Anda di halaman 1dari 9

Laporan Akhir

Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Air adalah kebutuhan yang paling mendasar di muka bumi dimana semua makhluk
hidup dan sebagian besar aktivitas di bumi membutuhkan air sebagai sumber
kehidupan dan digunakan sebagai media maupun sebagai materi dalam pelaksanaan
aktivitas. Ketersedian air di muka bumi ini relatif konstan namun permasalahan
ketersedian dan kualitasnya cenderung semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya aktivitas manusia dalam mempertahankan dan melangsungkan
kehidupannya di muka bumi ini.

Dalam Undang–Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah diberi wewenang untuk mengelola
serta mengembangkan kemanfaatan air serta sumber – sumber air, sedangkan dalam
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan
pengelolaan sumber daya air dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
sesuai asas otonomi daerah, membagi sub bidang urusan sumber daya air menjadi
kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten / kota.

Dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya air yang kewenangannya dilaksanakan


sesuai ketentuan tersebut di atas didasarkan pada kesatuan tata pengairan yang
ditetapkan berdasar wilayah sungai. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 3 dan Pasal 4
ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air.

Berdasarkan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut di atas, maka


sebagai tindak lanjut pedoman teknis pelaksanaannya telah ditetapkan pula Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04 / PRT / M / 2015 tentang
Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai yang membagi wilayah sungai di seluruh
Indonesia dan kewenangan pengelolaannya.

Dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai tersebut, telah
dilaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur dalam mendukung
pengelolaannya, baik untuk konservasi, pendayagunaan, penanggulangan daya rusak
air maupun infrastruktur yang bertujuan untuk pengumpulan data – data wilayah sungai

Bab I - 1
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

tersebut termasuk kegiatan – kegiatan non struktur yang bertujuan untuk mendukung
pengelolaan dan pengembangan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai.

Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan salah satu sungai di wilayah sungai
Jratunseluna dengan panjang sungai 29,5 Km (BKT 14,7 Km dan Penggaron 14,8
Km). Sungai BKT melewati Kota Semarang. Kejadian banjir tahun 2017 ini juga banyak
disebabkan karena debit Sungai BKT yang cenderung tinggi, sehingga banyak
mengakibatkan banjir yang disebabkan karena limpas maupun tanggul jebol. Sesuai
dengan amanah dari SE No. 05 / SE / D / 2016 Tanggal 9 Juni 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta
Pemeliharaan Sungai. Bahwa amanah dari SE tersebut diatas adalah kita wajib
mengetahui kondisi fisik dan fungsi dari sungai beserta prasarananya dengan cara
melakukan penelusuran sungai dan melakukan penilaian setiap interval 100 m. Oleh
karena itu, pada tahun 2017 ini untuk mengetahui kondisi fisik dan fungsi dari Sungai
BKT maka BBWS Pemali Juana melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA
Pemali Juana melakukan kegiatan Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT Dan
AKNOP Sungai.

1.1.1. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kondisi
fisik dan fungsi sungai serta bangunan prasarana sungai melalui penelusuran
dan inventarisasi.

Tujuannya adalah malaksanakan walktrough di Sungai BKT, melaksanakan


penilaian kondisi fisik dan fungsi di Sungai BKT, melaksanakan perhitungan
AKNOP, mengevaluasi kondisi kelembagaan di Sungai BKT, dan membuat
daftar skala prioritas penanganan di Sungai BKT.

1.1.2. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah didapatkan dokumen kondisi teraktual, baik
kondisi fungsi dan sarana prasarana fisik sungai yang dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan di Sungai BKT.

Bab I - 2
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

1.1.3. Lokasi Pekerjaan


Lokasi kegiatan Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP
Sungai adalah di Sungai utama BKT ini dilakukan di Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut

Sumber : Peta RTRW 2011-2031 Kota Semarang – BAPPEDA

Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

Bab I - 3
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

Titik Awal

Titik Akhir
29,5
km

Sumber : Peta RBI

Gambar 1.2. Lokasi Pekerjaan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

Bab I - 4
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

Ruang Lingkup Pekerjaan Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP
Sungai, meliputi :

1.2.1. Pekerjaan Pendahuluan


Kegiatan pendahuluan ini meliputi inventarisasi, antara lain :
Pengumpulan Data Sekunder
a. Pola / Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Jratunseluna
b. Penyedia dapat mencari informasi yang bebas untuk menunjang
kegiatan ini.

