Anda di halaman 1dari 56

TUGAS BESAR

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Soal 2

Apabila diketahui petak tersier penyiapan lahan 1 bulan, ETo mm / hari, P mm / hari, Re
mm / hari, WLR mm / hari dan koefisien tanaman padi kc. Hitung Evaprotranspirasi
tanaman ETc mm / hari, kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan (IR) dan kebutuhan
air di sawah untuk padi (NFR).

Diketahui :

Data
Bulan T Rh n/N U2
(◦C) (%) (%) (km/hari)
Januari 26,3 83,7 56,9 111,4
Februari 26,7 83,4 64,3 132,0
Maret 27 83,2 66,3 122,4
April 27,1 84,2 69,5 128,6
Mei 27,4 84,4 72,6 121,4
Juni 27,1 82,4 77,4 125,3
Juli 26,5 83,4 69,7 82,1
Agustus 26,6 82,9 77,8 105,6
September 26,5 83,0 74,2 107,5
Oktober 26,8 83,8 66,2 97,9
November 26,5 86,0 60,2 92,2
Desember 26,5 84,2 55,7 104,6
Rata-Rata 26,8 83,7 67,6 110,9

Keterangan :

T (oC) = Temperatur rata-rata

Rh (%) = Kelembaban rata-rata

U2 (km/hari) = Kecepatan angin

n/N % = Penyinaran matahari

Ditanya :

 Kebutuhan air selama penyiapan lahan (IR)


 Kebutuhan air untuk tanaman (ETc)
 Kebutuhan Bersih Air di Sawah (NFR)

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Jawab :

Tabel Parameter Perencanaan Evapotranspirasi

Metode Data Parameter Perencanaan


Dengan pengukuran Kelas Pan A harga-harga Jumlah rata-rata 10
Evapotransiprasi harian atau 30
harian, untuk setiap
tengah bulanan
atau minguan
Perhitungan dengan Temperatur kelembapan Harga rata-rata
rumus penman atau relatif sinar matahari tengah bulanan,
yang sejenis angin atau rata-rata
mingguan
Sumber : Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan Bagian jaringan Irigasi ( KP- 01 )

Berdasarkan Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan Bagian jaringan Irigasi


( KP- 01 ) Pasal 4, 4.2.3 dengan data yang ada maka untuk perhitungan evapotranspirasi
digunakan rumus Penman Modifikasi.
Adapun data – data tersebut adalah sebagasi berikut :
1. Letak lintang (LL) ( koordinat di asumsikan letak daerah tinjauan berada
pada 5o LS)
2. Suhu udara (T)
3. Kecerahan matahari (n/N)
4. Kecepatan angin (u2)
5. Kelembaban relatif (RH)

Rumus mencari evapotranspirasi ( Eto) metode Penman Modifikasi adalah sebagai berikut:
ETo = c × ETo*
ETo* = W(0,75 × Rs – Rn1) + (1 – W) × (f(u)) × (ea – ed)

Dimana :
c = factor koreksi penman ( data terlampir )
W = factor penimbangan untuk suhu dan elevasi daerah ( data terlampir )
Rs = jumlah radiasi gelombang pendek
Rs = (0,25 + 0,54 n/N) × Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfer (mm/hari) (data
terlampir)

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

n = rata-rata cahaya matahari sebenarnya dalam satu hari (jam)


N = lama cahaya matahari maksimum yang mungkin dalam satu hari (jam)
Rn = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
Rn = f(t) × f(ed) × f(n/N)
f(t) = fungsi suhu
f(ed) = fungsi tekanan uap
f(n/N) = fungsi kecerahan matahari
f(u) = 0,27 (1 + u × 0,864)
f(u) = fungsi kecepatan angin
f(n/N) = 0,1 + 0,9 n/N
ea – ed= defisit tekanan uap yaitu selisish antara tekanan uap jenuh (ea) pada T rata-rata
dalam (mbar) dan tekanan uap sebenarnya (ed) dalam (mbar)
ea=ed = ea × Rh/100

Bar (simbol bar), desibar (simbol dbar) dan millibar (simbol mbar, juga mb) adalah sebuah
satuan tekanan. Bar bukanlah satuan SI, tetapi satuan tersebut digunakan (walaupun
dikecilkan kesempatannya) untuk digunakan dengan SI. Bar masih digunakan untuk
mendeskripsikan tekanan.
Bar, desibar dan millibar diketahui sebagai:
 1 bar = 100.000 pascal (Pa) = 1.000.000 dyne per sentimeter persegi (barye)
 1 dbar = 0.1 bar = 10.000 Pa = 100.000 dyn/cm²
 1 mbar = 0.001 bar = 100 Pa = 1.000 dyn/cm²

Periode tanam
Walaupun padi dapat ditanam sepanjang tahun, namun pada dasarnya petani menanam
padi berdasarkan ketersediaan air, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga periode tanam
yaitu :
1. Musim tanam utama, pada bulan Nopember, Desember, Januari, Februari
2. Musim tanam gadu, pada bulan Maret April, Mei, Juni,
3. Musim tanam kemarau, pada bulan Juli Agustus, September, dan Oktober.

Penyusunan pola tata tanam dilakukan selama 1 tahun dengan disisipi 1 musim untuk
tanaman palawija (tanaman jagung, kacang, kedele, singkong atau ubi. Misalnya pola tata
tanam : padi pertama, sesudah padi pertama maka dilanjutkan dengan pengolahan tanah

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

untuk persiapan tanam padi kedua, sesudah padi kedua panen maka lahan ditanami dengan
palawija tidak dengan padi lagi. Hal ini dimaksudkan untuk memutus rantai serangan hama
pada tanaman padi serta memberikan kesempatan tanah untuk memulihkan unsure –unsur
haranya setelah berturut – turut ditanami padi.

