Anda di halaman 1dari 8

Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I.

Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

BAB II
IDENTIFIKASI DAERAH STUDI

2.1. UMUM

Kalimantan Timur merupakan Propinsi terluas kedua setelah


Irian Jaya, dengan luas wilayah 211.440 km2 atau sekitar satu
setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11 % dari total luas
wilayah Indonesia. Propinsi ini berbatasan langsung dengan
negara tetangga, yaitu Negara Sabah dan Sarawak, Malaysia.
Berdasarkan wilayah pemerintahan, propinsi ini dibagi
menjadi empat pemerintahan Kota, dan sembilan
pemerintahan Kabupaten Wilayah ini merupakan daerah yang
paling kaya di Kalimantan dari segi sumber daya alam seperti
minyak, batu bara, emas, kayu dan gas alam. Kekayaan alam
Kalimantan Timur sebagian besar diekspor dan memberikan
kontribusi yang besar bagi pendapatan negara.
Penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2001 berjumlah 2.534.190 jiwa. Dibandingkan dengan
luas wilayah, kepadatan penduduk Propinsi Kalimantan Timur rata-rata sekitar 483 Jiwa per Km2
untuk Kota dan 6 Jiwa per Km2 untuk Kabupaten atau rata-rata Kalimantan Timur sebesar 12 jiwa
per km2. Jumlah penduduk ini setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup tajam atau
mengalami pertumbuhan rata-rata antara 1990-2001 sebesar 2,77 %.
Ada hal-hal pokok berkenaan dengan kondisi kependudukan di daerah ini yaitu, distribusi
penduduk yang tidak merata dimana proporsi penduduk yang tinggal di daerah Kota sebesar
46,65% dan yang tinggal di daerah Kabupaten sebesar 53,35%. Pertumbuhan penduduk di daerah
ini tidak saja dari pertumbuhan alamiahnya tetapi berhubungan erat pula dengan migrasi. Dari hasil
Sensus Penduduk 2000 ada empat propinsi yang menjadi pemasok utama migrasi masuk ke
Propinsi ini yaitu dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Jawa Tengah sebesar
44,51% dengan alasan utama adalah mencari pekerjaan. Kondisi ini memperlihatkan bahwa suku
terbesar di wilayah ini adalah suku Jawa (29,55%) yang kemudian diikuti Suku Bugis (18,26%),
Banjar (13,94%), Dayak (9,91%) dan Kutai (9,21%) sedangkan sisanya 19,13 % perupakan suku
lainnya.

PT. Rayakonsult Bab II - 1


Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

Selain itu daerah ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik berupa pertambangan seperti
emas, batu bara, minyak dan gas bumi, juga hasil-hasil hutan yang pada umumnya belum
dimanfaatkan secara optimal.

2.2. KABUPATEN BERAU

Kabupaten Berau dengan ibukota Tanjung Redeb dengan luas wilayah daratan
21.240 km2 dan luas wilayah laut seluas 12.887 km2. Ketinggian di atas
permukaan laut 5 – 55 m. Luas penggunaan lahan di Kabupaten Berau untuk
wilayah hutan yaitu kawasan lindung dengan luas areal 353.775 ha, hutan
produksi tetap 752.925 ha, hutan produksi terbatas 786.975 ha serta hutan yang
dapat dikonversi seluas 334.025 ha. Keadaan iklim rata-rata di kabupaten ini yaitu suhu 27 ˚ C,
kelembaban udara 89%, curah hujan 218 mm/th dan dengan kecepatan angin 5-7 knot.
Kabupaten Berau terdiri dari 11 (sebelas) Kecamatan, dan 98 desa. Jumlah pertumbuhan
penduduk di Kabupaten Berau setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat pesat, pada
tahun 2005 jumlah penduduk laki-laki sebanyak 80.521 orang dan jumlah penduduk perempuan
berjumlah 63.930 orang. Ditinjau dari segi komposisi penduduk menurut jenis kelamin
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan.
Sedangkan laju pertumbuhan penduduk sebesar 6,85 %/th.

