Salah satu kawasan yang sering mengalami kerusakan akibat pengelolaan sumber
daya air yang kurang optimal adalah kawasan pesisir pantai. Kawasan pesisir ini
sangat dipengaruhi oleh arus gelombang yang berasal dari laut. Salah satu
kawasan pantai yang mengalami abrasi adalah kawasan pesisir pantai di
Kabupaten Lampung Selatan.
Kawasan pesisir pantai ini merupakan pantai yang membentang digaris pantai
sepanjang ± 18.90 Km berhadapan dengan Selat Sunda dan Gunung Anak
Krakatau.
Untuk melindungi kawasan pantai tersebut, BBWS Mesuji Sekampung telah
melaksanakan Detail Desain Pengaman Pantai Kalianda Kecamatan Rajabasa
Tahun 2010 dan Survey Invetigasi Desain (SID) Penanggulangan Abrasi Pantai
Kalianda Tahun 2005.
Pada tanggal 22 Desember 2018 telah terjadi bencana tsunami yang disebabkan
oleh longsoran akibat letusan Gunung Anak Krakatau sehingga mengakibatkan
kerusakan bangunan pengaman pantai Kalianda, rusaknya sarana dan prasarana
seperti rumah penduduk, sekolah dan tempat ibadah serta adanya korban jiwa.
Untuk Penanganan Kerusakan Infrastruktur Pengaman Pantai (Pasca Tsunami)
Selat Sunda dan untuk melindungi daerah yang belum ada pengaman pantai di
Kabupaten Lampung Selatan, pada Tahun 2019 Tim Unit Perencanaan BBWS
Mesuji Sekampung telah melakukan Desain Pembangunan/ Peningkatan
Pengaman Pantai Kalianda (Pasca Tsunami) Kabupaten Lampung Selatan
berdasarkan Advis Teknis Pusat Litbang Sumber Daya Air
c.q. Balai Litbang Pantai.
Penanganan tersebut meliputi Pembangunan/Peningkatan Pengaman Pantai
Kalianda sepanjang 13,00 Km dari 18,90 Km garis pantai pesisir kalianda.
Sedangkan sisanya panjang 5,90 Km merupakan daerah perbukitan dataran tinggi
sehingga tidak dilakukan penanganan.
Dari panjang pantai 13,00 Km yang ditangani, pada tahun 2022 akan dilaksanakan
pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Boom) Kabupaten
Lampung Selatan sepanjang 0,662 Km dan Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Rajabasa) Kabupaten Lampung Selatan sepanjang 1,570 Km.
Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu tim yang akan bertugas sebagai
pengawas yang berperan membantu Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
Sungai dan Pantai I Satker NVT PJSA Mesuji Sekampung, BBWS Mesuji
Sekampung di dalam melaksanakan pengawasan teknis dan revisi desain (jika
diperlukan) pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim pengawas teknis dimaksud untuk Kegiatan Sungai dan Pantai I adalah
Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi pekerjaan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab. Lampung
Selatan.
Hal. 4 - 1
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 2
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
4.1.3. Sasaran
Sasaran Pengadaan Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi dari Supervisi
Pembangunan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan adalah agar tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan
Spesifikasi Teknik yang dapat dipertanggungjawabkan, efisien dan efektif guna
menjamin ketersediaan infrastruktur keairan yang handal.
Diharapkan kinerja infrastruktur yang dilaksanakan dapat memberikan layanannya
sampai akhir umur rencana. Disamping itu, dalam hal menyangkut masalah
pengendalian teknis di lapangan, administrasi teknis dan progres pembayaran fisik
pada umumnya, yang merupakan tugas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Kegiatan Sungai dan Pantai I dilimpahkan dan menjadi tanggungjawab Penyedia
Jasa.
