Anda di halaman 1dari 48

Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan

(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan


Biatan dan Kecamatan Talisayan

BAB V
SURVEY SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
DAERAH STUDI

Kabupaten Berau terdiri dari 13 (tiga belas) kecamatan, 97 (sembilan puluh tujuh) desa dan
10 (sepuluh) kelurahan. Jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Berau setiap
tahunnya mengalami peningkatan yang sangat pesat, berdasarkan hasil sensus penduduk
tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki sebanyak 96.708 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan berjumlah 82.736 jiwa. Ditinjau dari segi komposisi penduduk menurut jenis
kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk
perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,58 %/th. Sumber : Hasil Sensus
Penduduk Kabupaten Berau, 2010.

5.1. RONA LINGKUNGAN DAERAH STUDI

5.2.1. Kabupaten Berau

a. Letak Geografis

Secara geografis Kabupaten Berau berada pada koordinat 116o BT -


119o BT dan 1o LT - 2o33’ LU. Secara Administratif Wilayah
Kabupaten Berau terdiri dari 13 (tiga belas) wilayah Kecamatan, 97
(sembilan puluh tujuh) desa dan 10 (sepuluh) kelurahan.
Batas-batas wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut :
1). Sebelah Timur : Laut Sulawesi
2). Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Timur
3). Sebelah Barat : Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat
dan Kabupaten Kutai Kartanegara
4). Sebelah Utara : Kabupaten Bulungan

b. Luas Wilayah
Kabupaten Berau dengan ibukota Tanjung Redeb dengan luas wilayah
daratan 21.240 km2 dan luas wilayah laut seluas 12.887 km2.
Ketinggian di atas permukaan laut 5 - 55 m. Luas penggunaan lahan di
Kabupaten Berau untuk wilayah hutan yaitu kawasan lindung dengan

Bab V - 1
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

luas areal 353.775 ha, hutan produksi tetap 752.925 ha, hutan
produksi terbatas 786.975 ha serta hutan yang dapat dikonversi seluas
334.025 ha.

5.2.2. Kecamatan Sambaliung

a. Letak Geografis
Kecamatan Sambaliung terdiri dari 13 desa, 1 kelurahan dan 2 UPT
(Long Lanuk, Tumbit Dayak, Inaran, Pegat Bukur, Rantau Panjang,
Sambaliung, Bebanir, Gurimbang, Tanjung Perangat, Sukan Tengah,
Suaran, Pesayan, Pilanjau, Bena Baru, UPT Sukan Tengah III, UPT
Sukan Tengah IV). Secara keseluruhan luas Kecamatan Sambaliung
2.403,86 km2 (terdiri dari daratan 2.355,12 km2 dan perairan 48,71
km2).
Pusat aktivitas pemerintahan di berada di Kelurahan Sambaliung.
Kecamatan Sambaliung adalah kecamatan penyangga terhadap
Kecamatan Tanjung Redeb yang sekaligus sebagai Ibukota
Kabupaten Berau.
Batas-batas wilayah Kecamatan Sambaliung adalah sebagai berikut :
1). Sebelah Timur : Kecamatan Pulau Derawan & Kecamatan
Talisayan
2). Sebelah Selatan : Kecamatan Talisayan & Kecamatan
Kelay & Kecamatan Tabalar
3). Sebelah Barat : Kecamatan Gunung Tabur, Kecamatan
Kelay & Kecamatan Tanjung Redeb
4). Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Tabur.

b. Aksesibilitas
Untuk mencapai lokasi Desa Bebanir dan Desa Sukan Tengah yang
berjarak + 45 Km dari kota Tanjung Redeb dapat ditempuh melalui
jalur darat, dengan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan.

Tabel V.1. Orbitasi Desa Bebanir dan Desa Sukan Tengah

No. Orbitasi Keterangan

1. Ke Ibukota Kecamatan Sambaliung Transportasi darat + 1 jam


Ke Ibukota Kabupaten
2. Transportasi darat + 1 jam
)tamadya
3. Ke Ibukota Propinsi (dari Tj. Redeb) • Transportasi udara ke Samarinda + 45 menit

Bab V - 2
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

• Transportasi darat ke Samarinda + 17 jam

c. Kondisi Demografi
Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya dukung (carrying
capacity) suatu wilayah. Indikator yang umum dipakai adalah Rasio
Kepadatan Penduduk (density ratio), yaitu rasio yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau
berapa banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun
tertentu.
Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional.
Sebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya
sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku
pembangunan.
1). Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk pada setiap desa menggambarkan pola
persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola
persebaran penduduk secara umum di Kabupaten Berau dan
khususnya Kecamatan Sambaliung menurut luas wilayah terlihat
belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan
penduduk yang mencolok antar desa.
Di Kecamatan Sambaliung dengan luas 2.403 km2, rata-rata
kepadatan penduduknya 10,15 jiwa/km2. Rata-rata penduduk
paling padat terdapat di desa UPT Sukan Tengah III 295,08
jiwa/km2. Selengkapnya data kepadatan penduduk di Kecamatan
Sambaliung disajikan pada Tabel V.2. di bawah ini.

Tabel V.2. Kepadatan Penduduk Kecamatan Sambaliung


Menurut Desa / Kelurahan

Luas Jumlah Rata-rata Kepadatan


No. Desa Wilayah Penduduk Jiwa/ Penduduk
(Km²) (Jiwa) Keluarga (Jiwa/Km²)

1. Long Lanuk 427,11 796 5,20 1,86


2. Tumbit Dayak 81,19 1.360 5,00 16,75
3. Inaran 351,47 517 5,28 1,47
4. Pegat Bukur 62,49 2.098 4,33 33,57
5. Rantau Panjang 147,13 372 4,43 2,53
6. Sambaliung 81,93 6.457 4,49 78,81
7. Bebanir 42,32 2.842 4,62 67,16
8. Gurimbang 125,72 1.055 2,01 8,39
9. Tanjung Perangat 55,11 846 4,92 15,35

Bab V - 3
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

10. Sukan Tengah 189,42 942 6,04 4,97


11. Suaran 494,52 1.721 4,56 3,48

12. Pesayan 96,44 1.401 2,67 14,53


13. Pilanjau 199,62 1.938 3,07 9,71
14. Bena Baru 44,39 730 5,41 16,45
15. UPT Sukan Tengah III 3,25 959 4,40 295,08
16. UPT Sukan Tengah IV 1,75 362 4,64 206,86

Jumlah 2.403,86 24.396 4,09 10,15


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Gambar V.1. Diagram Kepadatan Penduduk Kecamatan


Sambaliung Menurut Desa / Kelurahan

2). Laju Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Kecamatan
Sambaliung dari tahun 2005 ke tahun 2010 adalah perubahan
jumlah penduduk Kecamatan Sambaliung dari tahun 2005
sampai 2010.
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk
memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah dimasa yang
akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan
datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, khususnya
di bidang sosial dan ekonomi.

Bab V - 4
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah


jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Tingkat kelahiran
di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa
kini.
Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sambaliung rata-rata dalam 5 (lima) tahun 0,99 %
/ tahun. Angka laju pertumbuhan penduduk tersebut relatif rendah. Adanya petumbuhan
penduduk minus (2009 dan 2010), dikarenakan adanya beberapa transmigran yang kembali
ke daerah asalnya atau migrasi ke daerah lain.

Tabel V.3. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan


Sambaliung Dari Tahun 2005 - 2010

Tahun Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan

2005 24.227 6,520


2006 24.331 0,429
2007 24.435 0,427
2008 24.539 0,426
2009 24.396 -0,583
2010 24.080 -1,295

Rata-rata 0,99
Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka, 2009 &
Data Kabupaten Berau Dalam Angka, 2009
Data Sensus Penduduk Kabupaten Berau, 2010

Gambar V.2. Diagram Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan


Sambaliung Dari Tahun 2005 - 2010

Bab V - 5
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

3). Jumlah Rumah Tangga


Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal
dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan
kekerabatan / hubungan darah karena perkawinan, kelahiran,
adopsi dan lain sebagainya. Keluarga dapat dibagi menjadi 2
tipe yaitu :
a) Keluarga Inti (Nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anak kandung, anak angkat
maupun adopsi yang belum kawin, atau ayah dengan
anak-anak yang belum kawin atau ibu dengan anak-anak
yang belum kawin.
b) Keluarga luas (extended family), yaitu keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu anak-anak baik yang sudah kawin
atau belum, cucu, orang tua, mertua maupun kerabat-
kerabat lain  yang menjadi tanggungan kepala keluarga.
Seiring dengan semakin padatnya jumlah penduduk yang ada,
jumlah keluarga yang tinggal di Kecamatan Sambaliung sebesar
5.215 keluarga. Sebagian besar keluarga ini tinggal di Desa
Sungai Nyamuk, sekitar 34,52%, kemudian 27,02% diantaranya
tinggal di Desa Pancang sedangkan sisanya tersebar di Desa
Tanjung Aru dan Tanjung Karang sebanyak 22,34% dan
16,12%.