2.2.1. Kesehatan Masyarakat

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara


mudah, merata dan murah. Dengan semakin meningkatnya pelayanan kesehatan, pemerintah
Kabupaten Berau terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salahsatu upaya
pemerintah daerah dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
dengan penyediaan fasilitas kesehatan terutama puskesmas induk dan puskesmas pembantu
tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil. Pada tahun 2005
Pemerintah Kabupaten Berau telah membangun 13 unit puskesmas induk dan 71 unit puskesmas
pembantu serta memeiliki Rumah Sakit Umum Daerah tipe C sebanyak 1 unit. Selain didukung
oleh sarana kesehatan Kabupaten Berau juga memiliki Tenaga Kesehatan diantaranya adalah
Dokter Umum berjumlah 29 orang, Dokter Gigi 6 orang, dokter spesialis sebanyak 6 orang tenaga
perawat berjumlah 87 orang, bidan 51 orang, apoteker 6 orang dan ahli gizi 4 orang.

2.2.2. Pendidikan

Sesuai dengan amanat yang diemban negara dan kita semua, sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 adalah usaha untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara,
maka pendidikan mutlak sebagai prioritas pembangunan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Berau

PT. Rayakonsult Bab II - 2


Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

melalui pendidikan umum diantaranya telah memiliki Taman Kanak-kanak di tahun 2005 untuk TK
berjumlah 41 buah, Sekolah Dasar Negeri 145 buah, swasta 7 buah, SLTP Negeri 32 buah, swasta
7 buah, Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri sebanyak 14 buah, swasta 3 buah, sedangkan
Perguruan Tinggi Swasta berjumlah 3 buah.

2.2.3. Sosial Keagamaan

Kehidupan beragama di Negara Indonesia diatur sesuai pasal 29


UUD 1945 dan butir-butir Pancasila sila pertama, yang menjamin
kebebasan penduduk memeluk suatu agama dan menjalankan
ibadah keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing. Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan
untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang
dan selaras yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak dari
globalisasi dunia dewasa ini, yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat
kemajuan, disamping untuk membina kerukunan hidup antar umat beragama. Penduduk Kabupaten
Berau pada tahun 2004 mayoritas beragama Islam yaitu 128.287 orang, yang beragama Kristen
10.082 orang, Katolik 7.676 orang, Hindu 103 orang dan Budha 303 orang. Jumlah Sarana Ibadah
di daerah ini terdiri atas Mesjid sebanyak 154 buah, Langgar/Musholla 115 buah, Gereja Kristen 46
buah, Gereja Katolik/Kapel 2 buah, Pura/Kuil/sanggah 1 buah dan 2 buah vihara/cetya/klenteng.
Selain mendirikan sarana ibadah, pemerintah kabupaten juga turut mengelola berbagai kegiatan
keagamaan, misalnya saja ibadah haji. Dimana pada tahun 2005 jumlah Jemaah yang menunaikan
ibadah haji sebanyak 217 orang.

2.2.4. Pertanian

Perkembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Berau terus mengalami kemajuan


yang sangat berarti pada tahun 2004 terutama pada luas areal produksi padi dan
jumlah produksi padi dimana pada luas areal produksi seluas 10.712 ha
menghasilkan jumlah produksi padi sebesar 27.201 ton. Untuk tanaman palawija
di daerah ini adalah jagung dan kedelai dengan luas areal produksi untuk jagung
seluas 384 ha dengan jumlah produksi sebesar 711 ton, kedelai dengan jumlah produksi sebesar
912 ton dan luas areal 824 ha.

