PERANCANGAN
(PLTMH)
Disusun Oleh :
NIM : 44222204
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Proposal ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang menjadi referensi penulis.
Terwujudnya tugas ini berkat adanya bantuan dari bapak dosen yang telah
membimbing kami dan terima kasih pula kepada teman-teman yang telah
Penyusun menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat banyak kesalahan,
untuk itu dengan segala rendah hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan tugas ini agar dapat lebih baik.
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) ini dapat berguna dan bermanfaat bagi dunia
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
iii
2.11. Pulley .......................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini, baik untuk kegiatan sehari – hari maupun kegiatan industri. Seiring
energi listrik. Sumber energi listrik saat ini di Indonesia masih menggunakan
sumber dari bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Lebih dari
88% dari listrik yang dihasilkan, berasal dari bahan bakar fosil, sekitar 60%
dari batu bara, 22% dari gas alam, dan 6% dari minyak, dan hanya 12% yang
Indonesia. Cadangan minyak bumi Indonesia terus menurun dari 5,9 miliar
barel sejak tahun 1995 menjadi 3,7 miliar barel pada tahun 2015 dan
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 11 tahun lagi jika ini terus
berlangsung. Kondisi serupa pun terjadi untuk cadangan gas alam cadangan
gas alam dan batu bara yang diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 36
bakar fosil, Indonesia mulai beralih pada energi baru terbarukan (EBT).
1
berkolaborasi dengan Kementerian ESDM. Direktorat Jenderal Energi Baru
target bauran energi baru terbarukan yang sudah ditetapkan sebesar 23% pada
Listrik Tenaga Mikro hidro (PLTMH) mempunyai peluang cukup baik karena
di Indonesia banyak tersedia sumber air dalam bentuk air terjun yang tidak
tersebut. Salah satu lokasi yang berpotensi dan belum dimanfaatkan adalah
Yogyakarta. Waduk ini memanfaatkan sumber air dari sungai Tambak Bayan
2
1.2 Rumusan Masalah
pembangunan PLTMH?
sekitar ?
1.3 Tujuan
pembangunan PLTMH?
wilayah sekitar
PLTMH ?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PLTMH
pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Ada 6 (enam) jenis pembangkit listrik tenaga
air, yaitu piko hidro; mikro hidro; mini hidro; PLTA skala kecil; PLTA skala
sedang; PLTA skala besar (Bostan et al, 2013). Masing-masing kategori memiliki
Mengacu pada tabel 2.1, dapat diketahui bahwa mikro hidro adalah salah
satu jenis PLTA dengan kemampuan produksi listrik antara 0,05 – 0,1 Mega watt
(5 Kilo watt – 100 Kilo watt). Lebih mudahnya, PLTMH adalah sistem
pembangkitan listrik dari tenaga air yang kecil (Davis, 2013:1). Walaupun kecil,
tenaga air secara kontinu menjadi memuaskan dan hemat biaya dalam
4
memerlukan turbin, dan generator. Fungsi turbin sebagai alat konversi aliran air
yang dituju. Dalam menaksir potensi ini, ada 2 (dua) hal yang wajib diketahui, yakni
ketinggian jatuh air dan debit air tersebut. Interaksi antara kedua hal ini tergambar
P = p × g × Q × H ................................................................................... (2.1)
Keterangan :
g = gravitasi (m/s2)
Air berasal dari hujan yang terjadi akibat proses penguapan air oleh energi
surya, kemudian uap ini naik ke atmosfer untuk bergabung dengan partikel aerosol
dan debu sehingga membentuk awan hujan, dan darinya hujan terjadi (Pudjanarsa
et al, 2008: 153). Saat hujan, air akan jatuh ke tanah, membasahi perkmukaan, dan
mengisi sungai dengan volume tertentu. Air di sungai ini kemudian dimanfaatkan
debitnya untuk dikonversi menjadi energi listrik. Debit air sendiri adalah jumlah air
5
yang mengalir melalui suatu penampang sungai tertentu per satuan waktu (Wiranto,
2018).