Tabel V.4. Rumahtangga dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah


Tangga

Rata-rata
Rumah Luas
Desa Penduduk Jiwa/
Tangga Wilayah
Keluarga
1 2 2 3 3

Long Lanuk 153 796 427,11 5,20


Tumbit Dayak 272 1.360 81,19 5,00
Inaran 98 517 351,47 5,28
Pegat Bukur 485 2.098 62,49 4,33
Rantau Panjang 84 372 147,13 4,43
Sambaliung 1.439 6.457 81,93 4,49
Bebanir 615 2.842 42,32 4,62
Gurimbang 525 1.055 125,72 2,01
Tanjung Perangat 172 846 55,11 4,92
Sukan Tengah 156 942 189,42 6,04
Suaran 377 1.721 494,52 4,56
Pesayan 524 1.401 96,44 2,67

Bab V - 6
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Pilanjau 631 1.938 199,62 3,07


Bena Baru 135 730 44,39 5,41
UPT Sukan Tengah III 218 959 3,25 4,40
UPT Sukan Tengah IV 78 362 1,75 4,64

Jumlah 5.962 24.396 2.403,86 4,09


Sumber : Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka, 2009

Gambar V.3. Diagram Rumahtangga & Rata-rata Jiwa Per


Keluarga

Masyarakat di daerah survey dan sekitarnya secara umum sudah


dapat mengadopsi program keluarga berencana dengan cukup
baik. Hal ini terlihat dari rata-rata anggota keluarga di daerah
tersebut. Dengan jumlah penduduk 24.396 jiwa, jumlah rumah
tangganya sekitar 5.962 kepala keluarga dengan rata-rata
anggota keluarga / per kepala keluarga sebanyak 4,09 jiwa.
4). Rasio Jenis Kelamin
Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100
penduduk perempuan.
Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin,
terlihat bahwa pada tahun 2009 jumlah penduduk laki-laki di
Kecamatan Sambaliung masih lebih banyak dibanding
penduduk perempuan. Ini terlihat dari rasio jenis kelamin 125,51

Bab V - 7
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

artinya pada setiap 100 orang perempuan terdapat 125,51 orang


laki-laki.
Tabel V.5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis
Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

Jumlah
Laki- Rasio Jenis
Desa Perempuan Penduduk
laki Kelamin
(Jiwa)
(1) (2) (3) (4) (5)

Long Lanuk 417 379 796 110,03


Tumbit Dayak 720 641 1.361 112,32
Inaran 271 246 517 110,16
Pegat Bukur 1.471 627 2.098 234,61
Rantau Panjang 243 130 373 186,92
Sambaliung 3.477 2.973 6.450 116,95
Bebanir 1.508 1.334 2.842 113,04
Gurimbang 554 501 1.055 110,58
Tanjung Perangat 441 406 847 108,62
Sukan Tengah 480 463 943 103,67
Suaran 1.002 719 1.721 139,36
Pesayan 819 583 1.402 140,48
Pilanjau 1.073 865 1.938 124,05
Bena Baru 384 346 730 110,98
UPT Sukan Tengah 501 459 960 109,15
III
UPT Sukan Tengah 217 146 363 148,63
IV

Jumlah 13.578 10.818 24.396 125,51


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Gambar V.4. Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


& Rasio Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

UPT Sukan Tengah IV


UPT Sukan Tengah III
Bena Baru
Pilanjau
Pesayan
Suaran
Sukan Tengah
Tanjung Perangat
Gurimbang
Bebanir
Sambaliung
Rantau Panjang
Pegat Bukur
Inaran
Tumbit Dayak
Long Lanuk

0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500

Rasio Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

Bab V - 8
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

5). Struktur Umur Penduduk


Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal istilah
karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap
proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan
jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan
jenis kelamin.
Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu tahunan
atau yang disebut juga umur tunggal (single age), dan yang
dikelompokkan dalam lima tahunan.
Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sambaliung Secara
umum dapat dikatakan bahwa, proporsi jumlah penduduk
dewasa dan anak-anak di daerah survey tergolong cukup
bervariasi. Keadaan ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan
tenaga kerja. Namun demikian secara umum anak-anak di
daerah survey, walaupun umurnya belum mencapai 15 tahun,
sudah banyak yang telah membantu orang tuanya di sawah atau
ladang. Keadaan ini sedikit banyak akan membantu ketersediaan
tenaga kerja di daerah tersebut.

Tabel V.6. Struktur Umur Penduduk Kecamatan


Sambaliung Tahun 2009

Jenis Kelamin
No. Umur (Th.) Jumlah
Laki-laki % Perempuan %

1 0 - 4 853 0,06 765 0,07 1.618


2 5 - 9 1.412 0,10 1.186 0,11 2.598
3 10 - 14 1.341 0,10 1.225 0,11 2.566
4 15 - 19 1.108 0,08 851 0,08 1.959
5 20 - 24 1.293 0,10 1.151 0,11 2.444
6 25 - 29 1.496 0,11 1.109 0,10 2.605
7 30 - 34 1.751 0,13 1.716 0,16 3.467
8 35 - 39 1.273 0,09 712 0,07 1.985
9 40 - 44 961 0,07 542 0,05 1.503
10 45 - 49 753 0,06 613 0,06 1.366
11 50 - 54 571 0,04 421 0,04 992
12 55 - 59 385 0,03 281 0,03 666
13 60 + 381 0,03 246 0,02 627

Total 13.578 10.818 24.396


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Bab V - 9
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

6). Tenaga Kerja


Penduduk dipandang dari sisi ketenagakerjaan merupakan suplai
bagi pasar tenaga kerja di suatu daerah. Namun tidak semua
penduduk mampu melakukannya karena hanya penduduk yang
berusia kerjalah yang bisa menawarkan tenaganya di pasar kerja.
Penduduk usia kerja dibagi menjadi dua golongan yaitu yang
termasuk angkatan kerja dan yang termasuk bukan angkatan
kerja. Penggolongan usia kerja di Indonesia mengikuti standar
internasional yaitu usia 15 tahun atau lebih.
Angkatan kerja sendiri terdiri dari mereka yang aktif bekerja dan
mereka yang sedang mencari pekerjaan. Mereka yang terakhir
itulah yang dinamakan sebagai pengangguran terbuka.
Sedangkan yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan
kerja adalah mereka yang masih bersekolah, ibu rumah tangga,
pensiunan dan lain-lain.
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap
sebagai penduduk yang belum produktif, karena secara
ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang
menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 60 tahun
juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa
pensiun. Penduduk usia 15-59 tahun, adalah penduduk usia kerja
yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat
digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung
pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio
ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis
penduduk dari sisi demografi.
Proporsi pekerja menurut lapangan pekerjaan merupakan salah
satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian suatu
wilayah dalam menyerap tenaga kerja. Selain itu, indikator
tersebut juga mencerminkan struktur perekonomian suatu
wilayah. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling
dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Dua sektor lain yang
juga banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perkebunan
dan perdagangan.
Jumlah jam kerja dapat digunakan sebagai ukuran produktivitas
pekerja. Berdasarkan jam kerjanya, 81.87 % pekerja dapat

Bab V - 10
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

digolongkan sebagai pekerja produktif karena memiliki jam


kerja lebih dari 35 jam dalam seminggu.
Angka Partisipasi Angkatan Kerja (APAK) adalah bagian dari
penduduk usia kerja, 15 tahun keatas yang mempunyai
pekerjaan selama seminggu yang lalu, baik yang bekerja
maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab 
seperti menunggu panenan atau cuti. Di samping itu, mereka
yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari
pekerjaan juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja.
(Sensus Penduduk 2000, hal : xxi).
Sementara itu, penduduk yang bekerja atau mempunyai
pekerjaan adalah mereka yang selama seminggu melakukan
pekerjaan atau bekerja untuk memperoleh atau membantu
memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit
satu jam dalam seminggu yang lalu dan tidak boleh terputus.
(Sensus Penduduk 2000, hal : xxi).
Indikator ini bermanfaat untuk mengetahui bagian dari tenaga
kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat,
dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa,
dalam kurun waktu tertentu.
Cara menghitung APAK dapat dilakukan dengan
membandingkan antara jumlah penduduk yang termasuk dalam
angkatan kerja dengan jumlah penduduk yang termasuk dalam
usia kerja.
a). Tenaga Produktif
Keadaan/gambaran mengenai tenaga produktif di daerah
Survey dan sekitarnya, dapat diprediksi dengan uji
“Fourty Percent Test”.

Banyaknya Penduduk Anak−anak


40 % Test= × 100 %
Jumlah Penduduk

Tabel V.7. Gambaran 40 % Test di Daerah Survey

Anak-anak Jumlah
40 Test
No. Lokasi 0 - 15 tahun Pendudu
(%)
(jiwa) k (jiwa)

1 Kecamatan Sambaliung 6.782 24.396 0,278

Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Bab V - 11
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Dari Tabel V.7. terlihat bahwa secara umum variasi dari


nilai 40 % Test tersebut di wilayah survey adalah
tergolong relatif tidak terlalu menyolok. Dengan nilai
tersebut menunjukkan struktur umur penduduk di daerah
survey khususnya (Kecamatan Sambaliung) adalah usia
muda. Walaupun demikian nilai 40 % Test tersebut secara
langsung akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja
pada waktu yang akan datang. Hal ini dapat ditunjukkan
apabila nilai 40 % test tersebut kurang dari 40 %, maka
secara langsung dapat dikatakan daerah tersebut
cenderung memiliki ketersediaan tenaga kerja yang
memadai.
b). Dependency Ratio
Gambaran mengenai berapa jumlah penduduk usia kerja
harus menanggung beban penduduk bukan usia kerja,
dapat diprediksi menggunakan angka dependency ratio.

