Anda di halaman 1dari 33

BAB 2

GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Kabupaten Tanah Bumbu

2.1.1 Letak Administratif


Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak antara 2°52’ -
3°47’ Lintang Selatan dan 115°15’ - 116°04’ Bujur Timur, yang merupakan
salah satu kabupaten dari 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Selatan terletak pada sisi tenggara Provinsi Kalimantan Selatan. Wilayah
Kabupaten Tanah Bumbu berbatasan dengan :
 Sebelah Utara : Kabupaten Kotabaru
 Sebelah Timur : Kabupaten Kotabaru
 Sebelah Selatan : Laut Jawa
 Sebelah Barat : Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten dari 13 (tiga
belas) kabupaten/kota di Propinsi Kalimantan Selatan yang terletak persis
di ujung tenggara Pulau Kalimantan. Kabupaten yang beribukota di
Batulicin ini memiliki 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu Kecamatan Kusan Hilir,
Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu, Batulicin, Karang Bintang, Simpang
Empat, Mantewe, Kuranji dan Angsana. Lima Kecamatan yang terakhir
disebutkan adalah kecamatan hasil pemekaran pada pertengahan 2005
lalu.
Kabupaten Tanah Bumbu memiliki luas wilayah sebesar 5.067,14
km2 (506.714 Ha) atau 13,50 persen dari total luas Propinsi Kalimantan
Selatan. Kecamatan Kusan Hulu merupakan kecamatan terluas yang
mencakup 31,76 persen dari luas keseluruhan Kabupaten Tanah Bumbu,
sedangkan Kecamatan Kuranji memiliki luas wilayah terkecil sebesar
110,42 Km2 atau hanya 2,18 persen dari wilayah Kabupaten Tanah

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-1
Bumbu. Berturut – turut dari kecamatan terluas setelah Kusan Hulu adalah
Mantewe, Satui, Kusan Hilir, Sungai Loban, Simpang Empat, Angsana,
Batulicin, Karang Bintang dan Kuranji.

Tabel 2.1
Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu

No Kecamatan
Luas (Km2) Persentase (%)
1 Kusan Hilir 401,54 7,92
2 Sungai Loban 358,41 7,07
3 Satui 876,58 17,30
4 Angsana 151,54 2,99
5 Kusan Hulu 1.609,39 31,76
6 Kuranji 110,24 2,18
7 Batulicin 127,71 2,52
8 Karang Bintang 118,02 2,33
9 Simpang Empat 302,32 5,97
10 Mantewe 1.011,21 19,96
Jumlah 5.067,14 100,00
Sumber : Kab. Tanah Bumbu dalam angka, 2017

Persentase Luas Wilayah

Kusan Hilir
Mantewe 7.92% Sungai Loban
19.96% 7.07%
Simpang Empat
5.97%
Satui
17.30%
Karang Bintang
2.33%

Batulicin
2.52%
Kuranji Angsana
2.18% 2.99%

Kusan Hulu
31.76%

Gambar 2. 1

Diagram Persentase Luas Wilayah Kab. Tanah Bumbu

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-2
Gambar2.2. Peta Batas Administrasi Kabupaten Tanah Bumbu

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-3
2.1.2. Letak Geografis

a) Kondisi Topografi
Morfologi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar berupa
PMKL dan PMK. Selain itu sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah
Bumbu berada di kelas ketinggian 25 – 100 meter dan di kemiringan
2 – 15 persen. Geologi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu yang
mempunyai ketinggian di atas 100 meter sebesar 31,01 persen dari
wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, sehingga terdapat beberapa
daerah yang merupakan dataran tinggi. Daerah dataran tinggi
tersebut sebagian besar termasuk dalam jalur barisan pegunungan
Meratus. Tercatat setidaknya ada 18 puncak pegunungan yang
berada di wilayah ini. Gunung Mariringin, Mengili, Baturaya dan
Gunung Gara Kunyit merupakan puncak pegunungan yang
puncaknya mencapai 600 meter lebih di atas permukaaan air laut
(dpl).
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Bumbu masih merupakan
hutan yaitu seluas 319 470 Ha atau 63,05 persen dari keseluruhan
wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Hanya sekitar 19,56 persen atau
99 111 Ha saja yang sudah dimanfaatkan untuk pertanian sawah,
ladang dan perkebunan. Penduduk Kabupaten Tanah Bumbu
menempati kurang lebih 7 831 Ha yang digunakan sebagai
pemukiman, selebihnya digunakan untuk pertambangan, perairan
darat, padang rumput dan tanah terbuka.

b) Klimatologi
Dari hasil pantauan Stasiun Meteorologi Syamir Alam Kotabaru,
selama setahun 2016 kelembaban udara rata-rata perbulan berkisar
antara 81 persen sampai 86 persen dengan kelembaban maksimum
tertinggi sebesar 97 persen terjadi di bulan Maret, April, dan Mei.
Sedangkan kelembaban minimum terendah sebesar 60 persen terjadi
di bulan Agustus. Sedangkan temperatur udara rata – rata per bulan

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-4
selama tahun 2016 berkisar antara 26,90 C dan 28,10 C, dengan
suhu udara maksimum tertinggi pada bulan Januari, Maret, dan Mei
sebesar 32,50 C dan minimum terendah sebesar 23,80 C di bulan
Agustus.
Jumlah curah hujan tertinggi terjadi di bulan Maret yaitu sebesar
350,1 mm dan terendah di bulan Juli sebesar 73,6 mm. Sedangkan
Jumlah hari hujan terbanyak yaitu selama 26 hari terjadi di bulan
Maret dan April. Sementara kecepatan angin maksimum mencapai
3,6 knot pada bulan Desember.

