Mekanisasi Pertanian
“ Pemanfaatan Energi Air ’’
Mata Kuliah :
Mekanisasi Pertanian
Dosen Pengampu :
Bpk. Bayu Handoko,S,P.,M.P.
Disusun Oleh :
Mumtazul Mahasin Alhaqie (20210101006)
Nur Hana Ayustina (20210101009)
Trisno (20210101011)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“PEMAFAATAN ENERGI AIR”Pada makalah ini .
kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Purwokerto,Sabtu-26-11-2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
A. PENDAHULUAN
Latar Blakang
Rumus Masalah
Tujuan
BAB II
B. PEMBAHASAN
Pemanfaatan Energi Air
Kekurangan Dan Kelebihan Pemanfaatan Energi Air
BAB III
C. PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Blakang
Air memiliki sumber potensi yang besar dalam mengatasi krisis energi saat ini.
Selain memiliki potensi yang besar, pemanfaatan air sebagai sumber penghasil
energi tidak menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan seperti yang
diakibatkan dalam penggunaan bahan bakar fosil.
Pada sebagian besar negara didunia, termasuk Indonesia suplay energi listrik
masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga konvensional berbahan bakar fosil
yakni minyak bumi, gas alam dan batu bara. Pada kenyataan bahan bakar ini
terbatas jumlahnya di alam dan suatu saat akan habis, sementara permintaan akan
energi listrik terus bertambah. Banyak negara didunia telah mengubah perhatianya
terhadap pengembangan energi alternatif dan hal ini menyebabkan para ahli terus
berusaha untuk menemukan sumber energi terbarukan yang lebih murah, tersedia
di alam dalam jumlah banyak dan pemamfaatanya tidak menimbulkan efek negatif
terhadap lingkungan. Hal ini sangat penting dipertimbangkan untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan menjaga kesinambungan kehidupan manusia.
Indonesia memiliki potensi energi tenaga air yang sangat besar yakni 75,67
gigawatt untuk skala besar dan 712 megawatt untuk pembangkit sedang dan kecil.
Potensi ini baru sedikit yang dimanfaatkan yakni 4200 megawatt untuk skala besar
dan 206 Mwatt untuk skala kecil [1] .Dari hal ini dapat diketahui bahwa masih
sedikit potensi energi air yang dimanfaatkan di indonesia. Potensi air yang dapat
kita manfaatkan yaitu berupa aliran air, energi aliran air dapat dimanfaatkan
menggunakan turbin air. Aliran air yang besar biasanya telah dimanfaatkan oleh
turbin–turbin yang berukuran besar pula, seperti banyak PLTA yang ada di
Indonesia, akan tetapi pemanfaatan aliran air yang kecil dengan head yang
menengah kebawah dengan menggunakan turbin belumlah terlalu dioptimalkan di
Indonesia. Pembangkit listrik tenaga piko hidro (PLTPH) merupakan salah satu
solusi untuk membantu ketersediaan listrik.
B. Rumus Masalah
1. Pemanfaatan Tenaga Air
2. Kelebihan dan Kekurangan pemanfaatan Energi Air
C. Tujuan
Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka
air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi
pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Pembangkit tenaga
listrik Picohidro pada dasarnya memanfaatkan beda ketinggian serta jumlah debit
air per detik yang ada pada aliran air irigasi, sungai atau air terjun. Kemudian energi
ini dihubungkan dengan generator listrik yang nantinya akan menghasilkan energi
listrik.
Potensi air dimaksudkan adalah potensi air terjun atau air deras untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai energi listrik atau energi alternatif.
Pemilihan energi alternatif ini ditentukan atas pertimbangan kriteria sebagai
berikut :
a. Sumberdaya energinya mudah didapat dan jumlah energinya cukup besar.
b. Harganya relatif murah dan ramah lingkungan. Adapun maksud dari
pengembangan dan pemanfaatan ini adalah :
a. Mengoptimalisasi pemanfaatan sumberdaya energi menjadi sumber energi
potensial.
b. Salah satu upaya dalam rangka penganekaragaman sumber energi.
c. Melakukan pemanfaatan energi secara maksimal dalam rangka konservasi
energi.
d. Menarik minat masyarakat agar dapat dapat memanfaatkan air terjun atau air
deras sebagai salah satu potensi sumber energi listrik.
