Merancang
Laporan System Planning
Kabupaten Berau
BAB IV
NERACA AIR
Kebutuhan air irigasi adalah sejumlah air irigasi yang diperlukan untuk mencukupi keperluan
bercocok tanam pada petak sawah ditambah dengan kehilangan air pada jaringan irigasi. Untuk
menghitung kebutuhan air irigasi menurut rencana pola tata tanam, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Evapotranspirasi Tanaman
b. Pola tanam yang direncanakan
c. Luas areal yang akan ditanami
d. Kebutuhan air pada petak sawah
e. Efisiensi irigasi
4.2. EVAPOTRANSPIRASI
Evapotranspirasi merupakan gabungan antara proses penguapan dari permukaan tanah bebas
(evaporasi) dan penguapan yang berasal dari tanaman (transpirasi). Besarnya nilai evaporasi
dipengaruhi oleh iklim, sedangkan untuk transpirasi dipengaruhi oleh iklim, varietas, jenis tanaman
serta umur tanaman. Evapotranspirasi Potensial dihitung dengan menggunakan metode Modified
Penman sebagai berikut :
dimana :
E = evaporasi (mm/hari)
= slope vapour pressure (oC)
c = physical coefficient, c = 0,485
r = reflection coefficient
R = radiasi matahari
t(a) = Temperatur rata-rata (oC)
Tabel 4.1
Data Klimatologi serta ETo
Country : Kalimanta n Station : Tanjung R edeb
Altitude: 100 meter (s) above M.S.L.
Latitude: 2.90 Deg. (North) Longitude: 117.25 De g. (East)
--------- ---------- --------- --------- ---------- ---------- ---------- -----------
Month MaxTemp MiniTemp Humidity Wind Spd. SunShine Solar Rad. ETo
(deg.C) (deg.C) (%) (Km/d) (Hours) (MJ/m2/d) (mm/d)
--------- ---------- --------- --------- ---------- ---------- ---------- -----------
January 30.8 23 89.7 197 3.4 13.8 3.19
February 30.8 22.8 88.3 212.4 3.6 14.7 3.44
March 31.8 23 88 193.1 5.5 18.1 4.08
April 31.9 23.1 86.8 185.4 7.4 20.7 4.53
May 32.7 23.7 85.8 239.5 5.9 17.6 4.23
June 33.8 23.2 86.5 204.7 6.2 17.4 4.23
July 32.8 23.3 85.7 193.1 6.9 18.6 4.3
August 33.1 23 83.5 243.3 7.7 20.7 4.9
September 33 22.8 80.2 235.6 5.9 18.5 4.73
October 32.7 23.2 85.8 208.6 5.8 18.1 4.29
November 32.9 22.8 86.2 162.2 5.5 17 3.98
December 32.3 23.1 88.8 154.5 4.4 15 3.47
--------- ---------- --------- --------- ---------- ---------- ---------- -----------
Average 32.4 23.1 86.3 202.4 5.7 17.5 4.11
--------- ---------- --------- --------- ---------- ---------- ---------- -----------
Pen-Mon equation was used in ETo calculations with the following values
for Angstrom's Coefficients:
a = 0.25 b = 0.5
Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang
hilang akibat penguapan. Besarnya kebutuhan air tanaman (consumptive use) dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut :
ETc = Kc x ETo
dimana,
ETc = evapotranspirasi tanaman, mm/hari
ETo = evapotranspirasi tanaman acuan, mm/hari
Kc = koefisien tanaman
Harga koefisien tanaman padi dapat dilihat pada Gambar 4-1 dan untuk tanaman non padi
dapat dilihat pada Gambar 4-2.
1.6
1.4
1.2
Koefisien Tanaman
0.8
0.6
0.4
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Umur Padi (hari)
Gambar 4-1
Harga Koefisien Tanaman Untuk Tanaman Padi
1.2
0.8
Koefisien Tanaman
Buncis
Jagung
0.6
Kedelai
Kacang-kacangan
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Umur Palawija (hari)
Gambar 4-2
Harga Koefisien Tanaman Untuk Tanaman Non Padi
Pergantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali masing-masing 50 mm (atau 3,3 mm/hari
selama ½ bulan) selama satu sampai dua bulan setelah transplantasi.