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Periode Tanam I ( Tanaman Padi )

 November 1

Kebutuhan air total untuk penyiapan lahan

Kebutuhan air selama penyiapan lahan, digunakan rumus van de Goor dan Zijlstra
sebagai berikut :

dimana :

IR = kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan, mm/hari

M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi

disawah yang sudah dijenuhkan, mm/hari

E0 = evaporasi air terbuka yang diambil 1.1 ET0 selama penyiapan lahan, mm/hari

P = perkolasi, mm/hari, pada tanah lempung dengan pengolahan yang baik

mempunyai laju perkolasi antar 1-3 mm/hari dan pada tanah pasiran antara 3-6

mm/hari. P di asumsikan tanah lempung =2 mm/hari.

T = jangka waktu penyiapan lahan, 30 hari

S = kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm, yaitu 250 +
50 = 300 mm (untuk tanah lempung)

Eo = Kc . Eto

Menentukan nilai Eto :


Eto = c × ETo*
ETo* = W(0,75 × Rs – Rn1) + (1 – W) × (f(u)) × (ea – ed)
Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi
Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan November 1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,5
Dari soal diketahui : RH = 86,00 ; n/N = 60,2 ; U = 92,2
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea =35,2,4; w =0,763; f
(t) = 16,06dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

T Ea w f(T)
26 33,62 0,755 15,90
26,5 34,64 0,760 16,00
27 35,66 0,765 16,10

ea = 34,64 mbar
w =0,760
f(T) = 16,00
ed = (ea x RH)/10
= (34,64 x 86)/100
= 29,76 mbar
ea-ed = 34,64 – 29,76
= 4,88 mbar
Nilai Ra = 15,44 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (60,2)/100) x 15,4
= 5,05 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (60,2)) /100
= 0,64
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 29,760.5)
= 0,31
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1+92,32/100)
= 0,52
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
=16,06x 0,31 x 0,64
= 3,18
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,76 (0,75 x 5,05 – 3,18) + {(1 – 0,76) x( 4,88)}
= 1,63 mm / hr
Dari tabel angka koreksi c untuk bulan November = 1,1

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Eto = c x Eto*
= 1,1 x 1,63
= 1,79 mm / hr
Sehingga :
Eo = Kc x ETo
= 1,1 x 1,79
= 1,96
M = Eo + P
= 1,96 + 2
= 3,96
𝑀𝑥𝑇
K =
𝑆
3,96 𝑥 30
=
300
= 0,396
M .e k
IR =
ek 1

3,96  e 0,396
=
e 0,396  1

= 12,11 mm / hari

Kebutuhan air tanaman padi :


NFR = IR – Re

= 12,11 – Re

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan diambil 70 %
dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R80)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R80 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 80 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R80 sebesar 80% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 80%)
R80 = (n/5)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010 – 2014 )
R80 = (5/5)+1
=2

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Tabel Curah hujan andalan bulan November


No Data Hujan Rangking Data Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 292 2010 292
2 2011 342 2011 342 R80
3 2012 460 2013 358
4 2013 358 2014 438
5 2014 438 2012 460

*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R80 November = 342

R80 November 1 = 342/2 = 171

Re = (0,7 x R80)/15

Re = (0,7 x 171)/15

Re = 7,98 mm/hr

Sehingga,

NFR = IR – Re

= 12,11– 7,98

= 4,13 mm / hari

 November 2

Eo = Kc . Eto

Eto2 = Eto1
= 1,79 mm / hr
Sehingga :
Eo = Kc x ETo
= 1,27 x 1,79
= 2,27
M = Eo + P
= 2,27+ 2
= 3,27

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

𝑀𝑥𝑇
K =
𝑆
3,27 𝑥 30
=
300
= 0,327

M .e k
IR =
ek 1

3,27  e 0,327
=
e 0,327  1

= 11,72 mm / hari

Kebutuhan air tanaman padi :


NFR = IR – Re

= 11,72 – Re

Re2 = Re1

= 7,98
Sehingga,
NFR2 = IR – Re
= 11,72 – 7,98
= 3,74 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Desember 1

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air ditetapkan berdasarkan Standar
Perencanaan Irigasi (1986). Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali
dalam sebulan, masing-masing dengan ketebalan 50 mm (50 mm/bulan atau 3,3
mm/hari).
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi ( data terlampir )
Kc` = 1,27

Menentukan nilai Eto :

Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi


Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan Desember 1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,5
Dari soal diketahui : RH = 84,2 ; n/N = 55,7 ; U = 104,6
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea =35,7 ; w =0,76; f
(t) = 16,1 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

T Ea w f(T)
26 33,62 0,755 15,90
26,5 34,64 0,760 16,00
27 35,66 0,765 16,10

ea = 34,64
w = 0,76
f(T) =16
ed = (ea x RH)/10
= (35,7x 84,2)/100

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

= 30,06 mbar
ea-ed = 34,64 - 30,06
= 4,58 mbar
Nilai Ra = 15,205( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (55,7)/100) x 15,205
= 8,49 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (55,7)) /100
= 0,60
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 30,060.5)
= 0,31
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1+104,6/100)
= 0,55
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16 x 0,31 x 0,60
= 2,97
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,76 (0,75 x 8,49 – 2,97) + {(1 – 0,76) x (4,58)}
= 3,68 mm / hr

Dari tabel angka koreksi c untuk bulan Desember = 1,1


Eto = c x Eto*
= 1,1 x 3,68
= 4,05 mm / hr

Sehingga :

Etc = Kc x Eto
= 1,27 x 4,05
= 5,14 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan diambil 70 %
dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R80)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R80 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 80 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R80 sebesar 80% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 80%)
R80 = (n/5)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010 – 2014 )
R80 = (5/5)+1
=2
Tabel Curah hujan andalan bulan November
No Data Hujan Rangking Data Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 123 2010 123
2 2011 298 2014 167 R80
3 2012 446 2011 298
4 2013 317 2013 317
5 2014 167 2012 446

