Anda di halaman 1dari 21

Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Bab 2
Potensi Kabupaten Tapin

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI


Kabupaten Tapin seluas 2.174,95 Km² merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah
Provinsi Kalimatan Selatan. Secara geografis Kabupaten Tapin terletak diantara 20.32’43” –
30.00’43” Lintang Selatan dan 1140.46’13” – 1150.30’33” Bujur Timur. Secara administrasi
berikut adalah Batas Kabupaten Tapin;

• Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan


• Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Banjar
• Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala
• Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Secara administrasi wilayah Kabupaten Tapin terbagi atas 12 (dua belas) kecamatan
dengan 135 desa dengan 2 desa pemekaran baru pada tahun 2015 yaitu Desa Mekar Sari dan
Desa Hatiwin. Daerah yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan Candi Laras Utara
dengan luas 681, 40 km² atau sebesar 31,33 persen dari luas keseluruhan Kabupaten Tapin.
Sementara daerah yang memiliki luas wilayah kecil adalah Kecamatan Tapin Utara dengan
luas 32,34 km² atau sebesar 1,49 persen dari luas Kabupaten Tapin.

Laporan Akhir |III - 1


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Sumber : Kabupaten Tapin Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2012

No. Kecamatan Luas (km²) Persentase (%)

1. Binuang 132,39 6,09

2. Hatungun 95,60 4,40

3. Tapin Selatan 153,44 7,05

4. Salam Babaris 72,80 3,35

5. Tapin Tengah 309,56 14,23

6. Bungur 91,26 4,20

7. Piani 200,09 9,20

8. Lokpaikat 93,89 4,32

9. Tapin Utara 32,34 1,49

10. Bakarangan 62,57 2,88

11. Candi Laras Selatan 249,61 11,48

12. Candi Laras Utara 681,40 31,33

Jumlah (Total) 2.174,95 100

Sumber : Kabupaten Tapin Dalam Angka Tahun 2013

Laporan Akhir |III - 2


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN TAPIN


2.2.1. Kondisi Fisik Wilayah
A. Topografi dan Kemiringan
Sebesar 67,34 persen dari total luas wilayah Kabupaten Tapin berada pada
ketinggian 0-7 m diatas permukaan air laut, sedangkan ketinggian lebih dari 500 m sekitar
1,21 persen. Menurut kelas kemiringan diketahui bahwa kemiringan di Kabupaten Tapin
banyak terletak pada kemiringan 0-2 % (persen) yaitu sekitar 82,46 % (persen) dari total luas
wilayah Kabupaten Tapin. Sedangkan kemiringan antara 2,1 sampai 8 % (persen) hanya
sekitar 0,62 dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Tapin.
Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Kelas Lereng Di Kabupaten Tapin

Kelas Lereng/Kemiringan Jumlah


No Kecamatan
0-2% >2-8% >8-15% >15-25 %>25-40% >40% (ha)
1 Binuang 12.915 0 0 30 294 0 13.239
2 Hatungun 0 264 6.070 2.110 256 860 9.560
3 Tapin Selatan 15.184 160 0 0 0 0 15.344
4 Salam Babaris 4.854 576 730 500 160 460 7.280
5 Tapin Tengah 30.956 0 0 0 0 0 30.956
6 Bungur 5.476 0 0 2.780 440 430 9.126
7 Piani 0 1.090 3.510 8.909 2.360 4.140 20.009
8 Lokpaikat 7.369 250 860 580 330 0 9.389
9 Tapin Utara 3.234 0 0 0 0 0 3.234
10 Bakarangan 6.257 0 0 0 0 0 6.257
11 Candi Laras Selata 24.961 0 0 0 0 0 24.961
12 Candi Laras Utara 68.140 0 0 0 0 0 68.140
Jumlah 179.346 2.340 11.170 14.909 3.840 5.890 217.495
Persentase 82,46 1,08 5,14 6,85 1,77 2,71 100,00
Sumber: Kabupaten Tapin Dalam Angka, BPS, 2013