1.2.2. Pekerjaan Pengukuran


Jenis pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
a. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan dilaksanakan dengan direksi pekerjaan untuk
penentuan lokasi pekerjaan dan referensi titik awal, disertai dengan
dokumentasi udara.
b. Pemasangan patok HM dan KM
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemasangan Hekto
Meter (HM) dan Kilo Meter (KM) di lapangan antara lain :
1). Patok HM dibuat dengan spesifikasi bahan dari bambu atau kayu
dan koordinat tercatat.
2). Patok KM dibuat dengan spesifikasi bahan dari beton bertulang
dengan ukuran tiang 10x10x100 cm, ujung miring 45°, dan dasar
sebagai perletakan dengan ukuran 30 cm x 30 cm dengan
ketebalan 30 cm.
3). Patok HM dipasang setiap jarak 100 m dari titik awal yang telah
ditentukan dan dilokasi yang stabil, aman dari gangguan, mudah
dicari, dicat biru dan diberi notasi yang berurutan.
4). Patok KM dipasang sebagai pengganti patok Hm pada jarak setiap
1000 Meter dari titik awal yang telah ditentukan dan berlaku untuk
kelipatannya. Pemasangannya dilakukan pada tempat yang stabil,
aman dari gangguan, mudah dicari, dicat kuning dan diberi notasi
yang berurutan.

Bab I - 5
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

5). Setiap Patok HM / KM yang dipasang harus difoto, dibuat skets


yang jelas, dan dicantumkan nilai koordinat serta dibuat
deskripsinya.
6). Inventarisasi dan Pemasangan patok HM / KM dimulai dari Hulu
sampai dengan Hilir.
c. Pengukuran Teknis Sungai
Pengukuran dilakukan pada lokasi – lokasi sungai yang kritis dan diukur
secara detail.
d. Perhitungan Data Ukur
Hasil pengukuran dan cara perhitungan harus sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI).
e. Penggambaran
1). Dalam penggambaran digunakan simbol-simbol, garis dan arsiran
gambar harus jelas dan bisa dipahami. Dan setiap bagian dari
bangunan harus tampak disertai detail yang ditunjukkan
seperlunya.
2). Potongan melintang selalu digambar berurutan dari sudut kiri atas
gambar ke bawah, sesudah itu deretan tengah dan deretan kanan
dipakai dari atas ke bawah.
3). Dalam satu gambar potongan melintang hanya akan ditunjukkan
untuk satu ruas sungai, tidak boleh dicampur dengan bangunan.
4). Blok judul akan dipakai dalam semua gambar dan letaknya disudut
kanan bawah tiap-tiap gambar (untuk bentuknya lihat KP-07).
5). Semua gambar pengukuran digambar menggunakan computer
(software AutoCAD) dan dicetak dengan ukuran kertas kalkir A1.
6). Gambar-gambar harus berskala, dimensi dalam meter, sentimeter
atau milimeter tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam
gambar serta lembar standar yang dipakai kertas ukuran A-1.
Adapun skala penggambaran disesuaikan dengan ukuran kertas &
kejelasan gambar sebagai berikut :
a). Peta Ikhtisar (Skala 1 : 10.000 / 1 : 20.000)
b). Peta Situasi (Skala 1 : 500 / 1 : 1000)
c). Potongan Melintang (Skala 1 : 100 / 1 : 200)
d). Potongan Memanjang (Skala Vertikal 1 : 100 & Horisontal 1
: 2000)

