdapat di Kecamatan aluh aluh yang meliputi :
Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan
prasarana yang tidak memenuhi syarat. Kabupaten Banjar merupakan salah satu permukiman
di Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki lokasi permukiman kumuh, yaitu di Desa
Simpang Warga Dalam, Kecamatan Aluh-Aluh, dan Desa Muara Halayung, Kecamatan
Beruntung Baru. Dalam rangka peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kabupaten
Banjar ini, perlu dilakukan identifikasi kondisi kekumuhan yang merupakan upaya untuk
menentukan tingkat kekumuhan pada suatu permukiman sehingga dapat ditentukan
penanganan kebutuhan sarana dan prasarana. Identifikasi dilakukan dengan melakukan
analisis tingkat kekumuhan berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Tahun 2016. Pelaksanaan
dilakukan berdasarkan dari hasil data survei, dan analisa perhitungan penilaian skoring
tingkat kekumuhan. Dari hasil analisis diketahui bahwa klasifikasi tingkat kekumuhan di
Desa Simpang Warga Dalam, Kecamatan Aluh-Aluh termasuk dalam kategori Kumuh Berat,
dan Desa Muara Halayung, Kecamatan Beruntung Baru termasuk dalam kategori Kumuh
Ringan