B. Hidrologi
Kondisi hidrologi di wilayah Tapin dipengaruhi oleh Sungai Negera (beserta anak-
anak sungai) yang merupakan anak Sungai Barito dan Sungai Tapin (beserta anak-anak
sungai). Sungai Negara beserta anak sungainya yaitu Sungai Muning mengalir melalui
wilayah bagian barat Kabupaten Tapin, seperti pada Kecamatan Candi Laras Utara, Candi
Laras Selatan serta sebagian Kecamatan Tapin Tengah. Sedangkan Sungai Tapin mengalir

Laporan Akhir |III - 3


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

dari bagian timur hingga barat wilayah Kabupaten Tapin melalui Kecamatan Piani,
Kecamatan Bungur, Kota Rantau, Kecamatan Tapin Utara serta Kecamatan Bakarangan.
Kondisi hidrologi khas wilayah Kabupaten Tapin adalah rawa. Luas rawa di wilayah
Kabupaten Tapin (berdasarkan perhitungan secara digital) relatif luas yaitu seluas 28.243,313
hektar. Sebagian besar rawa yang ada di wilayah Kabupaten Tapin berada di Kecamatan
Candi Laras Utara, Candi Laras Selatan, Bakarangan serta Tapin Tengah.
Kondisi hidrologi juga tidak bisa dilepaskan dari kondisi drainase tanah yang ada
wilayah Kabupaten Tapin. Hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Tapin tergenang
secara permanen yaitu berupa rawa dengan luas wilayah sekitar 133.058 hektar atau 61% dari
total luas wilayah Kabupaten Tapin. Wilayah yang tidak pernah tergenang air hanya seluas
63.300 Hektar atau sekitar 29% dari total luas wilayah Kabupaten Tapin. Dengan demikian
kondisi wilayah Kabupaten Tapin sebagian besar didominasi daerah lahan basah.
Berdasarkan kondisi lereng dan topografi di wilayah Kabupaten Tapin mempunyai
tingkat bahaya erosi relatif kecil. Daerah dengan tingkat bahaya erosi sedang sampai tinggi
hanya seluas 19.727 Hektar atau setara 9% total luas wilayah Kabupaten Tapin. Hal ini
menunjukkansecara alami kondisi fisik permukaan tanah di Kabupaten Tapin relatif baik.

C. Klimatologi
Curah hujan merupakan salah satu indikator wilayah untuk mengetahui kondisi tanah
dalam suatu wilayah. Keadaan cuaca ini banyak mempengaruhi semua kegiatan
pembangunan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan yang bersangkutan
dengan wadah pembangunan itu sendiri yang berupa tanah. Tercatat curah hujan rata-rata
berkisar antara 10,00-24,17mm/hari dimana rata-rata curah hujan terendah pada Bulan
September dan tertinggi pada Bulan April.
Kelembaban udara dan temperatur dipengaruhi oleh ketinggian dan jarak dari
permukaan air laut. Rata-rata temperatur udara sebesar 27,10°C pada Bulan Desember
sampai dengan 28,70°C pada Bulan Februari dan Maret. Rata-rata kelembaban udara
berkisar antara 67% pada Bulan Agustus sampai dengan 85% pada Bulan Mei, November dan
Desember.