c) Karakteristik Penggunaan Lahan


Sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Bumbu masih berupa hutan
seluas 319.476 Ha atau 63,05 persen dari keseluruhan wilayah
Kabupaten Tanah Bumbu. Menurut jenis tanahnya, sebagian besar
merupakan jenis tanah PMKL seluas 159.121 ha. Jenis lainnya terdiri
dari jenis Podsolik, Podsol, Renzina, Lathosol, dan Litosol. Kedalaman
efektif tanah sebagian besar adalah kedalaman >90 cm, yang
menunjukkan tidak terdapatnya masalah bagi pertumbuhan perakaran
tanaman. Tekstur tanah terdiri dari tekstur halus dan tekstrur sedang,
Tekstur halus yakni lempung liat, lempung liat berpasir, liat dan
gambut sedangkan tekstur sedang yakni lempung, lempung berdebu
dan debu. Penggunaan tanah untuk lahan ini mengalami penggeseran
fungsi dari tahun sebelumnya, peningkatan terjadi pada penggunaan
hutan, kebun, industri, pertambangan, dan perairan darat.

Tabel 2. 2 Luas Daerah Menurut Penggunaan Lahan Kab. Tanah Bumbu Tahun
2016

No. Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)


1 Kampung 7.831 1,55
2 Industri 820 0,16
3 Pertambangan 1.600 0,32
4 Sawah 14.600 2,88

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-5
No. Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)
5 Pertanian Tanah Kering 1.810 0,36
6 Kebun Campuran 40.321 7,96
7 Perkebunan 42.380 8,36
8 Padang (Semak,Alang,Rumput) 65.439 12,91
9 Hutan 319.470 63,05
10 Perairan Darat 932 0,18
11 Tanah Terbuka 98 0,02
12 Lain-lain 11.700 2,31
Jumlah 506.714 100
Sumber : Tanah Bumbu Dalam Angka 2017

2.1.3. Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2016, jumlah
penduduk Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 267.929 jiwa yang tersebar
di 10 (sepuluh) kecamatan. Tahun 2016 berdasarkan hasil proyeksi
penduduk, jumlah penduduk Tanah bumbu mencapai sekitar 334.314

Tabel 2. 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kab. Tanah Bumbu
Tahun 2016

Jenis Kelamin
No Kecamatan Penduduk Rasio JK
Laki-laki Perempuan
1 Kusan Hilir 26.867 25.060 51.921 107.21
2 Sungai Loban 12.223 10.935 23.158 111.78
3 Satui 34,031 28.942 62.973 117.58
4 Angsana 10.738 9.382 20.120 114.45
5 Kusan Hulu 11.498 10.055 21.553 114.35
6 Kuranji 5.735 5.013 10.748 114.40
7 Batulicin 9.120 8.214 17.334 111.03
8 Karang Bintang 10.564 9.053 19.617 116.69
9 Simpang Empat 42.304 43.790 86.094 96.61
10 Mantewe 11.228 9.562 20.790 117.42
Jumlah 174.308 160.006 334.314 108.74
Sumber: Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka, 2017

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-6
Tabel 2. 4 Kepadatan Penduduk Kab. Tanah Bumbu Tahun 2016

Presentase Kepadatan
No Kecamatan
Penduduk Penduduk

1 Kusan Hilir 15,5 179,67


2 Sungai Loban 6,9 60,32
3 Satui 18,8 71,73
4 Angsana 6,0 102,68
5 Kusan Hulu 6,4 14,34
6 Kuranji 3,2 93,75
7 Batulicin 5,2 128,25
8 Karang Bintang 5,9 97,40
9 Simpang Empat 25,8 293,36
10 Mantewe 6,2 23,21
Jumlah 100 68,36
Sumber: Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka, 2017

2.1.4. Kondisi Fasilitas Umum


a) Fasilitas Pendidikan
Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan suatu daerah
sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya. Penduduk
yang berkualitas sejalan dengan tingkat pendidikan yang ditempuhnya
yang kelak akan menjadi penggerak arah pembangunan. Oleh karena
itu untuk mencapai penduduk yang berkualitas melalui peningkatan
mutu pendidikan, salah satunya ditunjang dengan ketersediaan sarana
dan fasilitas pendidikan. Dengan tersedianya sarana dan prasarana
pendidikan serta tenaga pendidik diharapkan dapat memberikan
kesempatan seluas – luasnya terutama pada penduduk usia wajib
sekolah 7 – 18 tahun untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu sampai
tahun 2015antara lain 196 buah sekolah TK; 194 buah SD; 59 buah
SMP; 11 buah SMA serta 17 buah SMK. Distribusi fasilitas pendidikan di
Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-7
Tabel 2. 5
Distribusi Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan Kab. Tanah Bumbu Tahun
2016
SD SMP SMA SMK
No. Kecamatan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Kusan Hilir 34 1 8 1 1 - 1 1
2 Sungai Loban 21 1 4 - 1 - 1 1
3 Satui 24 4 10 1 1 1 2 1
4 Kusan Hulu 18 3 4 - 1 - - 2
5 Batulicin 11 1 3 3 - - - 3
6 Simpang Empat 23 3 5 - 1 - 2 2
7 Karang Bintang 12 - 4 - 1 1 - 1
8 Mantewe 19 1 9 1 1 - - -
9 Angsana 10 1 3 - 1 - - 1
10 Kuranji 7 - 2 - 1 - - -
Jumlah 179 15 52 7 9 2 5 12
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka, 2017

