TEORI
Evaporasi merupakan faktor penting dalam studi tentang pengembangan sumbersumber daya air. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai, besarnya kapasitas
waduk, besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif (consumptive
use) untuk tanaman dan lain-lain (C.D. Soemarto, 1987). Evaporasi merupakan proses
perubahan molekul air dari zat cair ke zat gas. Laju evaporasi berubah-ubah menurut
warna dan sifat pemantulan permukaan (albedo), permukaan yang langsung tersinari
matahari atau tidak, dan iklim setempat.
Air dibutuhkan oleh semua jenis tanaman untuk kelangsungan hidupnya. Air yang
diserap oleh akar dan dahan tanaman, sebagian besar akan ditranspirasikan lewat
bagian tumbuh-tumbuhan yang berdaun. Proses evaporasi dan transpirasi susah
dibedakan dalam kondisi lapangan. Kedua proses tersebut saling berkaitan sehingga
dinamakan evapotranspirasi.
Evapotranspirasi merupakan gabungan antara proses penguapan dari permukaan tanah
bebas (evaporasi) dan penguapan yang berasal dari tanaman (transpirasi). Besarnya
nilai evaporasi dipengaruhi oleh iklim, sedangkan untuk transpirasi dipengaruhi oleh
iklim varietas, jenis tanaman serta umur tanaman.
Penentuan harga evapotranspirasi (Eto) dilakukan dengan menggunakan Metode
Penman. Rumus ini memberikan hasil yang baik dengan memasukkan faktor-faktor
energi. Besarnya evapotranspirasi tetapan dapat dicari dengan rumus:
Eto
Ea
60
................................................................ (2.3)
dengan:
Eto = Evapotranspirasi potensial
= Kemiringan tangen dari lengkung tekanan uap jenuh udara pada suhu udara
rata-rata (mmHg/oC)
H
= Jumlah energi tersisa yang masih tertinggal di bumi (heat budget)
Jumlah energi yang masih tertinggal di bumi (heat budget) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
H RI RB
................................................................ (2.4)
dengan:
RI = Radiasi gelombang pendek netto (cal/cm2/hr),
RB = Radiasi yang dipantulkan kembali (cal/cm2/hr).
Radiasi gelombang pendek netto (RI) ini disimpan di tanah sebesar:
RI RA 1 r a b n
.................................................... (2.5)
dengan:
RA = Nilai angka untuk radiasi maksimal (cal/cm2/hr),
r
= Koefisien pemantulan,
a,b = Konstanta yang tergantung letak suatu tempat di atas bumi dimana untuk
daerah tropis dan subtropis dapat diambil nilai a = 0,28 dan b = 0,48,
Radiasi yang dipantulkan kembali (RB) dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
..................................... (2.6)
dengan:
n
= Lamanya kecerahan sinar matahari yang tidak terhalang awan dalam satu hari
(hari),
4
Ta = Radiasi benda hitam stefen-boltzam = 118,0 x 10-9 Ta,
Ta = Suhu udara dalam kelvin = 273 + toC,
ed = Tekanan jenuh uap air diudara dalam mm Hg = ea x h,
h
= Kelembaban relatif (%).
Parameter aliran uap ini (Ea) dapat diformulasikan seperti pada persamaan di bawah
ini:
...................................... (2.7)
dengan:
ea = Tekanan uap jenuh pada suhu udara rata-rata (mmHg),
U2 = Kecepatan angin rata-rata pada ketinggian 2 meter di atas permukaan tanah
(m/dt).
CONTOH PERHITUNGAN
Perhitungan
dengan
menggunakan
Metode
Penman
dilakukan
dengan
- Temperatur (t)
- Kelembaban relatif (h)
- Kecepatan angin (U2)
- Rasio keawanan (n/N)
- Koefisien pemantulan (r)
- Radiasi angot (RA)
(Tabel Lampiran Perhitungan.)
- Tekanan uap jenuh rata rata (ea)
(Tabel Lampiran Perhitungan.)
- Tekanan uap jenuh air di udara (ed)
= 26,04 mmHg
= ea x h
= 26,04 x 83,91 %
= 21,85 mmHg
- Tangen lengkung tekanan uap jenuh () = 1,53 mmHg/C
(Tabel Lampiran perhitungan)
- Suhu absolut (Ta)
= 273 + t C
= 273 + 26,51
= 299,51 K
4
- Radiasi benda hitam (Ta ) = 118,0 x 10-9 Ta
= 118,0 x 10-9 x 299,51
= 949,62 cal/cm2/hari
- RI
RA 1 r a b n
= Ta
Ea
60
= 4,24 mm/hari
= Eto x n hari
= 4,24 x 31
= 131,406 mm/bln
PERHITUNGAN SELANJUTNYA DISAJIKA PADA TABEL EXEL