Penduduk Umur (≤15 tahun + ≥ 56 tahun)


Dependency Ratio= × 100 %
Jumlah Penduduk Usia Kerja

Hasil perhitungan mengenai ukuran “Dependency Ratio”


wilayah survey, yang ditunjukkan dengan keadaan-
keadaan “Dependency Ratio” pada kelurahan yang
merupakan lokasi survey dan dengan menggunakan data
pada Tabel V.7. adalah :

4 .622 + 195
Dependency Ratio= × 100 % = 0 ,299
16. 118

Dengan menggunakan ukuran dependency ratio, dikatakan


bahwa tenaga produktif di desa-desa tergolong cukup
berat. Berdasarkan model tersebut terlihat bahwa setiap
100 orang penduduk usia kerja harus menanggung beban
sekitar + 30 orang penduduk bukan usia kerja produktif.
Dengan kata lain, artinya setiap satu orang tenaga kerja di
daerah ini, harus menanggung beban masing-masing 0,299
penduduk bukan tenaga produktif.
7). Mata Pencaharian

Bab V - 12
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Berau khususnya di


Kecamatan Sambaliung didominasi oleh bidang pertanian /
perkebunan, disamping beberapa orang yang berprofesi sebagai
pedagang, buruh dan lain sebagainya. Dari data yang diperoleh
dari Data Isian Kecamatan Sambaliung Dalam Angka Tahun
2009 dan Kabupaten Berau Dalam Angka, 2009, mata
pencaharian pokok masyarakat Kecamatan Sambaliung adalah
sebagai berikut :

Tabel V.8. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan


Sambaliung

No Prosentase
Jenis Mata Pencaharian Jumlah
. (%)

1. Petani 2.831 47,48


2. Perkebunan 403 6,76
3. Buruh / Swasta 707 11,86
4. PNS / TNI / Polri 391 6,56
5. Pengrajin 16 0,27
6. Pedagang 113 1,90
7. Peternak 18 0,30
8. Nelayan 208 3,49
9. Montir 16 0,27
10. Dokter / Tenaga Kesehatan 6 0,10
11. Lain-lain 1.253 21,02

Jumlah 5.962 100,00


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Gambar V.5. Diagram Jenis Mata Pencaharian Penduduk


Kecamatan Sambaliung

Bab V - 13
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

d. Fasilitas dan Aktivitas Sosial


Laju pertumbuhan penduduk di suatu wilayah biasanya mempunyai
korelasi terhadap masalah sosial, artinya semakin tinggi laju
pertumbuhan penduduk, maka masalah sosial di daerah itu akan
semakin kompleks.
Pada bagian ini sajikan keadaan sosial yang ada di Kecamatan
Sambaliung, yang meliputi Pendidikan, Kesehatan, Agama, keadaan
sosial dan kriminalitas.
1). Pendidikan
Pada tahun 2009 sarana pendidikan yang tercatat di Kecamatan
Sambaliung terdiri dari 17 Taman Kanak-kanak, 30 Sekolah
Dasar / sederajad, 6 SLTP / sederajad, dan 2 SMU / sederajad.
Salah satu penunjang keberhasilan pendidikan adalah
tersedianya tenaga pengajar yang memadai untuk setiap jenjang
pendidikan. Rasio murid-guru merupakan salah satu indikator
yang menggambarkan beban kerja seorang guru terhadap
muridnya. Rasio ini juga mencerminkan mutu pendidikan di
kelas, karena semakin besar angka ini berarti beban kerja
seorang guru semakin berat.
Rasio murid-guru untuk SD / sederajat pada tahun 2009 sebesar
12,19 artinya seorang guru bertanggung jawab terhadap 12
murid. Sedangkan pada tingkat SLTP / sederajat menunjukkan
rasio murid-guru sebesar 12,94. Sementara rasio murid-guru
pada tingkat pendidikan SLTA / sederajat adalah sebesar 5,03.

Tabel V.9. Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Per Desa di Kecamatan Sambaliung Tahun 2009

Tingkat Pendidikan
No. Desa TK SD / Sederajad SMP / Sederajad SMA / Sederajad
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid

1 Long Lanuk 0 0 0 2 10 96 0 0 0 0 0 0
2 Tumbit Dayak 2 9 67 3 28 244 0 0 0 0 0 0
3 Inaran 0 0 0 1 7 58 0 0 0 0 0 0
4 Pegat Bukur 1 5 72 1 13 157 1 2 20 0 0 0
5 Rantau Panjang 1 2 13 1 8 42 0 0 0 0 0 0
6 Sambaliung 1 8 46 4 49 674 1 20 292 1 25 163
7 Bebanir 2 4 35 3 27 418 1 15 168 0 0 0
8 Gurimbang 1 3 31 2 20 128 1 10 131 0 0 0
9 Tanjung Perangat 0 0 0 2 19 137 0 0 0 0 0 0
10 Sukan Tengah 0 0 0 3 14 179 1 2 40 0 0 0

Bab V - 14
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

11 Suaran 1 4 37 1 9 152 0 0 0 0 0 0

12 Pesayan 1 2 14 1 11 129 0 0 0 0 0 0
13 Pilanjau 4 18 244 3 40 714 1 14 164 1 13 28
14 Bena Baru 1 2 25 1 8 97 0 0 0 0 0 0
15 UPT Sukan Tengah III 1 3 39 1 7 98 0 0 0 0 0 0
16 UPT Sukan Tengah IV 1 4 42 1 8 65 0 0 0 0 0 0

Jumlah 17 64 665 30 278 3.388 6 63 815 2 38 191


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009 dan Kabupaten Berau Dalam Angka, 2009

Rekap
Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid Rasio
TK 17 64 665 10,39
SD / Sederajad 30 278 3.388 12,19
SMP / Sederajad 6 63 815 12,94
SMA / Sederajad 2 38 191 5,03

Bab V - 15
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.6. Diagram Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Per Desa di Kecamatan Sambaliung
Tahun 2009

Berdasarkan tingkat pendidikan, maka sebagian besar penduduk


Kecamatan Sambaliung pernah mengenyam pendidikan, dalam
arti tingkat buta huruf relative kecil hanya 283 orang diantara
20.814 jiwa penduduk atau sebesar 1,36 %.
Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Sambaliung 5.323
orang yang tamat SLTP - S1, sementara yang tidak lulus SD
adalah 509 orang serta yang lulus SD / sederajat 8.734 orang.
Perbandingan jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan
SLTP / sederajat ke atas dan yang hanya mengenyam
pendidikan SD / sederajat adalah 1 : 17 yang berarti Kecamatan
Sambaliung tingkat pendidikannya masih relatif rendah.

Tabel V.10. Tabulasi Tingkat Pendidikan


Masyarakat Kecamatan Sambaliung
Prosentase
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
(%)

1 Belum sekolah 1.618 7,77


2 Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah 283 1,36
3 Tidak tamat SD 509 2,45
4 Tamat SD/Sederajat 9.670 46,46
5 SLTP/Sederajat 5.323 25,57
6 SLTA/Sederajat 3.241 15,57
7 D1 16 0,08
8 D2 15 0,07
9. D3 61 0,29
10. S-1 78 0,37

Jumlah 20.814  100,00


Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Gambar V.7. Diagram Tabulasi Tingkat Pendidikan Masyarakat


Kecamatan Sambaliung

Bab V - 16
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

2). Agama
Masyarakat Kecamatan Sambaliung cukup agamis. Kehidupan
keagamaan masing-masing pemeluk agama cukup harmonis dan
tidak pernah terjadi gesekan yang dilatarbelakangi perbedaan
agama. Mayoritas masyarakat Kecamatan Sambaliung beragama
Islam (96,80 %), sedangkan pemeluk Agama Kristen sebanyak
1,58 % dan pemeluk agama lain 0,03 %.

Tabel V.11. Jumlah Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Dirinci Per Desa
Kristen
No. Desa Islam Hindu Budha Jumlah
Protestan Khatolik

1 Long Lanuk 82 333 267 0 0 682


2 Tumbit Dayak 999 22 196 0 0 1.217
3 Inaran 172 268 1 0 0 441
4 Pegat Bukur 1.650 57 97 0 0 1.804
5 Rantau Panjang 352 0 11 0 0 363
6 Sambaliung 5.666 39 372 19 0 6.096
7 Bebanir 2.527 17 175 0 0 2.719
8 Gurimbang 962 0 17 0 0 979
9 Tanjung Perangat 716 0 29 0 0 745
10 Sukan Tengah 616 62 221 0 0 899
11 Suaran 1.512 59 94 0 0 1.665
12 Pesayan 2.091 79 110 0 0 2.280
13 Pilanjau 2.216 243 242 8 0 2.709
14 Bena Baru 248 388 2 0 0 638
15 UPT Sukan Tengah III 664 51 143 0 0 858
16 UPT Sukan Tengah IV 204 14 83 0 0 301

Bab V - 17
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

20.67
Jumlah 1.632 2.060 27 0 24.396
7
Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Tabel V.12. Banyaknya Sarana Ibadah di Kecamatan


Sambaliung 2009
Sarana / Prasarana Peribadatan Jumlah

Masjid 38
Langgar 18
Pesantren 1
Gereja Kristen 24
Vihara -
Pura 1
Klenteng -

Sumber : Data diolah dari berbagai sumber

Kesehatan Masyarakat
(a). Sanitasi Lingkungan
Kondisi kesehatan merupakan syarat mutlak bagi
peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kondisi sehat itu
sendiri sangat tergantung pada faktor lingkungan,
perindustrian, pertambangan, energi, dan konstruksi
(Manufacturing, Minning, Energy, and Construstion)
Kabupaten Berau Dalam Angka 2009 terutama
ketersediaan air bersih.
Penyediaan air bersih dan layak digunakan untuk
keperluan sehari-hari dipenuhi dengan tersedianya intake
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang beroperasi
di Kecamatan Sambaliung. Dari data Kecamatan
Sambaliung Dalam Angka 2009, banyaknya rumah tangga
yang sudah menggunakan air PDAM sebanyak 1.296 KK
atau 21,28 %. Sedangkan sisanya 4.693 KK masing
menggunakan air sumur, air sungai dan air hujan.
Berdasarkan data resmi PDAM Kabupaten Berau 2011,
dari intake Sambaliung saat ini mampu memproduksi air
baku sebanyak 80 lt / dt. Dengan asumsi tersebut,
seharusnya seluruh rumah tangga / kk dapat terpenuhi
dengan air baku PDAM. Berikut disajikan data keadaan
rumah tangga menurut sumber Air Minum di dirinci per
desa.