Bab I - 6
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

1.2.3. Inventarisasi Dan Penilaian kondisi fisik dan kinerja aset


prasarana sungai.
Kegiatan investarisasi aset prasarana ini meliputi :
a. Survey kondisi eksisting aset prasarana sungai
1). Pengukuran dengan alat di setiap patok Hm
2). Penggambaran kondisi eksisting dan pengisian blangko / formulir
isian sesuai dengan format pada SE No. 05 / SE / D / 2016,
3). Penilaian kondisi fisik dan kinerja aset prasarana sungai
4). Dokumentasi / foto lokasi hasil inventarisasi.
5). Pembuatan usulan prioritas dan jenis pekerjaan perbaikan.
6). Pembuatan dan pemasangan patok HM
7). Pada bangunan-bangunan prasarana sungai yang belum ada
nomenklatur, perlu dibuatkan nomenklatur dan diberi koordinat
GPS.
8). Pada bangunan jembatan jalan raya perlu direkam dalam
koordinat di GPS.
b. Analisa hidrologi untuk perhitungan kapasitas sungai sesuai dengan
fungsi dan tampungannya (diukur kemampuan sungai tersebut mampu
menampung sampai dengan Q berapa).
c. Inventarisasi dan Penilaian Kondisi Fisik disesuaikan dengan form dan
tata cara penilaian yang ada di SE No. 05 / SE / D / 2016.

1.2.4. Perhitungan AKNOP dan Desain Usulan Penanganan Lokasi Kritis


Berdasarkan hasil kegiatan inventarisasi dan penilaian kondisi fisik dan kinerja
aset prasarana sungai kemudian dilakukan Pembuatan AKNOP sesuai
dengan hasil penilaiannya, AKNOP terdiri dari unsur sebagai berikut :
a. Operasi rutin
b. Operasi berkala
c. Pemeliharaan rutin
d. Pemeliharaan korektif (penyedia jasa juga memberikan konsep desain
usulan penanganan pada lokasi kritis)
e. Pemeliharaan preventif (penyedia jasa juga memberikan konsep desain
usulan penanganan lokasi kritis)

Sedangkan untuk pemeliharaan rehabilitatif direkap lokasinya dan diusulkan


untuk perbaikan keseluruhan sungai.

Bab I - 7
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

1.2.5. Penentuan skala prioritas penanganan


Berdasarkan hasil kegiatan inventarisasi, penilaian kondisi fisik, kinerja aset
prasarana sungai dan Perhitungan AKNOP dan Desain Penanganan Usulan
Penanganan Lokasi Kritis maka untuk pemeliharaan korektif dan
pemeliharaan preventif disusun berdasarkan skala prioritasnya.

1.2.6. Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan adalah :
a. Rencana Mutu Kontrak
b. Laporan Bulanan (5 x 7 Bulan)
c. Laporan Pendahuluan
d. Laporan Antara
e. Laporan Akhir
f. Laporan Ringkas
g. Laporan Pengukuran
h. Laporan Deskripsi HM dan KM
i. Laporan Hidrologi
j. Laporan Inventarisasi dan Penilaian kondisi fisik dan kinerja aset
prasarana sungai
k. Laporan Skala Prioritas Penanganan
l. Laporan Manual OP
m. Laporan AKNOP
n. Buku Ukur
o. Album Gambar Pengukuran
p. Album Gambar Peta
q. CD dan Hard Disk Eksternal

Bab I - 8
Laporan Akhir
Penyusunan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai

1.1. LATAR BELAKANG.................................................................................................................................1


1.1.1. Maksud dan Tujuan............................................................................................................................2
1.1.2. Sasaran.................................................................................................................................................2
1.1.3. Lokasi Pekerjaan.................................................................................................................................3
1.2. LINGKUP PEKERJAAN..........................................................................................................................5
1.2.1. Pekerjaan Pendahuluan.....................................................................................................................5
1.2.2. Pekerjaan Pengukuran.......................................................................................................................5
1.2.3. Inventarisasi Dan Penilaian kondisi fisik dan kinerja aset prasarana sungai............................7
1.2.4. Perhitungan AKNOP dan Desain Usulan Penanganan Lokasi Kritis.........................................7
1.2.5. Penentuan skala prioritas penanganan...........................................................................................8
1.2.6. Pelaporan.............................................................................................................................................8

GAMBAR
Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai 3
Gambar 1.2. Lokasi Pekerjaan Penilaian Kinerja Sungai BKT dan AKNOP Sungai 4

Bab I - 9

Anda mungkin juga menyukai