DISUSUN OLEH :
Kelompok 12
NAMA NIM
Roma Maria Sihombing 5183131024
Welly Daway Sidabutar 5183131023
Cando Hotmartua Marbun 5183131025
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang tiada
hentinya memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Dengan segala rasa
syukur yang tinggi penulis berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen
pengampu yaitu menyusun tugas CBR.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah selain untuk memenuhi kewajiban
sebagai mahasiswa yang senantiasa melaksanakan tugas yang diberikan oleh
dosen.
Penulis menerima saran dan kritikan konstruktif dari pembaca dengan
senang hati. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca semua pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan .........................................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................2
BAB II ISI RINGKASAN.........................................................................................3
A. Prinsip-Prinsip Manajemen Energi.............................................................3
B. Perencanaan Manajemen Energi...............................................................3
C. Analisis Kapasitas Beban Terpasang.........................................................4
D. Analisis Pemasangan Kapasitor Daya........................................................6
E. Penghematan Energi Listrik........................................................................8
F. Tarif dan Koreksi Faktor Daya....................................................................9
G. Audit Energi Listrik....................................................................................10
H. Prosedur Audit Energi Listrik....................................................................11
I. Perhitungan Efisiensi Pemakaian Energi..................................................13
J. Kualitas Daya Listrik..................................................................................15
BAB III PENUTUP ...............................................................................................17
A. Kesimpulan ................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nergi Listrik merupakan kebutuhan primer bagi seluruh lapisan masyarakat,
Energi Listrik mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari – hari baik di sektor
rumah tangga, transportasi maupun industri. Pada makalah ini membahas tentang Energi
Listrik pada sektor industri, karena industri memiliki peranan penting dalam pertumbuhan
ekonomi pemerintah. Permintaan energi listrik tergantung pada kapasitas produksi
industri listrik yang dikembangkan sesuai dengan nilai ekonomis dan tarif manfaat yang
terkait dengan pemanfaatan kapasitas industri. Pasokan energi tergantung pada
permintaan energi dan alokasi sumber daya keuangan untuk memenuhi permintaan
listrik. Alternatif energi produksi tergantung padalistrik terutama pembangkit listrik
berbasis batubara dan pembangkit listrik tenaga air. Produksi listrik berbasis batubara
adalah pasokan utama dalam ketersediaan energi listrik karena PLTA hanya mampu
memproduksi energi listrik dalam skala kecil hal ini dikarenakan PLTA bergantung pada
bahan baku produksi, dimana bahan baku produksi PLTA adalah air, di Indonesia sebagian
besar sungai yang digunakan sebagai sumber Air dari PLTA merupakan sungai yang
volume airnya bergantung pada air hujan
Era peradaban modern memang dibangun berlandaskan energi.
salah satunya adalah energi listrik. Pemakaian energi listrik sudah
sedemikian luasnya, bahkan manusia sulit melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap listrik. Banyak produk teknologi yang hanya
dapat berfungsi dengan menggunakan energi listrik.
Kualitas daya listrik menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, ketika semakin sensitifnya suatu peralatan baik di industri
maupun di rumah tangga, kualitas daya listrik menjadi suatu hal yang
perlu diperhatikan. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kerusakan-
kerusakan peralatan sensitif tersebut. Beban-beban non-linier juga
menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas
daya listrik. Beberapa beban non linier adalah inti magnet pada trafo dan
mesin berputar, mesin-mesin sinkron, pengelasan, photo voltaic inverter,
dan peralatan elektronik kantor. Kualitas daya listrik pada industri
sangat penting, karena sangat mempengaruhiproses dan hasil akhir
produksi. Selain itu, masih banyak akibat yang dihasilkan jika kualitas daya
listrik dalam industri
Oleh karena itu, makalah ini akan merangkum mengenai ekonomi
tenaga listrik secara keseluruhan.
1
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan CBR (Critical Book Report) untuk memenuhi
tugas KKNI mata kuliah Ekonomi Tenaga Listrik
C. Manfaat
Manfaat dari penugasan CBR ini agar pembaca dan tim penyusun
memperoleh informasi mengenai inti/rangkuman mata kuliah Ekonomi
Tenaga Listrik.