Laporan Akhir |III - 4


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

D. Geologi
Kabupaten Tapin yang termasuk kedalam Cekungan Barito merupakan daerah yang
menarik perhatian para ahli geologi maupun tambang sejak jaman Belanda. Beberapa
penulis terdahulu yang pernah melakukan penelitian di daerah Tapin dan sekitarnya adalah
Bemmelen R.W., 1949; menulis tentang geologi di Indonesia dimana dalam laporannya
bahwa di daerah Tapin dan sekitarnya (Kalimantan Selatan) mengandung endapan
batubara. Subandi dkk., 1993; telah melakukan inventarisasi endapan batubara di Kabupaten
Tapin yang hasilnya menyebutkan bahwa didaerah ini cukup baik untuk dikembangkan lebih
lanjut. Heryanto dan Sanyoto, 1987; melakukan pemetaan geologi Lembar Amuntai yang
hasilnya menyebutkan bahwa formasi pembawa batubara adalah Formasi Tanjung dan
Warukin.
Secara geologis Kabupaten Tapin terdiri dari tanah dataran tinggi dan pegunungan
yang memanjang dari arah Timur ke Selatan. Dari arah Utara ke Barat kebanyakan terdapat
dataran rendah (rawa). Jenis batuan utama di wilayah Tapin berupa batuan berumur
quarter. Wilayah yang mempunyai jenis batuan ini hampir di seluruh wilayah yaitu sekitar
80,01% dari luas wilayah. Selain jenis batuan berumur quarter, sebagian kecil wilayah Tapin
mempunyai batuan berumur mezoikum. Wilayah dengan batuan ini berada di Kecamatan
Binuang dan Piani. Sebagian besar wilayah Tapin terletak pada ketinggian kurang dari 500 m
dpl. Kondisi ini memberikan implikasi bahwa faktor ketinggian tempat bukan merupakan
kendala dalam usaha mengembangkan wilayah ini di sektor pertanian. Wilayah yang
ketinggiannya lebih dari 500 m dpl hanya terdapat disebagian kecil Kecamatan Piani.
Jenis Tanah di Kabupaten Tapin terdiri dari organosol gleyhumus, sebesar 73,50%
sebagian besar terletak di Kecamatan Candi Laras Utara, Candi Laras Selatan, Binuang, Tapin
Selatan dan Tapin Tengah; podsolik merah kuning, sebesar 18,23% sebagian besar terletak di
Kecamatan Piani, Bungur, Tapin Selatan dan Lokpaikat; alluvial, sebesar 5,7% sebagian besar
terletak di Kecamatan Binuang, Tapin Selatan, Lokpaikat dan Tapin Utara; serta kompleks
podsolik merah kuning, Litosol, Latosol sebesar 2,57% terletak di Kecamatan Piani.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, dibagi menjadi 3 satuan bentuk asal dan 3 bentuk
lahan yaitu: bentukan asal denudasional (D) terdiri dari satuan bentuk lahan perbukitan
terkikis kuat (D1) bentukan asal fluvial (F) terdiri dari satuan bentuk dataran bekas rawa (F1),

Laporan Akhir |III - 5


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

dan bentukan asal struktural (S) terdiri dari satuan bentuk lahan perbukitan bergelombang
lemah (S1). Berdasarkan aspek fisik, kimia dan biologi penentu lingkungan pengendapan,
Kondisi pengendapan batubara pada Satuan Batulempung Warukin termasuk ke dalam
lower delta plain stadium lingkungan pengendapan limnic pada lower shoreline zone
dengan sistem deepwater aquatic system. Sedangkan kondisi pengendapan batubara pada
Satuan Batupasir Warukin termasuk ke dalam lower delta plain stadium lingkungan
pengendapan limnic - marsh pada lower shoreline zone - upper shoreline zone dengan
sistem deepwater aquatic system - wetland.
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Tapin kecuali Kecamatan Tapin Utara tanahnya
mempunyai tekstur sedang, yang berarti tanah di wilayah ini relatif mudah diolah dan baik
untuk usaha pertanian. Sebagian besar (sekitar 88%) diantaranya merupakan tanah dengan
tekstur sedang, 0,45% bertekstur kasar yang terdapat disebagian Kecamatan Binuang, Tapin
Selatan, Tapin Utara, Lokpaikat, Bungur dan Piani. Tanah dengan tekstur halus terdapat di
seluruh kecamatan di Kabupaten Tapin.
Kedalaman efektif tanah berhubungan dengan kemungkinan perkembangan akar
tanaman yang ada di atasnya. Semakin besar kedalaman efektif tanah, umumnya semakin
baik bagi usaha pertanian. Kedalaman efektif tanah di Kabupaten Tapin sebagian besar lebih
dari 30 cm. Bahkan sekitar 85% diantaranya mempunyai kedalaman >90 cm terdapat di
seluruh kecamatan, dan tidak ada yang mempunyai kedalaman <30 cm. Dengan demikian,
ditinjau dari kedalaman tanah, Kabupaten Tapin mempunyai potensi yang relatif baik.

