Anda di halaman 1dari 7

1 BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Saat ini, hampir semua umat manusia di dunia menggantungkan berbagai
macam aktivitasnya kepada tenaga listrik. Dari mulai penerangan sampai ke mesin
– mesin produksi semuanya saat ini telah mengandalkan energi listrik sebagai
sumber tenaga penggeraknya. Tanpa energi listrik, kehidupan manusia saat ini akan
mengalami banyak kemunduran atau pun hambatan. Konsumsi listrik nasional terus
menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Kementerian ESDM, konsumsi listrik
Indonesia 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (KWH)/ kapita, naik 5,9 persen
dari tahun sebelumya.

Berdasarkan data dari Statistik Kelistrikan ESDM 2018, konsumsi listrik


Indonesia naik sekitar 5% setiap tahunnya. Penyebab terus naiknya konsumsi listrik
ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah sebagai berikut :

1. Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi.


2. Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri
3. Pembangunan sarana pemerintahan yang semakin meningkat
4. Perkembangan sektor – sektor lainnya yang membutuhkan listrik

Dengan seiring bertambahnya konsumsi listrik maka dibutuhkan pembangkit


yang digunakan untuk menyediakan pasokan listrik. Pembangkit yang dapat
dibangun ada banyak antara lain PLTMH, PLTG, PLTU, dan lain lain. Dari
keseluruhan pembangkit listrik yang ada, salah satu pembangkit yang paling ramah
lingkungan adalah PLTMH.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTMH) merupakan salah satu sumber


listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi
masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai
menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber yang sangat
penting karena dapat dijadikan sebagai sumber energi pembangkit listrik yang
murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya
air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi listrik yang bersumber
pada tenaga air.

1
Berdasarkan data PLN pada tahun 2018, total daya listrik yang terpasang di
jaringan Jawa Bali mencapai 34.550 MW. Dengan beban puncak tahun 2018
sebesar 27.070 MW maka cadangan daya hanya sebesar 27 persen. Sehingga
diperlukan daya listrik tambahan karena diperkirakan reserved margin pada tahun
2019 mencapai 30 %. Untuk memenuhi kebutuhan listrik itu perlu penambahan
PLTMH baru sebagai supplier listrik di jaringan interkoneksi Jawa Bali. Di Kota
Semarang terdapat potensi dalam pembangunan PLTMH yaitu PLTMH pada
Waduk Jatibarang yang membendung Sungai Kreo, berlokasi di Desa Talun
Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Waduk
dengan tinggi bendungan 77 m dan panjang bendungan 200 m ini didesain untuk
menampung 20,4 juta m3 air.

Waduk Jatibarang mulai dibangun pada tahun 2010 dan selesai pada tahun
2014. Waduk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air Kota Semarang sebagai
waduk serbaguna. Potensi PLTMH yang ada pada Waduk Jatibarang adalah
PLTMH dengan daya 1,5 MW. Maka dari itu, dari uraian latar belakang diatas,
diperlukan adanya perencanaan fasilitas PLTMH pada Waduk Jatibarang untuk
memenuhi kebutuhan listrik di Kota Semarang khususnya di daerah sekitar Waduk
Jatibarang..

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan yang akan dicapai dari perencanaan PLTMH Waduk
Jatibarang di Kota Semarang yaitu :

1. Mencukupi kebutuhan listrik bagi penduduk sekitar Semarang khususnya


pada wilayah sekitar Waduk Jatibarang.
2. Mengoptimalkan potensi dari Waduk Jatibarang sebagai waduk serbaguna
sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh warga sekitar melalui pembuatan
sarana dan prasarana dari pengoptimalan Waduk Jatibarang.

Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah


Ruang lingkup dan pembatasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir
Perencanaan PLTMH Jatibarang ini adalah sebagai berikut :

1. Analisa Hidrologi

2
Analisa hidrologi berupa pengolahan data curah hujan dan debit bendungan
Untuk mendapatkan debit banjir dan debit andalan yang digunakan dalam
perencanaan desain bangunan nantinya.
2. Desain Bangunan PLTMH
Desain bangunan PLTMH antara lain desain bangunan pengambilan, pipa
penstock, turbin, generator dan power house serta saluran pembuang (tailrace)
sebagai syarat dalam pembangunan PLTMH system storage dam.
3. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya adalah total biaya yang digunakan dalam
pembangunan PLTMH yang mengacu pada AHSP terbaru Kota Semarang.
4. Rencana Kerja dan Syarat
Rencana kerja dan syarat merupakan pedoman penting dalam
pembangunan PLTMH nantinya disamping gambar proyek yang didalamnya
berisi tentang syarat umum, syarat administrasi dan syarat teknis dalam
pembangunan PLTMH.