Bab V - 18
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Tabel V.13. Keadaan Rumah Tangga Menurut Sumber


Air Minum Di Dirinci Per Desa
No
Desa Leding Pompa Sumur Sungai Lainnya
.
1 Long Lanuk 0 0 0 147 6
2 Tumbit Dayak 0 0 59 201 12
3 Inaran 0 0 0 94 4
4 Pegat Bukur 0 0 32 435 18
5 Rantau Panjang 0 0 0 80 4
6 Sambaliung 315 0 297 767 75
7 Bebanir 309 0 132 147 36
8 Gurimbang 0 0 242 274 9
9 Tanjung Perangat 0 0 128 37 7
10 Sukan Tengah 0 0 45 70 33
11 Suaran 0 0 70 290 17
12 Pesayan 182 0 43 276 20
13 Pilanjau 463 0 59 82 14
14 Bena Baru 0 0 57 72 6

15 UPT Sukan Tengah III 0 0 105 104 9


16 UPT Sukan Tengah IV 0 0 50 25 3
Jumlah 1.269 0 1.319 3.101 273
Sumber : Data diolah dari berbagai sumber

(b). Sarana dan prasarana kesehatan


Sarana dan prasarana kesehatan yang menunjang upaya
kesehatan masyarakat Kecamatan Sambaliung pada
umumnya cukup memadai. Sarana kesehatan seperti
Puskesmas yang berada di Kecamatan Sambaliung sudah
dilengkapi dengan kamar rawat inap dan prasarana lain
yang cukup menunjang dan siaga 24 jam.
Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan
Sambaliung pada tahun 2009 terdiri dari puskesmas 1
induk buah, 16 buah puskesmas pembantu (masing desa
terdapat 1 puskesmas pembantu, Pondok Bersalin Desa
(Polindes) 10 buah, puskesmas keliling 2 buah, klinik
dokter umum praktek 4 buah, posyandu 26 buah serta 8
praktek bidan.
(c). Kondisi Kesehatan Masyarakat
Kesadaran masyarakat Kecamatan Sambaliung untuk
berobat ke Dokter / Mantri / Puskesmas / Pusban sudah
cukup baik. Hal ini disebabkan adanya pembinaan

Bab V - 19
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

lingkungan tentang kesehatan yang dilaksanakan secara


rutin melalui kegiatan-kegiatan ; Pembinaan Kesehatan
Keluarga, Pembinaan KB, Posyandu, UKS, Pembinaan
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut / UKGM, dll.

e. Sarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha
pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan guna
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas
barang dari satu tempat ke tempat lain.
Kendaraan angkutan umum yang beroprasi di Kecamatan Sambaliung
terdiri dari mobil penumpang umum, dan mobil barang. Sementara itu
sarana transportasi yang berupa jalan masih relatif kurang memadai.
Bedasarkan data Kabupaten Berau 2009 dan Kecamatan Sambaliung
Dalam Angka 2009, sejak tahun 2005 - 2009 penambahannya sangat
minim sekali. Demikian halnya dengan status kelas jalan yang ada
masih didominasi oleh jalan dengan jalan tanah (TT). Berikut
disajikan panjang dan status jalan yang ada di Kecamatan Sambaliung.

Tabel V.14. Panjang Jalan Yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4


Menurut Jenis Pemukaan Dirinci Per Desa (Km.)

No. Desa Aspal Batu Tanah Lainnya

1 Long Lanuk - - - -
2 Tumbit Dayak - - 4 -
3 Inaran - - - -
4 Pegat Bukur - - 6 -
5 Rantau Panjang - - 6 -
6 Sambaliung 13 11 10 -
7 Bebanir 17 - 6 -
8 Gurimbang - - 6 -
9 Tanjung Perangat - - 5 -
10 Sukan Tengah - - 5 -
11 Suaran 27 12 6 -
12 Pesayan - 16 3 -
13 Pilanjau - 20 3 -
14 Bena Baru - - - -
15 UPT Sukan Tengah III - - - -
16 UPT Sukan Tengah IV - - - -

Sumber : Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka, 2009

Bab V - 20
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

f. Sarana Prasarana Perhubungan dan Komunikasi


Sarana perhubungan di suatu wilayah merupakan kebutuhan pokok
suatu daerah dan merupakan suatu tanda majunya suatu daerah.
Dengan tersedianya saran perhubungan yang memadai terutama
sarana jalan dan angkutan kendaraan akan memudahkan masyarakat
dalam berusaha dan berinteraksi dengan masyarakat daerah lain.
Sementara untuk komunikasi dengan telepon seluler (handphone), di
Kecamatan Sambaliung sudah sangat baik. Operator seluler yang
beroperasi di Kecamatan Sambaliung adalah Telkomsel dan Indosat.

g. Listrik
Saat ini energi listrik merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan
manusia, baik untuk aktifitas rumah tangga sehari-hari maupun
aktifitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha (perusahaan).
Keterbatasan pasokan energi listrik suatu daerah tak jarang membuat
para investor yang ingin menanamkan modal mengurungkan niatnya
untuk berinvestasi khususnya kegiatan usaha yang membutuhkan
pasokan energi listrik yang cukup besar.
PLN Cabang Berau memiliki 2 dua pembangkit, yaitu PLN Berau
(tenaga diesel) dengan kapasitas 2 MW dan PLTU Lati (batu bara)
dengan kapasitas 5 MW serta 10 Unit Layanan Distribusi (ULD).
Kurangnya daya listrik di Kabupaten Berau pada umumnya
mengakibatkan banyaknya rumah tangga yang belum terlayani aliran
listrik. Sementara rumah tangga yang sudah dialiri listrik juga
mengalami pemadaman secara bergilir.
Berikut disajikan keadaan rumah tangga menurut jenis penerangan
yang digunakan masyarakat Kecamatan Sambaliung dirinci per desa.

Tabel V.15. Keadaan Rumah Tangga Menurut Jenis


Penerangan Yang Digunakan Dirinci Per Desa

Listrik Minyak Tanah


No
Desa Non Lainnya
. PLN Surya Pertromak Templok
PLN
1 Long Lanuk 0 27 0 34 86 0
2 Tumbit Dayak 76 112 0 20 30 22
3 Inaran 0 94 0 0 0 0
4 Pegat Bukur 0 456 0 0 0 11
5 Rantau Panjang 0 28 0 26 26 0
6 Sambaliung 719 61 0 150 221 228

Bab V - 21
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

7 Bebanir 252 12 0 109 153 62


8 Gurimbang 487 29 0 0 0 0
9 Tanjung Perangat 142 23 0 0 0 0
10 Sukan Tengah 46 32 0 0 0 70
11 Suaran 0 357 0 0 0 3
12 Pesayan 0 490 0 0 0 11
13 Pilanjau 0 558 0 21 25 0
14 Bena Baru 0 101 0 0 0 28
15 UPT Sukan Tengah III 0 60 0 65 50 34
16 UPT Sukan Tengah IV 0 50 0 10 10 5
Jumlah 1.722 2.490 0 435 601 474
Sumber : Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka, 2009 & Website Resmi PLN Berau 2011.

h. Pertanian
Secara umum Kecamatan Sambaliung khususnya desa Bebanir dan
Sukan Tengah adalah merupakan daerah pertanian. Hampir 90 %
masyarakat ke-2 desa tersebut bermata pencaharian sebagai petani.
Luas areal pertanian khususnya padi di desa Sukan Tengah 256,64 Ha.
sementara di desa Bebanir 304,49 Ha.
Berikut disajikan luas panen dan produksi tanaman padi sawah dan
padi ladang dirinci per desa / kelurahan di Kecamatan Sambaliung.

Tabel V.16. Luas Panen dan Produksi Padi Dirinci Per Desa

Padi Sawah Padi Ladang


Desa/Kelurahan Produksi
Luas (ha) Produksi (ton) Luas (ha)
(ton)

Tumbit Dayak 9,57 42,70 82,44 202,51


Sambaliung 256,64 677,13 86,60 239,57
Bebanir 304,49 1.359,33 61,62 150,81
Gurimbang 95,69 266,38 79,10 197,35
Tanjung Perangat 214,88 1.005,52 21,65 58,60
Sukan Tengah 86,13 317,21 28,31 74,11
Pesayan 128,60 44,74 49,96 17,24
Long Lanuk - - 111,58 347,30
Inaran - - 129,07 349,89
Pegat Bukur - - 39,13 118,93
Rantau Panjang - - 45,79 112,90
Suaran - - 82,44 191,31
Pilanjau - - 41,64 25,86
Bena Baru - - 16,66 8,62
UPT Sukan Tengah III * - - - -
UPT Sukan Tengah IV * - - - -

Jumlah 1.096,00 3.713,01 875,99 2.095,00


*) Tergabung Dengan Desa Induk

Bab V - 22
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.8. Diagram Luas Panen dan Produksi Padi Dirinci Per Desa

Sementara itu untuk luas panen dan produksi tanaman palawija dirinci
menurut jenisnya disajikan sbb. :

Tabel V.17. Luas Panen dan Produksi Tanaman Palawija


Dirinci Menurut Jenisnya

Tanaman Luas Produksi


Kacang Tanah 15,98 21,00
Kacang Kedelai 93,99 124,98
Kacang Hijau 9,01 10,00
Ubi Kayu 85,02 1.336,02
Ubi Jalar 69,00 658,02
Kacang Panjang 60,01 340,01
Ketimun 20,00 105,01
Sawi 29,98 126,00
Bayam 42,00 125,02
Lombok 54,00 286,00
Kopi 49,01 8,10
Kelapa 25,00 9,40
Kakao 632,01 341,70
Jumlah 1.185,01 3491,26
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Gambar V.9. Diagram Luas Panen dan Produksi Padi


