Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN KOLONG UNTUK PLTMH

Saat ini pemanfaatan sumberdaya kolong untuk pembangkit listrik belum pernah
dilakukan, padahal secara kuantitas volume air kolong sangat potensial untuk
dimanfaatkan.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik berskala kecil,
kurang dari 200 Kilo Watt yang memanfaatkan tenaga (aliran) air sebagai sumber
penghasil energinya.
PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut clean energi karena
ramah lingkungan
Dari segi teknologi PLTMH konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah
dalam perawatan dan penyediaan suku cadang. Secara ekonomi biaya dan
perawatannya relative murah, sedangkan biaya investasi cukup bersaing dengan
pembangkit listrik lainnya. Secara sosial PLTMH mudah untuk diterima masyarakat
luas karena ramah lingkungan.
KONSEP PLTA DARI TENAGA AIR
PEMANFAATAN KOLONG UNTUK PLTMH
Meskipun berskala kecil PLTMH memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah energi yang tersedia tidak akan habis
selama siklus dapat dijaga dengan baik, proses mudah dan murah diperkirakan hanya menelan biaya Rp 5 juta per KW, tidak
menimbulkan polutan yang berbahaya dan ramah lingkungan, ketersediaan sparepart peralatan teknis mudah, dan yang tak
kalah pentingnya adalah mampu mengurangi tingkat konsumsi energi fosil yang berperan dalam mengendalikan laju harga
minyak di pasar dunia (Basuki, K., 2007).
Suhud, M. (2008), mendasari perhitungan potensi daya hidrolik dengan rumus sebagaimana berikut ini :

Persamaan 1:
Ph = Qd . H net . g . ηTb . ηGnr . ηM
dengan :
• Ph = Potensi daya hidrolik, kW
• Qd = Debit desain, m3/detik
• Hnet = Head efektif, m ------------→ (Hef = Hbrt – Hf)
• ηTb = Efisiensi turbin PAT 0,70
• ηGnr = Efisiensi generator 0,8
• ηM = Efisiensi transmisi mekanik, flat belt, 0.95
• g = konstanta percepatan gravitasi, 9.81 m/dtk2
PEMANFAATAN KOLONG UNTUK PLTMH
• Hitungan kehilangan energi (Hf) untuk menghitung besarnya kehilangan energi
selama pengaliran dapat digunakan rumus kehilangan energi yang diberikan
oleh persamaan Darcy-Weisbach berikut :

