I Cipancuh
Di Kabupaten Indramayu
LAMPIRAN D
OPTIMASI DAN SIMULASI
Analisa pendekatan untuk keseimbangan simulasi dari kemampuan air dan kebutuhan
air irigasi didasarkan oleh daerah irigasi dan pola tanam. Prinsip dasar dari studi
optimasi dengan simulasi adalah pengembangan dari persamaan kontinuitas, yaitu :
ds
I- O=
dt
Keterangan :
I = Inflow (m3/det)
O = Outflow (m3/det)
ds
= Perubahan tampungan yang merupakan fungsi dari waktu
dt
Wt - Wt-1
It – Lt-1 – St – SPt – Ot =
dt
Keterangan :
Ot = Outflow yang dibutuhkan untuk daerah irigasi dalam setengah bulan (m 3/det)
Wt = Volume waduk dalam setengah bulan (m3)
dt = Periode operasi dari waduk adalah setengah bulan
1. Menghitung optimasi berdasarkan inflow yang berasal dari DPS Waduk Cipancuh
2. Menghitung hubungan kemampuan Waduk Cipancuh dengan luas areal irigasi
yang dapat diairi pada musim tanam I, musim tanam II dan musim tanam III.
3. Hasilnya berdasarkan tingkat kegagalan adalah 56%.
Mengenai perhitungan simulasi dan optimasi waduk Cipancuh dilakukan mulai dari
tahun 1993 sampai dengan tahun 2007, data masukan mengenai kebutuhan air
menggunakan data hasil perhitungan konsultan yaitu pada alternatif 1, sedangkan
debit andalannya dipakai hasil perhitungan dengan menggunakan metode F,J Mock,
target areal yang terairi untuk musim rendeng diasumsikan adalah sebesar 6.461,05
ha, sedangkan untuk musim gadu adalah sebesar 1.000,00 ha, data masukan yang
lainya adalah sebagai berikut :
- Data tapungan waduk bersumber dari PJT II, Divisi III, Seksi Patrol
- Tampungan waduk maksimum 8.000.333,82 m3 dengan Elevasi + 29,20
- Tampungan waduk minimum 1.465.566,00 m3 dengan Elevasi + 26,74
Hasil simulasi dan optimasi diperoleh tingkat keberhasilan untuk tiap musim tanamnya
yaitu apabila mengandalkan dari waduk Cipancuh saja adalah sebagai berikut :
V
E = 0.35 x ( ea – ed ) x (1 + )
100
Keterrangan :
ea = Tabel
ed = Rh x ea
yo =√(h2 - d 2) - d
y =√(2yox + yo 2 )
dengan :
Untuk menghitung besarnya rembesan pada tubuh bendungan dipakai rumus sebagai
berikut :
Qd = k . yo
V = k.I
Dengan :
qd = Besarnya debit yang melewati tubuh bendung per satuan lebar ( m 3/det/m )
V = Kecepatan pada bidang keluarnya aliran (m/det)
i = Gradien debit
k = Koefisien filtrasi (m/det)
Untuk rembesan yang melewati pondasi bendungan dapat dihitung dengan anggapan
garis trayektori aliran filtrasi merupakan bidang berbentuk persegi panjang (B/T ≥1)
T
qp = kxHx
B+T
Keterangan :