4.5. PERKOLASI
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari daerah tidak jenuh ke dalam daerah jenuh. Laju
perkolasi lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Tekstur tanah
b. Permeabilitas tanah
Laju perkolasi normal sesudah dilakukan penggenangan berkisar antara 1-3 mm/hari.
Tinggi hujan yang dinyatakan dalam mm menentukan saat mulai tanam pertama dan
menentukan pula kebutuhan air irigasi. Untuk perencanaan kebutuhan air irigasi, curah hujan
efektif.
Perhitungan curah hujan efektif didasarkan pada curah hujan 10 - harian, berdasarkan
persamaan sbb:
c. Jumlah curah hujan efektif yang terjadi di DAS Selubuk ditunjukkan pada tabel-tabel
berikut.
Tabel 4.2
Perhitungan Probabilitas Curah Hujan
Hujan rerata
No. tahun tahunan data setelah diurutkan prob.
Tabel 4.3
Perhitungan Curah Hujan Efektif Tanaman Padi
J umla h Re P a di
No. Bula n P e riode R 80
Ha ri 0.7*R80 (mm/hr)
Air yang dibutuhkan selama masa penyiapan lahan untuk menggenangi sawah hingga
mengalami kejenuhan sebelum transplantasi dan pembibitan. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan
termasuk pembibitan adalah 250mm, 200mm digunakan untuk penjenuhan 200 mm dan pada awal
transplantasi akan ditambah 50 mm untuk padi, untuk tanaman ladang disarankan 50-100 mm (KP-
01).
Waktu yang diperlukan pada masa penyiapan lahan dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja,
hewan penghela dan peralatan yang digunakan serta faktor sosial setempat.
Kebutuhan air selama jangka waktu penyiapan lahan dihitung berdasarkan rumus V.D Goor-
Ziljstra (1968). Metode tersebut didasarkan pada air konstan dalam lt/det selama periode penyiapan
lahan yang dihitung dengan rumus sbb :
IR =
Dengan :
IR = kebutuhan air irigasi di sawah (mm/hari)
M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan akibat evaporasi dan perkolasi di
sawah yang sudah dijenuhkan.
= Eo + P
Eo = Evaporasi air terbuka diambil 1,1 ETo selama masa penyiapan lahan (mm/hr)
P = perkolasi (mm/hari)
k =
T = lamanya penyiapan lahan.
S = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm.
Dari rumus diatas didapatkan kebutuhan air irigasi selama masa penyiapan lahan yang pada
Tabel 4-4.
Tabel 4.4
Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan
Eo P M k=MT/S IR PL
Bulan
mm/hr mm/hr mm/hr mm/hr
Jan 3.51 2 5.51 0.66 11.389
Feb 3.78 2 5.78 0.69 11.557
Mar 4.49 2 6.49 0.78 11.994
Apr 4.98 2 6.98 0.84 12.307
Mei 4.65 2 6.65 0.80 12.098
Jun 4.65 2 6.65 0.80 12.098
Jul 4.73 2 6.73 0.81 12.146
Agust 5.39 2 7.39 0.89 12.567
Sept 5.20 2 7.20 0.86 12.447
Okt 4.72 2 6.72 0.81 12.139
Nop 4.38 2 6.38 0.77 11.925
Des 3.82 2 5.82 0.70 11.577
Pola tanam pada daerah irigasi Merancang di DAS Selubuk direncanakan dengan pola padi-
padi dengan periode tanam selama 10 harian.