Dirinci Per Desa

Bab V - 23
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

i. Kelembagaan Pertanian
Dikecamatan Sambaliung khususnya Desa Bebanir dan Desa Sukan
Tengah terdapat beberapa kelompok tani. Kelompok tani ini berfungsi
untuk mewadahi berbagai kepentingan masing-masing anggota
kelompok dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Selama ini kelompok tani yang ada sudah berjalan sangat baik.
Struktur kepengurusan juga berfungsi secara optimal. Namun
demikian fungsi dari kelompok tani masih perlu untuk ditingkatkan.
Adapun kelompok tani yang ada di Desa Bebanir dan Desa Sukan
Tengah adalah sbb. :
1). Desa Bebanir Kecamatan Sambaliung :
a). Kelompok Tani Sumber Rejeki, anggota : 28 orang
b). Kelompok Tani Rawa Indah, anggota : 20 orang
c). Kelompok Tani Rawa Makmur, anggota : 30 orang
d). Kelompok Tani Makmur, anggota : 19 orang
e). Kelompok Tani Eka Jaya, anggota : 11 orang
f). Kelompok Tani Bintang Timur, anggota : 19 orang
g). Kelompok Tani Dwi Jaya, anggota : 17 orang
h). Kelompok Tani Bangun Rejo, anggota : 25 orang
i). Kelompok Tani Karya Makmur, anggota : 26 orang
2). Desa Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung :
a). Kelompok Tani Rimba Jaya, anggota : 25 orang
b). Kelompok Tani Subur Makmur, anggota : 25 orang

Bab V - 24
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

5.2.3. Kecamatan Biatan

a. Letak Geografis
Kecamatan Biatan terdiri dari 8, yaitu ; Biatan Bapinang, Biatan Baru,
Bukit Makmur Jaya, Manunggal jaya, Biatan Lempake, Biatan Ulu,
Karangan dan Biatan Ilir. Secara keseluruhan luas Kecamatan Biatan
1.432,04 km2 (terdiri dari daratan 785,00km2 dan perairan 647,04
km2).
Pusat aktivitas pemerintahan di berada di desa Manunggal Jaya.
Batas-batas wilayah Kecamatan Sambaliung adalah sebagai berikut :
1). Sebelah Timur : Selat Makasar
2). Sebelah Selatan : Kecamatan Talisyan
3). Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Timur
4). Sebelah Utara : Kecamatan Tabalar.

b. Aksesibilitas
Lokasi studi di Kecamatan Biatan dibagi 2, yaitu di Desa Biatan Baru
(Sp. 2) dan Desa Bukit Makmur Jaya. Untuk menuju ke-2 lokasi
tersebut yang berjarak + 125 Km dari kota Tanjung Redeb dapat
ditempuh melalui jalur darat, dengan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan.

Tabel V.18. Orbitasi Desa Biatan Baru (Sp. 2) dan


Desa Bukit Makmur Jaya

No. Orbitasi Keterangan

1. Ke Ibukota Kecamatan Biatan Transportasi darat + 1 jam


Ke Ibukota Kabupaten
2. Transportasi darat + 2,5 jam
)tamadya
• Transportasi udara ke Samarinda + 45
Ke Ibukota Propinsi (dari Tj. menit
3.
Redeb) • Transportasi darat ke Samarinda + 17
jam

c. Kondisi Demografi
1). Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk pada setiap desa menggambarkan pola
persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola
persebaran penduduk secara umum di Kabupaten Berau dan
khususnya Kecamatan Biatan menurut luas wilayah terlihat

Bab V - 25
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan


penduduk yang mencolok antar desa.
Di Kecamatan Biatan dengan luas 1.432,04 km2, rata-rata
kepadatan penduduknya 3,18 jiwa/km2. Rata-rata penduduk
paling padat terdapat di desa Biatan Lempake 38,53 jiwa/km2.
Selengkapnya data kepadatan penduduk di Kecamatan
Sambaliung disajikan pada Tabel V.19. di bawah ini.
Tabel V.19. Kepadatan Penduduk Kecamatan Biatan
Menurut Desa / Kelurahan

Luas Jumlah Rata-rata Kepadatan


No. Desa Wilayah Penduduk Jiwa/ Penduduk
(Km²) (Jiwa) Keluarga (Jiwa/Km²)

1. Biatan Bapinang 320,59 444 4,40 1,38


2. Biatan Baru 154,30 460 4,42 2,98
3. Bukit Makmur Jaya 129,38 609 4,45 4,71
4. Manunggal jaya 67,28 771 4,43 11,46
5. Biatan Lempake 32,34 1.246 4,40 38,53
6. Biatan Ulu 181,13 92 4,38 0,51
7. Karangan 385,77 624 4,43 1,62
8. Biatan Ilir 161,25 302 4,44 1,87

Jumlah 1.432,04 4.548 4,42 3,18


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Biatan Dalam Angka 2009

Gambar V.10. Diagram Kepadatan Penduduk Kecamatan Biatan


Menurut Desa / Kelurahan

2). Laju Pertumbuhan Penduduk

Bab V - 26
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Biatan rata-rata dalam 5 (lima) tahun 0,99 % /
tahun. Angka laju pertumbuhan penduduk tersebut relatif rendah. Adanya petumbuhan
penduduk minus (2009 dan 2010), dikarenakan adanya beberapa transmigran yang kembali
ke daerah asalnya atau migrasi ke daerah lain.

Tabel V.20. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Biatan


Dari Tahun 2005 - 2010

Tahun Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan

2005 4.528
2006 4.535 0,155
2007 4.538 0,066
2008 4.548 0,220
2009 4.552 0,088
2010 4.558 0,132

Rata-rata 0,13
Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Biatan Dalam Angka, 2009 &
Data Kabupaten Berau Dalam Angka, 2009
Data Sensus Penduduk Kabupaten Berau, 2010

Bab V - 27
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.11. Diagram Laju Pertumbuhan Penduduk


Kecamatan Biatan Dari Tahun 2005 - 2010

3). Jumlah Rumah Tangga


Seiring dengan semakin padatnya jumlah penduduk yang ada,
jumlah keluarga yang tinggal di Kecamatan Biatan sebanyak
1.029 keluarga. Sebagian besar keluarga ini tinggal di Desa
Biatan Lempake, sekitar 38,53%. Berikut disajikan rata-rata
jiwa tiap keluarga di rinci per desa.

Tabel V.21. Rumah Tangga dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah Tangga

Rata-rata
Rumah Luas
Desa Penduduk Jiwa/
Tangga Wilayah
Keluarga
1 2 2 3 3

Biatan Bapinang 101 444 320,59 4,40


Biatan Baru 104 460 154,30 4,42
Bukit Makmur Jaya 137 609 129,38 4,45
Manunggal jaya 174 771 67,28 4,43
Biatan Lempake 283 1.246 32,34 4,40
Biatan Ulu 21 92 181,13 4,38
Karangan 141 624 385,77 4,43
Biatan Ilir 68 302 161,25 4,44

Jumlah 1.029 4.548 1.432,04 4,42


Sumber : Data Kecamatan Biatan Dalam Angka, 2009

Bab V - 28
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.12. Diagram Rata-rata Jiwa Tiap


Keluarga di Rinci Perdesa

4). Rasio Jenis Kelamin


Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100
penduduk perempuan.
Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin,
terlihat bahwa pada tahun 2009 jumlah penduduk laki-laki di
Kecamatan Biatan masih lebih banyak dibanding penduduk
perempuan. Ini terlihat dari rasio jenis kelamin 123,93 artinya
pada setiap 100 orang perempuan terdapat 123,93 orang laki-
laki.

Tabel V.22. Jumlah Penduduk Menurut Jenis


Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

Jumlah Rasio
Laki-
Desa Perempuan Penduduk Jenis
laki
(Jiwa) Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5)

Biatan Bapinang 242 202 444 119,80


Biatan Baru 257 203 460 126,60
Bukit Makmur Jaya 331 278 609 119,06
Manunggal jaya 421 350 771 120,29
Biatan Lempake 681 565 1.246 120,53

Bab V - 29
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Biatan Ulu 45 47 92 95,74


Karangan 372 252 624 147,62
Biatan Ilir 168 134 302 125,37

Jumlah 2.517 2.031 4.548 123,93


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Biatan Dalam Angka 2009

5). Struktur Umur Penduduk


Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu tahunan
atau yang disebut juga umur tunggal (single age), dan yang
dikelompokkan dalam lima tahunan.
Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Biatan secara umum
dapat dikatakan bahwa, proporsi jumlah penduduk dewasa dan
anak-anak di daerah survey tergolong cukup bervariasi.
Keadaan ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan tenaga
kerja. Namun demikian secara umum anak-anak di daerah
survey, walaupun umurnya belum mencapai 15 tahun, sudah
banyak yang telah membantu orang tuanya di sawah atau
ladang. Keadaan ini sedikit banyak akan membantu ketersediaan
tenaga kerja di daerah tersebut.

