DISUSUN OLEH :
Kelompok 12
NAMA NIM
Roma Maria Sihombing 5183131024
Welly Daway Sidabutar 5183131023
Cando Hotmartua Marbun 5183131025
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Project ini. Dalam Project ini
saya membahas materi Ekonomi Tenaga Listrik.
Project ini dibuat dengan semaksimal mungkin oleh saya dan pihak pihak yang telah
membantu. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terselesaikannya Project ini.
Namun, saya menyadari masih terdapat kesalahan didalam pembuatan Project ini.
Untuk itu, dengan sangat terbuka saya menerima kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya saya dapat membuat Project yang lebih baik.
Akhir kata saya mengharapkan agar Project ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan dan menginspirasi pembaca.
Medan, Desember 2020
Kelompok 12
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................2
Daftar Isi............................................................................3
BAB I Pendhuluan............................................................4
BAB II Pembahasan..........................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gambar 1.1 Data Statistik Perkembangan Pendistribusian Listik dari setiap Provinsi
Sumber: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1862
Berdasarkan salah satu data dari Badan Pusat Statistik, dapat disimpulkan
dimana setiap tahun dari setiap provinsi di Indonesia khususnya, selalu mengalami
kenaikan penggunaan sumber energi listrik dari pengamatan beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu pentingnya bagi kita memahami darimana sumber energi listrik yang
telah kita gunakan agar dapat memanfaatkan listrik sebagaimana mestinya. Karena
pada dasarnya pertambahan penggunaan listrik setiap tahunnya khususnya di
Indonesia dikarenakan penggunaan terhadap barang elektronik seperti telpon
genggam serta kebutuhan listrik lainnya.
Kebutuhan terhadap pasokan sumber energi listrik yang begitu besar membuat
pemerintah beserta ilmuwan berusaha menemukan solusi. sehingga sumber energi
listrik yang masih digunakan tidak serta merta bersumber dari minyak. Karena
sumber minyak merupakan sumber daya alam yang diperlukan waktu lama untuk
dapat diperbaharui kembali. Kemudian agar pemadaman bergilir yang sering terjadi
diwilayah Indonesia dapat diminimalisir dengan pemanfaatan listrik yang baik bagi
setiap masyarakat khususnya di Indonesia.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pemnamgkit mini hidro?
2. Bagaimana manajemen pembangkit mini hidro ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pembangkit mini hidro.
2. Mengetahui manajemen pembangkit mini hidro.
5
BAB II
PEMBAHASAN
PLTMH adalah pembangkit listrik berskala kecil dengan output antara 1MW – 10 MW
yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga. Prinsip kerja PLTMH yaitu
memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran atau sungai.
Air yang mengalir lalu diteruskan oleh saluran pembawa lalu akan memutar poros turbin
sehingga menghasilkan energi mekanik. Turbin air akan memutar generator dan
menghasilkan listrik. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan termasuk ke dalam energi
bersih karena ramah lingkungan.
Keterlibatan Bank dalam pembiayaan proyek PLTMH merupakan peluang bagi bank
dalam program tanggung jawab sosial yang juga sekaligus berkontribusi pada
pengembangan portfolio kreditnya. Proyek PLTMH bermanfaat untuk membangun
ketersediaan listrik di kawasan-kawasan yang terpencil yang belum terjangkau baik oleh
distribusi jaringan PLN.
- Hidrologi
- Kelistrikan
- Bangunan sipil
- Permesinan
- Ekonomi untuk studi kelayakan
6
(Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa). Ini juga merupakan teknologi yang tahan
lama dan kuat - sistem dapat hidup selama 50 tahun atau lebih tanpa investasi baru
yang besar (namun umur rata-rata dipertimbangkan untuk tujuan investasi sekitar 30
tahun).
- Sumber listrik yang andal
Air merupakan sumber energi yang andal karena kelangsungannya sebagai penyedia
energi listrik dibandingkan dengan teknologi terbarukan skala kecil lainnya.
- Variasi musim
Di beberapa lokasi, aliran sungai berfluktuasi secara musiman dan ini dapat
membatasi output daya. Selama musim kemarau ada kemungkinan aliran air
berkurang dan output daya menjadi berkurang. Perencanaan dan penyelidikan
komprehensif diperlukan untuk memastikan pembangkit energi dan kebutuhan energi
yang memadai dapat terpenuhi.