Kebutuhan air di sawah (crop water requirement) ialah kebutuhan air yang diperlukan pada
petak sawah yang terdiri dari :
Banyaknya air yang diperlukan oleh tanaman pada suatu petak sawah dinyatakan dalam
persamaan berikut :
Dengan :
NFR = kebutuhan air di sawah (mm/hari)
ETc = kebutuhan air tanaman (consumptive use), mm/hari
WLR = penggantian lapisan air (mm/hari)
P = perkolasi (mm/hari)
Re = curah hujan efektif (mm)
Efisiensi adalah perbandingan debit air irigasi yang sampai dilahan pertanian dengan debit
air irigasi yang keluar dari pintu pengambilan yang dinyatakan dalam persen. Kehilangan ini
disebabkan karena adanya penguapan, kegiatan eksploitasi, kebocoran dan rembesan. Untuk
perencanaan dianggap sepertiga dari jumlah air yang diambil akan hilang sebelum air itu sampai di
sawah.
Total efisiensi irigasi untuk padi diambil sebesar 65% (Buku Petunjuk Perencanaan
Irigasi,10), dengan asumsi 90% efisiensi pada saluran primer, 90% efisiensi pada saluran sekunder
dan 80% efisiensi pada jaringan tersier. Pada tanaman padi efisiensi pada lahan pertanian tidak
diperhitungkan tapi analisa keseimbangan air diperhitungkan sebagai kebutuhan untuk lahan.
Efisiensi irigasi keseluruhan untuk palawija diambil sebesar 65 %.
Tabel 4.5
Pola Tata Tanam Daerah Irigasi Merancang
Tabel 4.6
Rekapitulasi Kebutuhan Air di Pintu Pengambilan
Bulan Periode Alt. 1 Alt. 2 Alt. 3
Untuk mengetahui kemampuan pemeuhan kebutuhan air pada Daerah Irigasi Merancang,
Konsultan memberikan 3 alternatif Pola Tanam. Pola Tanam tersebut selanjutnya menjadi acuan
dalam penentuan besarnya out flow. Kemudian dari 3 alernatif tersebut direncanakan 6 skenario
simulasi keandalan tampungan.
a. Skenario Simulasi 1 (Pemenuhan Air Irigasi dengan PTT Alt. 1)
b. Skenario Simulasi 2 (Pemenuhan Air Irigasi dengan PTT Alt. 1 + Air Baku)
c. Skenario Simulasi 3 (Pemenuhan Air Irigasi dengan PTT Alt. 2)
d. Skenario Simulasi 4 (Pemenuhan Air Irigasi dengan PTT Alt. 2 + Air Baku)
e. Skenario Simulasi 5 (Pemenuhan Air Irigasi dengan PTT Alt. 3)
f. Skenario Simulasi 6 (Pemenuhan Air Irigasi dengan PTT Alt. 3 + Air Baku)
Evaporasi adalah proses perubahan fisik yang mengubah suatu cairan atau bahan padat
menjadi gas melalui proses perpindahan panas. Besarnya harga evaporasi sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan yang terkadang tidak merata di seluruh daerah (Suyono, 1980:57). Volume
kehilangan air di embung karena evaporasi dihitung dengan rumus :
Dengan :
Vew = Volume evaporasi di embung (m3).
Ev(t) = Evaporasi rata-rata yang tercatat di alat ukur (mm/hari).
A(t) = Luas genangan embung (km2).
t = Jumlah hari (hari).
Fungsi utama dari embung adalah untuk menyediakan tampungan jadi karakter fisik sangat
penting adalah kapasitas tampungan. Tampungan yang dibutuhkan di suatu sungai untuk
memenuhi permintaan tertentu tergantung tiga faktor, yaitu :
a. Variabilitas aliran sungai.
b. Ukuran permintaan.
c. Tingkat keandalan dari pemenuhan permintaan.
Dalam bentuk yang paling sederhana, masalah embung dapat digambarkan sebagai berikut :
Limpahan
Rangkaian aliran di sungai Q (t) akan dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan air dengan
kebutuhan yang tertentu D(t). Dengan demikian pertanyaan yang muncul dapat berupa, berapa
besar kapasitas embung (C) yang harus disediakan bagi suatu pelepasan yang terkendali (release)
dengan tingkat keandalan yang dapat diterima. Mungkin ada variasi lain dari pertanyaan ini,
misalnya menentukan pelepasan bagi suatu kapasitas tertentu, tetapi masalah dasarnya tetap sama
yaitu hubungan antara karakteristik aliran masuk (inflow), kapasitas embung, pelepasan yang
terkendali (release) dan keandalan yang ditemukan.