PT. Rayakonsult Bab II - 3


Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

2.2.5. Kehutanan

Semua tipe hutan utama yang terdapat di pulau Kalimantan,


terdapat di Kabupaten Berau. Hutan bakau, hutan rawan dan rawa
gambut dijumpai di sepanjang pesisir dan muara sungai Berau.
Hutan dipterokarpa dataran rendah tersebar dan bercampur dengan
hutan kerangas dan hutan kapur dataran rendah. Di atas ketinggian
1000 m dpl hutan dipterokarpa digantikan oleh hutan pegunungan
rendah dan pada puncak tertinggi gunung Mantan (2457 m dpl) terdapat cloude forest, hutan yang
selalu diliputi awan.
Hutan Kapur Dataran Rendah di Berau merupakan yang kondisinya masih sangat baik dan
yang terbesar di Indonesia Timur. Menurut IUCN, Hutan Kapur di Kabupaten Berau merupakan
satu dari 10 kawasan hutan kapur paling terancam di dunia, dengan mempertimbangkan kegiatan-
kegiatan ekploitasi di sekelilingnya yang berpotensi merusak. Disamping dikenal sebagai pusat
keragaman hayati dan burung endemik, hutan kapur merupakan daerah tangkapan air yang penting
bagi Kabupaten Berau. Di gua-gua dalam formasi kapur terdapat lukisan kuno yang diperkirakan
berumur antara 8.000 sampai 20.000 tahun dan di beberapa gua juga ditemukan patung Hindu yang
berasal dari abad ke 5. Berdasarkan keunikan ekologi dan budaya tersebut, kawasan hutan kapur
akan diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia.
Produksi pada sektor kehutanan utamanya adalah kayu bulat sebanyak 649.302,94 m3 dan
kayu gergajian sebanyak 48.039,75 m3.

2.2.6. Peternakan

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian dan pembangunan


wilayah pada hakekatnya adalah upaya untuk dapat menyediakan pangan asal ternak yang cukup
kualitas dan kuantitas, memberdayakan sumber daya manusia peternakan agar dapat menghasilkan
produk yang berdaya saing tinggi dalam dan luar negeri, menciptakan peluang ekonomi untuk
meningkatkan pendapatan peternakan, menciptakan lapangan kerja dibidang agribisnis peternakan,
melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam pendukung peternakan serta menggali potensi
di bidang peternakan. Perkembangan populasi ternak pada beberapa jenis ternak sudah mulai
menunjukan perkembangan yang cukup bagus. Seperti hewan ternak terutama sapi potong dengan
jumlah populasi 6.499 ekor dengan jumlah pemotongan per tahun sebanyak 6.499 ekor, untuk
ternak kecil seperti kambing populasinya 4.262 ekor dan babi sebanyak 2.282 ekor. Sedangkan
untuk unggas jumlah ayam buras sebanyak 125.499 ekor, ayam petelur jumlah populasi sebanyak
9.790/th, untuk ayam pedaging jumlah populasi 505.700 ekor dan ternak itik dengan jumlah
populasi 9.558 ekor/th.

PT. Rayakonsult Bab II - 4


Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

2.2.7. Kelautan dan perikanan

Pada Sektor Kelautan dan Perikanan pada sub sektor perikanan laut jumlah tangkapan ikan
sebanyak 13.268,50 ton dengan jumlah kapal penangkap ikan sebanyak 2.332 unit kapal dan daerah
ini juga memiliki 1 buah tempat pelelangan ikan tempat bertemunya nelayan dan penjual ikan.
Pada sub sektor perikanan darat seperti tambak terdapat seluas 3.100,3 ha dengan jumlah produksi
134,70 ton, kolam yang ada di daerah ini seluas 332,20 ha dengan jumlah produksi 11,80 ton dan
karamba sebanyak 281 unit dengan jumlah produksi 27,20 ton.

2.2.8. Perkebunan

Sektor perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting baik


dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi.
Jenis-jenis usaha perkebunan yang terdapat di Kabupaten Berau
antara lain : karet, kopi, sawit, kakao dan lada. Tanaman sawit
dengan dengan luas areal produksi 5.167 ha, lalu karet dengan areal
seluas 754 ha dan produksi sebanyak 45 ton, kopi dengan jumlah
produksi 590 ton dan luas areal 2.245 ha, lada dengan luas areal 530 ha dan jumlah produksi 902
ton, serta tanaman kakao dengan jumlah produksi 3.950 ton dan luas areal 5.900 ha.