*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R80 Desember = 167


R80 Desember 1 = 167/2 = 83,5
Re = (0,7 x R80)/15
Re = (0,7 x 83,5)/15
Re = 3,89
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 5,14 + 2 – 3,89 + 3,3
= 6,55 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Desember 2

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = 3,3 mm/hari
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi (data terlampir)
Kc` = 1,33

Eto2 = Eto1
= 4,05 mm/hari

Etc = Kc x Eto

= 1,33 x 4,05
= 5,38 mm / hari

Re2 = Re1
= 3,89
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 5,38 + 2 – 3,89 + 3,3
= 6,79 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Januari 1

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air ditetapkan berdasarkan Standar
Perencanaan Irigasi (1986). Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali
dalam sebulan, masing-masing dengan ketebalan 50 mm (50 mm/bulan atau 3,3
mm/hari).
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi ( data terlampir )
Kc` = 1,3

Menentukan nilai Eto :

Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi


Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan Januari1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,3
Dari soal diketahui : RH = 83,7 ; n/N = 56,9 ; U = 111,4
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea = 40,1; w = 0,78;
f (t) = 16,7 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

T Ea w f(T)
26 33,62 0,755 15,90
26,3 35,04 0,762 16,04
27 35,66 0,765 16,10

ea = 35,04
w = 0,762
f(T) = 16,04
ed = (ea x RH)/10
= (35,04 x 83,7)/100
= 29,32 mbar

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

ea-ed = 35,04 – 29,32


= 5,72 mbar
Nilai Ra = 15,4 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
= (0,25 + 0,54 (53,84)/100) x 15,4
= 8,32 mbar
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25+0,54(56,9)/100)x15,44
= 8,52
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (56,9)) /100
= 0,51
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 29,320.5)
= 0,31
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1 +111,4/100)
= 0,57
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16,04 x 0,31 x 0,51
= 2,53
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,76 (0,75 x 8,52 – 2,53) + {(1 – 0,76) x (5,72)}
= 4,31 mm / hr

Dari tabel angka koreksi c untuk bulan Januari = 1,04


Eto = c x Eto*
= 1,04 x 4,31
= 4,48 mm / hr

Sehingga :

Etc = Kc x Eto
= 1,3 x 4,48
= 5,82 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan diambil 70 %
dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R80)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R80 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 80 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R80 sebesar 80% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 80%)
R80 = (n/5)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010 – 2014 )
R80 = (5/5)+1
=2
Tabel Curah hujan andalan bulan November
No Data Hujan Rangking Data Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 314 2011 153
2 2011 153 2012 212 R80
3 2012 212 2014 304
4 2013 420 2010 314
5 2014 304 2013 420

*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R80 Januari = 212


R80 Januari 1 = 212/2 = 106
Re = (0,7 x R80)/15
Re = (0,7 x 212)/15
Re = 9,89
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 5,82 + 2 – 9,89 + 3,3
= 1,23 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Januari 2

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = 3,3 mm/hari
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi (data terlampir)
Kc` = 1,3

Eto2 = Eto1
= 4,48 mm/hari

Etc = Kc x Eto

= 1,3 x 4,48
= 5,82 mm / hari

Re2 = Re1
= 9,89
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 5,82 + 2 – 9,89 + 3,3
= 1,23 mm / hari

 Februari 1

Padi dipanen

 Februari 2

Padi dipanen

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Periode Tanam II ( Tanaman Padi )

 Maret 1

Kebutuhan air total untuk penyiapan lahan

Kebutuhan air selama penyiapan lahan, digunakan rumus van de Goor dan Zijlstra
sebagai berikut :

dimana :

IR = kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan, mm/hari

M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi

disawah yang sudah dijenuhkan, mm/hari

E0 = evaporasi air terbuka yang diambil 1.1 ET0 selama penyiapan lahan, mm/hari

P = perkolasi, mm/hari, pada tanah lempung dengan pengolahan yang baik

mempunyai laju perkolasi antar 1-3 mm/hari dan pada tanah pasiran antara 3-6

mm/hari. P di asumsikan tanah lempung =2 mm/hari.

T = jangka waktu penyiapan lahan, 30 hari

S = kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm,yaitu

250+50

= 300 mm (untuk tanah lempung)

Eo = 1,1 . Eto

Menentukan nilai Eto :


Eto = c × ETo*
ETo* = W(0,75 × Rs – Rn1) + (1 – W) × (f(u)) × (ea – ed)
Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi
Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan Maret 1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 27
Dari soal diketahui : RH = 83,2 ; n/N = 66,3 ; U = 122,4
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea =35,66 ; w = 0.765;
f (t) = 16,10 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

T Ea w f(T)
27 35,66 0,765 16,10

ea = 35,66
w = 0,765
f(T) = 16,10
ed = (ea x RH)/100
= (35,66 x83,2)/100
= 29,66 mbar
ea-ed = 35,66 – 29,66
= 6 mbar
Nilai Ra = 15,635 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (66,3)/100) x 15,635
= 9,50 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (66,3)) /100
= 0,59
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 29,660,5)
= 0,31
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1 + 122,4/100)
= 0,60
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16,10 x 0,31 x 0,59
= 2,94
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,765 (0,75 x 9,50 – 2,94) + {(1 – 0,765) x (6)}
= 4,61 mm / hr
Dari tabel angka koreksi c untuk bulan Maret = 1,06
Eto = c x Eto*
= 1,06 x 4,61
= 4,88 mm / hr

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Sehingga :
Eo = 1,1 x ETo
= 1,1 x 4,88
= 5,36
M = Eo + P
= 5,36 + 2
= 7,36
𝑀𝑥𝑇
K =
𝑆
7,36 𝑥 30
=
300
= 0,74
M .e k
IR =
ek 1