Tabel V.23. Struktur Umur Penduduk Kecamatan Biatan


Tahun 2009

Jenis Kelamin
No. Umur (Th.) Jumlah
Laki-laki % Perempuan %

1 0 - 4 317 0,13 239 0,12 556


2 5 - 9 300 0,12 223 0,11 523
3 10 - 14 267 0,11 183 0,09 450
4 15 - 19 265 0,11 214 0,11 479
5 20 - 24 253 0,10 229 0,11 482
6 25 - 29 218 0,09 255 0,13 473
7 30 - 34 219 0,09 184 0,09 403
8 35 - 39 196 0,08 174 0,09 370
9 40 - 44 145 0,06 98 0,05 243
10 45 - 49 107 0,04 71 0,03 178
11 50 - 54 83 0,03 50 0,02 133
12 55 - 59 47 0,02 30 0,01 77
13 60 - 64 49 0,02 23 0,01 72
14 65 > 51 0,02 58 0,03 109

Total 2.517 2.031 4.548


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Biatan Dalam Angka 2009

Bab V - 30
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

6). Tenaga Kerja


a). Tenaga Produktif
Keadaan/gambaran mengenai tenaga produktif di daerah
Survey dan sekitarnya, dapat diprediksi dengan uji
“Fourty Percent Test”.

Banyaknya Penduduk Anak−anak


40 % Test= × 100 %
Jumlah Penduduk

Tabel V.24. Gambaran 40 % Test di Daerah Survey

Anak-anak Jumlah
40 Test
No. Lokasi 0 - 15 tahun Penduduk
(%)
(jiwa) (jiwa)

1 Kecamatan Sambaliung 1.529 4.548 0,336

Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Dari Tabel V.24. terlihat bahwa secara umum variasi dari


nilai 40 % Test tersebut di wilayah survey adalah
tergolong relatif tidak terlalu menyolok. Dengan nilai
tersebut menunjukkan struktur umur penduduk di daerah
survey khususnya (Kecamatan Biatan) adalah usia muda.
Walaupun demikian nilai 40 % Test tersebut secara
langsung akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja

Bab V - 31
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

pada waktu yang akan datang. Hal ini dapat ditunjukkan


apabila nilai 40 % test tersebut kurang dari 40 %, maka
secara langsung dapat dikatakan daerah tersebut
cenderung memiliki ketersediaan tenaga kerja yang
memadai.
b). Dependency Ratio
Gambaran mengenai berapa jumlah penduduk usia kerja
harus menanggung beban penduduk bukan usia kerja,
dapat diprediksi menggunakan angka dependency ratio.

Penduduk Umur (≤15 tahun + ≥ 56 tahun)


Dependency Ratio= × 100 %
Jumlah Penduduk Usia Kerja

Hasil perhitungan mengenai ukuran “Dependency Ratio”


wilayah survey, yang ditunjukkan dengan keadaan-
keadaan “Dependency Ratio” pada kelurahan yang
merupakan lokasi survey dan dengan menggunakan data
pada Tabel V.7. adalah :

1. 529 + 181
Dependency Ratio= × 100 % = 0,376
4.548

Dengan menggunakan ukuran dependency ratio, dikatakan


bahwa tenaga produktif di desa-desa tergolong cukup
berat. Berdasarkan model tersebut terlihat bahwa setiap
100 orang penduduk usia kerja harus menanggung beban
sekitar + 30 orang penduduk bukan usia kerja produktif.
Dengan kata lain, artinya setiap satu orang tenaga kerja di
daerah ini, harus menanggung beban masing-masing 0,376
penduduk bukan tenaga produktif.

d. Pertanian
Struktur tanah di Kecamatan Biatan khususnya Desa Biatan Baru (Sp.
2) dan Desa Bukit Makmur Jaya adalah tanah kering cenderung
berbatu. Dengan kondisi tanah yang demikian, kedua desa tersebut
cukup baik untuk pertanian padi ladang, jagung, palawija dan
perkebunan.
Berikut disajikan luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman
dirinci per desa / kelurahan di Kecamatan Biatan.

Bab V - 32
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Tabel V.25. Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman dirinci per desa /
kelurahan di Kecamatan Biatan
Padi Sawah Padi Ladang Kopi Kakao Lada
No. Desa Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
(Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton)

1 Biatan Bapinang - - 77,07 193,24 - - 471,82 72,30 119,16 47,61


2 Biatan Baru - - 382,88 852,89 - - - - - -
3 Bukit Makmur Jaya - - 519,63 1.309,43 95,25 11,54 159,02 115,55 10,70 1,07
4 Manunggal jaya - - 82,89 219,73 32,75 17,50 - - 6,94 1,85
5 Biatan Lempake - - 135,52 344,50 82,13 34,29 158,60 276,48 190,44 69,47
6 Biatan Ulu - - 49,04 130,01 - - - - - -
7 Karangan 79,99 271,02 131,68 349,09 82,13 45,71 37,13 72,17 136,04 70,06
8 Biatan Ilir 103,01 348,98 65,29 173,11 32,75 15,95 48,43 47,51 41,72 15,94

Jumlah 183,00 620,00 1.444,00 3.572,00 325,00 125,00 875,00 584,00 505,00 206,00
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Bab V - 33
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.13. Diagram Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman

e. Kelembagaan Pertanian
Dikecamatan Biatan khususnya Desa Biatan Baru (Sp. 2) dan Desa
Bukit Makmur Jaya terdapat beberapa kelompok tani. Kelompok tani
ini berfungsi untuk mewadahi berbagai kepentingan masing-masing
anggota kelompok dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Selama ini kelompok tani yang ada sudah berjalan sangat baik.
Struktur kepengurusan juga berfungsi secara optimal. Namun
demikian fungsi dari kelompok tani masih perlu untuk ditingkatkan.
Adapun kelompok tani yang ada di Desa Bukit Makmur Jaya adalah
sbb. :
1). Kelompok Tani Mekar Sari, anggota : 35 orang
2). Kelompok Tani Kembang Jaya, anggota : 22 orang
3). Kelompok Tani Maju Jaya, anggota : 22 orang
4). Kelompok Tani Tani Makmur, anggota : 23 orang
5). Kelompok Tani Surya Tani, anggota : 19 orang
6). Kelompok Tani Jaya Maju, anggota : 20 orang

Bab V - 34
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

5.2.4. Kecamatan Talisayan

a. Letak Geografis
Kecamatan Talisayan terdiri dari 9, yaitu ; Campur Sari, Bumi Jaya,
Tunggal Bumi, Dumaring, Suka Muria, Purna Sari Jaya, Sumber
Mulia, Eka Sapta dan Talisayan. Secara keseluruhan luas Kecamatan
Talisayan 1.798,00 km2 (terdiri dari daratan 1.026,44 km2 dan perairan
771,61 km2).
Pusat aktivitas pemerintahan di berada di desa Manunggal Jaya.
Batas-batas wilayah Kecamatan Sambaliung adalah sebagai berikut :
1). Sebelah Timur : Selat Makasar
2). Sebelah Selatan : Kecamatan Batu Putih
3). Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Timur
4). Sebelah Utara : Kecamatan Biatan

b. Aksesibilitas
Lokasi studi di Kecamatan Talisayan berada di Desa Eka Sapta.
Lokasi tersebut berjarak + 150 Km dari kota Tanjung Redeb dapat
ditempuh melalui jalur darat, dengan waktu sekitar 3 jam perjalanan.

Tabel V.26. Orbitasi Desa Eka Sapta

No. Orbitasi Keterangan

Ke Ibukota Kecamatan
1. Transportasi darat + 1 jam
Talisayan
Ke Ibukota Kabupaten
2. Transportasi darat + 3 jam
)tamadya
• Transportasi udara ke Samarinda + 45
Ke Ibukota Propinsi (dari Tj. menit
3.
Redeb) • Transportasi darat ke Samarinda + 17
jam

c. Kondisi Demografi
1). Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk pada setiap desa menggambarkan pola
persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola
persebaran penduduk secara umum di Kabupaten Berau dan
khususnya Kecamatan Talisayan menurut luas wilayah terlihat

Bab V - 35
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan


penduduk yang mencolok antar desa.
Kecamatan Talisayan dengan luas 1.798,00 km2, rata-rata
kepadatan penduduknya 4,86 jiwa/km2. Rata-rata penduduk
paling padat terdapat di desa Suka Muria 53,17 jiwa/km2.
Selengkapnya data kepadatan penduduk di Kecamatan
Sambaliung disajikan pada Tabel V.27. di bawah ini.

Tabel V.27. Kepadatan Penduduk Kecamatan Talisayan


Menurut Desa / Kelurahan

Luas Jumlah Rata-rata Kepadatan


No. Desa Wilayah Penduduk Jiwa/ Penduduk
(Km²) (Jiwa) Keluarga (Jiwa/Km²)

1. Campur Sari 29,11 837,00 4,31 28,75


2. Bumi Jaya 100,56 1.218,00 4,37 12,11
3. Tunggal Bumi 163,97 898,00 4,26 5,48
4. Dumaring 881,53 1.233,00 4,37 1,40
5. Suka Muria 12,94 688,00 4,35 53,17
6. Purna Sari Jaya 22,64 424,00 4,61 18,73
7. Sumber Mulia 258,75 785,00 4,44 3,03
8. Eka Sapta 35,58 757,00 4,38 21,28
9. Talisayan 292,92 1.903,00 4,60 6,50

Jumlah 1.798,00 8.743 39,68 4,86


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Talisayan Dalam Angka 2009

Gambar V.14. Diagram Kepadatan Penduduk Kecamatan


Talisayan Menurut Desa / Kelurahan

Bab V - 36
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

2). Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Talisayan rata-rata dalam 5 (lima) tahun 1,41 % /
tahun. Angka laju pertumbuhan penduduk tersebut relatif rendah. Masyarakat Kecamatan
Talisayan secara umum sudah menyadari pentingnya KB (Keluarga Berencana).
Berikut disajikan data pertumbuhan penduduk Kecamatan Talisayan selamat 5 (lima) tahun
terakhir).