2.2.9. Industri dan Perdagangan

Di sektor industri dan perdagangan di daerah ini juga terdapat 8 buah pasar lokal, 2 buah
pasar tradisional dan 3 buah pasar swalayan yang mana dengan adanya sarana perdagangan seperti
ini akan lebih menghidupkan sektor industri dan perdagangan di Kabupaten Berau. Di kabupaten
ini untuk memudahkan iklim investasi dan memperlancar transaksi baik itu jual beli maupun
pesanan barang baik dalam maupun luar negeri telah memiliki beberapa buah lembaga keuangan
atau perbankan. Bank yang dimiliki oleh pemerintah berjumlah 1 buah, bank yang dikelola oleh
swasta sebanyak 3 buah serta bank yang dimiliki oleh pemerintah daerah Kabupaten Berau
sebanyak 1 buah.

2.2.10. Sarana Dan Prasarana

Dalam menghadapi arus globalisasi, informasi dan reformasi


sehingga mengakibatkan perubahan yang sangat cepat dalam
kehidupan masyarakat dimana transportasi adalah sebagai urat nadi
perekonomian dengan demikian pada gilirannya membutuhkan
pelayanan transportasi darat yang lebih efisien terutama sarana jalan
yang mendukung. Status Jalan yang ada di Kabupaten Berau terdiri

PT. Rayakonsult Bab II - 5


Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

jalan propinsi 634,50 km dan jalan kabupaten sepanjang 609,89 km. Seain itu juga terdapat
pelabuhan tanjung redeb dengan panjang dermaga 190 m. Dan bandara kali marau yang bisa
disinggahi pesawat berjenis F-27 dengan panjang landasan 1.3 km.

2.2.11. Pariwisata

Kepariwisataan dimasa sekarang dan mendatang diharapkan


menjadi sektor andalan dan sektor strategis dalam upaya pemulihan
ekonomi negara akibat krisis global yang terjadi. Sebagai sektor
andalan perekonomian diharapkan peran pariwisata mampu sebagai
lokomotif dan magnit yang dapat menarik gerbong-gerbong
perekonomian lainnya, dalam upaya peningkatan devisa negara dengan berbasis ekonomi
kerakyatan. Hal ini yang memacu Pemerintah Kabupaten Berau untuk memperkenalkan obyek
wisata yang ada, hingga tahun 2005 daerah ini memiliki 67 buah obyek wisata alam yaitu obyek
wisata Pulau Derawan dan pulau-pulau di sekitarnya dan 2 buah obyek wisata sejarah yaitu eks
Keraton Gunung Tabur dan eks Keraton Sambaliung serta 2 buah obyek wisata buatan. Sektor
kepariwisataan tidak terlepas dari bisnis perhotelan. Kabupaten Berau telah memiliki 41 buah hotel
dengan perincian 2 buah hotel berbintang satu dan 39 buah hotel non bintang. Dari segi jumlah
wisatawan sepertinya iklim Kabupaten Berau yang kondusif cukup membawa mereka untuk
berlibur di kabupaten yang beribukota di Tanjung Redeb, hal ini terlihat dari banyaknya wisatawan
asing yang datang yaitu sebanyak 638 orang dari Asia Pasifik, 432 orang dari Eropa, 286 orang dari
Amerika dan dari Negara lainnya 13.801 orang.

PT. Rayakonsult Bab II - 6


Laporan Bulanan Ke-1 Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Periode Bulan April 2008) Kabupaten Berau

Lokasi Pekerjaan Studi


Optimalisasi D.I.
Merancang Kab. Berau

Gambar II.1. Peta Lokasi Pekerjaan Studi Optimalisasi D.I. Merancang Kabupaten Berau

PT. Rayakonsult Bab II - 7


Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Laporan System Planning
Kabupaten Berau

Selanjutnya untuk peta kabupaten berau ditunjukan pada gambar sebagai berikut.

Lokasi Pekerjaan Studi


Optimalisasi D.I.
Merancang 215’25”
LU. & 3939’41” LS. -
Desa Merancang Ulu
dan Merancang Ilir
Kecamatan Gunung
Tabur Kabupaten Berau

PT. Rayakonsult Bab II - 8

Anda mungkin juga menyukai