Lokasi Studi
Perencanaan PLTMH Jatibarang berlokasi di Waduk Jatibarang yang
terletak di Desa Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Google Earth
maka diperoleh data bahwa lokasi rencana PLTMH Jatibarang berada pada 07° 02’
12” Lintang Selatan dan 110° 21’ 01” Bujur Timur. Peta lokasi proyek dapat dilihat
pada Gambar 1.1

3
L
OKASI

LOKASI

(AS
BENDUNGAN)

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek PLTMH Jatibarang

Gambaran Umum Proyek


Hasil pengamatan dan pencarian data yang dilakukan dapat diperoleh
gambaran umum proyek sebagai berikut : (Sumber : Majalah Mingguan Persatuan
Insinyur Indonesia (PII) edisi nomer 65 EW)

1. Nama Proyek : Proyek PLTMH Jatibarang


2. Lokasi Proyek : Desa Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang
3. Sumber Air : Waduk Jatibarang

4
4. Data Teknis Bendungan
a. Daerah Tangkapan : 54 km²
b. Luas Genangan : 189 Ha
c. Muka Air Maksimum : +155.30
d. Muka Air Minimum : +148.90
e. Tampungan Total : 20,4 jt m3
f. Tampungan Bersih : 13,6 jt m3
5. Data Hidrologi Bendungan
a. Base flow : 1,89 m3/dt
b. Debit rata-rata : 2,9 m3/dt
c. Inflow tahunan : 96,4 jt m3/dt
d. Waktu pengisian waduk : 1 (satu) musim hujan

Kondisi Kelistrikan Jaringan Jawa Bali


Berdasarkan data dari PLN Pada 2018 beban puncak pemakaian listrik di
jaringan Jawa Bali mencapai 27.070 MW. Sedangkan untuk tahun 2019, beban
puncak diperkirakan bertambah 1.400 MW menjadi 28.500 MW seperti yang
disampaikan oleh Direktur Operasional 1 PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) ,
Soegiyanto mengatakan, "Melihat perkiraan beban puncak tahun ini dengan
tambahan daya listrik yang masuk, maka reserved margin di Jawa Bali akan
meningkat lagi,"

“Saat ini, total daya listrik yang terpasang di jaringan Jawa Bali mencapai
34.550 MW. Dengan beban puncak tahun lalu sebesar 27.070 MW maka cadangan
daya hanya sebesar 27 persen. Sehingga diperlukan daya listrik tambahan karena
diperkirakan reserved margin pada tahun 2019 mencapai 30 “ seperti yang
disampaikan oleh Direktur Operasional Jawa Bali (PJB), Soegiyanto. (Sumber :
Reportase Republika Edisi 22 Maret 2019)

Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :

5
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup dan pembatasan masalah, lokasi proyek, gambaran umum
proyek serta sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini menjelaskan secara umum tentang teori – teori yang
mendasari perencanaan PLTMH
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini dijelaskan tentang metode pengambilan data yang
dikumpulkan, metode pengolahan data dan bagan alir perencanan PLTMH.
BAB IV ANALISA DATA
Pada bab ini dijelaskan tentang analisis hidrologi diantaranya yaitu
mengenai perhitungan curah hujan rata-rata DAS, curah hujan rencana,
intensitas curah hujan, dan debit andalan.
BAB V PERENCANAAN PLTMH
Pada bab ini dijelaskan tentang perencanaan bangunan sipil meliputi
saluran penghantar, pipa pesat, tangka pendatar, saluran pembuang akhir,
perhitungan tinggi jatuh (head) serta turbin.
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT
Pada bab ini dijelaskan tentang syarat-syarat umum, administrasi dan
teknis, time schedule, dan kurva S dalam pembangunan PLTMH ini.
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pada bab ini dijelaskan tentang daftar harga bahan, alat dan upah,
analisis harga satuan, RAB serta rekapitulasi RAB.
BAB VIII PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran

6
Table of Contents
1 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1


1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ..................................... 2
1.4. Lokasi Studi ................................................................................... 3
1.5. Gambaran Umum Proyek .............................................................. 4
1.6. Kondisi Kelistrikan Jaringan Jawa Bali ........................................ 5
1.7. Sistematika Penulisan .................................................................... 5

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek PLTMH Jatibarang .................................... 4

Anda mungkin juga menyukai