7,36  e 0, 74
=
e 0, 74  1

= 14,07 mm / hari
Kebutuhan air tanaman padi :
NFR = IR – Re
= 14,07 – Re
Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan diambil 70 %
dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R80)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R80 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 80 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R80 sebesar 80% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 80%)
R80 = (n/5)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010 – 2014 )
R80 = (5/5)+1
=2

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Tabel Curah hujan andalan bulan November


No Data Hujan Rangking Data Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 304 2012 101
2 2011 260 2014 175 R80
3 2012 101 2011 260
4 2013 342 2010 304
5 2014 175 2013 342

*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R80 Maret = 175

R80 Maret 1=: 175/2 = 87,5

Re = (0,7 x R80)/15

Re = (0,7 x 87,5)/15

Re = 4,05

Sehingga,

NFR = IR – Re

= 14,07 – 4,05

= 10,02 mm / hari

 Maret 2

Eo = 1,1 . Eto

Eto2 = Eto1
= 4,88 mm / hr
Sehingga :
Eo = 1,1 x ETo
= 1,1 x 4,88
= 5,36
M = Eo + P
= 5,36 + 2
= 7,36

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

𝑀𝑥𝑇
K =
𝑆
7,36 𝑥 30
=
300
= 0,74
M .e k
IR =
ek 1

7,36  e 0, 74
=
e 0, 74  1

= 14,07 mm / hari

Kebutuhan air tanaman padi :


NFR = IR – Re

= 14,07 – Re

Re2 = Re1

= 4,05
Sehingga,
NFR2 = IR – Re

= 14,07 – 4,05

= 10,02 mm / hari

 April 1

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air ditetapkan berdasarkan Standar
Perencanaan Irigasi (1986). Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali
dalam sebulan, masing-masing dengan ketebalan 50 mm (50 mm/bulan atau 3,3

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

mm/hari).
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi ( data terlampir )
Kc` = 1,27

Menentukan nilai Eto :

Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi


Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan April1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 27,1
Dari soal diketahui : RH = 84,2 ; n/N = 69,5 ; U = 128,6
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea = 50,3; w = 0,81; f
(t) = 17,5 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

T ea w f(T)
27 35,66 0,765 16,10
27,1 37,59 0,774 16,28
28 37,81 0,775 16,30

ea =37,59 mbar
w = 0,774
f(T) = 16,28
ed = (ea x RH)/100
= (37,59 x 84,2)/100
= 31,65 mbar
ea-ed = 37,59– 31,65
= 5,94 mbar
Nilai Ra = 15,03 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (69,5)/100) x 15,03
= 9,39 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (69,5)) /100
= 0,72
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 31,650,5)
= 0,31

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

f (u) = 0,27 x (1 + u/100)


= 0,27 x (1 +128,6/100)
= 0,62
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16,28 x 0,31 x 0,72
= 3,64
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,774 (0,75 x 9,39 – 3,64) + {(1 – 0,774) x (5,94)}
= 3,97 mm / hr

Dari tabel angka koreksi c untuk bulan April = 0,9


Eto = c x Eto*
= 0,9 x 3,97
= 3,57 mm / hr

Sehingga :

Etc = Kc x Eto
= 1,27 x 3,97
= 5,04 mm / hari

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan diambil 70 %
dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R80)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R80 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 80 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R80 sebesar 80% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 80%)
R80 = (n/5)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010 – 2014 )
R80 = (5/5)+1
=2

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Tabel Curah hujan andalan bulan November


No Data Hujan Rangking Data Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 327 2014 236
2 2011 237 2011 237 R80
3 2012 434 2010 327
4 2013 402 2013 402
5 2014 236 2012 434

*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R80 April = 237


R80 April 1 = 237/2 = 118,5
Re = (0,7 x R80)/15
Re = (0,7 x 118,5)/15
Re = 5,53
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 5,04 + 2 – 5,53 + 3,3
= 4,81 mm/hari

 April 2

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = 3,3 mm/hari
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi (data terlampir)
Kc` = 1,33

Eto2 = Eto1
= 3,57 mm/hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Etc = Kc x Eto

= 1,33 x 3,57
= 4,75 mm / hari

Re2 = Re1
= 5,53
Sehingga,
NFR2 = ETc + P – Re + WLR
= 4,75 + 2 – 5,53 + 3,3
= 4,52 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Mei 1

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air ditetapkan berdasarkan Standar
Perencanaan Irigasi (1986). Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali
dalam sebulan, masing-masing dengan ketebalan 50 mm (50 mm/bulan atau 3,3
mm/hari).
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi ( data terlampir )
Kc` = 1,3
Menentukan nilai Eto :

Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi


Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan Mei1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,8
Diketahui : RH = 83,7 ; n/N = 67,6 ; U = 110,9
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea = 36,52; w = 0,769;
f (t) = 16,18 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

T ea w f(T)
27 35,66 0,765 16,10
27,4 36,52 0,769 16,18
28 37,81 0,775 16,30

ea = 36,52 mbar
w = 0,769
f(T) = 16,18
ed = (ea x RH)/10
= (35,2 x 83,7)/100
= 30,56 mbar
ea-ed = 36,52 – 30,56
= 5,96 mbar

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Nilai Ra = 13,90 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (67,6)/100) x 13,95
= 5,12 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (67,6)) /100
= 0,70
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 30,560.5)
= 0,315
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1+110,9/100)
= 0,57
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
=16,06x 0,315 x 0,7
= 3,54
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,769 (0,75 x 5,12 – 3,54) + {(1 – 0,769) x( 5,96)}
= 1,607 mm / hr

Dari tabel angka koreksi c untuk bulan Mei = 0,9


Eto = c x Eto*
= 0,9 x 1,607
= 1,446 mm / hr

Sehingga :