Tabel V.28. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan


Talisayan Dari Tahun 2006 - 2010

Tahun Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan

2006 8.587 1,814


2007 8.695 1,260
2008 8.743 0,550
2009 8.902 1,819
2010 9.046 1,620

Rata-rata 1,41
Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Talisayan Dalam Angka, 2009 &
Data Kabupaten Berau Dalam Angka, 2009
Data Sensus Penduduk Kabupaten Berau, 2010

Gambar V.15. Diagram Laju Pertumbuhan Penduduk


Kecamatan Talisayan Dari Tahun 2006 - 2010

Bab V - 37
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

3). Jumlah Rumah Tangga


Seiring dengan semakin padatnya jumlah penduduk yang ada,
jumlah keluarga yang tinggal di Kecamatan Talisayan sebanyak
1.980 keluarga. Jumlah keluarga terbanyak tinggal di Desa
Talisayan (414 KK) dan Desa Dumaring (282 KK). Sementara
desa dengan keluarga terkecil ada di Desa Puma Sari (92 KK).
Berikut disajikan rata-rata jiwa tiap keluarga di rinci per desa.

Tabel V.29. Rumah Tangga dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah Tangga

Rata-rata
Rumah Luas
Desa Penduduk Jiwa/
Tangga Wilayah
Keluarga
1 2 2 3 3

Campur Sari 194 837 29,11 4,31


Bumi Jaya 279 1.218 100,56 4,37
Tunggal Bumi 211 898 163,97 4,26
Dumaring 282 1.233 881,53 4,37
Suka Muria 158 688 12,94 4,35
Purna Sari Jaya 92 424 22,64 4,61
Sumber Mulia 177 785 258,75 4,44
Eka Sapta 173 757 35,58 4,38
Talisayan 414 1.903 292,92 4,60

Jumlah 1.980 8.743 1.798,00 39,68


Sumber : Data Kecamatan Talisayan Dalam Angka, 2009

Bab V - 38
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.16. Diagram Rata-rata Jiwa Tiap


Keluarga di Rinci Perdesa

4). Rasio Jenis Kelamin


Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100
penduduk perempuan.
Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin,
terlihat bahwa pada tahun 2009 jumlah penduduk laki-laki di
Kecamatan Talisayan masih lebih banyak dibanding penduduk
perempuan. Ini terlihat dari rasio jenis kelamin 122,02 artinya
pada setiap 100 orang perempuan terdapat 122,02 orang laki-
laki.

Tabel V.30. Jumlah Penduduk Menurut Jenis


Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

Jumlah Rasio
Laki-
Desa Perempuan Penduduk Jenis
laki
(Jiwa) Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5)

Campur Sari 462 375 837 123,20


Bumi Jaya 653 565 1.218 115,58
Tunggal Bumi 522 376 898 138,83
Dumaring 665 568 1.233 117,08
Suka Muria 391 297 688 131,65
Purna Sari Jaya 241 183 424 131,69
Sumber Mulia 422 363 785 116,25
Eka Sapta 414 343 757 120,70
Talisayan 1.035 868 1.903 119,24

Bab V - 39
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Jumlah 4.805 3.938 8.743 122,02


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Talisayan Dalam Angka 2009

Gambar V.17. Diagram Rasio Jenis Kelamin di Rinci


Perdesa

5). Struktur Umur Penduduk


Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu tahunan
atau yang disebut juga umur tunggal (single age), dan yang
dikelompokkan dalam lima tahunan.
Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Talisayan secara
umum dapat dikatakan bahwa, proporsi jumlah penduduk
dewasa dan anak-anak di daerah survey tergolong cukup
bervariasi. Keadaan ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan
tenaga kerja. Namun demikian secara umum anak-anak di
daerah survey, walaupun umurnya belum mencapai 15 tahun,
sudah banyak yang telah membantu orang tuanya di sawah atau
ladang. Keadaan ini sedikit banyak akan membantu ketersediaan
tenaga kerja di daerah tersebut.

Bab V - 40
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Tabel V.31. Struktur Umur Penduduk Kecamatan


Talisayan Tahun 2009

Jenis Kelamin
No. Umur (Th.) Jumlah
Laki-laki % Perempuan %

1 0 - 4 702 0,15 554 0,14 1.256


2 5 - 9 699 0,15 510 0,13 1.209
3 10 - 14 530 0,11 412 0,10 942
4 15 - 19 446 0,09 327 0,08 773
5 20 - 24 429 0,09 442 0,11 871
6 25 - 29 396 0,08 522 0,13 918
7 30 - 34 424 0,09 289 0,07 713
8 35 - 39 349 0,07 333 0,08 682
9 40 - 44 253 0,05 146 0,04 399
10 45 - 49 189 0,04 117 0,03 306
11 50 - 54 136 0,03 75 0,02 211
12 55 - 59 80 0,02 63 0,02 143
13 60 - 64 83 0,02 45 0,01 128
14 65 > 51 89 0,02 103 0,03

Total 4.805 3.938 8.743


Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Talisayan Dalam Angka 2009

6). Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Lapangan Pekerjaan


Mayoritas penduduk Kecamatan Talisayan bekerja sebagai
petani (55,78 %). Hal ini terjadi karena di Kecamatan Talisayan
terdapat banyak penduduk pendatang (transmigrasi) dari beragai
daerah di Indonesia.
Banyaknya penduduk dengan mata pencaharian pertanian ini
sangat potensial untuk pengembangan dan pemberdayaan
pertanian di Kecamatan Talisayan pada umumnya dan Desa Eka
Sapta pada khususnya.
Berikut disajikan data mata pencaharian penduduk Kecamatan
Talisayan dirinci per desa.

Tabel V.32. Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan


Dirinci Per Desa

Desa Dumaring Campur Bumi Talisayan Sumber Eka Purna Sari Suka Tunggal Jumlah Pros.

Bab V - 41
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Sari Jaya Mulya Sapta Jaya Murya Bumi


(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pertanian :
- Tanaman Pangan 313 198 455 61 259 288 62 254 369 2.259 55,78
- Perkebunan 53 2 - 49 2 20 24 2 - 152 3,75
- Perikanan 15 - - 198 - - 15 - - 228 5,63
- Peternakan 40 33 12 10 38 2 7 38 8 188 4,64
- Kehutanan 27 15 7 67 5 3 29 17 12 182 4,49
2. Industri - - - 13 - - 16 - - 29 0,72
3. Listrik & PAM - - - 3 - - - - - 3 0,07
4. Konstruksi 4 3 4 9 6 3 2 6 1 38 0,94
5. Perdagangan 9 7 10 64 9 8 7 9 5 128 3,16
6. Angkutan dan - 1 3 9 1 - - - - 14 0,35
Komunikasi
7. Keuangan,
- - - 13 - - - - - 13 0,32
Persewaan
dan Asuransi 0,00
8. Jasa-jasa 177 56 68 116 37 25 21 28 17 545 13,46
9. Pemerintahan /
22 20 9 138 15 23 13 12 19 271 6,69
PNS

Jumlah 660 335 568 750 372 372 196 366 431 4.050 100,0
Sumber data : Diolah dari berbagai sumber

7). Tenaga Kerja


a). Tenaga Produktif
Keadaan/gambaran mengenai tenaga produktif di daerah
Survey dan sekitarnya, dapat diprediksi dengan uji
“Fourty Percent Test”.

Banyaknya Penduduk Anak−anak


40 % Test= × 100 %
Jumlah Penduduk

Tabel V.33. Gambaran 40 % Test di Daerah Survey

Anak-anak Jumlah
40 Test
No. Lokasi 0 - 15 tahun Penduduk
(%)
(jiwa) (jiwa)

1 Kecamatan Sambaliung 3.407 4.805 0,390

Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Sambaliung Dalam Angka 2009

Bab V - 42
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Dari Tabel V.32. terlihat bahwa secara umum variasi dari


nilai 40 % Test tersebut di wilayah survey adalah
tergolong relatif tidak terlalu menyolok. Dengan nilai
tersebut menunjukkan struktur umur penduduk di daerah
survey khususnya (Kecamatan Talisayan) adalah usia
muda. Walaupun demikian nilai 40 % Test tersebut secara
langsung akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja
pada waktu yang akan datang. Hal ini dapat ditunjukkan
apabila nilai 40 % test tersebut kurang dari 40 %, maka
secara langsung dapat dikatakan daerah tersebut
cenderung memiliki ketersediaan tenaga kerja yang
memadai.
b). Dependency Ratio
Gambaran mengenai berapa jumlah penduduk usia kerja
harus menanggung beban penduduk bukan usia kerja,
dapat diprediksi menggunakan angka dependency ratio.

Penduduk Umur (≤15 tahun + ≥ 56 tahun)


Dependency Ratio= × 100 %
Jumlah Penduduk Usia Kerja

Hasil perhitungan mengenai ukuran “Dependency Ratio”


wilayah survey, yang ditunjukkan dengan keadaan-
keadaan “Dependency Ratio” pada kelurahan yang
merupakan lokasi survey dan dengan menggunakan data
pada Tabel V.32. adalah :

3. 407 + 320
Dependency Ratio= × 100 % = 0, 426
8 .743

Dengan menggunakan ukuran dependency ratio, dikatakan


bahwa tenaga produktif di desa-desa tergolong cukup
berat. Berdasarkan model tersebut terlihat bahwa setiap
100 orang penduduk usia kerja harus menanggung beban
sekitar + 30 orang penduduk bukan usia kerja produktif.
Dengan kata lain, artinya setiap satu orang tenaga kerja di
daerah ini, harus menanggung beban masing-masing 0,426
penduduk bukan tenaga produktif.

d. Kelembagaan Pertanian

Bab V - 43
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Dikecamatan Biatan khususnya Desa Eka Sapta terdapat beberapa


kelompok tani. Kelompok tani ini berfungsi untuk mewadahi berbagai
kepentingan masing-masing anggota kelompok dalam upaya
peningkatan kesejahteraan petani. Selama ini kelompok tani yang ada
sudah berjalan sangat baik. Struktur kepengurusan juga berfungsi
secara optimal. Namun demikian fungsi dari kelompok tani masih
perlu untuk ditingkatkan.
Adapun kelompok tani yang ada di Desa Eka Sapta adalah sbb. :
1). Kelompok Suka Maju, anggota : 30 orang
2). Kelompok Nusa Bangsa, anggota : 30 orang
3). Kelompok Mugi Rahayu, anggota : 30 orang
4). Kelompok Karya Utama, anggota : 30 orang
5). Kelompok Sumber Rejeki, anggota : 21 orang

e. Pertanian
Struktur tanah di Kecamatan Talisayan khususnya Desa Eka Sapta
adalah tanah kering cenderung berbatu. Dengan kondisi tanah yang
demikian, desa tersebut cukup baik untuk pertanian padi ladang,
jagung, palawija dan perkebunan.
Berikut disajikan luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman
dirinci per desa / kelurahan di Kecamatan Talisayan.