Bagian-bagian pokok sebagai ciri fisik suatu embung adalah sebagai berikut :
a. Tampungan berguna (usefull storage), menurut Seyhan (Seyhan, 1979:24), adalah
volume tampungan diantara permukaan genangan minimum (Low Water Level =
LWL) dan permukaan genangan normal (Normal Water Level = NWL).
b. Tampungan tambahan (surcharge storage) adalah volume air diatas genangan normal
selama banjir. Untuk beberapa saat debit meluap melalui pelimpah. Kapasitas
tambahan ini biasanya tidak terkendali, dengan pengertian adanya hanya pada waktu
banjir dan tidak dapat dipertahankan untuk penggunaan selanjutnya (Linsey, 1985:65).
c. Tamnpungan mati (dead storage) adalah volume air yang terletak di bawah permukaan
genangan minimum, dan air ini tidak dimanfaatkan dalam pengoperasian embung.
d. Tampungan tebing (valley storage) adalah banyaknya air yang terkandung di dalam
susunan tanah pervious dari tebing dan lembah sungai. Kandungan air tersebut
tergantung dari keadaan geologi tanah.
e. Permukaan genangan normal (normal water level / NWL), adalah elevasi maksimum
Tampungan Efektif
Saluran Pengambilan
MOL
Tampungan Mati
Dasar Sungai
Kapasitas tampungan efektif dihitung dengan menggunakan kurva lengkung massa yang
didasarkan pada besarnya debit inflow, kebutuhan air serta kehilangan air. Prinsip dasar dalam
analisis kapasitas tampungan efektif bendungan adalah untuk mengoptimalkan ketersediaan air.
Debit inflow pada analisa kapasitas tampungan efektif menggunakan debit andalan Q80%.
Sedangkan debit outflow untuk irigasi menggunakan alternatif terpilih ditambah dengan air baku
dan besarnya evaporasi pada bendungan. Persamaan umum untuk kapasitas tampungan efektif
sbb. :
St = S(t-1) + It – Ot – Et - Lt
0 St-1 C
Dimana,
C = kapasitas tampungan efektif
St = kapasitas tampungan pada periode waktu t
S(t-1) = kapasitas tampungan pada periode waktu t-1
It = debit masuk (inflow) pada waktu ke t
Ot = debit kebutuhan pada periode waktu ke t
Et = penguapan yang terjadi pada tampungan pada periode waktu ke t
Lt = kehilangan air pada periode waktu ke t
Studi operasi embung dilakukan dengan menganggap embung terisi penuh pada awal
operasi. Pada simulasi ini digunakan debit inflow Bulanan untuk tiap tahun. Keperluan tampungan
efektif embung distudi untuk total out flow yang menyesuaikan terhadap tingkat keandalan
tampungan 80% dari simulasi data historis. Sehingga dapat diketahui potensi outflow yang bisa
diandalkan dengan tinggi pelimpah pada masing-masing lokasi. Simulasi tampungan pada embung
digunakan untuk mengetahui hubungan antara :
a. Volume tampungan dengan elevasi muka air.
b. Keandalan dari analisa kapasitas tampungan efektif.
Kegagalan dari simulasi tampungan Embung ditentukan dengan angka prosentase jumlah
kegagalan dari total periode simulasi maksimal 20% atau prosentase angka kepercayaan 80%.