Debit air ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya curah hujan,
keadaan geologi, flora, tempratur, di sebelah hulu sungai. Ketika curah hujan tinggi,
maka nilai debit akan besar. Semakin tinggi tempratur di hulu sungai, maka
semakin kecil nilai debitnya. Perihal flora, jika ada banyak flora di daerah pinggir
Demi mengetahui debit air dalam perancangan PLTMH, ada dua metode
yang dapat dilakukan. Kedua metode yang dimaksud yakni metode wadah atau
takaran presisi layaknya gelas ukur. Wadah ini kemudian menerima air dari sumber,
lalu diperhatikan seberapa lama kapasitas ember terpenuhi oleh aliran sumber air.
Untuk metode kedua, yaitu weir methode, dengan mengukur sampel dari panjang
sebuah sungai, kedalaman rata-rata di 10 (sepuluh) titik, dan kecepatan air saat
melalui jarak yang ditentukan. Dalam weir method, dibutuhkan pengukur satuan
dari nilai debit air yang dapat diandalkan, singkatnya adalah debit andalan. Debit
keamanan operasional suatu bangunan air. Umumnya, debit andalan adalah debit
6
2.3 Tinggi Jatuh Air (Head)
mengetahui debit air target lokasi. Dalam perhitungan, debit air dan tinggi jatuh air
(Dwivedi et al, 2006: 351). Tinggi jatuh air menjadi bagian dari formulasi tersebut
dengan pertimbangan pada pergerakan air terdapat 3 (tiga) bentuk energi, yaitu
energi kinetik, energi tekan, dan energi potensial. Pada energi potensial, ketinggian
menjadi penentu besarnya energi, dan ketinggian dimaksud ialah tinggi jatuh air.
Ketinggian ini diukur dari titik masuk air (intake point) dan penampungan atas
(headtank) dengan metode sederhana, seperti menggunakan alat ukur meter pada
Selain menentukan besar hasil energi listrik, tinggi jatuh air juga menjadi
komponen. Ada 3 (tiga) klasifikasi pembangkit listrik tenaga air berdasarkan tinggi
jatuh air, yakni ketinggian tinggi, ketinggian menengah, dan ketinggian rendah
(Dwivedi et al, 2006: 353). Ketinggian tinggi ini memiliki tinggi jatuh air lebih dari
100 m, sementara ketinggian menengah memiliki tinggi jatuh air sebesar 30 hingga
100 m, dan ketinggian rendah memiliki tinggi jatuh air lebih kecil dari 30 m.
PLTMH termasuk pada bagian pembangkit listrik tenaga air dengan ketinggian
rendah.
7
2.4 Daya PLTMH
Bryan Leyland (Leyland, 2014: 2) menjelaskan bahwa daya yang keluar dari
, ŋ ŋ ŋ
P= ....................................................(2.2)
Keterangan:
Seperti diungkapkan sebelumnya, besar debit dan tinggi jatuh air menjadi
Selain mengetahui debit dan tinggi jatuh air, efisiensi turbin dan generator juga
perlu diperhatikan sesuai dengan kondisi yang ada demi terciptanya hasil daya
Bangunan ambil air, atau lebih dikenal dengan intake building, adalah
fasilitas yang dipakai untuk mengambil air lansung dari sungai atau dari tempat
8
pengertian tersebut, intake berperan sebagai penyalur air di bagian awal PLTMH.
Air ini akan disalurkan menuju saluran Penstock, seperti yang dikemukakan oleh
Davis, setiap sistem mikrohidro mempunyai intake, tempat air mengalir menuju
Setelah memperhatikan lokasi, ada hal lain yang patut diperhatikan pada
intake, mengingat intake adalah bagian rapuh dan acap kali menimbulkan masalah
sampah, dan sedimen-sedimen agar tidak terbawa hingga menuju turbin. Jika
bebatuan atau benda lainnya tidak tersaring dan terbawa sampai ke turbin, akan
terjadi kerusakan pada turbin dan penurunan keluaran daya listrik pada PLTMH.
