Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhamad Reza Mukram

Npm : 21901051074
Hari/Jam : Jumat / 12.30 - 14.10
No Absen : 14

UAS REKAYASA HIDROLOGI

1. Debit andalan merupakan kemungkinan debit minimum sungai yang dapat dipenuhi
ditetapkan dari 80% debit sehingga kemungkinan debit sungai lebih rendah dari debit
andalan sebesar 20%.

2. - Evaporasi
 Pengertian: penguapan atau peristiwa berubahnya air menjadi uap air yang ada di
permukaan bumi karena adanya energi matahari dan naik ke lapisan atmosfer.
 Sumber: air yang berasal dari berbagai reservoir di bumi. Menurut Lutgens dan Tarbuck
(1998), sekitar 85% uap air di atmosfer berasal dari penguapan di laut bebas dan sisanya
dari reservoir
 Penguapan dari permukaan air sangat tergantung pada suhu air dan suhu udara di
atasnya -> suhu air mempengaruhi laju penguapan air; suhu udara di atasnya
mempengaruhi kecepatan pergerakan / pemindahan uap air di atmosfer.

- Transpirasi
 Transpirasi juga berarti penguapan namun perubahan air menjadi uap air tersebut
berasal dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah.
 Sebagian besar air yang diserap oleh tanaman akan ditranspirasikan.
 Proses transpirasi melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel (perhitungan berasal
dari hasil perkiraan).
.
1. Stomater: 80 – 90% total transpirasi (paling besar peranannya)
2. Kutikuler: 20% total transpirasi
3. Lentikuler: 0,1% total tranpirasi
 Faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah suhu, pergerakan angin, kelembaban
udara, kelembaban tanah, dan jenis tanaman.

- Evapotranspirasi
 Pengertian: proses penguapan air dari permukaan tanah ke atmosfer yang berarti
penguapan dari seluruh air dan makhluk hidup -> kombinasi dari evaporasi dan
transpirasi. Tahap ini paling mempengaruhi siklus hidrologi.
 Faktor yang mempengaruhi laju evapotranspirasi:

1. Laju bertambah dengan meningkatnya suhu, radiasi matahari, dan pergerakan angin
2. Laju berkurang dengan meningkatnya kelembaban

- Sublimasi
 Pengertian: penguapan yang terjadi di kutub atau puncak gunung dimana adanya
proses perubahan es menjadi uap air tanpa mengalami fase cair terlebih dahulu.
 Perannya di dalam siklus hidrologi sangat sedikit (khusus siklus hidrologi panjang) ->
proses yang berjalan sangat lambat dan jumlahnya sedikit dibandingkan dengan
penguapan lainnya.
- Kondensasi
 Pengertian: perubahan wujud uap air menjadi partikel titik – titik air dengan ukuran
sangat kecil setelah proses penguapan.
 Kondensasi dipengaruhi oleh suhu udara rendah pada ketinggian tertentu
 Partikel titik – titik air tersebut kemudian saling berdekatan dan membentuk awan
dimana semakin banyak partikel tersebut maka awan semakin tebal dan menghitam.

- Adveksi
 Pengertian: perpindahan awan yang telah terbentuk dari satu titik ke titik lainnya dalam
posisi horizontal -> misalnya dari posisi di atas perairan menjadi di atas daratan.
 Faktor: pergerakan angin dan tekanan udara.
 Biasanya di siklus hidrologi panjang.

- Presipitasi
 Pengertian: hujan -> proses mencairnya awan menjadi butiran air akibat suhu udara
yang tinggi.
 Dapat dikatakan juga peristiwa jatuhnya air dari atmosfer menuju ke permukaan bumi.
 Semakin rendah suhu udara, maka hujan yang dihasilkan menjadi hujan es atau salju ->
biasanya dibawah 00

- Runoff
 Pengertian: limpasan permukaan atau aliran air di atas permukaan tanah akibat hujan
datang lebih cepat daripada kecepatan tanah menyerapnya.
 Pergerakan air hujan dari tempat tinggi ke tempat rendah -> pergerakan ke reservoir di
bumi seperti danau, sungai, laut, dan saluran air lainnya.
 Intinya air dari hasil hidrologi kembali ke hidrosfer.
 Dapat berdampak terjadinya erosi apabila kuantitas dan lajunya tinggi.

- Infiltrasi
 Pengertian: proses absorsi air hujan ke dalam pori tanah menjadi air tanah.
 Dipengaruhi adanya gaya gravitasi -> untuk mengisi kelembaban tanah yang akan
membentuk air tanah.
 Tahap terakhir dalam siklus hidrologi dimana air tersebut akan kembali ke laut dan
memulai tahapan pada siklus hidrologi sebelumnya.

3.
Bulan t (⁰C) RH (%) U (m/dt) n/N (%)
Jan 24 88,5 3,2 48,3
Feb 24 88,5 3,2 48,3
Mar 24 88,5 3,2 48,3
Apr 24 88,5 3,2 48,3
Mei 24 88,5 3,2 48,3
Jun 24 88,5 3,2 48,3
Jul 24 88,5 3,2 48,3
Ags 24 88,5 3,2 48,3
Sep 24 88,5 3,2 48,3
Okt 24 88,5 3,2 48,3
Nov 24 88,5 3,2 48,3
Des 24 88,5 3,2 48,3

a) Suhu rata-rata bulanan (t) = 24C

b)(Tabel PN.1)   = 29,85 mbar


w = 0,735
f(t) = 15,4
b) RH = 88,5%

c) d =  x RH f(d) = 0,34 – 0,044 √ d


= 29,85 x 88,5% = 0,34 – 0,044
√ , 41
2 6
= 5,13 mbar
= 0,354
d) (Tabel PN.2)  R = 25,96 mm/hr

n
e) = 11,1/24 x 100% = 57,36%
N

n
f) Rs = (0,25+0,54 x )R
N
= (0,25 + 0,54 x 46,25 %) 25,96
= 8,53 mm/hr

g) f ( Nn )= 0,1 + 0,9 x Nn
= 0,1 + 0,9 x 46,25%
= 0,516

h) U = 3,2 m/dt

i) f(U)= 0,27 (1 + 0,864 U )


= 0,27 (1 + 0,864 x 7,5)
= 2,131
n
j) Rn1= f(t) x f(d) x f( ¿
N
= 15,75 x 0,243 x 0,516
= 2,986 mm/hr

k) Januari  (Tabel PN.3) C = 1,10


ETo* = w(0,75 Rs – Rn1) + (1-w) f(U) ( - d)
= 0,749(0,75 x 7,42 - 1,975) + (1-0,749) (2,020) ( 32,26-22,58)
= 17,783 mm/hr

l) ETo = C x ETo*
= 1,10 x 4,675
= 19,4498 mm/hr

Anda mungkin juga menyukai