Air irigasi ditujukan untuk mendukung produktivitas lahan dalam rangka me ningkatkan produksi pertanian yang maksimal, diberikan dalam batas tertentu untuk p emenuhan kebutuhan lainnya, ditetapkan dalam PP No. 20 Tahun 2006 Pasal 36 tenta ng irigasi. Penggunaan konsumtif (Consumptive Use) adalah jumlah air yang dipakai u ntuk proses evapotranspirasi. Dapat dihitung dengan persamaan : Et c = kc * Eto dengan, Etc = Evapotranspirasi Tumbuhan (mm/hari) Eto = Evapotranspirasi potensial (mm/hari) Kc = koefisien tanaman Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi, yaitu air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer. Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dan berbagai sumber seperti tanah, atap, dan badan air. Untuk koefisien tanaman tergantung pada jenis varietas tanaman padi yang digunakan (unggul atau biasa), waktu (tiap varietas akan memiliki masa tanam y ang berbeda), dan berdasarkan metode penelitian yang digunakan (FAO atau NADEC O). Selain penggunaan konsumtif untuk mengitung kebutuhan air untuk tanaman padi, dibutuhkan juga data klimatologi. Data klimatologi adalah data kondisi cuaca ya ng dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang. Berikut data klimatologi yang digunakan dalam menghitung kebutuhan air. Tabel 2.1 Data Klimatologi Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Hujan Efektif 4,2 3,3 5,2 4,2 2,8 0 0 0,5 0 0 2,2 3,2 (mm) Evapotranspirasi 2,3 2,2 1,7 1,8 2,2 2,2 3,4 3,3 3,2 2,2 2,5 2,0 (Eto)
Tabel 2.2 Koefisien Tanaman
FAO Nadeco bulan varietas varietas varietas varietas biasa unggul biasa unggul
Besarnya kebutuhan air untuk tanaman padi di sawah diperhitungkan berdas arkan : 1. Penyiapan Lahan (LP) 2. Penggunaan Konsumtif (Etc) 3. Perkolasi dan rembesan (P) 4. Pergantian lapisan air (WLR) 5. Hujan efektif (Re) Sistem pola tanam yang di pakai adalah Padi-Padi-Polowijo dengan bibit ungg ul varietas FAO. 2.2.1 Masa Tanam 1 (Padi) a. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Penyiapan Lahan (LP) Waktu dalam penyiapan lahan pada masa tanam 1 yaitu selama 45 hari dan d ari data klimatologi pada bulan September di dapat : Lama penyiapan lahan (T) = 45 hari Hujan efektif (Re) = 4,20 mm Penjenuhan (S) = 300 mm Evapotranspirasi potensial (Eto) = 2,30 mm Perkolasi (P) = 1,8 mm/hari Pengolahan Lahan (LP) dimulai pada bulan September Eo = 1,1 x Eto 1,1 x 2,3 = 2,53 M = Eo + P 2,53 + 1,8 = 4,33 MT 4 ,33 x 45 K = = = 0,6495 S 300 M ek 4,33 x e 0 ,6495 IR = k = = 11,781 ( e −1 ) ( e0 , 6 495 −1 ) NFR = IR – Re = 9,064 – 4,2 = 4,864 mm/hari Pengolahan Lahan (LP) pada bulan Oktober Dari data klimatologi bulan Oktober didapat : Re = 3,3 mm Eto = 2,2 Eo = 1,1 x Eto 1,1 x 2,2 = 2,42 M = Eo + P 2,42 + 1,8 = 4,33 MT 4 ,3 3 x 45 K = = = 0,633 S 300 M ek 4,3 3 x e 0 ,633 IR = k = = 8,998 ( e −1 ) ( e 0,633−1 ) NFR = IR – Re = 8,998 – 3,3 = 5,698 mm/hari
b. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Tanam Per Setengah Bulan