Tabel 2. 6
Distribusi Fasilitas Pendidikan Agama Menurut Kecamatan di Kab. Tanah
Bumbu Tahun 2016
MI Mts MA
No Kecamatan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Kusan Hilir 1 2 2 2 1 1
2 Sungai Loban - - - 1 - -
3 Satui - 6 1 4 - 3
4 Angsana - - - 2 - 1
5 Kusan Hulu - 1 - 2 - -
6 Kuranji - - - 1 - -
7 Batulicin - 1 - 2 - -
8 Karang Bintang - - - 2 - -
9 Simpang Empat - 3 - 2 - 2
10 Mantewe - - - 3 - 1
Jumlah 1 13 3 21 1 8
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka, 2017

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-8
b) Fasilitas Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau, sehingga diharapkan tercapai Tanah Bumbu yangsehat dan
sejahtera. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat
mempengaruhi aspek pelayanan kesehatan yang dimaksud. Selain
sebuah RSUD Tanah Bumbu, di Kabupaten Tanah Bumbu tercatat
sebanyak 14 Puskesmas, 108 Pos Kesehatan, dan 194 Posyandu Balita
di 10 Kecamatan. Selain itu dilengkapi pula dengan mobil Puskesmas
Keliling, Pos Bersalin Desa (Polindes).

Tabel 2. 7 Jumlah Sarana Kesehatan Setiap Kecamatan Kab. Tanah Bumbu


Tahun 2016
Rumah Rumah Puskesmas Klinik/Balai
No. Kecamatan Posyandu Polindes
Sakit bersalin Perawatan Kesehatan
1 Kusan Hilir 1 - 2 36 2 1
2 Sungai Loban - - 1 22 2 3
3 Satui - - 1 30 7 -
4 Angsana - - 1 10 8 1
5 Kusan Hulu - - 2 24 - 3
6 Kuranji - - 1 8 - 1
7 Batulicin - - 1 10 - 1
8 Karang Bintang - - 2 15 - -
9 Simpang Empat - 1 2 25 8 1
10 Mantewe - - 1 14 - 1
Jumlah 1 1 14 194 27 12
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka, 2016

c) Fasilitas Peribadatan
Kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk membina
kehidupan masyarakat agamis yang harmonis, saling toleransi dan
bekerjasama sehingga mendukung laju pembangunan. Dalam rangka
mendukung kondisi tersebut di atas diperlukan sarana untuk memupuk

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-9
keimanan dengan adanya tempat ibadah sesuai dengan agama masing
– masing. Sebagian besar penduduk kabupaten Tanah Bumbu
beragama Islam, dan selebihnya adalah Kristen, Katolik, Hindu, dan
Budha. Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu
antara lain 241 buah Masjid, 500 buah Musholla/Langgar, 3 buah
Gereja, dan 99 buah Pura.

Tabel 2. 8 Jumlah Tempat Ibadah Setiap Kecamatan Kab. Tanah Bumbu Tahun
2016
Gereja Gereja
No. Kecamatan Mesjid Langgar Pura Vihara
Protestan Katolik
1 Kusan Hilir 41 51 - - - -
2 Sungai Loban 28 38 - - 47 -
3 Satui 30 49 2 - 5 -
4 Angsana 27 60 - - - -
5 Kusan Hulu 24 53 - - 3 -
6 Kuranji 9 23 - - 7 -
7 Batulicin 11 18 1 - - -
8 Karang Bintang 18 66 - - 35 -
9 Simpang Empat 24 71 - - - -
10 Mantewe 29 71 - - 2 -
Jumlah 241 500 3 - 99 -
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2017

2.1.5 Prasarana Utilitas


a. Drainase
Kondisi sistem drainase di Kabupaten Tanah Bumbu sangat bervariasi dan
sebagian besar masih memanfaatkan sungai yang melintasi daerah
permukiman. Prasarana lingkungan saluran drainase di Kabupaten Tanah
Bumbu terdiri dari: saluran primer (saluran alam seperti sungai yang ada
di sekitar kota/pusat-pusat kecamatan); saluran sekunder (saluran buatan
berukuran besar, seperti irigasi); saluran tersier dan kuarter (saluran
buatan, seperti drainase jalan, permukiman, saluran irigasi cacing, dsb).