E. Pola Penggunaan Lahan


Pola penggunaan lahan pada Kabupaten Tapin terbagi atas kawasan terbangun dan
kawasan tidak terbangun. Berikut adalah jenis penggunaan lahan pada Kabupaten Tapin
berdasarkan data RTRW Tahun 2014-2034;

• Tanah untuk bangunan dan halaman = 14.756 Ha


• Tegal/Kebun = 10.667 Ha
• Ladang/Huma = 6.255 Ha
• Padang Rumput/Pengembalaan = 10.734 Ha

Laporan Akhir |III - 6


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

• Rawa-rawa yang tidak ditanami = 25.774 Ha


• Tambak =-
• Kolam/Tebat/Empang = 121 Ha
• Tanah kering yang sementara tidak diusahakan = 12.445 Ha
• Hutan/Kayu-kayuan = 5.308 Ha
• Hutan Negara = 27.689 Ha
• Perkebunan = 35. 823 Ha
• Lain-lain = 6.145 Ha
a. Perdagangan dan Jasa
Terkait fungsi perdagangan dan jasa, daerah mengarahkan pada pengembangan
pusat perdagangan regional dan lokal, pengembangan kegiatan perangkutan darat
dan sungai serta pengembangan kawasan agroindustri. Arahan ini
mempertimbangkan adanya perkembangan kegiatan perdagangan & jasa di
Kabupaten Tapin cukup pesat, sehingga dibutuhkan kegiatan perangkutan, baik
darat & sungai yang harus mendukung.

b. Pertanian dan Perkebunan


Terkait fungsi pertanian dan perkebunan, daerah mengarahkan pada pengembangan
luas produksi lahan pertanian dan perkebunan, seperti padi, kelapa sawit, dan karet.
Arahan ini mempertimbangkan terjadinya penurunan produksi padi dan penurunan
luas panen yang sangat besar, juga komoditi perkebunan lainnya.

c. Perikanan
Terkait fungsi perikanan, daerah mengarahkan pada Pengembangan produksi
perikanan darat maupun hasil penangkapan ikan. Arahan ini mempertimbangkan
belum adanya sarana dan prasarana yang menunjang agar sentra produksi perikanan
dapat berkembang.

d. Agro-industri
Terkait fungsi agro-industri, daerah mengarahkan pada pengembangan sentra agro
industri untuk menunjang berkembangnya penghasilan PAD di Kabupaten Tapin.

Laporan Akhir |III - 7


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Arahan ini mempertimbangkan belum adanya agro-industri untuk menunjang


berkembangnya wilayah secara baik.

e. Pendidikan
Terkait fungsi pendidikan, daerah mengarahkan pada pengembangan kawasan
pendidikan tinggi. Arahan ini mempertimbangkan adanya perkembangan penduduk
dan kebutuhan pendidikan terutama pendidikan tinggi.

f. Budaya dan Pariwisata


Terkait fungsi budaya dan pariwisata, daerah mengarahkan pada pengembangan
kawasan wisata yg merupakan pusat kegiatan wisata baik wisata alam, maupun
wisata budaya. Arahan ini mempertimbangkan bahwa selama ini kegiatan wisata
yang sudah dikenali dapat dikategorikan kepada obyek wisata dan atraksi wisata.
Sementara itu sarana akomodasi wisata umumnya terpusat di pusat kota hanya
sedikit yang berada di sekitar kawasan wisata.

g. Transportasi Regional
Terkait fungsi transportasi regional, daerah mengarahkan pada peningkatan dan
pengembangan jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan arteri sekunder dan
kolektor, dan pengembangan pelabuhan perikanan Kabupaten Tapin. Arahan ini
mempertimbangkan bahwa berkembangnya kegiatan perangkutan, baik darat, &
laut juga berkembang cukup pesat.

h. Pusat Pelayanan
Terkait fungsi pusat pelayanan, daerah mengarahkan pada pengembangan kawasan
pemerintahan kabupaten, kawasan perumahan, kawasan pendidikan tinggi, kawasan
olahraga, pengembangan hutan/taman kota dan pengembangan fasilitas umum dan
sosial. Arahan ini mempertimbangkan adanya pembagian wilayah antara kawasan
pemerintahan Kabupaten Tapin, Kawasan permukiman yang telah berkembang
sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan juga berkembangnya kebutuhan
fasilitas umum & sosial cenderung meningkat, baik pendidikan, kesehatan, rekreasi,
olahraga, & peribadatan.