Ukuran intake perlu disesuaikan dengan besaran debiat sungai yang dimanfaatkan
9
menjadi pembangkit listrik. Untuk studi kasus kali ini, aliran air yang dimanfaatkan
sebanyak 90%, sehingga ukuran saluran intake besarnya adalah 90% dari ukuran
kedalaman sungai dikali dengan lebar sungai. Secara jelasnya dinyatakan dalam
Keterangan :
Bak penenang merupakan bagian dari PLTMH. Prinsip bak penenang ini
didasarkan pada pengurangan kecepatan dan hambatan pada aliran air sehingga
Association, 2004: 120). Kemampuan bak penenang dalam meperlambat aliran air
menyesuaikan dengan ukuran dari sedimentasi dan berbagai benda kecil lainnya.
mm, kecepatan pada bak penenang diatur agar tidak lebih dari 300 mm/s. Ketika
asumsi kecepatan pada bak penenang ini dirubah satuannya menjadi m/s sesuari
standar SI, maka kecepatan air saat melewati bak penenang tidak boleh lebih dari
Supaya membuat bak penenang sesuai dengan keinginan, ada beberapa hal
10
(Department of Energy, 2009: 5-15), hal-hal tersebut terjabarkan dalam formulasi
sebagai berikut:
L≥ × .
.......................................................................................... (2.5)
ℓ ⁓ ⅛ L ................................................................................................... (2.6)
×
Dth ⁓ ................................................................................................ (2.7)
Keterangan :
Mengacu pada rangkaian formulasi (2.4), (2.5), dan (2.6) dapat diketahui
ukuran bak penenang (panjang, lebar, dan kedalaman) dipengaruhi oleh kecepatan
air yang melewati bak penenang, kecepatan pengendapan, dan debit air. Perlu
diketahui bahwa lebar bak penenang ini tidak boleh lebih dari 1/8 panjang bak
Pipa Penstock terbuat dari baja, batang kayu, polyethylene padat, PVC, atau
serat kaca dengan fungsi membawa air bertekanan menuju rumah daya (Leyland,
11
2014: 16). Leyland lebih lanjut menjelaskan masing-masing bahan pembuat
1. Penstock Baja
bertahan lama dan terhindar dari keusangan. Penstock jenis ini memiliki
diameter 1 meter.
ini adalah:
1. Kelerangan Hidrolik
2. Topografi
12
3. Stabilitas Tanah
perancangan pipa Penstock meliputi dua hal, yakni ketebalan pipa dan diameter
pipa. Formulasi dalam menentukan seberapa tebal pipa yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Pxd
t0 ≥ 𝛿t................................................................................................................................ (2.7)
× θa × ɳ
Keterangan :
t0 = ketebalan pipa Penstock (cm)
P = kemungkinan tekanan air yang terjadi (1.1 x teknan hidrostatis)
(kgf/cm2)
d = diameter pipa Penstock (cm)
θa = tekanan air yang dapat diterima (1300 kgf/cm2)
η = efisiensi pengelasan (0.85 ~ 0.9)
δt = margin (0.15 cm)
ketebalan pipa Penstock, berikut adalah formulasi dari perhitungan diameter pipa
31):
.
D≥ .
× ................................................................................................................. (2.8)
Keterangan :
D = Diameter pipa Penstock (m)
Q = Debit air (m3/s)
13
Vopt = Kecepatan optimum (m/s)
Nilai average angle of Penstock ini pun didapat melalui perhitungan sebagai
Ap = ................................................................................................... (2.9)
Keterangan :
14
2.8 Bangunan Sentral/Rumah Pembangkit
Bangunan sentral, atau bisa juga disebut stasiun tenaga air dan powerhouse
merupakan bagian dari PLTMH secara keseluruhan. Bangunan sentral adalah nama
umum bagi fasilitas yang berisikan turbin air, generator, dan mesin-mesin
bangunan dari karakterisik turbin yang digunakan, yaitu karakteristik turbin impuls
-turbin pelton, turbin turgo, turbin crossflow- dan turbin reaksi -turbin francis,
berkarakteristik reaksi, jarak antara bagian pusat turbin dan ketinggian air dapat
15
2.9 Turbin
Turbin air adalah turbin dengan air sebagai fluida kerja. Air yang mengalir
dari tempat tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah mengakibatkan air memiliki
energi potensial. Dalam proses aliran didalam pipa, energi potensial tersebut
berangsur-angsur berubah menjadi energi kinetis dan ketika air menabrak turbin
generator yang mengubah energi mekanis (gerak) menjadi energi listrik (Ma’ali,
2017).