2
BAB II
ISI RINGKASAN
4
I = arus listrik (I)
2. Segitiga Daya
Segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu
dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk
segitiga dibawah ini :
3. Kebutuhan Maksimum
Sebagai beban puncak (kebutuhan maksimum) dari suatu instalasi
didefenisikan sebagai suatu beban (kebutuhan) yang terbesar yang
terjadi selama perioda tertentu. Perioda tertentu dapat dalam sehari,
sebulan, maupun setahun. Pada gambar 2.3 periodenya harian yaitu,
variasi pembebanan trafo distribusi selama sehari. (Ir. Hasan Basri;
1997,11)
5
6. Faktor Kebersamaan
Faktor kebersamaan (waktu) dalam perbandingan beban puncak
(kebutuhan maksimum) dari suatu kelompok pelanggan (beban) dan
beban puncak dari masing-masing pelanggan dari kelompok tersebut.
7. Faktor Kapasitas
8. Klasifikasi Beban
Pada umumnya tipe-tipe beban terbagi menjadi beberapa bagian antara
lain sebagai berikut : (Ir.Hasan Basri; 1997,4)
a. Perumahan(Domestic)
b. Komersial(Commercial)
c. Industri (Industrial)
D. Analisis Pemasangan Kapasitor Daya
1. Defenisi kapasitor daya
Kapasitor Daya adalah peralatan elektrik untuk meningkatkan power
factor (PF), yang akan mempengaruhi besarnya arus (Ampere) an
dipasang pararel pada rangkaian beban.
2. Keuntungan pemasangan kapasitor daya
Dalam pemasangan kapasitor Daya pada sebuah sistem listrik akan
memberikan keuntungan sebagai berikut.
a. Peningkatan kemampuan jaringan dalam menyalurkan daya
b. Optimasi biaya : ukuran kabel diperkecil
c. Mengurangi besarnya nilai "drop voltage"
d. Mengurangi naiknya arus/suhu pada kabel, sehingga mengurangi
rugi-rugi daya
6
3. Kapasitor Daya Memperbaiki Faktor Daya
Sebagaimana diketahui membangkitkan daya reaktif pada pusat
pembangkit tenaga dan menyalurkannya kepusat beban yang jaraknya
jauh, sangatlah tidak ekonomis. Hal ini dapat di atasi dengan
meletakkan kapasitor pada pusat beban. Gambar berikut menunjukkan
cara perbaikan faktor daya untuk system tersebut
7
e. Setup C/K PFR
E. Penghematan Energi Listrik
1. Pengertian
Energi atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Sumber daya
energi adalah sumberdaya alam yang dapat diolah oleh manusia
sehingga dapat digunakan bagi pemenuhankebutuhan energi. Sumber
daya energi ini disebut sumber energi primer, yaitu sumber dayaenergi
dalam bentuk apa adanya yang tersedia di alam.
2. Jenis sumber daya energi:
sumber daya energi dapat dibedakan menjadi :
a. sumber daya energi konvensional
b. sumber daya energi nuklir
c. sumber daya energi terbarukan
3. Penghematan Energi
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan
mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat
dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang
sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit,ataupun
dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.
Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta
meningkatnya nilai lingkungan,keamanan negara, keamanan pribadi,
serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat
menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan
pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan
keuntungan dengan melakukan penghematan energy
Penghematan energi dan penggunaan sesuai kebutuhan mutlak
diperlukan. Melihat kondisi bumi yang semakin tua, di iringi dengan
menipisnya persediaan energi yang diperlukanmanusia untuk kehidupan
sehari hari. Hal ini dapat berakibat fatal bagi masa depan apabila
energidi bumi punah begitu saja, tanpa ada penggantinya. Oleh karena
itu penghematan energi sangatlah penting bagi kehidupan kita dimasa
mendatang
4. Cara atau tindakan yang bisa dilakukan untuk menghemat energi dalam
kehidupan sehari-hari
a. Mematikan lampu jika tidak digunakan atau pada siang hari.
b. Mengganti lampu dengan yang hemat energi. Mematikan semua
peralatan elektronik jika tidak digunakan.
c. Mematikan kompor jika tidak dipakai dan merawat agar nyala api
sempurna.
d. Menggunakan air secukupnya tidak berlebihan dan mematikan kran
air jika sudah digunakan.
e. Membuat atau mendesain rumah dengan penerangan yang cukup,
sehingga mengurangi penggunaan lampu.
8
f. Menggunakan kendaraan seperlunya untuk menghemat energi.
Mancabut charger handphone atau saklar saat tidak digunakan untuk
menghemat listrik.