Laporan Akhir |III - 8


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

2.2.2. Ekonomi Kreatif


Potensi sektor bidang ekonomi yang ada di Kabupaten Tapin yang akan diuraikan pada
kegiatan ini meliputi sektor pertanian, sektor perindustrian dan sektor pertambangan.

Tabel 2.3 Jenis Tanaman Bidang Pertanian


No Jenis Tanaman Tanam Panen Produksi

1 Padi Sawah 64.076 63.665 285.410

2 Padi Ladang 2.194 2.194 6.503

3 Padi Sawah+ 66.270 65.859 295.275


Ladang

4 Jagung 325 329 856

5 Ubi Kayu 13 16 227

6 Ubi Jalar 5 6 65

7 Kacang Tanah 602 677 844

8 Kacang Kedele 0 0 0

9 Kacang Hijau 0 0 0

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

Kelompok Industri Industry Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) dan Industry
Logam, Elektronika dan Aneka (ILMEA) memiliki laju pertumbuhan yang tinggi
sebesar 2,49. Kondisi industri di Kabupaten Tapin dapat dilihat pada tabel 2.4.

Laporan Akhir |III - 9


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Tabel 2.4 Kelompok Industri 2013


No Unit usaha Laju
Kelompok Industri Pertumbuhan
2010 2011 (%)

1 Industry Kimia, Agro dan 5.827 5.841 0,24


Hasil Hutan (IKAHH)

2 Industry Logam, 442 453 2,49


Elektronika dan Aneka
(ILMEA)

Jumlah 6.269 6.294 0,40

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2015

2.2.3. Pariwisata
Pariwisata di Kabupaten Tapin sangat ditunjang oleh ketersediaan akomodasi
hotel/losmen. Hotel terbanyak terdapat di Kecamatan Tapin Utara sebanyak 7 unit. Untuk
lebih jelasnya terdapat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Jumlah akomodasi Hotel/Losmen menurut Kecamatan tahun 2015


No. Kecamatan Hotel/Losmen

1. Binuang 1

2. Hatungun

3. Tapin Selatan

4. Salam Babaris

5. Tapin Tengah

6. Bungur

7. Piani

8. Lokpaikat 1

Laporan Akhir |III - 10


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

No. Kecamatan Hotel/Losmen

9. Tapin Utara 7

10. Bakarangan

11. Candi Laras Selatan

12. Candi Laras Utara

Jumlah (Total) 9

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2016

Tabel 2.6 Jumlah Restoran/Rumah Makan menurut Kecamatan tahun 2015


No. Kecamatan Restotan/Rumah
Makan

1. Binuang 8

2. Hatungun

3. Tapin Selatan 5

4. Salam Babaris

5. Tapin Tengah

6. Bungur 1

7. Piani

8. Lokpaikat

9. Tapin Utara 18

10. Bakarangan

11. Candi Laras Selatan 3

12. Candi Laras Utara

Jumlah (Total) 35

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2016

Laporan Akhir |III - 11


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Tabel 2.7 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik tahun 2012-2015


Wisatawan
Tahun Jum lah
Mancanegara Domestik

2012 113 343.434 343.567

2013 121 362.442 362563

2014 127 362.352 362.479

2015 136 428.526 428.662

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2016

2.2.4. Pertambangan
Kabupaten Tapin merupakan salah satu daerah yang merupakan sentra pertambangan
di Kalimantan Selatan. Pertambangan yang tertinggi berupa batu bara, pasir bangungan
(galian C), sirtu, tanah laterit.