Prosentase kegagalan simulasi tampungan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Pq = x 100%
dimana,
Pq = besarnya kegagalan
n = jumlah kegagalan
N = banyaknya simulasi
Berikut adalah hasil rekapitulasi skenario pemenuhan kebutuhan dengan keandalan simulasi
pada masing-masing alternatif.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Skenario Pemenuhan Kebutuhan
Rerata
Skenario Pemenuhan Keandalan
Luas (ha) Jiwa Spill Out
Simulasi Kebutuhan Simulasi (%)
(m3/dt)
1 irigasi 2100 0 1.885 80.8
2 irigasi + air baku 1200 51840 2.201 90.0
3 irigasi 1200 0 2.134 80.8
4 irigasi + air baku 1200 8640 2.128 80.0
5 irigasi 1200 0 2.113 88.3
6 irigasi + air baku 1200 137722 2.004 80.0
Sumber : Hasil Analisa dan Perhitungan
45,000.00
40,000.00
Inflow
35,000.00
Outflow
30,000.00
25,000.00
(10 3m3)
20,000.00
15,000.00
10,000.00
Periode
Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Laporan System Planning
Kabupaten Berau
S ke nario 1
3
Kebutuha n a ir ha ria n ma ks imum = 0.000 m /de tik
= 0.00 lite r/de tik
Ele va si Pe limpah = 12.00 m 2100 ha
Ele va si Ta mpunga n Ma ti = 4.00 m
3 3
Tampunga n Mati = 524.28 10 m
3 3
Tampunga n Tota l = 9,867.29 10 m
3 3
Tampunga n Efe ktif = 9,343.02 10 m
Hujan Yang Jatuh To tal Kum Tamp. Eff Tamp. To t Tamp. Ele vas i Luas
Jumlah De bit And alan Kebutuhan Air Irigas i Pe ng uapan Re mbes an To tal Inflo w Kum In flo w Spillo ut
Tah un Bulan Pe rio de d i Embung OutFlow Outflow S t+1 S t+1 Awal Muka Air Ge nang an Kete rangan
Hari
m³/dt 10³ m³ mm/pe rio de 10³ m³ lt/dt/ha m³/dt 10³ m³ mm/hari 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ (m) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
386,927.46
--> Jumlah Da ta 120
--> Jumlah S uks es 97
--> Jumlah Ga ga l
--> Ke a ndala n
23
80.83 %
Fluktuasi Elvasi M. A
--> Ke gagala n 19.17 %
--> Re ra ta S pillout 1.89 m³/dt
--> Ke butuha n Air Ba ku Se bes a r 100 lt/hr/orang, maka jumla h penduduk ya ng da pa t dipe nuhi 0 Jiwa
14.00
12.00
10.00
8.00
Elevasi (m)
6.00
4.00
El. M. A
2.00
0.00
III
II
I
IX
X
IV
VIII
VII
V
VI
Periode
3
Ke butuha n a ir ha ria n m aks imum = 0.060 m /detik
= 60.00 lite r/de tik
Ele vas i Pe limpa h = 12.00 m 1200 ha
Ele vas i Ta mpungan Ma ti = 4.00 m
3 3
Ta mpunga n Ma ti = 524.28 10 m
3 3
Ta mpunga n Total = 9,867.29 10 m
3 3
Ta mpunga n Efe ktif = 9,343.02 10 m
Hujan Yang Jatuh To tal Kum Tamp. Eff Tamp. To t Tamp. Elevas i Luas
Jumlah Debit Andalan Kebutuhan Air Irig as i Pe ng uapan Rembes an To tal Inflo w Kum Inflo w S pillo ut
Tahun Bulan Pe rio de di Embung OutFlo w Outflo w St+1 St+1 Awal Muka Air Ge nang an Ke te rang an
Hari
m³/dt 10³ m³ mm/perio de 10³ m³ lt/dt/ha m³/dt 10³ m³ mm/hari 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ (m) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
221,101.41
--> J um lah Da ta 120