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-10
Saluran drainase yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan
saluran primer yaitu Sungai Cengal dan Sungai Batulicin yang juga
berkaitan erat dengan saluran drainase air hujan di Kota Batulicin,
sedangkan saluran drainase sekunder berupa irigasi. Sedangkan saluran
drainase tersier Kabupaten Tanah Bumbu belum disemua lingkungan
perumahan ada dan disekitar jalan-jalan yang ada di setiap Kecamatan.
Di Kota Batulicin sistem drainase pada umumnya mengikuti pola jaringan
jalan, dimana arah aliran dari sebelah barat menuju timur mengikuti
kemiringan lahan. Sebagian saluran drainase yangada masih terbuat dari
konstruksi tanah, sedangkan saluran dengan konstruksi beton/bata
tertutup masih terbatas pada daerah pusat kota terutama sekitar terminal
dan pertokoan/pasar. Hanya beberapa jalan utama yang dilengkapi
dengan street inlet. Pada beberapa ruas jalan saluran drainase kurang
terpelihara dan banyak tersumbat oleh sampah yang menimbun di sekitar
saluran. Hal ini sangat mengganggu kapasitas dan fungsi saluran di musim
hujan.
b. Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu terdiri
dari sistem perpipaan dari PDAM dan non-perpipaan. Sistem perpipaan
melayani bagian wilayah perkotaan. Sistem penyediaan air bersih di
Kabupaten Tanah Bumbu dilayani oleh PDAM Tanah Bumbu dan hanya
sebagian kecil wilayah yang terlayani. Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan air bersih, PDAM menyalurkan kebutuhan air bersih masyarakat
Kabupaten Tanah Bumbu melalui tiga IKK (IKK Pagatan, Batulicin dan Sei
Danau). Jumlah pelanggan PDAM Tahun 2011 adalah 6.923 pelanggan.
Wilayah kecamatan yang sudah terlayani dengan sistem perpipaan
sebanyak 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Kusan Hilir, Kecamatan Satui,
Kecamatan Batulicin, Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Karang
Bintang.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-11
Tabel 2.9
Jumlah Pelanggan PDAM Menurut Kecamatan
Kecamatan Pelanggan Aktif Pelanggan Tidak Aktif
1. Kusan Hilir 1.735 14
2. Sungai Loban - -
3. Satui 1.811 21
4. Angsana - -
5. Kusan Hulu - -
6. Kuranji - -
7. Batulicin 155 20
8. Simpang Empat 3.085 113
9. Karang Bintang 137 -
10. Mantewe - -
Tanah Bumbu
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu dalam Angka 2017

Jumlah pelanggan PDAM yang paling mendominasi yaitu jenis konsumen


Non Niaga A dengan penjualan 921.615 M3 dan pelanngan yang sedikit
menggunkan pelangan PDAM yaitu jenis konsumen industri kecil dengan
penjualan 799 M3.

Tabel 2.10

Jumlah Pelanggan PDAM dan Volume Air yang Terjual Menurut Jenis Konsumen
Jenis Konsumen Pelanggan Penjualan (M3)
1. Kran Umum 14 14.010
2. Sosial 68 35.788
3. Non Niaga A 5.171 1.525.464
4. Niaga Umum Kecil 1.116 439.427
5. Niaga Umum Besar 492 177.738
6. Non Niaga C 53 85.076
7. Industri Kecil 5 993
8. Industri Besar 4 1.015
9. Niaga Pelabuhan - -
Jumlah 6.923 2.279.531
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu dalam Angka 2017

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-12
c. Persampahan
Sampah Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari berbagai sumber seperti
dari perumahan, pasar, rumah sakit, tempat-tempat umum, dan industri.
Sampah organik dan rumah tangga mendominasi komposisi sampah yang
dihasilkan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Untuk penanganan sampah di Kabupaten Tanah Bumbu dilaksanakan oleh
dinas meliputi penyapuan jalan utama, pertokoan, pembersihan saluran-
saluran di sepanjang jalan utama, dan penanganan sebagian permukiman.
Pelayanan yang dilakukan untuk daerah permukiman hanya meliputi
pengangkutan dan pembuangan akhir, dimana pengumpulan dilakukan
secara swadaya oleh masyarakat setempat, dengan sistem penanganan
persampahan sebagai berikut :
a. Pengelolaan sampah di kelola oleh Kabupaten Dinas Tata Bangunan
Kebersihan dan Pasar Kabupaten Tanah Bumbu;
b. Penyediaan fasilitas pemilahan sampah pada kawasan permukiman,
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas
pemilahan sampah dengan menerapkan prinsip 3 R;
c. Keberadaan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah terdapat
di Kecamatan Simpang Empat .
d. Pengembangan lokasi Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST)
terdapat di seluruh kawasan perkotaan pada setiap kecamatan,
meliputi : Kecamatan Satui, Kecamatan Khusan Hilir dan Simpang
Empat.

2.1.6. Lokasi Kawasan Kumuh


Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu No.
188.45/256/PU/201 Tahun 2014 tentang Penetapan Lokasi Perumahan
Kumuh Dan Permukiman Kumuh Di Kabupaten Tanah Bumbu, terdapat
sebanyak 23 lokasi desa/kelurahan di 4 (empat) kecamatan, yaitu terdiri
dari :

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-13
A. Kecamatan Simpang Empat
1. Desa Kampung Baru
2. Desa Sejahtera
3. Desa Tungkaran Pangeran
4. Desa Bersujud
5. Desa Baroqah
6. Desa Gunung Antasari
B. Kecamatan Batulicin
1. Kelurahan Batulicin
2. Desa Segumbang
3. Desa Kusambi
4. Desa Maju Bersama
5. Desa Suka Maju
6. Desa Danau Indah
C. Kecamatan Kusan Hilir
1. Kelurahan Kota Pagatan
2. Desa Wiritasi
3. Desa Batuah
4. Desa Pasar Baru
5. Desa Juku Eja
6. Desa Pejala
D. Kecamatan Satui
1. Desa Sungai Danau
2. Desa Sumber Makmur
3. Desa Setarap
4. Desa Satui Barat
5. Desa Sekapuk

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-14
Gambar2.3. Peta Lokasi Kumuh Kecamatan Batu Licin

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-15
Gambar2.4. Peta Lokasi Kumuh Kecamatan Kusan Hilir

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-16
Gambar2.5. Peta Lokasi Kumuh Kecamatan Satui

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-17
Gambar2.6. Peta Lokasi Kumuh Kecamatan Simpang Empat

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru)
II-18
2.2 Gambaran Umum Kabupaten Kotabaru

