ANALISA DATA
Cu = k x ETo
Dimana :
k = koefisien tanaman
ETo = Evaporasi Potensial
Cu = Cunsumtive Use, (mm) dapat dinyatakan dengan Etc.
Besar nilai k dipengaruhi jenis, varietas, dan umur pertumbuhan tanaman. Besar ETo
dipengaruhi oleh faktor iklim, yaitu: suhu, kelembaban relatif, kecerahan matahari, dan
kecepatan angin.Usaha memperkecil kebutuhan air tanaman tidak dapat dilakukan dengan
memperkecil nilai ETo (karena berhubungan dengan faktor iklim), namun hanya dapat
dilakukan dengan memperkecil nilai k. Mengubah faktor k berarti mengubah jenis, varietas,
atau umur pertumbuhan tanaman.
3.1.2. Kebutuhan Air untuk Penggantian Lapisan Air
Ada beberapa-beberapa ketentuan dalam penggantian lapisan air, ketentuan-
ketentuan tersebut sebagai berikut.
1. WLR diperlukan apabila terjadi pemupukan maupun penyiangan yaitu 1-2 bulan dari
transplating.
2. WLR = 50 mm (diperlukan penggantian lapisan air diasumsikan = 50 mm), ada pada KP
bagian penunjang
3. Jangka waktu WLR = 45 hari (selama 1,5 bulan air digunakan untuk WLR sebesar 50
mm).
Contoh perhitungan WLR dalam periode 15 hari adalah sebagai berikut.
Diketahui WLR = 50 mm selama 1,5 bulan
maka dari data tersebut didapat WLR/10 hari = 50mm : 15 hari
= 3,3mm /15 hari
Dan WLR/hari = 50mm /45 hari
= 1,1 mm / hari
IR = NFR / I
Dimana :
NFR : Kebutuhan Air Bersih di Sawah (lt/dt/ha)
I : Efisiensi Saluran
IR =
POLA TATA TANAM I
Contoh Perhitungan Pola Tata Tanaman Metode PU
Data yang diketahui :
Perhitungan :
1. Menggambar PTT sesuai dengan jenis tanaman dan waktu mulai tanam
6. Perkolasi dapat diketahui berdasarkan jenis tanah yaitu Lempung Liat dengan
perkolasi sebesar 1,3 mm/hr
= 15,818 mm/hr
Maka, hasil yang didapat banyaknya air untuk diepersiapkan untuk pengolahan lahan
adalah 15,818 mm/hr.
13. Pergantian Lapisan Air (WLR) dimulai bulan Desember periode II.
Maka perhitungan WLR untuk bulan Desember periode II adalah sebagai berikut:
WLR = 50/45 = 1,111 mm/hr
14. Rasio Luas WLR (untuk bulan Desember periode II) = 0,250
15. Rasio Luas dengan WLR (untuk bulan Desember periode II).
Rasio Luas dengan WLR = Pergantian Lapisan Air (WLR) x Rasio Luas
= [13] x [14]
= 1,111 x 0,250
= 0,278 mm/hr
20. Efisiensi Saluran Irigasi diketahui 78%, 68%, dan 58%. Maka dapat dihitung :
Tabel 3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Pola Tata Tanam I dengan Metode KP
PU :
POLA TATA TANAM II TUMPUK PU
Contoh perhitungan kebutuhan air irigasi dengan metode KP PU untuk pola tata tanam II
adalah sebagai berikut.
Diketahui :
Jenis tanah lempung liat
Tanaman padi berumur 105 hari
Tanaman jagung berumur 90 hari
Tanaman padi berumur 105 hari
Penanaman Padi dimulai pada 1 Desember
Sistem pembagian pola tata tanam 15 harian
Waktu penggantian air (WLR) = 45 hari
WLR dimulai pada hari ke-30 setelah masa tanam
Jangka waktu penyiapan lahan (T) selama 30 hari
Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan (S) = 250 mm
Besar perkolasi atau infiltrasi = 1,3 mm/hr
Masa bero = 30 hari
Untuk Tanaman II :
Tabel harga Tabel harga Tabel harga
KC Padi I KC Jagung KC Padi II
Hari Hari Harga
Hari ke- Harga kc ke- Harga kc ke- kc
0 1.2 0 0.5 0 0.5
15 1.2 15 0.59 15 0.51
30 1.32 30 0.96 30 0.66
45 1.4 45 1.05 45 0.85
60 1.35 60 1.02 60 0.95
75 1.24 75 0.95 75 0.95
90 1.12 90 0 90 0.95
105 0.5 105 0.5
Sumber : KP 01
= = 1,260 mm/hr
= = 1,200 mm/hr
4. Memasukkan harga evaporasi potensial dari tabel data evapotranspirasi tanaman. Pada
bulan Desember harga evaporasi potensial sebesar = 5,350 mm/hari.
= 14,011 mm/hr
Maka, hasil yang didapat banyaknya air untuk diepersiapkan untuk pengolahan lahan
adalah 14,011 mm/hr
12. Penyiapan Lahan dengan Rasio Luas = 14,011 x 0,125 = 1,751 mm/hari
13. Pergantian Lapisan Air (WLR) dimulai bulan Desember periode II.
Maka perhitungan WLR untuk bulan Desember periode II adalah sebagai berikut:
WLR = 50/45 = 1,111 mm/hr
15. Rasio Luas dengan WLR = Pergantian Lapisan Air x Rasio Luas WLR
= 1,111 x 0,125
= 0,139 mm/hari
Perhitungan kebutuhan air irigasi pada bulan berikutnya dapat dihitung dengan contoh
perhitungan tersebut. Lebih detail, kebutuhan air irigasi dengan metode KP PU untuk pola
tata tanam II dapat diketahui pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Pola Tata Tanam II dengan Metode KP
PU Tumpuk