--> J um lah S uks e s 108
--> J um lah Ga ga l 12
--> Ke andalan 90.00 %
--> Ke ga galan 10.00 %
--> Re ra ta S pillout 2.20 m³/dt
--> Ke butuha n Air Ba ku S ebe s a r 100 lt/hr/orang, ma ka jumlah pe nduduk ya ng da pat dipe nuhi 51840 J iwa
Fluktuasi Elvasi M. A
14.00
12.00
10.00
8.00
Elevasi (m)
6.00
4.00
El. M. A
2.00
0.00
III
II
VIII
IX
I
VII
X
IV
VI
V
Periode
45,000.00
Inflow
40,000.00 Outflow
35,000.00
30,000.00
25,000.00
(10 3m 3)
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Periode
Hujan Yang Jatuh To tal Kum Tamp. Eff Tamp. To t Tamp. Elevas i Luas
Jumlah Debit Andalan Kebutuhan Air Irig as i Pe ng uapan Rembes an To tal Inflo w Kum Inflo w S pillo ut
Tahun Bulan Pe rio de di Embung OutFlo w Outflo w St+1 St+1 Awal Muka Air Ge nang an Ke te rang an
Hari
m³/dt 10³ m³ mm/perio de 10³ m³ lt/dt/ha m³/dt 10³ m³ mm/hari 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ (m) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
298,510.30
--> J um lah Da ta 120
--> J um lah S uks e s 97
--> J um lah Ga ga l 23
--> Ke andalan 80.83 %
--> Ke ga galan 19.17 %
--> Re ra ta S pillout 2.13 m³/dt
--> Ke butuha n Air Ba ku S ebe s a r 100 lt/hr/orang, ma ka jumlah pe nduduk ya ng da pat dipe nuhi 0 J iwa
Fluktuasi Elvasi M. A
14.00
12.00
10.00
8.00
Elevasi (m)
6.00
4.00
El. M. A
2.00
0.00
III
II
VIII
IX
I
VII
IV
X
VI
V
Periode
45,000.00
Inflow
Outflow
40,000.00
35,000.00
30,000.00
25,000.00
(10 3m3)
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Periode
3
Ke butuha n a ir ha ria n m aks imum = 0.010 m /detik
= 10.00 lite r/de tik
Ele vas i Pe limpa h = 12.00 m 1200 ha
Ele vas i Ta mpungan Ma ti = 4.00 m
3 3
Ta mpunga n Ma ti = 524.28 10 m
3 3
Ta mpunga n Total = 9,867.29 10 m
3 3
Ta mpunga n Efe ktif = 9,343.02 10 m
Hujan Yang Jatuh To tal Kum Tamp. Eff Tamp. To t Tamp. Elevas i Luas
Jumlah Debit Andalan Kebutuhan Air Irig as i Pe ng uapan Rembes an To tal Inflo w Kum Inflo w S pillo ut
Tahun Bulan Pe rio de di Embung OutFlo w Outflo w St+1 St+1 Awal Muka Air Ge nang an Ke te rang an
Hari
m³/dt 10³ m³ mm/perio de 10³ m³ lt/dt/ha m³/dt 10³ m³ mm/hari 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ (m) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
298,510.30
--> J um lah Da ta 120
--> J um lah S uks e s 96
--> J um lah Ga ga l 24
--> Ke andalan 80.00 %
--> Ke ga galan 20.00 %
--> Re ra ta S pillout 2.13 m³/dt
--> Ke butuha n Air Ba ku S ebe s a r 100 lt/hr/orang, ma ka jumlah pe nduduk ya ng da pat dipe nuhi 8640 J iwa
Fluktuasi Elvasi M. A
14.00
12.00
10.00
8.00
Elevasi (m)
6.00
4.00
El. M. A
2.00
0.00
III
II
VIII
IX
I
VII
IV
X
VI
V
Periode
45,000.00
Inflow
Outflow
40,000.00
35,000.00
30,000.00
25,000.00
(10 3m3)
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Periode
3
Kebutuhan air ha ria n ma ks imum = 0.000 m /de tik
= 0.00 lite r/detik