F. Tarif dan Koreksi Faktor Daya
1. Faktor Daya
Merupakan karakteristik dari arus bolak balik (AC : Alternating
Current) yang dapat didefinisikan sebagai rasio dari daya kerja terhadap
total daya. Beberapa hal yang berhubungan dengan arus bolak balik
(AC) adalah sebagai berikut:
a. Real Power yaitu power yang menghasilkan kerja (kW).
b. Available Power yaitu total daya yang digunakan (kVA).
c. Reactive Power yaitu daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
medan magnet yang di butuhkan untuk mengoperasikan peralatan
listrik induktif (kVAR).
2. Hubungan antara power factor, real factor, available power dan reactive
po
Power factor = Real Factor / Available Factor = kW / Kva
Power factor biasanya ditulis sebagai persentase (%) dan bisa juga
dalam decimal
9
paralel dengan rangkaian distribusi daya. Pada prinsipnya cara ini
adalah pembatalan arus induktif yang mengalir dari suplai / pemasok
daya.
5. Tarif Dasar Listrik
Berdasarkan peraturan presiden Republik Indonesia no.8 tahun
2011, KUD Tani Mulyo yang berlangganana daya 3300 VA dari PLN
termasuk alam golongan B-1/TR. Untuk golongan ini PLN menerapkan
tarif sebesar Rp. 905/kWh. Untuk pelanggan yang faktor dayanya
kurang dari 0,85 diwajibkan pula membayar biaya sebesar Rp.
905/kVAR.
Hal ini bertujuan agar pelanggan memperhatikan penggunaan daya
reaktif dari beban-beban yang digunakan. Jika daya reaktif yang
diserap pelanggan semakin besar maka PLN harus menyalurkan daya
total yang lebih besar.
6. Faktor Daya atau Cos Phi.
a. Semakin panjang garis kVAR berarti semakin besar pemakaian daya
reaktif. Hal ini berarti dengan semakin panjangnya garis kVAR akan
menyebabkan semakin besar sudut Ø.
b. Nilai Cosinus dari sudut Ø berbanding terbalik dengan besarnya
sudut Ø. Pada sudut Ø = 0 o, nilai Cos Ø adalah = 1, dan pada sudut
Ø = 90o, nilai Cos Ø adalah 0.
c. Besarnya nilai Cos Ø (Faktor Daya) ada pada nilai 0 sd 1.
7. Langkah-langkah cara menghitung tarif lisrtik
a. Ketahui tarif dasar listrik di tempat tinggalmu
b. Catat semua perabotan elektronik
c. Estimasi konsumsi tarif listrik
d. Hitung tarif listrik dalam sehari
8. Perbaikan faktor daya
Salah satu cara untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan
memasang kompensasi kapasitif menggunakan kapasitor pada jaringan
tersebut. Kapasitor adalah komponen listrik yang justru menghasilkan
daya reaktif pada jaringan dimana dia tersambung.
G. Audit Energi Listrik
1. Pengertian
Energi audit adalah proses evaluasi pemanfaat energi dan
identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi
peningkatan efisiensi pada suatu perusahaan. Audit energi diperlukan
karena kita memerlukan penggunaan energi yang terukur, dalam
pengelolaan energi kita mengenal energy accounting yaitu aktivitas
untuk merekam dan menghubungkan antara penggunaan energi dan
biaya yang dikeluarkan
2. Tujuan Audit Energi Listrik
10
a. Untuk menentukan cara untuk mengurangi konsumsi energi per unit
output produk atau untuk biaya pengoperasian.
b. Energi audit menyediakan referensi point untuk mengelola energi
dalam organisasi dan juga menyediakan dasar untuk merencanakan
lebih banyak menggunakan energi secara efektif di seluruh
organisasi.
3. Jenis-Jenis Audit Energi Listrik
a. Walk-Through Audit (Pengamatan Singkat) Merupakan audit energi
dengan tingkat kegiatan paling rendah, yaitu level 1 (satu).
b. Audit Energi Awal (Preliminary Audit) Audit Energi Awal (AEA)
merupakan level kedua dari tingkat kegiatan audit energi
c. Audit Energi Terinci Audit Energi Terinci (AET) merupakan level ke-
tiga dan tertinggi dalam kegiatan audit energi.
4. Peraturan yang Mengatur Tentang Audit Energi Listrik
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009
tentang Konservasi Energi.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Kebijakan Energi Nasional
c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi
H. Prosedur Audit Energi Listrik
1. Pengertian
Audit Energi adalah proses evaluasi pemanfaat energi dan
identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi
peningkatan efisiensi pada suatu perusahaan. Audit dilaksanakan oleh
pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit
telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan
praktik yang telah disetujui dan diterima.