beberapa paramater yakni faktor tinggi jatuh air efektif ( Head efektif), debit aliran
spesifik dari suatu turbin ialah kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan daya
Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan
pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada
head tinggi, sementara turbin proppeller sangat efektif beroperasi pada head rendah
(Ma’ali, 2017).
Berikut ini adalah diagram hubungan debit dan head terhadap pemilihan
turbin:
16
Gambar 2.3 Diagram Aplikasi Berbagai Jenis Turbin Terhadap Head dan Debit
2.10 Generator
benda dengan makna pembangkit tenaga (listrik, uap, dan sebagainya). Berdasarkan
buku Power Plant Engineering (Dwivedi et al, 2006: 386), generator memproduksi
e.m.f (elektromotive force, gaya gerak listrik) melalui pergerakan koil terhadap
generator untuk pembangkit listrik tenaga air dipasang pada powerhouse dengan
kapasitas tenaga beberapa kilo watt hingga ratusan mega watt. Generator ini
merupakan salient pole machines, secara bahasa berarti mesin dengan kutub
17
pembangkit listrik tenaga air dirancang dengan 10 hingga 120 kutub medan rotor
jenis sinkron dengan kecepatan operasi sebesar 1500 rpm. Ihwal kapasitas
keluaran listrik yang dihasilkan PLTMH bersangkutan, dan daya keluar dari turbin.
Pertama-tama, kita perlu mengetahui daya keluar dari turbin melalui formulasi
sebagai berikut:
× × × × ɳt
Pt = ....................................................................................... (2.10)
Dimana:
Setelah mengetahui daya yang keluar dari turbin, kemudian perlu diketahui
keluaran listrik dari PLTMH bersangkutan. Besarnya keluaran listrik ini ditentukan
18
Keterangan :
Ketika data besarnya daya keluar dari turbin, dan keluaran listrik dari
generator harus lebih besar, paling tidak 20%, dari pembangkitan listrik yang
dilakukan. Oleh karenanya, nilai kapasitas generator didapat melalui rumus sebagai
×
Gen = %
..................................................................................... (2.12)
Keterangan :
2.11 Pulley
2004: 265), pulley merukapan bagian dari penggerak sabuk (belt drives). Pulley
merupakan komponen mekanik berbentuk bulat sebanyak dua buah yang terhubung
melalui sebuah sabuk demi menghubungkan motor atau sumber gerakan dengan
19
gerekan dengan nilai torsi tertentu. Terdapat dua jenis fungsi pulley dalam
bahwa semakin cepat sebuah motor berputar, maka ia memiliki nilai torsi yang
semakin kecil sehingga nilai torsi yang kecil ini belum tentu memadai untuk
pulley memainkan peran untuk menurunkan kecepatan putar dari sumber gerakan
buku Machine Element in Mechanical Design (Mott, 2004: 270), formulasi yang
berikut:
= ................................................................................................ (2.13)
×
D2 = .......................................................................................... (2.14)
Keterangan :
20
terhubung ke generator. Ihwal kecepatan putar turbin, nilainya didapat melalui
formulasi pada penjelasan bagian turbin dan umumnya hasil dari perhitungan
21
BAB III
PERANCANGAN
Debit yang digunakan disini adalah debit bukaan pintu suatu waduk. Untuk
10 tahun. Dari data tersebut, dicari debit minimum, maksimum, dan debit andalan
yang dipakai. Oleh karena PLTMH ini digunakan untuk meringankan beban PLN,
Karena data yang diperoleh berupa data per hari, maka diperlukan
pengolahan data lanjutan untuk mengubah menjadi data bulanan. Diperhatikan juga
Untuk mengolah data debit tersebut, semua data disusun berdasarkan tahun
dan bulan. Kemudian diranking data per bulan mulai yang terbesar ke yang terkecil,
dimasukkan durasi hari tiap bulan dan disusun ke bawah dengan pertambahan
rata debit tahunan dan persentase kejadian. Maka didapatlah “Kurva Durasi
Aliran”, dari kurva tersebut dapat diamati dengan mudah debit Q80 tanpa harus
menghitung dengan tabel. Dengan cara seperti itu, selain didapat debit Q80 juga
dapat dilihat debit maksimum dan minimum serta fluktuasi debitnya. Hal tersebut
berguna untuk mengetahui debit terendah agar dapat merekayasa pengaliran serta
22
Debit banjir sangat berbahaya untuk PLTMH. Maka dari itu debit banjir
mampu mengeluarkan kelebihan debit di atas batas maksimal turbin. Karena ketika
turbin mendapatkan beban melebihi kapasitas yang direncanakan, maka turbin akan
rusak dan mengakibatkan kerusakan pada komponen yang lain. Kondisi banjir
tersebut juga merupakan salah satu sebab rusaknya PLTMH yang dulu, yaitu
terlihat bahwa ruang runner turbin dan ujung bak pengendap rusak parah.