Etc = Kc x Eto
= 1,3 x 1,446
= 1,88 mm/hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan diambil 70%
dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R80)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R80 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 80 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R80 sebesar 80% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 80%)
R80 = (n/5)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010-2014 )
R80 = (5/5)+1
=2
Curah Hujan Andalan Bulan Mei
Data Hujan Rangking Data
No Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 184 2012 78
2 2011 215 2013 136 R80
3 2012 78 2010 184
4 2013 136 2011 215
5 2014 367 2014 367
*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R80 Mei = 136


R80 Mei 1 = 136/2 = 68
Re = (0,7 x R80)/15
Re = (0,7 x 68)/15
Re = 3,17
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 1,88 + 2 – 3,17 + 3,3
= 4,01 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Mei 2
Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = 3,3 mm/hari
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Padi (data terlampir)
Kc` = 1,3

Eto2 = Eto1
= 1,446 mm/hari

Etc = Kc x Eto

= 1,3 x 1,446
= 1,88 mm / hari

Re2 = Re1
= 3,17
Sehingga,
NFR2 = ETc + P – Re + WLR
= 1,88 + 2 – 3,17 + 3,3
= 4,01 mm / hari

 Juni 1

Padi dipanen

 Juni 2

Padi dipanen

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Periode Tanam II ( Tanaman Palawija (Jagung) )

 Juli 1

Kebutuhan air total untuk penyiapan lahan

Kebutuhan air selama penyiapan lahan, digunakan rumus van de Goor dan Zijlstra
sebagai berikut :

M ek M  E0  P
IR 
ek  1 MT
k 
S

dimana :

IR = kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan, mm/hari

M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi

disawah yang sudah dijenuhkan, mm/hari

E0 = evaporasi air terbuka yang diambil 1.1 ET0 selama penyiapan lahan, mm/hari

P = perkolasi, mm/hari, pada tanah lempung dengan pengolahan yang baik

mempunyai laju perkolasi antar 1-3 mm/hari dan pada tanah pasiran antara 3-6

mm/hari. P di asumsikan tanah lempung =2 mm/hari.

T = jangka waktu penyiapan lahan, 30 hari

S = kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm, yaitu 250 +
50 = 300 mm (untuk tanah lempung)

Eo = 1,1 . Eto

Menentukan nilai Eto :


Eto = c × ETo*
ETo* = W(0,75 × Rs – Rn1) + (1 – W) × (f(u)) × (ea – ed)
Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan Juli1


Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,5
Dari soal diketahui : RH = 83,7 ; n/N = 67,6 ; U = 110,9
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea = 34,63 w = 0,760
; f (t) = 16,00 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir 4

T Ea w f(T)
26 33,62 0,755 15,90
26,5 34,64 0,760 16,00
27 35,66 0,765 16,10

ea = 34,64 mbar
w = 0,760
f(T) = 16,00
ed = (ea x RH)/10
= (34,64 x 83,7)/100
= 28,99 mbar
ea-ed = 34,64-28,99
= 5,65 mbar
Nilai Ra = 13,5 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (67,6)/100) x 13,5
= 8,3 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (67,6)) /100
= 0,71
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 28,990.5)
= 0,316
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1+110,9/100)
= 0,569
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16,00 x 0,316 x 0,71 = 3,56

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}


= 0,760 (0,75 x 8,3 – 3,56) + {(1 – 0,760) x 0,569 x 5,65)}
= 2,79 mm / hr
Dari tabel angka koreksi c untuk bulan Juli = 0,9
Eto = c x Eto*
= 0,9 x 2,79
= 2,51 mm / hr
Sehingga :
Eo = 1,1 x ETo
= 1,1 x2,51
= 2,76
M = Eo + P
= 2,76 + 2
= 4,76
𝑀𝑥𝑇
K =
𝑆
4,76 𝑥 30
=
300
= 0,476
M .e k
IR =
ek 1

4,76  e 0,0, 476


=
e 0, 476  1

= 12,57 mm / hari

Kebutuhan air tanaman jagung :


NFR = IR – Re
= 12,57 – Re

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi palawija curah hujan efektif bulanan diambil
70 % dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R50)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R50 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 50 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R50 sebesar 50% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 50%)
R50 = (n/2)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010-2014 )
R50 = (5/2)+1
= 3,5 ≈ 3
Tabel Curah hujan andalan bulan Juli
Data Hujan ` Rangking Data
No Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 259 2012 145
2 2011 174 2014 160
3 2012 145 2011 174 R50
4 2013 411 2010 259
5 2014 160 2013 411
*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R50 Juli 1 = 174

R50 Juli 1 = 174/2 = 87

Re = (0,7 x R50)/15

Re = (0,7 x 87)/15

Re = 4,06

Sehingga,

NFR = IR – Re

= 12,57 – 4,06

= 8,51 mm/hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Juli 2

Eo = Kc x Eto

Eto2 = Eto1
= 2,51 mm / hr
Sehingga :
Eo = Kc x ETo
= 0,5 x 2,51
= 1,25
M = Eo + P
= 1,25 + 2
= 3,25
𝑀𝑥𝑇
K =
𝑆
3,25 𝑥 30
=
300
= 0,325
M .e k
IR =
ek 1

3,25  e 0,325
=
e 0,325  1

= 11,71 mm / hari

Kebutuhan air tanaman palawija :


NFR = IR – Re

= 11,71 – Re

Re2 = Re1

= 4,06
Sehingga,
NFR2 = IR – Re
= 11,71 – 4,06
= 7,65 mm/hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Agustus 1

Kebutuhan tanaman jagung( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air ditetapkan berdasarkan Standar
Perencanaan Irigasi (1986). Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali
dalam sebulan, masing-masing dengan ketebalan 50 mm (50 mm/bulan atau 3,3
mm/hari).
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Palawija ( data terlampir )
Kc` = 0,59

Menentukan nilai Eto :

Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi


Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan Agustus1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,6
Dari soal diketahui : RH = 83,7 ; n/N = 67,6 ; U = 110,9
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea = 53,2; w = 0,81
; f (t) = 17,7 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