Tabel 2.8 Jenis Tambang di Kabupaten Tapin 2015


No Jenis Tambang Produksi Pertumbuhan

2011 2012

1 Batu bara 13.349.274 11.894.618,695 (10,90)

2 Kaolin 0 0 0

3 Tanah urug 21.823.877 18.048,146 (17,30)

4 Tanah laterit 40.453.874 31.552,862 (22,00)

5 Pasir bangunan 103.278.146 15.142,666 (85,34)

6 Pasir urug 5.792.038 4.557,225 (21,32)

7 Sirtu 37.186.169 9.122,506 (75,47)

Laporan Akhir |III - 12


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

No Jenis Tambang Produksi Pertumbuhan

2011 2012

8 Batu kerikil 45.107.717 6.119,829 (86,43)

9 Batu 13.933.892 30.054,315 115,69


gunung/kali

10 Batu pecah 119.087.954 68.117,071 (42,80)


(split)

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2016

2.3. Demografi dan Urbanisasi


2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga (KK)

Menurut data statistik BPS Kabupaten Tapin, distribusi jumlah penduduk terbesar
terdapat di Kecamatan Binuang sebanyak 28.511 jiwa dan Kecamatan Tapin Utara sebanyak
24.076 jiwa. Sedangkan untuk kecamatan-kecamatan lainnya relatif memiliki populasi
penduduk dibawah 20.000 jiwa. Kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah
Kecamatan Piani dengan jumlah penduduk 5.578 jiwa dan Kecamatan Hatungun dengan
jumlah penduduk sebesar 8.308 jiwa.

Tabel 2.9 Luas Kecamatan, Jumlah Penduduk, Kabupaten Tapin 2013

Luas Jumlah Rata-rata


No. Kecamatan
(km2) Penduduk per km2

1 Binuang 132,39 28.511 215

2 Hatungun 95,60 8.308 87

3 Tapin Selatan 153,44 18.733 122

4 Salam Babaris 72,80 11.473 158

5 Tapin Tengah 309,56 18.188 59

Laporan Akhir |III - 13


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Luas Jumlah Rata-rata


No. Kecamatan
(km2) Penduduk per km2

6 Bungur 91,26 12.174 133

7 Piani 200,09 5.578 28

8 Lokpaikat 93,89 9.271 99

9 Tapin Utara 32,34 24.076 744

10 Bakarangan 62,57 8.886 142

11 Candi Laras Selatan 249,61 12.361 50

12 Candi Laras Utara 681,40 16.597 24

Jumlah (Total) 2.174,95 174.156 80

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

Berdasarkan data yang ada pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, jumlah desa
terbanyak di Kecamatan Tapin Tengah sebanyak 17 desa dengan jumlah rumah tangga
sebanyak 18.188. kemudian Kecamatan Tapin Utara sebanyak 16 desa dengan jumlah rumah
tangga sebanyak 24.076 dan Kecamatan Candi Laras Utara sebanyak 13 desa dengan 16.597.

Tabel 2.10 Luas Desa, Jumlah Penduduk, Kabupaten Tapin 2013

Jumlah
Jumlah Jumlah Rata-rata
No. Kecamatan Rumah
Desa Penduduk per km2
Tangga

1 Binuang 11 28.511 28.111 2.592

2 Hatungun 8 8.308 8.308 1.039

3 Tapin Selatan 11 18.733 18.733 1.703

4 Salam Babaris 6 11.473 11.473 1.912

5 Tapin Tengah 17 18.188 18.188 1.070

6 Bungur 12 12.174 12.174 1.015

7 Piani 8 5.578 5.578 697

8 Lokpaikat 9 9.271 9.271 1.030

Laporan Akhir |III - 14


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Jumlah
Jumlah Jumlah Rata-rata
No. Kecamatan Rumah
Desa Penduduk per km2
Tangga

9 Tapin Utara 16 24.076 24.076 1.505

10 Bakarangan 12 8.886 8.886 741

11 Candi Laras Selatan 12 12.361 12.361 1.030

12 Candi Laras Utara 13 16.597 16.597 1.277

Jumlah (Total) 135 174.156 174.156 1.290

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

2.4. Transportasi
a. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Aspek pelayanan umum dari Kabupaten Tapin juga dapat dilihat dari sarana
prasarana umum seperti jaringan jalan. Berikut adalah data proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik.