23
Gambar 3.1 Kurva Durasi Aliran
Dari tabel maupun grafik diatas, dapat dilihat bahwa hasil Q80 adalah
sebesar 2.07 m3/detik. Debit tersebut merupakan debit perkiraan yang terjadi di
pintu air waduk Siman. Untuk memperoleh debit yang sampai pada lokasi PLTMH,
maka debit Q80 waduk Siman dikurangi dengan kehilangan air yang diperkirakan
sebesar 20% karena kemungkinan air berkurang di saluran dan dipakai untuk irigasi
pada sawah sebelum sampai lokasi PLTMH. Didapatkan hasil akhir yaitu:
=1.65 m3/detik
pengaliran dari waduk sehingga debit yang keluar diatur dengan besaran tertentu.
Selain debit hasil perhitungan di atas, debit yang digunakan pada PLTMH
harus di kroscek dengan debit pengukuran lapangan. Hal ini dilakukan untuk
24
dilakukan dengan menggunakan ambang segi tiga dan menghukur kecepatan aliran,
sehingga didapatkan luas penampang dan kecepatan untuk dihitung menjadi debit.
Tinggi jatuh air merupakan salah satu hal penting dalam perancangan
PLTMH. Tingi jatuh air (head) didapat dari pengukuran langsung, yaitu merupakan
selisih elevasi antara muka air di bak penenang dan tail water level (TWL). Cara
Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan tinggi jatuh air sebesar 3.5 m.
Dalam pengamatan tersebut, acuan pengukuran adalah dari elevasi air sampai
TLW, sehingga besaran tinggi jatuh air tersebut sudah dapat digunakan untuk
menghitung daya. Dengan tinggi jatuh sebesar 3.5 m, maka secara teknis dapat
dimanfaatkan untuk PLTMH. Tinggi jatuh tersebut nantinya akan dikurangi dengan
kehilangan energi pada pipa pesat. Hasil dari perhitungan tersebut nantinya akan
25
digunakan dalam perhitungan daya terbangkit. Hal selanjutnya yang harus
dilakukan adalah optimasi unit pembangkit. Yaitu merekayasa unit pembangkit lain
air tersebut sudah dapat digunakan untuk menghitung daya. Dengan tinggi
jatuh sebesar 3.5 m, maka secara teknis dapat dimanfaatkan untuk PLTMH. Tinggi
jatuh tersebut nantinya akan dikurangi dengan kehilangan energi pada pipa pesat.
Hasil dari perhitungan tersebut nantinya akan digunakan dalam perhitungan daya
terbangkit. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah optimasi unit pembangkit.
Yaitu merekayasa unit pembangkit lain agar daya yang dihasilkan dapat optimal.
26
Diketahui :
b = 1.8 m
h =1m
Q = 1.65 m3/detik
Penyelesaian :
V =
×
.