2.2.1 Letak Administratif


Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak antara 2°20’ -
4°21’ Lintang Selatan dan 115°15’ - 116°30’ Bujur Timur, yang
merupakan salah satu kabupaten dari 13 Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Selatan terletak pada sisi tenggara Provinsi Kalimantan
Selatan. Wilayah Kabupaten Kotabaru berbatasan dengan :
 Sebelah Utara : Provinsi Kalimantan Timur
 Sebelah Timur : Selat Makassar
 Sebelah Selatan : Laut Jawa
 Sebelah Barat : Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Hulu Sungai
Tengah, & Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kabupaten Kotabaru yang memiliki wilayah seluas 9.422,46 Km²
merupakan kabupaten terluas di provinsi Kalimantan Selatan dengan luas
lebih dari seperempat (25,11%) dari luas wilayah propinsi Kalimantan
Selatan. Kabupaten ini terbagi menjadi 21 kecamatan dengan 198 desa
dan 4 kelurahan. Kecamatan Hampang merupakan kecamatan yang
terluas dengan luas wilayah 17,88% dari luas kabupaten Kotabaru,
sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah kecamatan Pulau
Sembilan yang luasnya hanya 0,05% dari luas wilayah kabupaten
Kotabaru.

Tabel 2.11 Luas Daerah Menurut Kecamatan di


Kabupaten Kotabaru Tahun 2016

No Kecamatan
Luas (Km2) Persentase (%)
1 P. Sembilan 4,76 0,05
2 P. Laut Barat 297,81 3,16
3 P. Laut Tanjung Selayar 101,01 1,07
4 P. Laut Selatan 378,07 4,01
5 P. Laut Kepulauan 107,12 1,14

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-19
No Kecamatan
Luas (Km2) Persentase (%)
6 P. Laut Timur 642,81 6,82
7 P. Sebuku 225,5 2,39
8 P. Laut Utara 159,3 1,69
9 P. Laut Tengah 337,64 3,58
10 Kelumpang Selatan 279,66 2,97
11 Kelumpang Hilir 281,2 2,98
12 Kelumpang Hulu 553,44 5,87
13 Hampang 1.684,64 6,25
14 Sungai Durian 1.042,38 17,88
15 Kelumpang Tengah 349,29 11,06
16 Kelumpang Barat 589,15 3,71
17 Kelumpang Utara 279,45 2,97
18 Pamukan Selatan 391,87 4,16
19 Sampanahan 488,89 5,19
20 Pamukan Utara 638,63 6,78
21 Pamukan Barat 589,84 6,26
Jumlah 9.422,46 100,00
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

Pamukan Pamukan Barat P. Laut Barat P. Laut Tanjung P. Laut Kepulauan


P. Sembilan
Selatan 6% 3% P. LautSelayar
Selatan P. Laut 1%
Pamukan Utara 0% P. Laut
4% 4%1% Timur
Sampanahan
7% P. Sebuku Utara
7% 2%
5% 2%
P. Laut
Kelumpang Tengah
Utara 4%
3% Kelumpang
Selatan
3%
Kelumpang Tengah
11% Kelumpang
Hilir
Sungai Durian 3%
18% Kelumpang
Hulu
Kelumpang Barat 6%
4% Hampang
6%

Gambar 2. 7
Diagram Persentase Luas Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-20
Untuk lebih jelasnya batas wilayah administrasi Kabupaten Kotabaru dapat di
lihat Gambar 2.8 berikut:

Gambar2. 8 Peta Batas Administrasi Kabupaten Kotabaru

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-21
2.2.2 Letak Geografis
a) Kondisi Topografi
Kondisi alam di kabupaten Kotabaru sangat bervariasi. Terdiri dari
perpaduan tanah pegunungan dan daerah pantai (genangan) serta
daerah daratan dengan daerah perairan yang dipenuhi pulau-pulau
kecil. Bentang alam daerah Kabupaten Kotabaru dan Sekitarnya
dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) satuan topografi yaitu :
 Satuan Topografi Perbukitan Bergelombang
Satuan topografi ini menempati ± 40% daerah penelitian yang
terletak pada bagiantimur. Secara umum bentuk –bentuk
perbukitan bergelombang ini merupakan karakteristik dari daerah
yang pernah mengalami perlipatan serta patahan-patahan pada
beberapa tempat . Pada bagian timur dari perbukitan
bergelombang ini berkembang struktur patahan yang berupa sesor
naik, sesor normal dan sesor mendatar di daerah ini bentuk
perbukitan bergelombang berubah menjadi bentuk perbukitan
terjal dengan lereng perbukitan sangat tajam.`
 Satuan Topografi Perbukitan landai
Satuan ini menempati bagian tengah daerah penelitian ± 35% dari
luas daerah penelitian, umumnya satuan satuan topografi
perbukitan landai merupakan Zona antara daerah bertopografi
perbukitan dan bertopografi daratan yang berincikan bentuk
daerah dengan kelandaian berkisar antara 5 kearah barat - barat
laut.
 Satuan Topografi Daratan
Satuan ini menempati bagian barat daerah penelitian ± 25% dari
daerah penelitian. Kabupaten Kotabaru menempati daerah
bertopografi dataran dan daerah bertopografi perbukitan landai.