Penggunaan Konsumtif (Etc) Etc = kc * Eto MT 1 bulan Oktober 2 Etc = 1,267 x 2,20 = 2,787 mm/hari MT 1 bulan November 1 Etc = 1,30 x 1,7 = 2,21 mm/hari MT 1 bulan November 2 Etc = 1,31 x 1,7 = 2,27 mm/hari MT 1 bulan Desember 1 Etc = 0,867 x 1,80 = 1,56 mm/hari MT 1 bulan Desember 2 Etc = 0,65 x 1,8 = 1,70 mm/hari MT 1 bulan Januari 1 Etc = 0 x 2,2 = 0 mm/hari
NFR (Net Field Water Requirement)
NFR = GWR – Re = [LP or (Etc + P + WLR) – R e] MT 1 bulan Oktober 2 NFR = (2,787 + 1,8 + 1,8) – 3,30 = 3,087 m m/hari MT 1 bulan November1 NFR = (2,210 + 1,8 + 1,8) – 5,2 = 0,61 mm/ hari MT 1 bulan November2 NFR = (2,227 + 1,8 + 1,8) – 5,2 = 0,627 mm/ hari MT 1 bulan Desember 1 NFR = (1,506 + 1,8) – 4,50 = -1,140 m m/hari MT 1 bulan Desember 2 NFR = (1,170 + 1,8) – 4,50 = -1,53 m m/hari MT 1 bulan Januari 1 NFR = (0 + 1,8) – 2,8 = -1,00 m m/hari
2.2.2 Masa Tanam II (Padi)
a. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Penyiapan Lahan (LP) Waktu dalam penyiapan lahan pada masa tanam 2 yaitu selama 45 hari dan d ari data klimatologi pada bulan Januari 2 di dapat : Lama penyiapan lahan (T) = 45 hari Hujan efektif (Re) = 2,8 mm Penjenuhan (S) = 300 mm Evapotranspirasi potensial(Eto) = 2, 2mm Perkolasi (P) = 1,8 mm/hari Pengolahan Lahan (LP) dimulai pada bulan Januari 2 Eo = 1,1 x Eto 1,1 x 2,20 = 2,42 M = Eo + P 2,42 + 1,8 = 4,22 MT 4 ,22 x 45 K = = = 0,633 S 300 M ek 4 ,22 x e 0 ,6 33 IR = = = 8,998 ( e k −1 ) ( e 0 ,633 −1 ) NFR = IR – Re = 8,998 – 2,80 = 6,198 mm/hari Pengolahan Lahan (LP) pada bulan Februari 1 Dari data klimatologi bulan Maret 1 di dapat : Re = 2,80 mm Eto =0 Eo = 1,1 x Eto 1,1 x 2,2 = 2,42 M = Eo + P 2,42 + 1,8 = 4,22 MT 4 ,22 x 45 K = = = 0,633 S 300 M ek 4 ,2 2 x e 0,6 33 IR = = = 8,998 ( e k −1 ) ( e 0,6 33−1 ) NFR = IR – Re = 8,998 – 0 = 8,998 mm/hari
b. Perhitungan Kebutuhan Air Masa Tanam Per Setengah Bulan
Penggunaan Konsumtif (Etc) Etc = kc * Eto MT 2 bulan Maret 1 Etc = 1,267 x 3,40 = 4,307mm/hari MT 2 bulan Maret 2 Etc = 1,267 x 1,30 = 4,42 mm/hari MT 2 bulan April 1 Etc = 1,310 x 3,30 = 4,323 mm/hari MT 2 bulan April 2 Etc = 1,310 x 3,30 = 2,86 mm/hari MT 2 bulan Mei 1 Etc = 0,65 x 3,20 = 2,08 mm/hari MT 2 bulan Mei 2 Etc = 0 x 3,20 = 0 mm/hari
NFR (Net Field Water Requiremnt)
NFR = GWR – Re = [LP or (Etc + P + WLR) – R e] MT 2 bulan Maret 1 NFR = (4,307 + 1,8 + 1,8) – 0,0 = 7,907m m/hari MT 2 bulan Maret 2 NFR = (4,420 + 1,8 + 1,8) – 0,00 = 8,020 mm/hari MT 2 bulan April 1 NFR = (4,323 + 1,8 + 1,8) – 0,50 = 7,423 mm/hari MT 2 bulan April 2 NFR = (2,86 + 1,8) – 0,50 = 4,160 mm/hari MT 2 bulan Mei 1 NFR = (2,08 + 1,8) – 0 = 3,88 mm/hari MT 2 bulan Mei 2 NFR = (0 + 1,8) – 0 = 1,80 mm/hari 2.2.3 Masa Tanam III (Polowijo) Untuk masa tanam 3 (polowijo) kebutuhan air tidak diperhitungkan, karena u ntuk tanaman polowijo tidak memerlukan lapis pergantian air atau tidak membutuhka n air terlalu banyak untuk masa tanamnya.
2.3 Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Air
Berikut adalah tabel hasil pengamatan kebutuhan air yang telah diamati deng an jenis tanaman padi varietas unggul dengan metode peneltian NADECO pada masa tanam 1 dan metoden FAO pada masa tanam 2. Tabel 2.3 Hasil Pengamatan Kebutuhan Air s
Dari hasil perhitungan di atas didapatkan nilai NFR Maksimum sebesar 8,86 mm/hari.