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) Tahun Anggaran 2022 Single Years Contract (SYC), dengan pagu
anggaran Rp. 3.250.000.000,- (Tiga Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Kegiatan Sungai dan Pantai I Satuan Kerja :
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Mesuji
Sekampung, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
a. Undang-Undang PWP & PPK No.27 Tahun 2007 dan Perubahan Undang-
Undang No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil.
b. Undang-undang RI No.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
c. Undang-Undang No.17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Hal. 4 - 3
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 4
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 5
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 6
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 7
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 8
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 9
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Pekerjaan ini berlokasi disepanjang garis Pantai Kalianda yang terletak di Kelurahan
Kalianda Kecamatan Kalianda dan Desa Rajabasa Kecamatan Rajabasa
Kabupaten Lampung Selatan. Peta lokasi pekerjaan disajikan pada Gambar 4.1.
Hal. 4 - 10
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
a. Topografi
Dari segi geologi daerah Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari
bagianbagian Sebagai berikut:
1. Sebagian besar berbatuan endesit, ditutupi turfazam. Batuan endapan
meluas ke
2. timur sampai sekitar jalan kereta api arah menuju Kotabumi, keadaan
tanah
3. bergelombang sampai berbukit.
4. Pegunungan vulkanis muda.
5. Daratan bagian timur yang termasuk wilayah Kabupaten Lampung
Selatan tidak
6. begitu luas, berbatuan endesit ditutupi turfazam.
7. Dataran alluvial berawa-rawa dengan pohon Bakau.
Di wilayah Kabupaten Lampung Selatan terdapat beberapa sungai yang
penting antara lain, Way Sekampung, Way Jelai, Way Ketibung, Way Pisang
dan Way Gatal. Pada umumnya, sungai-sungai ini dimanfaatkan untuk
mengairi (irigasi) sawah dengan pembuatan damdam.
b. Geohidrologi
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, antara lain
: sebagian besar wilayah barat dan tengah ditutupi dengan tanah Latosal
terdapat pada daerah bergelombang sampai pegunungan, Umumnya wilayah
Kabupaten Lampung Selatan di wilayah yang luas, berombak dan
pegunungan tersebar oleh Tanah Podsolid dan Andosal, Hidromorf, Jenis
Tanah Alluvial banyak terdapat di daerah datar tersebar di daerah pantai
bagian timur.
Kondisi Hidrogeologi Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat dari kondisi
Cekungan Air Tanah. Kondisi cekungan air tanah (CAT) Kabupaten Lampung
Selatan, termasuk ke dalam dua cekungan yaitu CAT Metro – Kotabumi dan
CAT Kalianda. CAT Metro – Kotabumi memiliki rata – rata imbuhan air tanah
bebas mencapai ± 11.807.000.000 m3 per tahunnya, dan imbuhan air tanah
yang tertekan pada lapisan aquifernya mencapai ± 524.000.000 m 3 per
tahunnya. CAT Metro – Kotabumi merupakan CAT yang dominan di Provinsi
Hal. 4 - 11
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Lampung. Sedangkan CAT Kalianda memiliki rata – rata imbuhan air tanah
bebas mencapai ± 128.000.000 m3 per tahunnya, dan imbuhan air tanah
yang tertekan pada lapisan aquifernya hanya ± 11.000.000 m 3 per tahunnya.
CAT Kalianda hanya merupakan CAT yang jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan CAT Metro – Kotabumi.
c. Jenis tanah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, antara lain
:
1. Tanah Latosal
Jenis tanah ini paling banyak terdapat di wilayah Kabupaten Lampung
Selatan, hampir menutupi seluruh wilayah barat dan sebagian besar dari
bagian tengah.Tanah latosal berwarna coklat tua sampai
kemerahmerahan adalah hasil pelapukan bahan induk komplek
turfinmedier.Penyebaran pada daerah bertopografi bergelombang
sampai bergunung.
