Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR


UNTUK TANAM PADI

2.1 Kebutuhan Air untuk Tanaman Padi (NFR)


Air irigasi ditujukan untuk mendukung produktivitas lahan dalam rangka me
ningkatkan produksi pertanian yang maksimal, diberikan dalam batas tertentu untuk p
emenuhan kebutuhan lainnya, ditetapkan dalam PP No. 20 Tahun 2006 Pasal 36 tenta
ng irigasi.
Penggunaan konsumtif (Consumptive Use) adalah jumlah air yang dipakai u
ntuk proses evapotranspirasi. Dapat dihitung dengan persamaan :
Et c = kc * Eto
dengan, Etc = Evapotranspirasi Tumbuhan (mm/hari)
Eto = Evapotranspirasi potensial (mm/hari)
Kc = koefisien tanaman
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang
hidup di permukaan bumi, yaitu air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer.
Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dan berbagai sumber seperti tanah, atap,
dan badan air. Untuk koefisien tanaman tergantung pada jenis varietas tanaman padi
yang digunakan (unggul atau biasa), waktu (tiap varietas akan memiliki masa tanam y
ang berbeda), dan berdasarkan metode penelitian yang digunakan (FAO atau NADEC
O).
Selain penggunaan konsumtif untuk mengitung kebutuhan air untuk tanaman
padi, dibutuhkan juga data klimatologi. Data klimatologi adalah data kondisi cuaca ya
ng dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang. Berikut data klimatologi yang
digunakan dalam menghitung kebutuhan air.
Tabel 2.1 Data Klimatologi
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hujan Efektif
4,2 3,3 5,2 4,2 2,8 0 0 0,5 0 0 2,2 3,2
(mm)
Evapotranspirasi
2,3 2,2 1,7 1,8 2,2 2,2 3,4 3,3 3,2 2,2 2,5 2,0
(Eto)

Tabel 2.2 Koefisien Tanaman


FAO Nadeco
bulan varietas varietas varietas varietas
biasa unggul biasa unggul

0,5 1,10 1,10 1,20 1,20


1 1,10 1,10 1,20 1,27
1,5 1,10 1,05 1,32 1,33
2 1,10 1,05 1,40 1,30
2,5 1,10 0,95 1,35 1,30
3 1,05 0 1,24 0
3,5 0,95 1,12
4 0 0

2.2 Perhitungan Kebutuhan Air untuk Tanaman Padi


Besarnya kebutuhan air untuk tanaman padi di sawah diperhitungkan berdas
arkan :
1. Penyiapan Lahan (LP)
2. Penggunaan Konsumtif (Etc)
3. Perkolasi dan rembesan (P)
4. Pergantian lapisan air (WLR)
5. Hujan efektif (Re)
Sistem pola tanam yang di pakai adalah Padi-Padi-Polowijo dengan bibit ungg
ul varietas FAO.
2.2.1 Masa Tanam 1 (Padi)
a. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Penyiapan Lahan (LP)
Waktu dalam penyiapan lahan pada masa tanam 1 yaitu selama 45 hari dan d
ari data klimatologi pada bulan September di dapat :
Lama penyiapan lahan (T) = 45 hari Hujan efektif (Re) = 4,20 mm
Penjenuhan (S) = 300 mm Evapotranspirasi potensial (Eto) = 2,30
mm
Perkolasi (P) = 1,8 mm/hari
 Pengolahan Lahan (LP) dimulai pada bulan September
Eo = 1,1 x Eto  1,1 x 2,3 = 2,53
M = Eo + P  2,53 + 1,8 = 4,33
MT 4 ,33 x 45
K = = = 0,6495
S 300
M ek 4,33 x e 0 ,6495
IR = k = = 11,781
( e −1 ) ( e0 , 6 495 −1 )
NFR = IR – Re = 9,064 – 4,2 = 4,864 mm/hari
 Pengolahan Lahan (LP) pada bulan Oktober
Dari data klimatologi bulan Oktober didapat :
Re = 3,3 mm
Eto = 2,2
Eo = 1,1 x Eto  1,1 x 2,2 = 2,42
M = Eo + P  2,42 + 1,8 = 4,33
MT 4 ,3 3 x 45
K = = = 0,633
S 300
M ek 4,3 3 x e 0 ,633
IR = k = = 8,998
( e −1 ) ( e 0,633−1 )
NFR = IR – Re = 8,998 – 3,3 = 5,698 mm/hari

b. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Tanam Per Setengah Bulan


 Penggunaan Konsumtif (Etc)  Etc = kc * Eto
MT 1 bulan Oktober 2  Etc = 1,267 x 2,20 = 2,787 mm/hari
MT 1 bulan November 1  Etc = 1,30 x 1,7 = 2,21 mm/hari
MT 1 bulan November 2  Etc = 1,31 x 1,7 = 2,27 mm/hari
MT 1 bulan Desember 1  Etc = 0,867 x 1,80 = 1,56 mm/hari
MT 1 bulan Desember 2  Etc = 0,65 x 1,8 = 1,70 mm/hari
MT 1 bulan Januari 1  Etc = 0 x 2,2 = 0 mm/hari