Ele va s i P elimpa h = 12.00 m 1200 ha
Ele va s i Tam pungan Ma ti = 4.00 m
3 3
Tam punga n Ma ti = 524.28 10 m
3 3
Tam punga n Total = 9,867.29 10 m
3 3
Tam punga n Efektif = 9,343.02 10 m
Hujan Yang Jatuh To tal Kum Tamp. Eff Tamp. To t Tamp. Elevas i Luas
Jumlah De bit Andalan Ke butuhan Air Irig as i Peng uapan Rembes an To tal Inflo w Kum Inflo w S pillo ut
Tahun Bulan Pe rio de di Embung OutFlo w Outflo w S t+1 S t+1 Awal Muka Air Ge nang an Keterang an
Hari
m³/dt 10³ m³ mm/pe rio de 10³ m³ lt/dt/ha m³/dt 10³ m³ mm/hari 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ (m) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
294,646.94
--> J umla h Data 120
--> J umla h S uks e s 106
--> J umla h Ga gal 14
--> Ke anda la n 88.33 %
--> Ke ga ga la n 11.67 %
--> Rerata Spillout 2.11 m³/dt
--> Ke butuhan Air Ba ku S ebes ar 100 lt/hr/orang, ma ka jumla h penduduk yang dapa t dipe nuhi 0 J iwa
Fluktuasi Elvasi M. A
14.00
12.00
10.00
8.00
Elevasi (m)
6.00
4.00
El. M. A
2.00
0.00
III
II
VIII
IX
I
VII
IV
X
VI
V
Periode
45,000.00
Inflow
40,000.00 Outflow
35,000.00
30,000.00
25,000.00
(10 3m 3)
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Periode
3
Ke butuhan a ir harian ma ks imum = 0.159 m /detik
= 159.40 liter/de tik
Ele vas i P e limpah = 12.00 m 1200 ha
Ele vas i Ta mpunga n Mati = 4.00 m
3 3
Ta mpunga n Mati = 524.28 10 m
3 3
Ta mpunga n Tota l = 9,867.29 10 m
3 3
Ta mpunga n Efe ktif = 9,343.02 10 m
Hujan Yang Jatuh To tal Kum Tamp. Eff Tamp. To t Tamp. Elevas i Luas
Jumlah Debit Andalan Ke butuhan Air Irig as i Pe ng uapan Re mbe s an To tal Inflo w Kum Inflo w S pillo ut
Tahun Bulan Pe rio de di Embung OutFlo w Outflo w S t+1 S t+1 Awal Muka Air Ge nang an Ke te rang an
Hari
m³/dt 10³ m³ mm/perio de 10³ m³ lt/dt/ha m³/dt 10³ m³ mm/hari 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ 10³ m³ (m) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
294,646.94
--> J umla h Da ta 120
--> J umla h Suks es 96
--> J umla h Gagal 24
--> Ke andala n 80.00 %
--> Ke ga gala n 20.00 %
--> Rera ta Spillout 2.00 m³/dt
--> Ke butuha n Air Baku S e be s a r 100 lt/hr/orang, ma ka jumla h pe nduduk ya ng dapa t dipe nuhi 137722 J iwa
Fluktuasi Elvasi M. A Grafik Inflow dan Outflow
14.00 45,000.00
Inflow
40,000.00 Outflow
12.00
35,000.00
10.00
30,000.00
8.00 25,000.00
Elevasi (m)
(10 3m 3)
20,000.00
6.00
15,000.00
4.00
10,000.00 El. M. A
PT. Rayakonsult
2.00 5,000.00
Bab IV - 28
0.00
0.00
III
VIII
II
IX
I
VII
IV
X
VI
V
Periode Periode
Studi Optimalisasi D.I. Merancang
Laporan System Planning
Kabupaten Berau
Fluktuasi Elvasi M. A
14.00
12.00
10.00
8.00
Elevasi (m)
6.00
4.00
El. M. A
2.00
0.00
III
II
VIII
IX
I
VII
IV
X
VI
V
Periode
45,000.00
Inflow
40,000.00 Outflow
35,000.00
30,000.00
25,000.00
(10 3m 3)
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Periode