T ea w f(T)
26 33,62 0,755 15,9
26,6 34,84 0,761 16,02
27 35,66 0,765 16,10

ea = 34,84 mbar
w = 0,761
f(T) = 16,02
ed = (ea x RH)/100
= ( 34,84x 83,7)/100 = 29,16 mbar
ea-ed = 34,84-29,16
= 5,68 mbar

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Nilai Ra = 14,37 (dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (67,6)/100) x 14,37
= 8,84 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (67,6)) /100
= 0,71
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 29,160,5)
= 0,32
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1 +110,9 /100)
= 0,57
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16,02 x 0,32 x 0,71
= 3,64
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,761 (0,75 x 8,84 – 3,64) + {(1 – 0,761) x 0,57 x 5,68)}
= 3,01 mm/hr

Dari tabel angka koreksi c untuk bulan Agustus = 1


Eto = c x Eto*
= 1 x 3,01
= 3,01 mm / hr
Sehingga :

Etc = Kc x Eto
= 0,59 x 3,01
= 1,77 mm / hari

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi palawija curah hujan efektif bulanan diambil
70 % dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R50)/15
dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R50 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 50 %.

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R50 sebesar 50% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 50%)
R50 = (n/2)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010-2014 )
R50 = (5/2)+1
= 3,5 ≈ 3
Curah Hujan Andalan Bulan Agustus

Data Hujan Rangking Data


No Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 252 2012 27
2 2011 56 2011 56
3 2012 27 2014 173 R50
4 2013 233 2013 233
5 2014 173 2010 252
*Data curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R50 April = 173


R50 April 1 = 173/2 = 86,5
Re = (0,7 x R50)/15
Re = (0,7 x 86,5)/15
Re = 4,04
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 1,77 + 2 – 4,04 + 3,3
= 3,03 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Agustus 2
Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = 3,3 mm/hari
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Palawija (data terlampir)
Kc` = 0,69

Eto2 = Eto1
= 3,01 mm/hari

Etc = Kc x Eto

= 0,96 x 3,01
= 2,89 mm / hari

Re2 = Re1
= 4,04
Sehingga,
NFR2 = ETc + P – Re + WLR
= 2,89 + 2 – 4,04 + 3,3
= 4,15 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 September 1

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air ditetapkan berdasarkan Standar
Perencanaan Irigasi (1986). Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak dua kali
dalam sebulan, masing-masing dengan ketebalan 50 mm (50 mm/bulan atau 3,3
mm/hari).
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Palawija ( data terlampir )
Kc` = 1,05

Menentukan nilai Eto :

Perhitungan evapotranspirasi (Eto) dengan metode Penman modifikasi


Perhitungan evapotranspirasi metode Penman modifikasi untuk bulan September 1
Diketahui suhu bulanan rata-rata = 26,5
Dari soal diketahui : RH = 83,7 ; n/N = 67,6 ; U = 110,9
Dari tabel hubungan antara T dengan Ea, W, dan f(T) diperoleh nilai ea = 34,64 ; w = 0,760;
f (t) = 16,00 dengan interpolasi data yang ada ( data terlampir )

T ea w f(T)
26 33,62 0,755 15,90
26,5 34,64 0,760 16,00
27 35,66 0,765 16,10

ea = 34,64mbar
w = 0,760
f(T) = 16,00
ed = (ea x RH)/10
= (34,64 x 83,7)/100 = 28,99 mbar
ea-ed = 34,64-28,99
= 5,65 mbar

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Nilai Ra = 15,13 ( dari tabel hubungan Nilai Radiasi ekstra Matahari (Ra) dengan letak
lintang (untuk daerah Indonesia 5 LU – 10 LS) ( data terlampir )
Rs = (0,25 + 0,54(n/N)/100) x Ra
= (0,25 + 0,54 (67,6)/100) x 15,13
= 9,3 mbar
f (n/N) = 0,1+ (0,9 x (n/N))/100
= 0,1 + (0,9 x (67,6)) /100
= 0,71
f (ed) = 0,34 – (0,0044 x ed0.5)
= 0,34 – (0,0044 x 28,990.5)
= 0,316
f (u) = 0,27 x (1 + u/100)
= 0,27 x (1+110,9/100)
= 0,569
Rn1 = f (t) x f (ed) x f (n/N)
= 16,00 x 0,316 x 0,71
= 3,59
Eto* = w (0,75 x Rs – Rn1) + {(1-w) x f (u) x (ea-ed)}
= 0,760 (0,75 x 9,3 – 3,59) + {(1 – 0,760) x 0,569 x 5,65)}
= 3,34 mm / hr

Dari tabel angka koreksi c untuk bulan September = 1,1


Eto = c x Eto*
= 1,1 x 3,34
= 3,68 mm / hr

Sehingga :

Etc = Kc x Eto
= 1,05 x 3,68
= 3,86 mm / hari

Menentukan Curah Hujan Efektif (Re) Untuk irigasi palawija curah hujan efektif bulanan diambil
70 % dari curah hujan minimum tengah-bulanan dengan rumus :
Re = (0,7 x R50)/15

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

dimana,
Re = curah hujan effektif, mm/hari
R50 = curah hujan minimum tengah bulanan dengan kemungkinan terpenuhi 50 %.
Dengan terlebih dahulu menentukan curah hujan andalan padi R50 sebesar 50% (curah hujan yang
selalu terjadi dengan peluang kejadian 50%)
R50 = (n/2)+1 dimana : n = jumlah data yang diambil ( 2010-2014 )
R50 = (5/2)+1
= 3,5 ≈ 3
Curah Hujan Andalan Bulan September
Data Hujan Rangking Data
No Keterangan
Tahun Curah Hujan Tahun Curah Hujan
1 2010 326 2012 18
2 2011 103 2011 103
3 2012 18 2014 179 R50
4 2013 303 2013 303
5 2014 179 2010 326
*Data Curah hujan *Data diurutkan berdasarkan data terkecil – terbesar