L.V 2 8.f.LQ2
Hf = f = 2 5
D.2.g gπ D

• Diameter pipa dapat dihitung dengan rumus D = 0,73.Q0,5


STUDI KASUS DEBIT RENCANA PLTMH
Pemanfaatan air Kolong Dam-3 Pemali sebagaimana saat ini diperuntukan untuk sumber air
PDAM Tirta Bangka dan untuk pembibitan ikan air tawar Balai Benih Ikan Sentral (BBIS)
milik Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bangka Belitung. Hasil pengukuran debit
pengambilan untuk PDAM sebesar 80 liter/detik dan untuk BBIS sebesar 60 liter/detik
(Fadillah Sabri, 2008). Jadi total debit pengambilan sebesar 140 liter/detik.
Akan tetapi pengambilan air debit kolong terus menerus sebesar 140 liter/detik akan
menyebabkan keandalan kolong terancam. Air akan menyusut drastis apabila musim
kemarau yang akhirnya akan merugikan konsumen PDAM dan BBIS.
Oleh sebab itu menurut Fadillah Sabri, (2008) keandalan air kolong Dam-3 Pemali akan
optimum apabila pemanfaatan air kolong sebesar 65 liter/detik untuk PDAM dan 40
liter/detik untuk BBIS. Dengan total pengambilan air kolong sebsar 105 liter/detik akan
membuat kolong tetap lestari ketersediaan airnya.
STUDI KASUS DEBIT RENCANA PLTMH
Selanjutnya debit rencana PLTMH digunakan debit pengambilan air optimum sebesar 105
liter/detik. Konsep pemanfaatan debit tersebut adalah dengan memadukan debit air yang
diperuntukan oleh PDAM dan BBIS.
Artinya sebelum debit kedua peruntukan itu dimanfaatkan terlebih dahulu disalurkan pada
suatu aliran khusus yang akan melewati sebuah turbin pembangkit tenaga listrik.
Konsep ini tidak akan mengurangi besar debit pengambilan untuk masing-masing
peruntukan dan juga tidak menambah debit baru yang akan mengurangi keandalan kolong.
Dengan demikian debit rencana untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro digunakan debit
optimum pemanfaatan untuk PDAM Tirta Bangka dan untuk BBIS yang besarnya 105
liter/detik. Selanjutnya debit ini akan dijadikan dasar perhitungan besarnya daya listrik
yang akan dihasilkan oleh PLTMH Dam-3 Pemali.
SKEMA DEBIT RENCANA
HEAD EFEKTIF
STUDI KASUS DEBIT RENCANA PLTMH
Tinggi jatuh air sangat menentukan besarnya energi (daya) listrik yang akan dihasilkan
PLTMH. Simulasi tinggi jatuh pada perencanaan PLTMH Dam-3 Pemali ini perlu dilakukan
sehingga mampu memberikan hasil yang baik.
Skema pada Gambar menunjukan kondisi air kolong pada elevasi terukur dengan tinggi dam
2 meter.
2 2
L.V 8.f.LQ
Hf = f = 2 5
D.2.g gπ D
STUDI KASUS DEBIT RENCANA PLTMH
Diameter pipa dapat dihitung dengan rumus ,dengan Q adalah debit rencana yang akan
masuk menjadi aliran dalam pipa sebesar 0,105 m3/detik (Bambang Triatmojo, 2003).
Dengan data dan formula sebagaimana penjelasan di atas, maka dapat diperoleh diameter
pipa sebesar 0,233 m, untuk selanjutnya dipergunakan diameter 0,25 m.
Kemudian dengan menggunakan kooefisien gesekan pipa (f) sebesar 0,02 (Darcy-
Weisbach), dengan menggunakan persamaan kehilangan tenaga selama pengaliran
diperoleh sebesar 0,28 m, dengan demikian dapat diperoleh besar tinggi/head efektif
untuk perhitungan daya listrik yang akan dihasilkan turbin adalah tinggi kotor (Hbrt) dikurangi
tinggi kehilangan energy (Hf).
Hef = Hbrt - Hf
= 4,5 m – 0,28 m = 4,22 m
DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN
Besarnya daya listrik yang dihasilkan dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan 1,
Dengan kriteria data:
 Hnet = Hefektif,
 efisiensi turbin (ηTb) = 0,7 dipilih turbin jenis Cross Flow dikarenakan headnya relative kecil
dan dapat dioperasikan pada debit 20 liter/detik hingga 10 m3/detik dengan head antara 1
meter hingga 200 meter.
 Efisiensi generator (ηGnr) = 0,8 dan Efisiensi transmisi mekanik, flat belt (ηM) = 0.95 (Suhud,
M., 2008).
Besar daya listrik yang dapat dibangkitkan dengan memasukan data-data pada persamaan
di atas sebesar :
Ph = 0,105 . 4,22 . 9,81 . 0,7 . 0,8 . 0,95
= 2, 31 kWatt
TUGAS
Suatu Kolong direncanakan untuk PLTMH, dengan data Elevasi Tail water level (TWL) +75,
gravitasi 9,81 m/s2, efisiensi turbin (ηTb) = 0,7 dipilih turbin jenis Cross Flow, Efisiensi
generator (ηGnr) = 0,8 dan Efisiensi transmisi mekanik, flat belt (ηM) = 0.95, Kemudian dengan
menggunakan kooefisien gesekan pipa (f) sebesar 0,016 dan panjang pipa, L = 17 m ,
sedangkan tarif penarikan pembayaran listrik sebesar Rp.500,-/KW hitunglah berapa besar
listrik yang dihasilkan dalam (KW) dan berapa penghasilan dari penarikan pembayaran listrik
total dalam 3 tahun dan berapa penghasilan rata-rata pertahun, jika data debit dan elevasi
tampungan dari tabel berikut :
TUGAS
Data Debit dan Elevasi Tampungan Kolong
Bulan JML Hari Tahun ke- 1 Tahun ke- 2 Tahun ke-3
Q (m3 s)
3/ ELV. Tampungan Q (m /s)
3 ELV. Tampungan Q (m3/s) ELV. Tampungan
Jan 31 1.437 93.95 1.048 87.29 1.921 86.48
Feb 28 1.980 93.95 0.545 89.63 0.812 87.18
Mar 31 1.697 93.95 1.098 91.99 1.577 90.17
Apr 30 1.371 93.65 1.125 91.06 1.160 89.29
Mei 31 1.627 93.95 1.209 90.31 0.721 87.09
Jun 30 0.964 92.70 0.605 87.94 0.918 85.40
Jul 31 0.528 90.23 0.331 84.43 0.508 82.18
Agt 31 0.297 86.88 0.186 80.00 0.286 80.00
Sept 30 0.172 82.85 0.108 80.00 0.165 80.00
Okt 31 0.094 80.00 0.148 80.00 0.090 80.00
Nov 30 1.800 81.05 0.155 80.00 1.681 80.64
Des 31 1.927 82.53 1.460 83.34 1.596 84.35
TUGAS
1. Untuk perhitungan debit desain dapat digunakan debit rata-rata dari data 3 tahun pada
tabel dan penyelesaian tugas dapat menggunakan persamaan dari paparan ini dan
sumber lainnya yang mendukung perhitungan.
2. Dikumpulkan dalam bentuk Powerpoint (ppt) yang menyertakan identitas, soal, dan
penyelesaian tugas.
3. Tugas ini dikumpulkan di https://forms.gle/nvmGcqN5eG2P4qzs7.
4. Tugas ini akan dijadikan kehadiran pertemuan ke 4 mata kuliah Manajemen Sumberdaya
Kulong dan batas pengumpulan tugas pada tanggal 17 Maret 2023 pada Pukul 23.59
WIB.

Anda mungkin juga menyukai