2. Manfaat Audit Energi
Audit energi akan membantu untuk memahami lebih lanjut tentang
cara energi dan bahan bakar yang digunakan dalam industri apapun
dan membantu dalam mengidentifikasi area dimana limbah dapat terjadi
dan dimana ruang untuk perbaikan ada. Audit energi akan memberikan
orientasi positif terhadap pengurangan biaya energi, pemeliharaan
preventif dan program kontrol kualitas yang penting untuk kegiatan
produksi dan utilitas.
11
3. Prosedur Audit Energi
12
e. Daya listrik terpasang per m2 luas lantai untuk keseluruhan
bangunan.
f. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik bangunan.
g. Biaya energi bangunan.
I. Perhitungan Efisiensi Pemakaian Energi
1. Pengertian Efisiensi Energi Listrik
Efisiensi Energi adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan, dalam menggunakan
sebuah peralatan atau bahkan sistem yang berhubungan dengan
energi.
2. Baseline Penggunaan Energi
Proses penerapan program efisiensi energi dapat dilakukan apabila
telah ditetapkan baseline angka penggunaan energi. Baseline angka
penggunaan energi adalah garis yang menunjukkan kecenderungan
(trend) dari penggunaan energi terhadap jumlah barang yang
diproduksi, dalam hal ini, yaitu produksi air bersih.
13
4. Daya Listrik
Daya ialah banyaknya perubahan energi terhadap waktu dalam
besaran tegangan dan arus. Daya listrik dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Daya nyata P merupakan daya sebenarnya yang dibutuhkan oleh
beban-beban listrik/peralatan rumah tangga. Satuan daya nyata
adalah watt (W).
b. Daya reaktif Q adalah daya yang timbul karena adanya
pembentukan medan magnet pada beban-beban induktif. Satuan
dari daya reaktif adalah volt ampere reaktif (VAR).
c. Daya semu merupakan resultan antara daya nyata dan daya reaktif.
Satuan dari daya semu adalah volt ampere (VA).
d. Faktor daya (Cos φ) merupakan suatu konstanta pengali dengan
nilai 0 sampai 1, yang menunjukkan seberapa besar daya nyata
yang diserap oleh beban resistif dari daya semu yang ada pada
suatu beban total
5. Faktor Beban dan Beban Rata-Rata Sektor Rumah Tangga
Faktor beban adalah penjalbaran penting pada suatu data konsumsi
energi listrik dan berpacu pada rasio konsumsi rata-rata terhadap
konsumsi puncak (peak demand) (Tapajyoti, 2009).
Dimana :
dengan:
P = daya Listrik
Cos = faktor daya (0,8)
6. Manfaat Efisiensi Energi
14
a. Mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca (yang
dihasilkan oleh pembangkit listrik yang memberikan energi pada
instalasi pengolahan air minum)
b. Mengurangi biaya-biaya yang berlebih akibat dari konsumsi energi
yang tidak efisien
c. Mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memunculkan demand
untuk jasa perencanaan dan pengaplikasian energi efisiensi pada
pasar (memunculkan lapangan pekerjaan baru dan
mengembangkan pasar)
d. Merupakan contoh kepemimpinan yang baik dengan menunjukan
keterampilan pengelolaan instalasi dalam hal menjalankan dan
menjaga program efisiensi energi
e. Meningkatkan kehandalan dalam menjaga penyediaan energi
daerah (karena supply lenergi digunakan secara efisien) serta
dalam penyediaan air (meningkatkan dan menjaga kontinuitas
persen distribusi air produksi, karena tidak digunakan untuk
penggunaan yang tidak perlu).
f. Memperpanjang usia pakai dari infrastruktur dan terutama
peralatan elektronikal
g. Menjaga kesehatan public dari polusi air dan udara yang
bersumber dari instalasi pembangkit listrik. Energi efisiensi juga
dapat meningkatkan kinerja proses pengolahan, mengurangi
resiko kegagalan pengolahan, sehingga menurunkan resiko
adanya penyakit bawaan air.
15
dilakukan karena adanya permintaan untuk meningkatkan kinerja
kualitas sistem daya menjadi lebih baik.