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-22
b) Kondisi Geologi
Jenis batuan yang terdapat di kabupaten Kotabaru meliputi kuarter
(89.013 Ha) misozoikum, neopleosin, meosin, batuan baku dalam
dalam dan peleogen. Selain itu kabupaten Kotabaru juga memiliki
beberapa jenis tanah yaitu podsolik, alluvial orgonosol, latosol. Jenis-
jenis tanah tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda, misalnya
tanah alluvial dan orgonosal geeitumus merupakan jenis tanah
dengan tingkat kesuburan yang tinggi dan sangat potensial untuk
pertanian dan sisanya memiliki tingkat kesuburan yang rendah.

c) Karakteristik Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan dikabupaten Kotabaru dibedakan menjadi lahan
untuk kampung/ pemukiman, pertambangan, lahan sawah, tanah
kering/tegalan, kebun campuran, perkebunan, hutan serta
padang/semak/belukar/alang-alang. Di Kabupaten Kotabaru
penggunaan lahan diatas seluruhnya mencapai 943.746 Ha pada
tahun 2002. Lahan yang digunakan sebagai lahan hutan tercatat
paling luasyaitu sekitar 645.767 Ha. Urutan paling luas berikutnya
digunakan untuk padang/ semak/ belukar/ alang-alang yang
mencapai 103.204 Ha. Penggunaan lahan paling kecil adalah sekitar
1.314 Ha yang digunakan sebagai daerah pertambangan.

Tabel 2. 12 Luas Daerah Menurut Penggunaan Lahan Kab. Tanah Bumbu


Tahun 2016
No. Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)
1 Kampung 7.831 1,55
2 Industri 820 0,16
3 Pertambangan 1.600 0,32
4 Sawah 14.600 2,88
5 Pertanian Tanah Kering 1.810 0,36
6 Kebun Campuran 40.321 7,96
7 Perkebunan 42.380 8,36
8 Padang (Semak,Alang,Rumput) 65.439 12,91

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-23
No. Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)
9 Hutan 319.470 63,05
10 Perairan Darat 932 0,18
11 Tanah Terbuka 98 0,02
12 Lain-lain 11.700 2,31
Jumlah 506.714 100
Sumber : Tanah Bumbu Dalam Angka 2017

d) Kondisi Hidrologi
Di Kabupaten Kotabaru ini terdapat 10 (sepuluh) buah sungai yang
mengalir sepanjang tahun. Adapun besar atau kecilnya debit air sungai
sangat variatif . dari sungai sungai yang ada sebagianya telah di
gunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari - hari. Meskipun demikian, di
lihat dari segi hidrologinya terdapat beberapa daerah yang sulit
mendapatan air, baik yang berasal dari air permukaan (sungai), maupun
mata air. Karena pada umumnya daerah ini berada di dataran tinggi dan
landai.Selain itu pengaruh utama terhadap hidrologi di kabupaten ini
adalah pengalihan aliran air sungai yang cukup luas ke daerah irigasi yang
berdekatan. Kebanyakan sungai-sungai yang penting memiliki pintu
pengalihan untuk irigasi. Hal ini sudah biasa terjadi bahkan dimusim
hujan sekalipun. Sehingga didalam perencanaan tata ruang yang perlu
dipertimbangkan adalah pelestarian dan peningkatan kapasitas sumber-
sumber air serta pengaturan tata guna air baik bagi kepentingan irigasi,
penggelontoran, maupun suplay bahan baku air bersih. Untuk wilayah
perkotaan dan sekitarnya yang kondisi topografinya relatif datar dan
dilalui oleh sungai dapat memanfaatkan air sungai sebagai air baku air
bersihnya guna memenuhi kebutuhan air masyarakatnya.

e) Klimatologi
Tinggi rendahnya suatu tempat dari permukaan air laut dan jaraknya
dari pantai mempengaruhi suhu udara di suatu tempat. Dari hasil
pengamatan Stasiun Meteorologi Stagen, suhu rata-rata di Kotabaru
dan sekitarnya berkisar antara 23,8OC sampai dengan 32,5OC. Suhu

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-24
udara tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret, dan mei yaitu
32,5OC. Sedangkan suhu udara terendah terjadi pada Agustus yaitu
23,8OC. Kelembaban udara dan kecepatan di Kabupaten Kotabaru
selama tahun 2016 sebesar 60% sampai dengan 97%. Curah hujan di
suatu daerah dipengaruhi oleh iklim, topografi, dan perputaran arus
udara. Selama tahun 2016 jumlah curah hujan paling besar terjadi
pada bulan Maret dan jumlah curah hujan terkecil terjadi pada bulan
Juli.

Tabel 2. 13 Kelembaban dan Temperatur Udara Kab. Kotabaru Tahun 2016


Kelembaban Udara (%) Temperatur (OC)
No Bulan Maksi Minim Rata- Maksi Mini Rata-
mum um Rata mum mum Rata
1 Januari 94 61 81 32,5 25,1 28,1
2 Februari 96 64 84 31,8 24,7 27,3
3 Maret 97 67 86 32,5 24,9 27,6
4 April 97 66 86 32,3 25,1 27,7
5 Mei 97 66 86 32,5 25,2 27,9
6 Juni 96 60 82 32,4 24,5 27,1
7 Juli 96 63 85 33 24 26,9
8 Agustus 96 60 82 32,4 23,8 27,1
9 September 96 63 85 32 24,2 26,9
10 Oktober 96 68 86 31,4 24,6 27,1
11 November 96 64 82 32,1 24,6 27,4
12 Desember 95 62 82 32,1 24,5 27,4
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

Tabel 2. 14 Curah Hujan dan Kecepatan Angin


Kab. Kotabaru Tahun 2016
Curah Hujan Kecepatan Angin
No Bulan
(mm3) (knot)
1 Januari 102,6 3,5
2 Februari 174,2 2,7
3 Maret 350,1 2,2
4 April 179,7 2,6