Tabel 2.11
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi
Di Kabupaten Tapin Tahun 2013

Status Panjang Jalan (km)


NO Keadaan Jalan
Negara Provinsi Kabupaten

1. Jenis Permukaan

a. Diaspal 42,49 42,92 387,18

b. Kerikil 41,25

c. Tanah 20,70 51,64

d. Tidak dirinci 25,00

Jumlah 42,49 63,62 505,07

2. Kondisi Jalan

Laporan Akhir |III - 15


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Status Panjang Jalan (km)


NO Keadaan Jalan
Negara Provinsi Kabupaten

a. Baik 40,49 36,12 304,30

b. Sedang 54,80

c. Rusak 6,80 75,17

d. Rusak Berat 20,70 70,80

Jumlah 42,49 63,62 505,07

3. Kelas Jalan

a. Kelas I

b. Kelas II

c. Kelas III

d. Kelas III C 42,49 42,49 349,98

e. Kelas IV 66,49

f. Kelas V 63,60

g. Kelas tdk dirinci 20,70 25,00

Jumlah 42,49 63,62 505,07

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

Tabel 2.12
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi
Menurut Kecamatan tahun 2013
di Kabupaten Tapin

NO Kecamatan Aspal Kerikil Tanah Cor Jumlah

1 Binuang 41,40 8,80 12,90 - 63,10

2 Hatungun 19,40 2,20 6,90 - 28,50

3 Tapin Selatan 51,05 5,20 3,00 - 59,25

Laporan Akhir |III - 16


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

NO Kecamatan Aspal Kerikil Tanah Cor Jumlah

4 Salam Babaris 35,60 - 2,30 - 37,90

5 Tapin Tengah 28,25 - - - 28,25

6 Bungur 33,60 19,50 - - 53,10

7 Piani 34,80 11,35 - - 46,15

8 Lokpaikat 34,40 8,5 12,00 - 54,90

9 Tapin Utara 32,13 7,44 15,50 - 55,07

10 Bakarangan 32,15 3,50 9,00 - 44,65

11 Candi Laras Selatan 4,20 - - - 4,20

12 Candi Laras Utara 3,00 - 2,00 25,00 30,00

Jumlah 349,98 66,49 63,60 25,00 505,07

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

Tabel 2.13
Panjang Jalan Kabupaten Berdasarkan Kelas Jalan
Setiap Kecamatan tahun 2013
di Kabupaten Tapin
Kelas Jalan
NO Kecamatan Tak
I II III III C IV V
Dirinci

1 Binuang - - - 41,40 8,80 12,90 -

2 Hatungun - - - 19,40 2,20 6,90 -

3 Tapin Selatan - - - 51,05 5,20 3,00 -

4 Salam Babaris - - - 35,60 - 2,30 -

5 Tapin Tengah - - - 28,25 - - -

6 Bungur - - - 33,60 19,50 - -

7 Piani - - - 34,80 11,35 - -

8 Lokpaikat - - - 34,40 8,50 12,00 -

Laporan Akhir |III - 17


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Kelas Jalan
NO Kecamatan Tak
I II III III C IV V
Dirinci

9 Tapin Utara - - - 32,13 7,44 15,50 -

10 Bakarangan - - - 32,15 3,50 9,00 -

Candi Laras - - - -
11 - 4,20 -
Selatan

Candi Laras - - 2,00 -


12 - 3,00 -
Utara

Jumlah - - - 349,98 66,49 63,60 25,00

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

Tabel 2.14
Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan Per Kecamatan tahun 2013
di Kabupaten Tapin
Rusak
NO Kecamatan Baik Sedang Rusak Jumlah
Berat

1 Binuang 41,40 8,80 12,90 - 63,10

2 Hatungun 19,40 2,20 6,90 - 28,50

3 Tapin Selatan 51,05 5,20 3,00 - 59,25

4 Salam Babaris 35,60 - 2,30 - 37,90

5 Tapin Tengah 28,25 - - - 28,25

6 Bungur 33,60 19,50 - - 53,10

7 Piani 34,80 11,35 - - 46,15

8 Lokpaikat 34,40 8,5 12,00 - 54,90

9 Tapin Utara 32,13 7,44 15,50 - 55,07

10 Bakarangan 32,15 3,50 9,00 - 44,65

11 Candi Laras Selatan 4,20 - - - 4,20

Laporan Akhir |III - 18


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Rusak
NO Kecamatan Baik Sedang Rusak Jumlah
Berat