R50 September = 179


R50 September 1 = 179/2 = 89,5
Re = (0,7 x R50)/15
Re = (0,7 x 89,5)/15
Re = 4,18
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 3,86 + 2 – 4,18 + 3,3
= 4,98 mm / hari

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 September 2

Kebutuhan tanaman padi ( NFR )

NFR = ETc + P – Re + WLR


Dimana,
Etc = Kebutuhan air untuk tanaman ( Etc = Kc x Eto )
P = Perkolasi, di asumsikan tanah lempung = 2 mm/hari.
Re = Curah hujan Efektif
WLR = 3,3 mm/hari
Etc = Kc x Eto
Kc = Harga Koefisien untuk Tanaman Palawija (data terlampir)
Kc` = 0,95

Eto2 = Eto1
= 3,68 mm/hari

Etc = Kc x Eto

= 1,05 x 3,68
= 3,86 mm / hari

Re2 = Re1
= 4,18
Sehingga,
NFR = ETc + P – Re + WLR
= 3,86 + 2 – 4,18 + 3,3
= 4,98 mm / hari

 Oktober 1

Jagung dipanen

 Oktober 2

Jagung dipanen

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Jenis tanaman Bulan NFR (mm/hari)

1 4,13
Padi November
2 3,74
1 6,55
Padi Desember
2 6,79
1 1,23
Padi Januari
2 1,23
1 -
Padi Februari
2 -
1 10,02
Padi Maret
2 10,02
1 4,81
Padi April
2 4,81
1 3,97
Padi Mei
2 3,97
1 -
Padi Juni
2 -
1 8,51
Jagung Juli
2 7,65
1 3,03
Jagung Agustus
2 4,15
1 4,98
Jagung September
2 4,98
1 -
Jagung Oktober
2 -

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

3. Berdasarkan hasil perhitungan NFR ( No.2 )


a) Hitung kebutuhan pengambilan ( DR ),apabila efisiensi irigasi secara keseluruhan 65 %.
b) Hitung kapasitas saluran pemberi ( primer,sekunder dan tersier ) Q m3/detik apabila luas
daerah yang diari sebesar A ha
Diketahui :

 A Saluran Primer = 150 Ha


 A Saluran Sekunder = 10,17 Ha
 A Saluran Tersier = 3,82 Ha
Ditanya :

Hitung kebutuhan pengambilan (DR) dan hitung kapasitas pemberi ?

Penyelesaian :

a) Menghitung kebutuhan pengambilan (DR)


Efisiensi irigasi = 65 % = 0,65

NFR
DR 
8,64  EF

 November 1
7,32
DR = = 1,303 lt/dt.ha
8,64  0,65

 November 2
7,45
𝐷𝑅 = 8,64 𝑋 0,65 =1,32 lt/dt.ha

 Desember 1
3,89
DR = = 0,69 lt/dt.ha
8,64  0,65

 Desember 2
4,07
DR = = 0,72 lt/dt.ha
8,64  0,65

 Januari 1 & 2
4,53
DR = = 0,81lt/dt.ha
8,64  0,65

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Maret 1 & 2
10,53
DR = = 1,87lt/dt.ha
8,64  0,65

 April 1
1,99
DR = = 0,35lt/dt.ha
8,64  0,65

 April 2
3,95
DR = = 0,70 lt/dt.ha
8,64  0,65

 Mei 1 & 2
3,97
DR = = 0,71 lt/dt.ha
8,64  0,65

 Juli1
5,06
DR = = 0,9lt/dt.ha
8,64  0,65

 Juli 2
4,7
DR = = 0,83lt/dt.ha
8,64  0,65

 Agustus 1
0,16
DR = = 0,02 lt/dt.ha
8,64  0,65

 Agustus 2
0,86
DR = = 0,15lt/dt.ha
8,64  0,65

 September 1 & 2
2,94
DR = = 0,52lt/dt.ha
8,64  0,65

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Jenis tanaman Bulan DR (lt/dt.ha)


1 1,303
Padi November
2 1,32
1 0,69
Padi Desember
2 0,72
1 0,81
Padi Januari
2 0,81
1 -
Padi Februari
2 -
1 1,87
Padi Maret
2 1,87
1 0,35
Padi April
2 0,70
1 0,71
Padi Mei
2 0,71
1 -
Padi Juni
2 -
1 0,9
Jagung Juli
2 0,83
1 0,02
Jagung Agustus
2 0,15
1 0,52
Jagung September
2 0,52
1 -
Jagung Oktober
2 -

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

b) Kapasitas saluran pemberi


Saluran primer A = 150 ha

Saluran sekunder B =10,17 ha

Saluran tersier = 3,82ha

NFR Max = 10,53 mm/hari

 Kapasitas saluran primer


c  NFR max  A
Q
est  ess  esp  8,64

Dimana, A = Luas daerah yang dialiri

C = 1,533

est = efisiensi saluran tersier = 0,88

ess = efisiensi saluran sekunder = 0,82

esp = efisiensi saluran primer = 0,68

Sehingga,

c  NFR max  A
Q
est  ess  esp  8,64

1,533  10,53  150


=
0,88  0,82  0,68  8,64

= 571,14 lt/dt

 Kapasitas saluran sekunder

c  NFR max  A
Q
est  ess  8,64

1,533  10,53  10,17


=
0,88  0,82  8,64

= 26,33 lt/dt

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Kapasitas saluran tersier

c  NFR max  A
Q
est  8,64

1,533  10,53  3,82


=
0,88  8,64

= 8,11 lt/dt

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

3. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas saluran pemberi Q m3/detik (No. 3)


rencanakan koefisien dimensi saluran pemberi berbentuk trapezium.
Diketahui :
C = 66
I = 0,008
Debit (Q)
Jenis Saluran
Lt/detik m3/detik