Aspek penting yang perlu diperhatikan oleh Bank dalam pertimbangan pembiayaan proyek
PLTMH adalah sebagai berikut:
1. Studi Kelayakan
7
Biasanya studi kelayakan didahului dengan Studi Potensi atau Pra-Studi Kelayakan atau
lebih dikenal dengan Pra-FS. Studi Potensi berisi kajian umum atau penjajakan awal
yang dapat memberikan informasi dan data tentang mungkin tidaknya suatu sungai yang
ada tersebut untuk dipakai sebagai sumber energi pembangkit suatu PLTMH. Pra-FS kan
menunjukkan kelayakan suatu lokasi untuk dilakukan atau mendapatkan prioritas untuk
dilakukan kegiatan studi kelayakan.
Studi Kelayakan (Feasibility Study / FS) mencakup 2 hal utama, yaitu kelayakan teknis
dan kelayakan non-teknis (IMIDAP, 2009).
a. Kelayakan teknis
Aspek Keterangan
Hidrologi Kriteria kelayakan menggunakan formula tertentu
Meliputi pengukuran untuk mengetahui daya yang dapat dihasilkan.
debit minimum yang Bertujuan untuk mengetahui apakah debit air dan
mengalir pada saluran tinggi terjun yang tersedia mampu untuk
air/sungai, debit air pada menggerakkan turbin sesuai dengan daya yang
saat banjir dengan diinginkan.
melakukan pengamatan
visual batas banjir, dan
pengukuran debit air
secara time series, tinggi
terjun (beda tinggi/head)
yang tersedia.
Sipil Kriteria kelayakan adalah syarat minimum yang dimiliki
Mencakup keadaan secara alamiah oleh suatu lokasi potensi PLTMH
topografi, geologi dan untuk dapat dibangun yaitu: Sumber mata air atau
mekanika tanah yang yang memenuhi standar kelayakan hidrologi; Terdapat
akan digunakan untuk aliran sungai dengan debit air (minimal 1.0 - 3.0
bangunan utama dan meter/detik) yang cukup dan diperkirakan dapat
rute saluran air. Data memenuhi standar kelayakan hidrologi; Secara visual
tersebut harus di lokasi terdapat potensi sistem skema PLTMH;
mendukung ke kualitas Kondisi dan stabilitas tanah calon lokasi; Akses ke
bangunan - bangunan lokasi PLTMH dapat digambarkan dengan skema yang
inti yang terdiri atas : jelas dan dapat dijangkau dengan metode tertentu
bendungan, , bak sesuai dengan kebutuhan pembangunannya;
pengendap, saluran Bangunan PLTMH yang akan didirikan tidak
pembawa, bak utama, mengganggu kelestarian lingkungan; Bangunan
saluran pembuang, PLTMH yang akan didirikan tidak menimbulkan
rumah turbin, dan lain- dampak negatif sosial masyarakat yang
lain. berkepanjangan.
Aspek Keterangan
Mekanikal Elektrikal Jenis turbin yang sesuai: 1) Dapat dioperasikan
Bertujuan untuk memilih dengan baik sesuai umur teknis. 2) Mudah
jenis turbin dan dioperasikan oleh operator lokal yang terlatih. 3)
8
komponen elektrik yang Komponen mekanikal elektrikal diprioritaskan buatan
sesuai dalam negeri guna menumbuhkan industri dalam
negeri
b. Kelayakan non-teknis
Aspek Keterangan
Ekonomi/Finansial Kriteria umumnya berdasarkan indikator-indikator kinerja
Untuk meyakinkan bahwa keuangan/ finansial seperti:
biaya pembangunan Internal Rate of Return (IRR); Benefit Cost Ratio (B/C
PLTMH yang dimaksud ratio); Net Present Value (NPV); Cash Flow, dan
masih lebih kecil bila sebagainya.