2. Tanah Podsolid
Jenis tanah ini adalah hasil pelapukan dari bahan induk turfazam
sedimen batuan plotonik yang bersifat asam, tersebar pada wilayah
yang bertopografis berbukit sampai bergunung.Tanah podsolid
berwarna merah kuning, juga terdapat di daerah yang luas, tersebar
pada wilayah bagian utara Kabupaten Lampung Selatan.
3. Tanah Andosal
Jenis tanah ini adalah pelapukan dari bahan induk komplek turfinmedier
dan basah, berwarna coklat sampai coklat kuning. Penyebarannya
terdapat pada daerah bertopografis bergelombang sampai
bergunung.Jenis tanah ini tidak begitu banyak di wilayah Kabupaten
Lampung Selatan.
4. Tanah Hidromorf
Tanah hidromorf adalah hasil pelapukan dari bahan induk sedimen
turfazam sampai entermedier, berwarna kelabu, terdapat pada daerah
datar sampai berombak.Tersebar di wilayah Kabupaten Lampung
Selatan bagian timur.
5. Tanah Alluvial
Jenis tanah ini adalah hasil pelapukan dari bahan induk endapan marine
atau endapan sungai-sungai, terdapat pada daerah dengan bentuk
wilayah datar tersebar di daerah pantai bagian timur.
d. Iklim
Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis, dengan hujan rata-
rata 140,6 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 11,8 hari/bulan. Rata-
rata temperaturnya berselang antara 21,3˚C-34,3˚C. selang rata-rata
kelembaban relatifnya adalah antara 67,0% sampai dengan 83,0%.
Hal. 4 - 12
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Pada Bab 2 ini diuraikan tentang pengalaman perusahaan dari tahun ke tahun
selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun. Pengalaman perusahaan disajikan dalam
bentul lajur.
Pada Bab 3 ini disajikan tentang uraian pengalaman perusahaan yang sejenis dari
tahun ke tahun selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun dalam bentuk project sheet.
Pada Bab 5 ini berisikan tanggapan konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja
sebagai tindak lanjut dari kecermatan dan pemahaman konsultan terhadap KAK
serta saran konsultan untuk perbaikan KAK di waktu yang akan datang.
Pada Bab 6 ini berisikan pendekatan dan metodologi pelaksanaan yang disusun
sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berhasil dengan baik
dalam waktu yang tepat.
Hal. 4 - 13
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Pada Bab 8 ini diuraikan tentang tugas dan tanggung jawan masing-masing tenaga
ahli dalam pelaksanaan pekerjaan serta struktur organisasinya.
4.3.10. Bab 9. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Jadwal Peralatan Pendukung
Pada Bab 12 akhir dari Dokumen Usulan Teknik, akan dilampirkan beberapa berkas
yang pada dasarnya adalah satu kesatuan dengan Dokumen Usulan Teknik ini.
Beberapa lampiran tersebut adalah :
a. Perjanjian Kontrak Kerja dari pengguna jasa selama kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir khususnya kontrak pekerjaan yang sejenis.
b. Daftar riwayat hidup (curriculum vitae) tenaga ahli yang ditugaskan (dilengkapi
dengan : Ijasah pendidikan terakhir, sertifikat keahlian, sertifikat kursus /
seminar, NPWP dan surat keterangan pengalaman kerja / referensi dari
pengguna jasa).
Dengan pemahaman terhadap Kerangka Acua Kerja ini, maka selanjutnya diterjemahkan ke
dalam Usulan Teknik untuk pekerjaan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab. Lampung Selatan dengan sistematika usulan
seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sementara itu untuk Pendekatan Metodologi dan Rencana Kerja pelaksanaan jasa
konsultansi supervisi disajikan secara teoritis realistis yang disajikan pada Bab 6.
Hal. 4 - 14
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Hal. 4 - 15
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai
Kalianda (Pantai Boom dan Rajabasa) Kab.
Lampung Selatan
Tabel
No table of figures entries found.
Hal. 4 - 16