Saluran primer 571,14 0,57114

Saluran sekunder 26,33 0,0263

Saluran tersier 8,11 0,008

Ditanya :
Rencanakan dimensi saluran pemberi berbentuk trapesium !
Penyelesaian :
Dimensi saluran pemberi

 Saluran Primer

Q = 571,14 lt/detik = 0,57114m3/detik


C = 66
I = 0,008
Ket :
Q : Debit aliran (lt/detik)
C : Koefisien Chezy
I : Kemiringan dasar saluran B + 2mh
B : Lebar dasar saluran
m : Kemiringan tebing saluran
h : Kedalaman air
h

mh
b

Gambar Rencana

 Menghitung kedalaman air (m)


Keliling basah

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

P  b  2h 1  m 2
Dari tabel bentuk hidrolis dan criteria pada buku Pedoman Dan Kriteria Perencanaan
Teknis Irigasi pada halaman V-1
Dengan nilai :
Q =0, 57114 m3/detik
Didapat :
b/h = n = 3
v = 0,4654m2/dtk
m = 1,0010
maka :
A = (b + mh) h
= (3h + 1,001 h) h
= (4,001 h) h
= 4,001 h2

Q=AV
0, 57114 = 4,001 h2 x0,4654
4,001 h2 = 1,227
h2 = 0,3066
h = 0,55 m

maka nilai :
b=3h
b = 3 (0,55)
b = 1,65m

A = 4,001 h2
A = 4,001 (0,55)2
A = 1,21 m2

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Perhitungan keliling basah

P  b  2h 1  m 2
P  1,65  2(0,55) 1  1,0012
P  3,206 m

Jari-jari hidraulis
𝐴
𝑅=
𝑃
1,21
R
3,206
R  0,37 m
Dengan Q = 0, 57114 M3/dtk, maka dari tabel perhitungan hidolis pada Buku Pedoman
Dan Kriteria Perencanaan Teknis Irigasi pada halaman V-5 didapat nilai
K = 35

Maka
2 1
V  KR I 3 2

2 1
0,4654  35 x0,37 3 xI 2
1
0,4654  35 x0,515 xI 2

1
0,0258  I 2

I  0,0258 2
I  0,0007

Saluran sekunder

Q =26,33 lt/detik = 0,0263 m3/detik


C = 66
I = 0,008
Ket :
Q : Debit aliran (lt/detik)
C : Koefisien Chezy
I : Kemiringan dasar saluran
B : Lebar dasar saluran
m : Kemiringan tebing saluran B + 2mh
h : Kedalaman air

mh
b

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Menghitung kedalaman air (m)


Keliling basah

P  b  2h 1  m 2
Dari tabel bentuk hidrolis dan criteria pada buku Pedoman Dan Kriteria Perencanaan
Teknis Irigasi pada halaman V-1
Dengan nilai :
Q = 0,0263 m3/detik
Didapat :
b/h = n = 2
v = 0,1315 m2/dtk
m =1
maka :
A = (b + mh) h
= (2h + 1 h) h
= (3 h) h
= 3 h2
Q=AV
0,0263 = 3 h2 x 0,1315
3 h2 = 0,2
h2 = 0,067
h = 0,26 m

maka nilai :
b=2h
b = 2 (0,26)
b = 0,52 m

A = 3 h2
A = 3 (0,26)2

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

A = 0,203 m2

Perhitungan keliling basah

P  b  2h 1  m 2
P  0,52  2(0,26) 1  12
P  1,255 m

Jari-jari hidraulis
𝐴
𝑅=
𝑃
0,203
R
1,255
R  0,1617 m
Dengan Q = 0,0263M3/dtk, maka dari tabel perhitungan hidolis pada Buku Pedoman Dan
Kriteria Perencanaan Teknis Irigasi pada halaman V-5 didapat nilai
K = 35
Maka
2 1
V  KR I 3 2

2 1
0,1315  35x0,1617 xI 3 2

1
0,1315  45 x0,296 xI 2

1
0,0229  I 2
I  0,0018 2
I  0,000003

Saluran tersier

Q = 8,11lt/detik = 0,008 m3/detik


C = 66
I = 0,008
Ket :
Q : Debit aliran (lt/detik)
C : Koefisien Chezy
I : Kemiringan dasar saluran B + 2mh
B : Lebar dasar saluran
m : Kemiringan tebing saluran
h : Kedalaman air
h

mh
b

Gambar Rencana Kelompok 2b


TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

 Menghitung kedalaman air (m)


Keliling basah

P  b  2h 1  m 2
Dari tabel bentuk hidrolis dan criteria pada buku Pedoman Dan Kriteria Perencanaan
Teknis Irigasi pada halaman V-1
Dengan nilai :
Q = 0,008 m3/detik

Didapat :
b/h = n = 1
v = 0,04 m2/dtk
m =1
maka :
A = (b + mh) h
= (h + 1 h) h
= (h) h
= h2
Q=AV
0,008 = h2 x 0,04
h2 = 0,2
h = 0,44m

maka nilai :
b= h
b = 0,44 m

A = h2
A = (0,44)2
A = 0,1936 m2

Kelompok 2b
TUGAS BESAR
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Perhitungan keliling basah

P  b  2h 1  m 2
P  0,04  2(0,04) 1  12
P  0,1531 m

Jari-jari hidraulis
𝐴
𝑅=
𝑃
0,1936
R
0,1531
R  1,26 m

Dengan Q = 0,008 M3/dtk, maka dari tabel perhitungan hidolis pada Buku Pedoman Dan
Kriteria Perencanaan Teknis Irigasi pada halaman V-5 didapat nilai
K = 35
Maka
2 1
V  KR 3 I 2
2 1
0,04  35 x1,26 3 xI 2
1
0,04  35 x1,166 xI 2
1
0,001  I 2

I  0,0012
I  0,000001

Kelompok 2b

Anda mungkin juga menyukai