 NFR (Net Field Water Requirement)


NFR = GWR – Re = [LP or (Etc + P + WLR) – R
e]
MT 1 bulan Oktober 2  NFR = (2,787 + 1,8 + 1,8) – 3,30 = 3,087 m
m/hari
MT 1 bulan November1  NFR = (2,210 + 1,8 + 1,8) – 5,2 = 0,61 mm/
hari
MT 1 bulan November2  NFR = (2,227 + 1,8 + 1,8) – 5,2 = 0,627 mm/
hari
MT 1 bulan Desember 1  NFR = (1,506 + 1,8) – 4,50 = -1,140 m
m/hari
MT 1 bulan Desember 2  NFR = (1,170 + 1,8) – 4,50 = -1,53 m
m/hari
MT 1 bulan Januari 1  NFR = (0 + 1,8) – 2,8 = -1,00 m
m/hari

2.2.2 Masa Tanam II (Padi)


a. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Penyiapan Lahan (LP)
Waktu dalam penyiapan lahan pada masa tanam 2 yaitu selama 45 hari dan d
ari data klimatologi pada bulan Januari 2 di dapat :
Lama penyiapan lahan (T) = 45 hari Hujan efektif (Re) = 2,8 mm
Penjenuhan (S) = 300 mm Evapotranspirasi potensial(Eto) = 2,
2mm
Perkolasi (P) = 1,8 mm/hari
 Pengolahan Lahan (LP) dimulai pada bulan Januari 2
Eo = 1,1 x Eto  1,1 x 2,20 = 2,42
M = Eo + P  2,42 + 1,8 = 4,22
MT 4 ,22 x 45
K = = = 0,633
S 300
M ek 4 ,22 x e 0 ,6 33
IR = = = 8,998
( e k −1 ) ( e 0 ,633 −1 )
NFR = IR – Re = 8,998 – 2,80 = 6,198 mm/hari
 Pengolahan Lahan (LP) pada bulan Februari 1
Dari data klimatologi bulan Maret 1 di dapat :
Re = 2,80 mm
Eto =0
Eo = 1,1 x Eto  1,1 x 2,2 = 2,42
M = Eo + P  2,42 + 1,8 = 4,22
MT 4 ,22 x 45
K = = = 0,633
S 300
M ek 4 ,2 2 x e 0,6 33
IR = = = 8,998
( e k −1 ) ( e 0,6 33−1 )
NFR = IR – Re = 8,998 – 0 = 8,998 mm/hari

b. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Tanam Per Setengah Bulan


 Penggunaan Konsumtif (Etc)  Etc = kc * Eto
MT 2 bulan Maret 1  Etc = 1,267 x 3,40 = 4,307mm/hari
MT 2 bulan Maret 2  Etc = 1,267 x 1,30 = 4,42 mm/hari
MT 2 bulan April 1  Etc = 1,310 x 3,30 = 4,323 mm/hari
MT 2 bulan April 2  Etc = 1,310 x 3,30 = 2,86 mm/hari
MT 2 bulan Mei 1  Etc = 0,65 x 3,20 = 2,08 mm/hari
MT 2 bulan Mei 2  Etc = 0 x 3,20 = 0 mm/hari

 NFR (Net Field Water Requiremnt)


NFR = GWR – Re = [LP or (Etc + P + WLR) – R
e]
MT 2 bulan Maret 1  NFR = (4,307 + 1,8 + 1,8) – 0,0 = 7,907m
m/hari
MT 2 bulan Maret 2  NFR = (4,420 + 1,8 + 1,8) – 0,00 = 8,020 mm/hari
MT 2 bulan April 1  NFR = (4,323 + 1,8 + 1,8) – 0,50 = 7,423 mm/hari
MT 2 bulan April 2  NFR = (2,86 + 1,8) – 0,50 = 4,160 mm/hari
MT 2 bulan Mei 1  NFR = (2,08 + 1,8) – 0 = 3,88 mm/hari
MT 2 bulan Mei 2  NFR = (0 + 1,8) – 0 = 1,80 mm/hari
2.2.3 Masa Tanam III (Polowijo)
Untuk masa tanam 3 (polowijo) kebutuhan air tidak diperhitungkan, karena u
ntuk tanaman polowijo tidak memerlukan lapis pergantian air atau tidak membutuhka
n air terlalu banyak untuk masa tanamnya.

2.3 Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Air


Berikut adalah tabel hasil pengamatan kebutuhan air yang telah diamati deng
an jenis tanaman padi varietas unggul dengan metode peneltian NADECO pada masa
tanam 1 dan metoden FAO pada masa tanam 2.
Tabel 2.3 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air
s

Dari hasil perhitungan di atas didapatkan nilai NFR Maksimum sebesar 8,86
mm/hari.

Anda mungkin juga menyukai