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-25
Curah Hujan Kecepatan Angin
No Bulan
(mm3) (knot)
5 Mei 134,8 2,2
6 Juni 151,6 2,1
7 Juli 73,6 2,5
8 Agustus 102,1 3,1
9 September 182 2,7
10 Oktober 237,3 2,4
11 November 186,6 2,6
12 Desember 210,1 3,6
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

2.2.3 Kependudukan
Jumlah penduduk kabupaten Kotabaru hasil Proyeksi
Penduduk 2016 adalah 325.827 jiwa yang tersebar di 202
desa/kelurahan. Jumlah penduduk terbesar masih berada di
kecamatan Pulau Laut Utara dengan 84.335 jiwa. Jumlah
penduduk terkecil berada di kecamatan Kelumpang Utara yang
hanya tercatat sebesar 5.619 jiwa. Jumlah penduduk yang begitu
besar dan terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan
penyebaran penduduk. Selama ini sebagian besar penduduk
kabupaten Kotabaru masih terpusat di kecamatan Pulau Laut
Utara.
Sekitar 27,32 persen penduduk tinggal di kecamatan
tersebut. Ironisnya, kecamatan Hampang yang memiliki luas
sekitar 17,88 persen dari luas total kabupaten Kotabaru hanya
dihuni sekitar 3,53 persen penduduk. Untuk lebih jelasnya
gambaran perbandingan jumlah penduduk per kecamatan
Kabupaten Kotabaru dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut ini :

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-26
Tabel 2. 15 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis kelamin Menurut
Kecamatan di Kab. Kotabaru Tahun 2016

Jenis Kelamin Rasio


No Kecamatan Jenis
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kelamin
1 P. Sembilan 3.276 3.240 6.516 101

2 P. Laut Barat 5.290 5.068 10.358 104

3 P. Laut Tanjung Selayar 5.593 5.473 11.066 102


4 P. Laut Selatan 5.083 4.893 9.976 104
5 P. Laut Kepulauan 6.184 6.283 12.467 98
6 P. Laut Timur 7.502 6.734 14.236 111
7 P. Sebuku 4.166 3.882 8.048 107
8 P. Laut Utara 45.709 42.992 88.701 106
9 P. Laut Tengah 5.415 5.082 10.497 107
10 Kelumpang Selatan 5.325 4.854 10.179 110
11 Kelumpang Hilir 11.799 10.855 22.654 109
12 Kelumpang Hulu 8.516 7.778 16.294 109
13 Hampang 6.178 5.377 11.555 115
14 Sungai Durian 6.172 5.421 11.593 114
15 Kelumpang Tengah 7.158 6.813 13.971 105
16 Kelumpang Barat 3.144 2.795 5.939 112
17 Kelumpang Utara 3.022 2.909 5.931 104
18 Pamukan Selatan 7.675 6.913 14.588 111
19 Sampanahan 5.808 5.180 10.988 112
20 Pamukan Utara 10.734 9.304 20.038 115
21 Pamukan Barat 5.644 4.589 10.233 123
Jumlah 169.393 156.434 325.828 108
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

2.2.4 Kondisi Fasilitas Umum


a) Fasilitas Pendidikan
Keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan penduduknya. Peningkatan mutu pendidikan harus
diimbangi pula dengan penyediaan sarana pendidikan dan tenaga

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-27
guru.Dari Dinas pendidikan kabupaten Kotabaru diperoleh data
fasilitas pendidikan yang tersedia di kabupaten Kotabaru antara lain
255 SD, 69 SMP, 51 SMU serta 7 SMK. Distribusi fasilitas pendidikan di
Kabupaten Kotabaru dapat dilihat pada Tabel 2.16 berikut:

Tabel 2. 16 Banyaknya Sekolah Di Berbagai Tingkatan Menurut Kecamatan


Kabupaten Kotabaru Tahun 2016

No Kecamatan SD SMP SMA SMK

1 P. Sembilan 5 3 1 -
2 P. Laut Barat 7 2 1 -
3 P. Laut Tanjung 11 - 1
2
Selayar
4 P. Laut Selatan 9 4 1 -
5 P. Laut Kepulauan 9 2 7 -
6 P. Laut Timur 17 3 1 -
7 P. Sebuku 7 3 4 -
8 P. Laut Utara 41 16 18 3
9 P. Laut Tengah 11 4 1 -
10 Kelumpang Selatan 10 3 1 -
11 Kelumpang Hilir 16 3 7 1
12 Kelumpang Hulu 16 2 1 -
13 Hampang 13 2 1 -
14 Sungai Durian 10 3 - 1
15 Kelumpang Tengah 11 3 1 -
16 Kelumpang Barat 7 1 1 -
17 Kelumpang Utara 7 2 1 -
18 Pamukan Selatan 15 4 1 -
19 Sampanahan 10 2 1 -
20 Pamukan Utara 18 4 1 1
21 Pamukan Barat 5 1 1 -
Jumlah 255 69 51 7
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-28
b) Fasilitas Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan merupakan salah satu upaya
peningkatan pelayanan kesehatan. Sarana kesehatan yang tersedia di
kabupaten Kotabaru antara lain berupa 1 buah Rumah Sakit dan 28
puskesmas. Menurut data BPS di tahun 2016 Kabupaten Kotabaru
memiliki 3 rumah sakit, 5 rumah sakit bersalin, 28 puskesmas, 288
posyandu, dan 106 polindes.