Tujuan dari pengembangan ini adalah mewujudkan air terjun atau air deras
sebagai sumber energi alternatif yang potensial dan mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap satu sumber energi serta mengkondisikan masyarakat agar
dapat pemanfaatkan sumber energi alternatif.
b.) Teknologi Pemanfaatan Energi Air
Energi air telah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sejak awal abad 19.
Pemanfaatan energi potensial yang menjadi energi kinetik berupa aliran air ini
termasuk teknologi yang telah teruji dan dapat mencapai efisiensi hingga 90%.
Selain itu hydropower ini tergolong energi yang ramah lingkungan meskipun
dalam pengoptimalannya membutuhkan lahan yang luas untuk membuat reservoir.
Berikut beberapa jenis pemanfaatan energi air untuk pembangkit listrik
berdasarkan kapasitas daya dan teknologinya.
PLTA dikategorikan untuk pembangkitan listrik pada daya / kapasitas lebih dari
5.000 kW. Struktur PLTA diantaranya yaitu waduk (reservoir), bendungan (dam),
gerbang kontrol, penstock, turbin air, generator, dan jaringan listrik pendukung
lainnya. Pada umumnya PLTA terkoneksi pada jaringan (on grid) untuk
didistribusikan ke konsumen dengan kapasitas besar. Salah satu contoh PLTA di
Indonesia yaitu PLTA Waduk Cirata, Jawa Barat, yang menjadi PLTA terbesar di
Indonesia dengan daya mencapai 1.008 MW dengan kemampuan energi listrik
rata-rata 1,428 Giga Watt Hour (GWH) per tahun. PLTA ini terkoneksi dengan
jaringan untuk memenuhi kebutuhan listrik pulau Jawa-Bali.
d.) Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan Mikrohidro (PLTMH)
PLTM dikategorikan untuk pembangkit listrik tenaga air pada daya antara 100
kW hingga 5.000 kW sementara PLTMH menghasilkan daya kurang dari 100 kW.
Dengan daya yang kecil hingga sedang, PLTM dan PLTMH dibangun pada saluran
irigasi atau sungai pada daratan yang berbukit sehingga terdapat energi mekanik
aliran air. Komponen utama dari pembangkit listrik ini diantaranya reservoir, pipa
pesat, turbin air, generator, dan saluran pembuangan sebagaimana pada PLTA
tetapi dengan kapasitas yang lebih kecil. Dengan daya yang dihasilkan PLTM dan
PLTMH dapat dihubungkan dengan jaringan listrik yang terkoneksi dengan
pembangkit lainnya (on grid) atau dapat langsung digunakan untuk sejumlah
pemukiman atau keperluan tertentu (off grid). Pembangkit ini cocok digunakan
untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah pedalaman yang memiliki potensi
energi air (Schnitzer 2011).
Secara umum kelebihan dan kekurangan PLTMH antara lain sebagai berikut :
a. Kelebihan :
▪ Perawatan relatif mudah dan murah.
▪ Sangat cocok untuk sistem kelistrikan di daerah pedesaan dan yang banyak
sungai atau muara air.
▪ Arus sungai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan angin ataupun
matahari yangcenderung lebih dipengaruhi oleh cuaca, sementara arus sungai
mempunyai aliran yang tetap dan tidak banyak mengalami perubahan hingga
ratusan tahun.
b. Kekurangan:
▪ Untuk menyuplai beban AC rumah tangga yang mempunyai rating tegangan
yang tinggi maka sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro harus
dilengkapi oleh peralatan elektronika daya yang canggih dan mahal, seperti:
rectifier, inverter, trafo inti ferit, dll.
Energi yang sering dipakai sehari- hari semakin lama semakin berkurang atau
menipis. Karena banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga
menimbulkan kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu
dipikirkan adanya energi alternatif untuk pengganti dari energi yang biasanya
sering dipakai .
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat
digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa
akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan
untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon. yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi
besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate
Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi
alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang
tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI
besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/ dt). Dalam
laporan-laporan teknis, debit aliran air biasanya ditunjukkan dalam bentuk
hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respons
adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS
(oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan/ atau adanya perubahan (fluktuasi
musiman atau tahunan) iklim lokal.Teknik pengukuran debit aliran langsung di
lapangan pada dasarnya dapat dilakukan melalui empat kategori :
1) Pengukuran volume air sungai
2) Pengukuran debit dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan
luas penampang melintang sungai
3) Pengukuran debit dengan menggunakan bahan kimia yang dialirkan dalam
aliran sungai (substance tracing method).
4) Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit seperti weir
(aliran air lambat) atau flume (aliran air cepat)
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi yaitu :
1. Energi Potensial
2. Energi Kinetis
3. Energi Kinetis
Jenis – Jenis PLTA Berdasarkan ukuran dan daya yang dibangkitkan PLTA
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Large Hydro merupakan pembangkit dengan daya yang dihasilkan lebih dari
100 MW. Pembangkit Large Hydro memerlukan area yang luas dan ketersediaan
air yang banyak.
2. Medium Hydro memiliki konsep yang sama dengan Large Hydro, Namun
daya yang dihasilkan lebih kecil berkisar 15 – 100 MW.
3. Small Hydro merupakan pembangkit dengan daya yang dihasilkan berkisar 1
– 15 MW.
4. Mini Hydro merupakan pembangkit dengan daya diatas 100 Kilowatt. Namun
kurang dari 1 MW.
5. Micro Hydro merupakan pembangkit dengan daya yang dihasilkan 5 – 100
Kilowatt. Biasa digunakan untuk komunitas atau daerah-daerah dan industri kecil.
6. Pico Hydro merupakan pembangkit dengan daya kurang dari 5 Kilowatt.
Tenaga air (Hidro Power) adalah salah satu teknologi paling populer yang
digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Hampir 17% dari total energi dunia
dikontribusikan oleh pembangkit listrik tenaga air. Ia memiliki kemampuan untuk
menghasilkan listrik tanpa emisi gas rumah kaca. Namun demikian, terdapat
beberapa ancaman lingkungan seperti risiko banjir, habitat ikan yang rusak dan
hewan air lainnya, dll. Komponen utama pembangkit energi dengan menggunakan
pembangkit listrik tenaga air adalah bendungan. Air yang disimpan di bendungan
kaya akan energi potensial. Ketika gerbang bendungan dibuka, air mengalir keluar
dan energi potensial diubah menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini selanjutnya
digunakan untuk memutar bilah turbin, menyebabkan konversi energi kinetik
menjadi energi mekanik. Terakhir, energi mekanik ini digabungkan ke generator
yang mengubahnya menjadi energi listrik melalui proses yang disebut induksi
elektromagnetik.
i.) Keuntungan
1. Terbarukan
2. Bersih
Keandalan pembangkit listrik tenaga air cukup tinggi karena bahan bakunya ada
dan akan tersedia hingga air habis dari bumi. Sumber pembangkit energi lainnya
tidak dapat diandalkan karena matahari mungkin terbenam, kecepatan angin
mungkin tidak cukup, dll. Selama kondisi seperti itu, pembangkitan energi hampir
mustahil. Tetapi, menggunakan air untuk menghasilkan energi tidak akan
menyebabkan situasi seperti itu. Karenanya, tenaga air secara komparatif lebih
otentik.
4. Dapat disesuaikan
Energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan air
yang disimpan di bendungan besar. Air ini jika disimpan pada ketinggian tertentu
memiliki energi potensial yang tinggi. Ketika gerbang bendungan dibuka, air
menyembur keluar dan energi potensial diubah menjadi energi kinetik. Energi ini
kemudian diumpankan ke pengaturan, di mana energi kinetik diubah menjadi
energi mekanik, yang selanjutnya digunakan untuk menghasilkan listrik. Aliran air
melalui pintu bendungan dapat disesuaikan. Oleh karena itu, lebih banyak energi
dapat dihasilkan pada hari-hari konsumsiyang lebih besar. Pembangkit listrik yang
dapat disesuaikan ini adalah salah satu manfaat terbesar menggunakan pembangkit
listrik tenaga air.
5. Menciptakan Danau
6. Pengembangan
7. Stabilitas Harga
Karena bahan mentah untuk pembangkit energi dengan menggunakan tenaga air
tersedia secara tak terbatas, energi yang dihasilkannya terus menerus dan tidak
terputus. Pembangkit listrik tenaga air menjamin produksi energi bahkan dalam
kondisi yang paling ekstrim. Tidak seperti sumber energi konvensional lainnya
seperti batu bara, gas alam, dll. Harga tenaga yang dihasilkan dengan menggunakan
air relatif stabil. Kenaikan harga sangat jarang terjadi jika energi dipasok dari
tenaga air.