=
. ×
= 0.9 m/detik
Oleh karena kecepatan yang dihasilkan adalah 0.9 m/detik maka saluran
tersebut sudah memenuhi prasyarat, yaitu tidak lebih dari kecepatan kritis.
Bangunan pengambilan ini dilengkapi dengan pintu air serta trashrack kasar
karena air yang dialirkan menuju turbin harus terbebas dari sampah terapung dan
dalam layout PLTMH sehingga trashrack ini dirancang dengan plat besi berjarak 3
cm. Oleh karena letak bak pengendap berada langsung setelah bangunan
Hal yang terpenting dalam saluran ini adalah sedimen harus dapat mengendap
27
sebelum mencapai ujung saluran. Untuk dapat mengendapkan sedimen, bak
kecepatan endap sedimen “w” dan kecepatan air “v“ harus mencapai titik C.
Sehingga butiran sedimen tersebut akan berjalan selama waktu H/V , yang
Cara kerja penangkap pasir ialah dengan cara membuat aliran berkecepatan
rendah sehingga dapat dihitung kecepatan turun butir sedimen. Hal yang
berpengaruh ialah ukuran butiran sedimen dan masa jenis pelarut. Dari data tersebut
dapat dihitung kecepatan turun sedimen serta panjang minimal saluran agar
28
Diketahui :
Q = 0.825 m3/detik
b = 2.6 m (direncanakan)
h = 1.6 m (direncanakan)
Penyelesaian :
L =ℎ
.
= 1.6 .
=6m
b =
.
.
=
. × .
= 1.71 m
maka desain tersebut sudah memenuhi syarat. Dalam perhitungan tersebut, debit
yang dipakai adalah 0.825 m3 /detik, hal ini dikarenakan saluran dibagi menjadi
dua lajur sehingga masing-masing lajur dialiri setengah debit total. Pembagian
seperti ini dilakukan untuk rekayasa pengoperasian, yaitu ketika satu lajur dikuras
maka air tetap dapat mengalir melalui lajur yang satunya dan PLTMH tetap dapat
beroperasi. Untuk dapat mengatur aliran, maka ditempatkan pintu air di hulu lajur
saluran.
Trashrack ini memiliki jarak yang lebih rapat dari yang pertama, yatu berjarak 1cm.
Trashrack yang kedua ini berfungsi untuk menyaring sampah melayang yang masih
29
tertinggal. Pemasangannya harus dapat menutup semua luasan basah air, untuk
lebih efisien maka dapat dibeti pasangan batu di bawah trashrack untuk mengurangi
Pipa pesat adalah pipa bertekanan yang mengalirkan air dari bak penenang
permukaan tanah atau di dalam tanah, untuk penempatan pipa di dalam tanah akan
menjaga tekanan air yang ada di dalam pipa dari perubahan suhu matahari dan
hujan.
diperlukan konstruksi blok angker dan struktur pendukung sebagai dudukan pipa
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
mungkin. Ketebalan penstock dipilih untuk menahan tekanan hidrolik dan surge
yang akan mengalir pada pipa penstock tersebut di mana dalam penentuan diameter
yang seminimal mungkin dan nilai ekonomis dari pipa penstock tersebut, dimana
30
pipa yang memiliki diameter lebih besar memiliki tingkat rugirugi yang lebih
minim dikarenakan kecepatan aliran air lebih kecil namun pipa pia penstock dengan
ukuran diameter yang lebih besar ukurannya sangat besar, berat dan harganya lebih
tinggi. Sedangkan untuk pipa yang memiliki diameter lebih kecil harganya lebih
,
× ×
Diameter pipa (d) = 2,69 ×
= 0.65 m
.
=
.
= 5.27 m/detik
Sehingga digunakan pipa diameter 0.65m dan kecepatan dalam pipa adalah
5.27m/detik
Penstock yang akan digunakan terbuat dari besi. Sesuai dengan pedoman
teknis maka tebal penstock yang dipakai adalah 1.5 mm. dengan ketebalan dan
material seperti itu, penstock sudah mampu mengendalikan air karena panjang
31
3.5.3 Kehilangan Energi
Kehilangan energi pipa yang utama disebabkan oleh belokan pipa. Belokan pipa
(sumber: https://sanggapramana.wordpress.com)
Dari desain pipa pesat PLTMH, diketahui terdapat 2 sudut belokan dengan
𝑉
∆ℎ = 𝐾
2×𝑔
.
