Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI

DISUSUN OLEH:
MUTIARA HELPITIANI
2020D1B108
4D

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
RINGKASAN PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
1. PENGERTIAN IRIGASI
Irigasi adalah menyalurkan air yang untuk pertumbuhan tanaman ketanah
yang diolah dan mendistribusinya secara sestematis (Sosrodarsono dan
Takeda, 2003). Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan
air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi
tambak (PP No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi).
2. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman
dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan
kontribusi air tanah (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).
Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
a. Penyiapan lahan
b. Penggunaan konsumtif
c. Perkolasi dan rembesan
d. Pergantian lapisan air
e. Curah hjan efektif
 Kebutuhan air bersih di sawah untuk padi adalah :
NFR = ETc + P + WLR – Re
Dimana :
Etc = Evaporasi tanaman (mm/hari)
P = Perkolasi (mm/hari)
WLR = Penggantian lapisan air (mm/hari)
Re = Curah hujan efektif (mm/hari)
 Kebutuhan air irigasi untu padi adalah :
IR = NFR/e
 kebutuhan pengambilan air pada sumbernya :
DR = IR/8,64
Dimana :
DR = Kebutuhan pengambilan air pada sumbernya (lt/dt/ha)
1/8,64 = Angka konversi satuan dari mm/hari ke lt/dt/ha
3. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Kebutuhan Air Irigasi yang diambil untuk Daerah Irigasi Sungai Air
Keban adalah periode harian tengah bulanan.
Untuk tata guna lahan di daerah ini masih di dominasi oleh tanaman kopi,
tetapi sebagian besar juga tanaman padi. Untuk padi ditanam di areal
persawahan sedangkan kopi memiliki areal tersendiri. Pola tanam
masyarakatnya adalah padi*padi dengan musim tanam 2 kali dalam setahun
dengan jenis padi varietas biasa
 Contoh perhiungan kebutuhan air irigasi padi dimulai awal tanam pada
bulan november priode 1 :
1. ETc = IR pengolahan lahan = 10,02 mm/hr
2. P = 2 mm/hr
3. WLR =0
4. Re padi = 4,28 mm/hari
5. NFR = 10,02 + 2 + 0 – 4,28 = 7,74 mm/hr
6. IR = 7,74/0,65 = 11,91 mm/hr
7. Kebutuhan Pengambilan Air Pada Sumbernya DR = 11,91/8,64 = 1,38
l/dt/ha
*) 1/8,64 = Angka konversi satuan dari mm/hari ke l/dt/ha
 Contoh perhitungan kebutuhan air irigasi padi umtuk bulam yang lain
yaitu bulan Desember priode 2
1. Etc = Kc. ETo = 1,1 x 3,22 = 3,54 mm/hr
2. P = 2 mm/hr
3. WLR = 1,1 mm/hr
4. Re padi = 4,51 mm/hari
5. NFR = 3,54 + 2 + 1,1 – 4,51 = 2,14 mm/hr
6. IR = 2,14 /0,65 = 3,29 mm/hr
Kebutuhan Pengambilan Air Pada Sumbernya
DR = 3,29/8,64 = 0,38 l/dt/ha
*) 1/8,64 = Angka konversi satuan dari mm/hari ke lt/dt/ha
Untuk hasil perhitungan kebutuhan air irigasi untuk padi selengkapnya
tiap periode dapat dilihat pada Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Air Irigasi
Pola Tanam Padi-Padi dimulai Awal Bulan November dengan Luas
Daerah Irigasi 1370 Ha

4. KETERSEDIAAN AIR
Analisis perhitungan debit tersedia menggunakan cara water balance dari
F.J. Mock. Metode ini memberikan cara penghitungan yang relatif sederhana
berdasarkan hasil riset daerah aliran sungai di seluruh Indonesia Proses
perhitungan yang dilakukan dengan metode F.J Mock adalah sebagai berikut
a. Perhitungan Nilai Kalibrasi Parameter DAS
Langkah awal dalam menentukan debit tersedia metode F.J. Mock ialah
dengan menentukan nilai kalibrasi parameter DAS, nilai ini digunakan
sebagai pendekatan dalam simulasi F.J Mock.