8. Perangi Perubahan
Iklim Pembangkit listrik tenaga air tidak melepaskan gas beracun di udara
selama atau setelah proses produksi energi. Sehingga kualitas udara tidak rusak dan
kebersihan udara tetap terjaga. Ini membantu dalam menyelamatkan lingkungan
dari efek buruk perubahan iklim. Selain itu, pembangkit listrik tenaga air tidak
memiliki kontribusi langsung terhadap pemanasan global, kerusakan indeks
kualitas udara, dan fenomena terkait lainnya yang dapat mengganggu kesehatan
bumi.
ii.) Kekurangan
5. Kekeringan
6. Risiko Banjir
Jika bendungan tidak dibangun dengan sempurna, maka akan rentan rusak dan
menyebabkan aliran air yang tidak terkendali. Kota, kota kecil, dan desa terdekat
cukup rentan terhadap banjir. Hal ini menyebabkan krisis ekonomi dan korban
jiwa. Selama gempa bumi, daerah yang terletak di dekat bendungan paling sensitif
dan kemungkinan besar akan mengalami konsekuensi negatif. Seringkali daerah
seperti itu ditandai sebagai daerah siaga merah dan orang-orang dievakuasi terlebih
dahulu untuk menghindari segala jenis kecelakaan, yang menyebabkan
ketidaknyamanan besar bagi orang-orang.
7. Dampak Lingkungan
Kualitas air yang rusak, habitat satwa liar yang rusak, aliran sungai yang
menyimpang, dll. Adalah beberapa dari dampak lingkungan yang merugikan yang
paling mungkin diderita bumi karena penerapan teknologi tenaga air. Oleh karena
itu, tekniknya tidak ramah lingkungan seperti yang terlihat.
8. Ketergantungan
A. Kesimpulan
Potensi air yang ramah lingkungan sangat prospek untuk dikembangkan dan
dimanfaatkan sebagai energi listrik, dalam bentuk PLTMH. Pemanfaatan PLTMH
khususnya di pedesaan diharapkan dapat membuka lapangan usaha, meningkatkan
mutu pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta membuka keterisolasian
lingkungan. Pemberdayaan PLTMH diharapkan masyarakat tidak hanya sebagai
konsumen listrik yang pasif, yang harus menerima segala keinginan produsen,
tetapi dapt ikut berperan dalam menentukan kebijakan yang terbaik untuk
pengembangan sosial- ekonomi pedesaan secara mandiri.
Potensi energi air di Indonesia mencapai 94.449 MW yang terdiri dari potensi
untuk PLTA, PLTM, dan PLTMH. Namun hingga saat ini potensi yang
dimanfaatkan baru mencapai 6,4%. Pemerintah menargetkan bauran energi baru
dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit sebesar 23% dan 31% pada tahun
2050. Dengan potensi yang besar pembangunan PLTA menjadi prioritas
pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan. Pada Rencana
Umum Energi Nasional (RUEN) ditargetkan pemanfaatan energi air terpasang
mencapai 17.896,7 MW. Untuk menunjang rencana tersebut pemerintah yang
diwakilkan oleh Direktoran Jendral EBTKE membuat kebijakan dan rencana
strategis. Teknologi pemanfaatan energi air dapat disesuaikan topografi wilayah
yang berpotensi. Selain PLTA untuk daya yang lebih dari 5.000 kW, energi air juga
dapat dimanfaatkan sebagai PLTM untuk daya antara 100 kW hingga 5.000 kW
dan PLTMH untuk daya kurang dari 100 kW. Selain dapat menjadi energi listrik,
energi air juga menjadi alternatif teknologi penyimpanan energi dengan kapasitas
besar yaitu dengan teknologi pumped storage.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak C., 2002, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Cetakan
Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Kadir A., 1995, Energi (Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi
Ekonomi), Edisi Kedua, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Harsoyo, Budi, Ardila Yananto, Ibnu Athoillah, and Ari Nugroho. 2015.
“Rekomendasi Pengelolaan Sumber Daya Air Waduk/ Danau Plta Di Indonesia
Melalui Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca.” Jurnal Sains & Teknologi
Modifikasi Cuaca 16(2): 47.