dibandingan dengan
Total benefit. Total
Benefit ini akan
memberikan “Capital
Asset ” kepada
masyarakat pemilik/
pengguna
Aspek Keterangan
Sosial Budaya Kriteria kelayakan:
Mengkaji dampak 1) Masyarakat mempunyai kemampuan membayar iuran
keberadaan program yang akan disepakati 2) Masyarakat memiliki kemauan
terhadap kehidupan dan kemampuan untuk mengelola PLTMH yang akan
masyarakat setempat, dibangun 3) Masyarakat bersedia untuk mengusahakan
kebiasaan adat setempat, ketersediaan lahan yang dibutuhkan
kehidupan hubungan
sosial dan perekonomian
masyarakat. Studi ini
menunjukkan bahwa
“sosialisasi” kepada
masyarakat dan
konsumen dilakukan
mulai dari tahap
penyusunan program
Lingkungan Untuk komersialisasi, menyampaikan hasil Upaya
Memberikan gambaran Pengelolaan Lingkungan(UKL) dan Upaya Pemantauan
dan untuk meyakinkan Lingkungan (UPL).
kepada instansi terkait
Keterangan: Panduan mereviu dokumen ini dijelaskan
serta masyarakat
pada Dokumen
setempat, bahwa tidak
Lingkungan Hidup yang diterbitkan OJK tahun 2015
ada dampak yang serius
terhadap kerusakan
9
lingkungan sehubungan
dengan akan
dibangunnya PLTMH di
lokasi tersebut. Juga
disampaikan apabila ada
dampak negatif maka
sudah ada program untuk
mengurangi dampak
tersebut
10
Aspek Keterangan
Keberlanjutan Kelayakan dilihat dari semua kriteria-kriteria yang
Memberikan gambaran menyangkut aspek teknis dan non teknis yang
secara menyeluruh dipersyaratkan kelayakan seluruh aspek di atas, dan
bahwa pembangunan mempunyai nilai positif
PLTMH di lokasi
dimaksud layak untuk
diwujudkan. Kesimpulan
layak atau tidaknya ini
merupakan hasil
kesimpulan studi
kelayakan berbagai
aspek yang terkait
dengan pembangunan
suatu PLTMH di lokasi
dimaksud yang
mencakup aspek teknis
seperti sipil, mekanikal,
elektrikal, jaringan,
maupun non teknis
seperti aspek sosial
budaya, ekonomi,
kelembagaan dan
lingkungan
2. Perizinan
Perizinan terkait proyek PLTMH meliputi banyak pihak. Dalam hal ini
seharusnya Bank bukan hanya memperhatikan keberadaan izin, namun
juga substansi dari dokumen perizinan. Izin yang harus diperoleh antara
lain: Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL), Izin lokasi, izin pinjam
kawasan hutan (jika melewati hutan), dan izin mendirikan bangunan (IMB).
5. Pengajuan IUPTL
IUPTL juga hal penting karena dipersyaratkan oleh PLN sebagai pembeli
daya listrik sebelum keluarnya PPA. Persyaratan pengajuan IUPTL adalah:
- Persyaratan Administratif, meliputi identitas & profil pemohon,
pengesahan badan hukum, NPWP, kemampuan pendanaan
11
- Persyaratan Teknis, meliputi Studi Kelayakan, izin lokasi, single line
diagram, jenis dan kapasitas usaha, jadwal pembangunan dan
pengoperasian, persetujuan harga jual listrik/sewa (PPA)
- Persyaratan Lingkungan, yang mengacu pada Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam proses pelaksanaan usaha
dan/kegiatan yang telah mendapatkan izin, pelaku usaha diharuskan
untuk melakukan pelaporan, termasuk di dalamnya data pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan, sesuai dengan persyaratan
dokumen lingkungan (UKL/UPL).
Perlu diketahui bahwa sejak Permen ESDM No. 19 tahun 2015 berlaku
sampai saat ini, belum terdapat PPA yang ditanda tangani dan diterbitkan
oleh PLN (vakum). Dengan demikian, PPA yang sudah terbit dan beredar
adalah PPA yang masih mengacu ke Permen ESDM yang lama yaitu No.
12 Tahun 2014 sebagaimana diubah No. 22 Tahun 2014.
12
Berikut adalah perbedaan antara Permen ESDM No. 19 Tahun 2015
dengan No. 12 dan 22 Tahun 2014:
Keterangan Permen ESDM No. 12 Tahun Permen ESDM No. 19
2014, sebagaimana dirubah Tahun 2015
menjadi
Permen ESDM No. 22 Tahun
2014.