= 0.67 × .
= 0.948 m
dengan kehilangan energi untuk mendapatkan tinggi jatuh efektif. Maka didapat
Turbin Pemilihan turbin ini berhubungan erat dengan jenis generator yang
akan mengubah tenaga air menjadi listrik serta tinggi jatuh air dan debit air. Untuk
tinggi jatuh air yang di peroleh dari hasil perhitungan itu setinggi 3.5 m dan debit
32
air sebesar 1.65 m3Ús . Maka dari data tersebut bias di katakana turbin propeller
dianggap cocok untuk kondisi suatu sungai di mana tinggi head yang di pakai untuk
Turbin propeller dipilih karena memenuhi kriteria debit dan head. Batas
head untuk turbin propeller adalah 3-70 m, dan batas debitnya adalah 50 m3/detik.
Gambar 3.5 Diagram Aplikasi Berbagai Jenis Turbin Terhadap Head dan Debit
Daya turbin yang dihasilkan oleh debit sebesar 1.65 m3Ús dari suatu sungai
dengan head 3.5 meter ini dapat di hitung dengan effisiensi turbin propeller sebesar
33
Untuk perhitungan besar potensi daya yang tebangkit itu sendiri dengan
melihat tinggi head, debit dan effisiensi dari komponen komponen mekanik dan
elektrik yang diperkirakan cocok untuk kondisi sungai Serinjing yang digunakan
P = 29.87 kW
34
Berikut adalah hasil perhitungan daya terbangkit rata-rata per bulan:
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa daya yang mungkin
dihasilkan, kapasitas alat dan ketahanan terhadap bencana. Secara prinsip, PLTMH
harus sebisa mungkin dapat bekerja terus-menerus. Untuk dapat bekerja dengan
1. Air masuk melalui pintu intake yang telah disaring di trashrack terlebih
dahulu
penangkap pasir
35
6. Air mengalir menuju ruang penstock yang dilengkapi trashrack yang lebih
halus lagi
yang masuk
10. Kemudian bak pengendap mempunyai dua lajur agar ketika yang satu
sedang dibersihkan maka air tetap dapat mengalir melalui lajur yang
satunya
11. Pintu penguras pasir secara berkala dikuras dan dalirkan menuju saluran
pembuangan
12. Bak pengendap dilengkapi pelimpah untuk mengantisipasi debit bajir yang
mungkin terjadi
36
3.9 Desain Bangunan Sipil PLTMH
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Debit andalan yang dapat digunakan pada PLTMH adalah debit 80% (Q80)
2.55m.
3. Penstock yang digunakan adalah berbahan besi dengan ketebalan 1.5 mm.
4. Turbin yang dipilih adalah turbin Propeller dengan pertimbangan debit dan
5. Daya total yang mungkin dihasilkan oleh PLTMH adalah sebesar 29.87 kW
6. Desain bangunan sipil PLTMH dapat dilihat pada gambar materi 3.9.
4.2 Saran
tepat.
38
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang. Keadaan Curah Hujan Tiap
Statis/view/id/10.
Clemen, M.D. (1999). Hydro Plant Electrical Systems. Kansas City: HCI
Publications.
Davis, Scott. (2003). Microhydro, Clean Power Form Water. Gabriola Island: New
Society Publishers.
Electrification.
Dwivedi, M., Srivastava, A.P., & Raja, A.K. (2006). Power Plant Engineering. New
39
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
Nopember.
Prentice Hall.
Pramana, Sangga. 2010. Kehilangan Tenaga pada Pipa. Diakses pada 12 Januari
tenaga-pada-pipa/
Penerbit ANDI.
https://sda.pu.go.id/balai/bbwsserayuopak/projects-item/embung-
tambakboyo/
40
Wibowo, N, A., Dermawan, V., Harisuseno., D. (2013). Studi Perencanaan
41