Kota Magelang memiliki cukup banyak aliran sungai yang perlu dikaji kemungkinan
pengembangan PLTMH, salah satunya adalah aliran Kali Manggis yang terletak di Kelurahan Kedungsari,
Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Untuk mengetahui apakah aliran sungai ini bisa dikembangkan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) perlu dilakukan kajian potensi. Kajian potensi
meliputi survei hidrometri.
Tujuan
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah aliran sungai
Kali Manggis yang terletak di Kelurahan Kedungsari berpotensi
dikembangkan sebagai Pembangkit Lisrik Tenaga Mikro Hidro dari
aspek teknis, serta untuk mendapatkan gambaran mengenai aspek-aspek
teknis yang dibutuhkan untuk perencanaan dimensi utama sistem
PLTMH mengenai layak tidaknya sistem PLTMH tersebut dilaksanakan.
Manfaat
B. Bagi Masyarakat
A. Bagi Mahasiswa ● Dapat membantu mengurangi krisis
● Meningkatkan standar mutu dan kualitas
energi listrik.
lulusan mahasiswa di Universitas Tidar. ● Mengoptimalkan pemerataan listrik
● Mahasiswa dapat menerapkan ilmu
di lingkungan sekitar.
pengetahuan khususnya mengenai konversi
energi yang didapatkan oleh mahasiswa
dibangku kuliah.
● Mahasiswa dapat memahami potensi
pemanfaatan sumber energi terbarukan yang
ada disekitar.
Kondisi Umum Lokasi
1. Head (tinggi jatuh) : 0.8 meter 1. Head (tinggi jatuh) : 2.6 meter 1. Head (tinggi jatuh) : 2.8 meter
2. Kecepatan aliran sungai (v) : 0.57 m/dt 2. Kecepatan aliran sungai (v) : 0.48 m/dt 2. Kecepatan aliran sungai (v) : 0.45
3. Lebar sungai (L) : 5 meter 3. Lebar sungai (L) : 7 meter m/dt
4. Kedalaman aliran sungai (h) : 2.8 meter 4. Kedalaman aliran sungai (h) : 3.2 meter 3. Lebar sungai (L) : 6.5 meter
5. Q = V. A ; dimana A = L x h. Sehingga 5. Q = V. A ; dimana A = L x h Sehingga Q 4. Kedalaman aliran sungai (h) : 3
Q = 0.57 x 5 x 2.8 = 7.98 m3 /dt = 0.48 x 7 x 3.2 = 10.752 m3 /dt meter
5. Q = V. A ; dimana A = L x h
Sehingga Q = 0.45 x 6.5 x 3=
8.775 m3 /dt
Teknologi Pemanfaatan Energi (Perancangan dan Justifikasi)
Dari pengukuran debit di lapangan maka secara langsung dapat dihitung energi yang dihasilkan
berdasarkan rumus berikut. P = ρ . g . Q . H
Dimana:
P = daya terbangkitkan (Watt)
ρ = massa jenis air = 1000 kg/m3
g = gravitasi = 9.81 m2 /dt
Q = debit (m3 /dt)
H = Head atau tinggi jatuh (meter)
Dari rumus tersebut dapat dilakukan estimasi sementara untuk energi yang terbangkitkan
berdasarkan pengukuran debit lapangan satu kali dengan angka efisiensi dipakai 70%. Berikut hasil rekapan
potensi daya di lokasi studi.
1. Pipa pesat
2. Turbin air arus silang (cross flow turbin).
3. Transmisi mekanik, berupa generator sinkron.
4. Bendung (weir)
5. Intake,
6. Saluran pembawa
7. Bak pengendap
8. Bak Penenang
9. Saluran pelimpah
10. Pondasi pipa pesat
11. Rumah pembangkit
12. Saluran pembuang (tail race)
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Sistem pembangkit mikro hidro sangat memungkinkan di sepanjang sungai Kali Manggis,
dengan tidak menimbulkan dampak apapun yang signifikan terhadap fungsi sungai yang sudah ada, lingkungan
sekitar maupun sosial budaya masyarakat. Pemanfaatan sungai Kali Maggis diperkirakan dapat menghasilkan
energi listrik sebesar 291.261,6 kWH. Energi listrik yang dihasilkan dapat langsung dikelola oleh pemerintah
daerah. Juga memungkinkan dapat dipergunakan untuk membuka industri kecil (misal pakan ternak) dengan
listrik sebagai sumber penggerak peralatan, bagi masyarakat sekitar aliran sungai.
2. Saran
Beberapa persyaratan teknis fisik bangunan dan mekanika elektrika perlu diperhatikan dalam
perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) serta diperlukannya sosialisasi terhadap
masyarakat sebelum PLMTH ini dikembangkan.