Evaluasi kemiripan nilai debit terhitung (Qcal.) dengan debit terukur


(Qobs.) didapatkan :
1. Koefisien korelasi ( R ) = 0,882
2. Selisih volume aliran tahunan (%) = 0,000
3. Mean relative error (%) = 17,343
b. Perhitungan Debit Andalan
Berikut ini perhitungan debit andalan.
1. Data Curah Hujan
2. Evapotranspirasi
3. Aliran permukaan
a. Excess Rainfall Kelebihan air hujan (excess rainfall) dapat dihitung
dengan Persamaan (3.7). Berikut ini merupakan contoh perhitungan
nilai excess rainfall. ER = P - AET
b. Water Surplus Kelebihan air (water surplus) dapat dihitung dengan
Persamaan (3.8). Nilai water surplus dipengaruhi oleh ER - SM,
apabila hasil perhitungan ER - SM < 0 maka nilai WS = 0. Berikut
ini merupakan contoh perhitungan nilai water balance pada bulan
Januari dan Februari Tahun 2000.
WS = ER – SM
dengan :
ER = Excess Rainfall (mm/bln),
SM = Tabel 5.
WS (Jan-1) = 48,45 - 96,30 = 0,00
WS (Jan-2) =119,35 – 215,65 = 0,00
WS (Feb-1) =74,66 - 290,31 = 0,00
WS (Feb -2) =-14,36 - 275,95 = 0,00
c. Aliran langsung (Run Off)
Aliran langsung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
RDRO = WS - I
dengan :
RDRO = direct runoff / aliran langsung (mm/bln) Infiltrasi (I) dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
1. Infiltrasi pada musim kemarau:
I = DIC x WS
dengan :
DIC = 0,89 (Tabel 5.9)
Contoh perhitungan infiltrasi pada musim kemarau pada bulan
Januari dan Februari Tahun 2000 :
I (Apr-1) = 0,89 x 60,34 = 58,47 mm
I (Apr-2) = 0,89 x 92,34 = 89,48 mm
I (Mei-1) = 0,89 x 0,00 = 0,00 mm
I (Mei-2) = 0,89 x 84,41 = 81,80 mm
2. Infiltrasi pada musim hujan :
I = WIC x WS
dengan :
WIC = 0,637 (Tabel 5.9)
Contoh perhitungan infiltrasi pada musim hujan bulan Januari dan
Februari Tahun 2000:
I (Jan-1) = 0,637 x 0 = 0,00 mm
I (Jan-2) = 0,637 x 0 = 0,00 mm
I (Feb-1) = 0,637 x 0 = 0,00 mm
I (Feb-2) = 0,637 x 0 = 0,00 mm
5. ALIRAN DASAR
a. Tampungan air tanah
Tampungan air tanah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
GWS = 0,5 x (1+k) x I + k x IGWS
dengan :
IGWS = 2490,597 (mm/bln)
K = 0,955 (Tabel 5.9).
Contoh perhitungan tampungan air tanah pada bulan Januari dan Februari
Tahun 2000:
GWS (Jan-1) = 0,5 x (1+0,955) x 0,0 + 0,955 x 2490,59 = 2379,76 mm
GWS (Jan-2) = 0,5 x (1+0,955) x 0,0 + 0,955 x 2379,76 = 2273,85 mm
GWS (Feb-1) = 0,5 x (1+0,955) x 0,0 + 0,955 x 2273,85 = 2173,65 mm
GWS (Feb-2) = 0,5 x (1+0,955) x 0,0 + 0,955 x 2173,65 = 2075,96 mm
b. Aliran dasar (BSF)
Aliran dasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
RBSF = I – (GWS – IGWS)
Contoh perhitungan aliran dasar pada bulan Januari dan Februari Tahun
2000.
RBSF (Jan-1) = 0,00 – (2379,76 – 2490,59) = 110,84 mm
RBSF (Jan-2) = 0,00 – (2273,85 – 2379,76) = 105,91 mm
RBSF (Feb-1) = 0,00 – ( 2172,65 - 2273,85) = 101,20 mm
RBSF (Feb-2) = 0,00 – (2075,96 – 2172,65) = 96,69 mm
c. Aliran total (DRO)
Aliran total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
RTRO = DRO + BSF
dengan :
RTRO (Jan-1) = 0,00 + 110,84 = 110,84 mm
RTRO (Jan-2) = 0,00 + 105,91 = 105,91 mm
RTRO (Feb-1) = 0,00 + 101,20 = 101,20 mm
RTRO (Feb-2) = 0,00 + 96,69 = 96,69 mm
6. DEBIT LIMPASAN
Terhitung Debit limpasan langsung dapat dihitung dengan Persamaan (3.15)
QCAL =

dengan :
A = 77,64 (km2 )
H = jumlah hari dalam satu bulan perhitungan
Contoh perhitungan debit limpasan langsung pada bulan Januari dan bulan
Februari Tahun 2000.
Januari ke-1

Januari ke-2

Februari ke-1

Februari ke-2


LAMPIRAN ARTIKEL

Anda mungkin juga menyukai