Harga 8 tahun < 10 MW = Rp1.075/Kwh X F < 10 MW =
pertama USD12,00/Kwh X F
< 250 kW = Rp1.270/Kwh X F < 250 kW =
USD14,40/Kwh X F
Permohona - Perlu dilampirkan
n sebagai Pernyataan tidak ada
pengelola masalah perizinan di
tenaga air untuk pemerintah daerah
pembangkit
listrik
Bank tidak perlu khawatir dengan risiko kredit proyek PLTMH karena sudah
tersedia perangkat due dilligence. Buku Pedoman Energi Bersih untuk
lembaga jasa keuangan yang diterbitkan OJK menjelaskan secara rinci dan
menyediakan butir-butir yang akan diperiksa dalam due dilligence. Secara
umum, terdapat 3 (tiga) aspek penting dalam mereviu kelayakan pembiayaan
proyek PLTMH.
a. Aspek teknis dan lingkungan.
13
Mencakup kualitas pembangkit, mesin, peralatan, dan data-data
pendukung proyek PLTMH agar bisa berjalan secara berkelanjutan.
Kualitas data sangat mempengaruhi aspek ini. Untuk itu perlu
diperhatikan kredibilitas konsultan yang menyusun FS dan juga validitas
FS apakah mencerminkan kondisi terkini. Aspek yang perlu
dipertimbangkan termasuk aspek lingkungan. Bank mungkin tidak
memiliki kapasitas untuk menelaah masalah teknis dan lingkungan, oleh
karena itu Bank dapat menyewa konsultan independen untuk
memperoleh pendapat obyektif. Aspek organisasi proyek juga perlu
ditelaah untuk memastikan apakah posisi manajemen kunci diisi oleh
orang-orang yang kompeten.
b. Aspek keuangan
Secara umum, komponen biaya untuk proyek PLTMH mencakup
kelompok sebagai berikut:
a. Biaya pra investasi Ini sepenuhnya menjadi beban IPP, mencakup
biaya studi kelayakan dan perizinan
b. Biaya investasi. Meliputi biaya pekerjaan sipil, pekerjaan mekanikal
elektrikal, pengembangan dan biaya lingkungan. Biaya lingkungan
perlu mendapat perhatian apakah IPP sudah mengantisipasi biaya
terkait aspek lingkungan dan sosial, misalnya reboisasi setelah
pembangunan.
c. Biaya operasi dan pemeliharaan
Merupakan biaya yang dikeluarkan selama PLTMH beroperasi, terdiri
dari biaya tetap dan variable
d. Biaya bunga pinjaman
e. Ini biaya pinjaman yang dikenakan oleh Bank selama masa
konstruksi
Tabel berikut ini menunjukkan persentase komponen biaya dari total biaya:
Komponen Persentase
Biaya pra investasi 2 - 5%
Biaya investasi 80 – 90 %
Biaya operasi dan pemeliharaan 1 – 4%
Biaya bunga pinjaman 10 – 13%
Tabel 2. Biaya proyek PLTMH
Sumber: dari berbagai sumber
14
Dalam analisis keuangan perlu diperhatikan:
1 Hari Jam 24
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
• PLTMH adalah pembangkit listrik berskala kecil dengan output antara
1MW – 10 MW yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga.
15
Prinsip kerja PLTMH yaitu memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air
per detik yang ada pada aliran atau sungai.
• Prinsip kerja PLTMH yaitu memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit
air per detik yang ada pada aliran atau sungai. Air yang mengalir lalu
diteruskan oleh saluran pembawa lalu akan memutar poros turbin sehingga
menghasilkan energi mekanik. Turbin air akan memutar generator dan
menghasilkan listrik. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan termasuk
ke dalam energi bersih karena ramah lingkungan.
• Keterlibatan Bank dalam pembiayaan proyek PLTMH merupakan
peluang bagi bank dalam program tanggung jawab sosial yang juga
sekaligus berkontribusi pada pengembangan portfolio kreditnya. Proyek
PLTMH bermanfaat untuk membangun ketersediaan listrik di kawasan-
kawasan yang terpencil yang belum terjangkau baik oleh distribusi jaringan
PLN.
B.SARAN
Demikian lah tugas ini kami buat berdasarkan analisis kelompok kami dari
jurnal-jurnal yang tersedia, untuk itu kami menyadari adanya banyak kesalahan
selama proses pembuatannya, dan kami terbuka atas kritik dan saran saudara
guna penyempurnaan tugas ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
17