12 Candi Laras Utara 3,00 - 2,00 25,00 30,00

Jumlah 349,98 66,49 63,60 25,00 505,07

Sumber: Kabupaten Dalam Angka, 2013

Tabel 2.15 Kondisi jalan Kabupaten Tapin Menurut Jenis Konstruksi 2013
Kondisi (km) Jumlah
No Jenis Konstruksi panjang
Baik Sedang Rusak Rusak Berat (km)

1. Aspal

a. Aspal Beton 224,96 4,00 20,77 7,50 257,23

b. Aspal Penetrasi 44,70 40,80 23,75 20,70 129,95

2 Kerikil (LPA/LPB) 7,20 8,00 20,05 6,00 41,25

3 Tanah

a. Pilihan 2,44 - 3,00 - 5,44

b. Setempat - 2,00 7,60 36,60 46,20

4 Bata Press/Paving Block 25,00 - - - 25,00

Jumlah 304,30 54,80 75,17 70,80 505,07

Laporan Akhir |III - 19


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Contents
2.1. WILAYAH ADMINISTRASI .............................................................................................................. 1

Tabel 2.1 ....................................................................................................................................................... 2

2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN TAPIN ....................................................................................... 3

2.2.1. Kondisi Fisik Wilayah .................................................................................................................. 3

Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Kelas Lereng Di Kabupaten Tapin .................................................... 3

2.2.2. Ekonomi Kreatif .......................................................................................................................... 9

Tabel 2.3 Jenis Tanaman Bidang Pertanian ........................................................................................... 9

Tabel 2.4 Kelompok Industri 2013 ........................................................................................................ 10

2.2.3. Pariwisata.................................................................................................................................. 10

Pariwisata di Kabupaten Tapin sangat ditunjang oleh ketersediaan akomodasi hotel/losmen. Hotel
terbanyak terdapat di Kecamatan Tapin Utara sebanyak 7 unit. Untuk lebih jelasnya terdapat pada
tabel 2.5. .................................................................................................................................................... 10

Tabel 2.5 Jumlah akomodasi Hotel/Losmen menurut Kecamatan tahun 2015.................................. 10

Tabel 2.6 Jumlah Restoran/Rumah Makan menurut Kecamatan tahun 2015 .................................... 11

Tabel 2.7 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik tahun 2012-2015 ..................................... 12

2.2.4. Pertambangan .......................................................................................................................... 12

Kabupaten Tapin merupakan salah satu daerah yang merupakan sentra pertambangan di Kalimantan
Selatan. Pertambangan yang tertinggi berupa batu bara, pasir bangungan (galian C), sirtu, tanah
laterit. ........................................................................................................................................................ 12

Tabel 2.8 Jenis Tambang di Kabupaten Tapin 2015 ............................................................................. 12

2.3. Demografi dan Urbanisasi ........................................................................................................... 13

2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga (KK) ......................................................................... 13

Tabel 2.9 Luas Kecamatan, Jumlah Penduduk, Kabupaten Tapin 2013.............................................. 13

Tabel 2.10 Luas Desa, Jumlah Penduduk, Kabupaten Tapin 2013 .................................................... 14

2.4. Transportasi .................................................................................................................................. 15

Tabel 2.11 .................................................................................................................................................... 15

Tabel 2.12 ................................................................................................................................................... 16

Laporan Akhir |III - 20


Penyusunan RPIJM Kabupaten Tapin 2016-2020

Tabel 2.13 ................................................................................................................................................... 17

Tabel 2.14 ................................................................................................................................................... 18

Tabel 2.15 Kondisi jalan Kabupaten Tapin Menurut Jenis Konstruksi 2013 ..................................... 19

Laporan Akhir |III - 21

Anda mungkin juga menyukai