4. Tujuan Monitoring Kualitas Daya
a. Monitoring untuk mengetahui kinerja sistem.
b. Monitoring untuk menjelaskan masalah-masalah tertentu.
c. Monitoring sebagai bagian pelayanan kualitas daya yang sempurna.
d. Monitoring untuk memprediksi waktu pemeliharaan peralatan
5. Identifikasi Permasalahan Kualitas Daya Listrik
a. Permasalahan alami, seperti kegagalan peralatan, kesalahan
fungsi dari sistem kendali dan peralatan
b. Karakteristik dari beberapa peralatan yang sensitif terhadap
permasalahan kualitas daya
c. Kapan terjadinya suatu kegagalan dalam sistem tenaga listrik
d. Terjadinya permasalahan atau kegagalan operasi dalam suatu
waktu yang sama
e. Sumber – sumber yang dapat menyebabkan variabel pada kualitas
daya, seperti starting motor, switching kapasitor, penggunaan
peralatan elektronika daya, peralatan yang menghasilkan busur api
f. Kondisi peralatan tenaga listrik yang terpasang
g. Data sistem tenaga listrik, seperti diagram single line, ukuran dan
impedansi transformator, dan informasi beban listrik.
6. Pemilihan Lokasi Pengukuran
a. Monitoring harus dilakukan pada lokasi di mana layanan listrik
pada pelanggan dimulai, yaitu mencakup bagian sisi sekunder
transformator step-down pemasok energi listrik pelanggan. Data
yang disurvey dan yang kumpulkan adalah berupa karakteristik
variasi pembebanan dan tingkat distorsi harmonis yang terjadi.
Pemantauan dan monitoring pada sisi transformator sebagai pintu
masuk energi listrik pada pelanggan mempunyai keuntungan yaitu
dengan hanya satu titik lokasi dapat mengetahui karakteristik
sistem daya pada sisi pelanggan dan memiliki biaya yang rendah.
Selain itu, dapat memberikan informasi mengenai asal-usul dari
gangguan yang terjadi, yaitu pada sisi pengguna atau sisi meter
pelanggan.
b. Aspek penting lain dari pemilihan lokasi monitoring adalah ketika
suatu permasalahan kualitas daya secara khusus mempengaruhi
terhadap peralatan- peralatan yang sensitif terhadap perubahan,
sehingga lokasi pengukuran dan pemantauan harus dilakukan
sedekat mungkin dari peralatan-peralatan tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prinsip-Prinsip Manajemen
Berikut prinsip-prinsip dasar manajemen energi :
a. Perencanaan/ Planning
b. Pengorganisasian / Organizing
c. Pengarahan / Directing
d. Pengendalian/ controlling
2. Perencanaan Manajemen Energi
Manajemen energi listrik adalah pengendalian penggunaan energi
listrik atau bentuk lain dengan mengurangi atau mengoptimalkan jumlah
pemaikaian dan tingkat penggunaan (permintaan) energi tersebut,
3. Analisis Kapasitas Beban Terpasang
Daya listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical
Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah
sirkuit/rangkaian
4. Analisis Pemasangan Kapasitor Daya
Kapasitor Daya adalah peralatan elektrik untuk meningkatkan power
factor (PF), yang akan mempengaruhi besarnya arus (Ampere) an
dipasang pararel pada rangkaian beban.
5. Penghematan Energi Listrik
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan
mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat
dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang
sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit,ataupun
dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.
6. Tarif dan Koreksi Faktor Daya
Faktor Daya
Merupakan karakteristik dari arus bolak balik (AC : Alternating
Current) yang dapat didefinisikan sebagai rasio dari daya kerja terhadap
total daya. Beberapa hal yang berhubungan dengan arus bolak balik
(AC) adalah sebagai berikut:
a. Real Power yaitu power yang menghasilkan kerja (kW).
b. Available Power yaitu total daya yang digunakan (kVA).
c. Reactive Power yaitu daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
medan magnet yang di butuhkan untuk mengoperasikan peralatan
listrik induktif (kVAR).
17
7. Audit Energi Listrik
Energi audit adalah proses evaluasi pemanfaat energi dan
identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi
peningkatan efisiensi pada suatu perusahaan. Audit energi diperlukan
karena kita memerlukan penggunaan energi yang terukur, dalam
pengelolaan energi kita mengenal energy accounting yaitu aktivitas
untuk merekam dan menghubungkan antara penggunaan energi dan
biaya yang dikeluarkan
8. Prosedur Audit Energi Listrik
18