Tabel 2. 17 Banyaknya Sarana Kesehatan Setiap Kecamatan di Kab.Kotabaru


Tahun 2016

Klinik/
Rumah Rumah
No Kecamatan Puskesmas Posyandu Balai Polindes
Sakit Bersalin
Kesehatan
1 P. Sembilan - - 1 5 - 2
2 P. Laut Barat - - 1 21 - 7
3 P. Laut Tanjung Selayar - - 1 - - 2
4 P. Laut Selatan - 1 1 10 - 6
5 P. Laut Kepulauan - - 1 12 - -
6 P. Laut Timur - - 1 21 - 11
7 P. Sebuku - - 1 8 - 4
8 P. Laut Utara 3 1 3 44 - 14
9 P. Laut Tengah - - 1 12 - 7
10 Kelumpang Selatan - - 1 10 - 4
11 Kelumpang Hilir - - 1 19 - 8
12 Kelumpang Hulu - 1 2 24 - 9
13 Hampang - 1 1 14 - 7
14 Sungai Durian - - 2 12 - 4
15 Kelumpang Tengah - - 1 8 - 6
16 Kelumpang Barat - - 1 7 - 2
17 Kelumpang Utara - - 1 9 - 4
18 Pamukan Selatan - 1 2 12 - 3
19 Sampanahan - - 2 10 - -
20 Pamukan Utara - - 2 23 - 3
21 Pamukan Barat - - 1 7 - 3
Jumlah 3 5 28 288 - 106
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-29
c) Fasilitas Peribadatan
Sesuai dengan falsafah negara, pelayanan kehidupan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
dikembangkan dan ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat
dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat
menghambat kemajuan bangsa. Sarana peribadatan yang ada di
kabupaten Kotabaru pada 2016 tidak jauh berbeda tahun sebelumnya,
yaitu terdapat 276 masjid, 349 langgar dan musholla, 15 gereja
katholik, 9 gereja protestan, 7 buah pura, 8 buah vihara dan sebuah
klenteng.

Tabel 2. 18 Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Jenisnya Di Setiap


Kecamatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2016

Mushola/ Gerja Gereja


No Kecamatan Mesjid Pura Vihara
Langgar Katolik Protestan
1 P. Sembilan 7 6 - - - -
2 P. Laut Barat 9 10 - - - -
P. Laut Tanjung
3 12 14 - - - -
Selayar
4 P. Laut Selatan 9 11 - - - -
5 P. Laut Kepulauan 9 13 - - - -
6 P. Laut Timur 25 9 1 1 - -
7 P. Sebuku 11 14 - - - -
8 P. Laut Utara 29 56 5 1 1 1
9 P. Laut Tengah 20 13 - - - -
Kelumpang
10 14 29 - - - -
Selatan
11 Kelumpang Hilir 22 50 3 1 4 -
12 Kelumpang Hulu 8 13 3 - 1 3
13 Kelumpang Barat 11 15 1 2 - -
14 Hampang 12 7 2 1 - 3
15 Sungai Durian 12 8 - 1 - -
Kelumpang
16 6 11 - 2 - 1
Tengah

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-30
Mushola/ Gerja Gereja
No Kecamatan Mesjid Pura Vihara
Langgar Katolik Protestan
17 Kelumpang Utara 9 9 - - - -
18 Pamukan Selatan 18 24 - - - -
19 Sampanahan 9 19 - - - -
20 Pamukan Utara 14 10 - - - -
21 Pamukan Barat 6 8 - - 1 -
Jumlah 276 349 15 9 7 8
Sumber : Kotabaru Dalam Angka 2017

2.2.5. Prasarana Utilitas


a. Drainase
Kondisi sistem drainase di Kabupaten Kotabaru sangat bervariasi dan
sebagian besar masih memanfaatkan sungai yang melintasi daerah
permukiman. Prasarana lingkungan saluran drainase di Kabupaten
Kotabaru terdiri dari: saluran primer (saluran alam seperti sungai yang
ada di sekitar kota/pusat-pusat kecamatan); saluran sekunder (saluran
buatan berukuran besar); saluran tersier dan kuarter (saluran buatan,
seperti drainase jalan, permukiman, saluran irigasi cacing, dsb).
Di Kota Kotabaru sistem drainase pada umumnya mengikuti pola jaringan
jalan, dimana arah aliran mengikuti kemiringan lahan. Saluran dengan
konstruksi beton/bata tertutup masih terbatas pada daerah pusat kota
terutama sekitar terminal dan pertokoan/pasar. Hanya beberapa jalan
utama yang dilengkapi dengan street inlet. Pada beberapa ruas jalan
saluran drainase kurang terpelihara dan banyak tersumbat oleh sampah
yang menimbun di sekitar saluran. Hal ini sangat mengganggu kapasitas
dan fungsi saluran di musim hujan.

2.2.6. Lokasi Kawasan Kumuh


Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kotabaru No.
188.45/230/KUM/2012 Tahun 2012 tentang Penetapan Lokasi Perumahan
Kumuh Dan Permukiman Kumuh Di Kabupaten Kotabaru, terdapat di 1
kecamatan pada 3 desa/kelurahan, yaitu terdiri dari :

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-31
A. Kecamatan Pulau Laut Utara
1. Desa Rampa
2. Desa Dirgahayu
3. Desa Semayap

Gambar2.9. Peta Lokasi Kumuh Kecamatan Pulau laut Utara

Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan


(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-32
Penyusunan DED Kawasan Permukiman Kumuh Kewenangan Provinsi Kalimantan Selatan
(Paket 2 : Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru) II-33

Anda mungkin juga menyukai