Tabel V.34. Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman dirinci per desa di
Kecamatan Talisayan

Padi Sawah Padi Ladang Kacang Kedelai Kacang Hijau Kopi


No. Desa Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
(Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton) (Ha.) (Ton)

343,6
1 Bumi Jaya 134,58 525,47 105,22 195,75 39,50 60,36 1,50 1,72 4.097,00
1
2 Tunggal Bumi 58,25 250,28 224,36 412,62 30,28 45,11 - - 24,06 29.021,00
3 Dumaring - - 224,76 390,15 45,37 64,11 1,20 1,35 22,30 24.925,00
4 Suka Muria - - 178,55 320,47 14,69 21,05 1,65 1,83 48,12 44.641,00
5 Purna Sari Jaya - - 46,42 83,32 26,95 39,36 - - 27,51 72.895,00
6 Sumber Mulia - - 50,17 90,41 42,50 62,48 1,25 1,05 41,21 103.874,00
7 Eka Sapta 20,17 77,25 112,22 202,26 56,35 83,95 0,75 1,25 13,70 26.118,00

8 Talisayan - - 57,22 103,56 39,36 66,08 0,65 1,20 - -


9 Bumi Jaya - - 10,71 19,46 - - - - 2,07 3.756,00

522,5
Jumlah 213,00 853,00 1.009,63 1.818,00 295,00 442,50 7,00 8,40 309.327,00
8
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Bab V - 44
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Gambar V.18. Diagram Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman di
Kecamatan Talisayan

5.2. KESIMPULAN SURVEY SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Pelaksanaan survey sosial ekonomi pertanian di lokasi studi dengan cara random di
lakukan di lokasi studi (Desa Bangun dan Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung,
Desa Biatan Baru (Sp. 2) dan Desa Bukit Makmur Jaya Kecamatan Biatan, serta
Desa Eka Sapta Kecamatan Talisayan). Berikut disajikan kesimpulan dari
pelaksanaan survey sosial ekonomi pertanian.
a. Masyarakat di 5 (lima) lokasi sangat antusias menyambut program Cetak
Sawah dan Perluasan Areal Lahan Kering ini.
b. Masyarakat di lokasi studi terdiri dari beberapa suku ; Bugis, Banjar, Sunda,
Bali, NTT, NTB dan Jawa.
c. Mata pencaharian masyarakat di lokasi studi sebagian besar dibidang pertanian.
d. Rata-rata masyarakat telah tinggal di lokasi studi lebih dari 5 (lima) tahun.
e. Ketersediaan tenaga kerja untuk mendukung program cetak sawah dan
perluasan areal di 5 (lima) desa sangat mencukupi.
f. Dalam pelaksanaan fisiknya, masyarakat mengharapkan dapat dilibatkan lebih
banyak dengan cara swakelola.

Bab V - 45
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

g. Perlu pembinaan lebih intensif dan kontinu terhadap kelompok-kelompok tani


yang sudah ada. Baik yang berupa pembinaan keorganisasian, pertanian dan
pemasaran hasil pertanian.

Bab V - 46
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

BAB II 1
KEADAAN UMUM DAN SOSIAL EKONOMI DAERAH STUDI.......................1
2.1. RONA LINGKUNGAN DAERAH STUDI....................................................1
2.2.1. Kabupaten Berau..............................................................................................1
2.2.2. Kecamatan Sambaliung....................................................................................2
2.2.3. Kecamatan Biatan............................................................................................24
2.2.4. Kecamatan Talisayan.......................................................................................33
2.2. KESIMPULAN SURVEY SOSIAL EKONOMI PERTANIAN....................42

TABEL
Tabel V.1. Orbitasi Desa Bebanir dan Desa Sukan Tengah.............................................2
Tabel V.2. Kepadatan Penduduk Kecamatan Sambaliung Menurut Desa / Kelurahan 3
Tabel V.3. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Sambaliung Dari Tahun 2005 - 2010 5
Tabel V.4. Rumahtangga dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah Tangga................................6
Tabel V.5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin..........8
Tabel V.6. Struktur Umur Penduduk Kecamatan Sambaliung Tahun 2009..................9
Tabel V.7. Gambaran 40 % Test di Daerah Survey.........................................................11
Tabel V.8. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Sambaliung........................13
Tabel V.9. Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Per Desa di Kecamatan Sambaliung Tahun
2009...........................................................................................................14
Tabel V.10. Tabulasi Tingkat Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sambaliung...........16
Tabel V.11. Jumlah Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Dirinci Per Desa...........17
Tabel V.12. Banyaknya Sarana Ibadah di Kecamatan Sambaliung 2009.......................17
Tabel V.13. Keadaan Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Dirinci Per Desa 18
Tabel V.14. Panjang Jalan Yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Menurut Jenis
Pemukaan Dirinci Per Desa (Km.).........................................................20
Tabel V.15. Keadaan Rumah Tangga Menurut Jenis Penerangan Yang Digunakan Dirinci
Per Desa....................................................................................................21
Tabel V.16. Luas Panen dan Produksi Padi Dirinci Per Desa..........................................22
Tabel V.17. Luas Panen dan Produksi Tanaman Palawija Dirinci Menurut Jenisnya..23
Tabel V.16. Orbitasi Desa Biatan Baru (Sp. 2) dan Desa Bukit Makmur Jaya..............25
Tabel V.19. Kepadatan Penduduk Kecamatan Biatan Menurut Desa / Kelurahan.......25
Tabel V.20. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Biatan Dari Tahun 2005 - 2010 26
Tabel V.21. Rumah Tangga dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah Tangga............................27
Tabel V.22. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin........28
Tabel V.23. Struktur Umur Penduduk Kecamatan Biatan Tahun 2009.........................29
Tabel V.24. Gambaran 40 % Test di Daerah Survey.......................................................30
Tabel V.25. Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman dirinci per desa / kelurahan di
Kecamatan Biatan...................................................................................31
Tabel V.26. Orbitasi Desa Eka Sapta.................................................................................33
Tabel V.27. Kepadatan Penduduk Kecamatan Talisayan Menurut Desa / Kelurahan..34
Tabel V.28. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Talisayan Dari Tahun 2006 - 2010 35
Tabel V.29. Rumah Tangga dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah Tangga............................36
Tabel V.30. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin........37
Tabel V.31. Struktur Umur Penduduk Kecamatan Talisayan Tahun 2009....................38
Tabel V.32. Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Dirinci Per Desa 39
Tabel V.33. Gambaran 40 % Test di Daerah Survey.......................................................40

Bab V - 47
Laporan Akhir SID Cetak Sawah (400 Ha) di Kecamatan Sambaliung dan
(Final Report) Perluasan Areal Lahan Kering (200 Ha) di Kecamatan
Biatan dan Kecamatan Talisayan

Tabel V.34. Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman dirinci per desa di Kecamatan
Talisayan..................................................................................................41

GAMBAR
Gambar V.1. Diagram Kepadatan Penduduk Kecamatan Sambaliung Menurut Desa /
Kelurahan..........................................................................................4
Gambar V.2. Diagram Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Sambaliung Dari Tahun
2005 - 2010........................................................................................5
Gambar V.3. Diagram Rumahtangga & Rata-rata Jiwa Per Keluarga........................7
Gambar V.5. Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin & Rasio Jenis Kelamin 8
Gambar V.6. Diagram Jenis Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Sambaliung. .13
Gambar V.7. Diagram Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Per Desa di Kecamatan
Sambaliung Tahun 2009....................................................................15
Gambar V.7. Diagram Tabulasi Tingkat Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sambaliung 16
Gambar V.8. Diagram Luas Panen dan Produksi Padi Dirinci Per Desa....................22
Gambar V.9. Diagram Luas Panen dan Produksi Padi Dirinci Per Desa....................23
Gambar V.10. Diagram Kepadatan Penduduk Kecamatan Biatan Menurut Desa /
Kelurahan..........................................................................................26
Gambar V.11. Diagram Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Biatan Dari Tahun 2005
- 2010.................................................................................................27
Gambar V.12. Diagram Rata-rata Jiwa Tiap Keluarga di Rinci Perdesa....................28
Gambar V.13. Diagram Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman.................32
Gambar V.14. Diagram Kepadatan Penduduk Kecamatan Talisayan Menurut Desa /
Kelurahan..........................................................................................34
Gambar V.15. Diagram Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Talisayan Dari Tahun
2006 - 2010........................................................................................35
Gambar V.16. Diagram Rata-rata Jiwa Tiap Keluarga di Rinci Perdesa....................36
Gambar V.17. Diagram Rasio Jenis Kelamin di Rinci Perdesa..................................37
Gambar V.18. Diagram Luas panen dan produksi 5 (lima) jenis tanaman di Kecamatan
Talisayan...........................................................................................42

Bab V - 48

Anda mungkin juga menyukai