Anda di halaman 1dari 25

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

[PLTA]

Nama kelompok :
1. Christiawan Eka Putra (160117004)
2. Ragil Puspita D.W. (160216086)
3. Khoirunnisa’ Maulidina (160216099)
DEFINISI

PLTA adalah pembangkit listrik yang mengandalkan


energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan
energi listrik. Aliran air dimanfaatkan dan diubah menjadi
energi listrik melalui putaran turbin dan generator.
Besar energi yang dapat dibangkitkan pada pembangkit
listrik tenaga air ditentukkan dua faktor yaitu :

Beda ketinggian antara bagian atas aliran air sebelum


masuk pipa pesat dengan ketinggian air saat keluar dari
pipa pesat.

Debit aliran air yang mengalir melalui pipa pesat dan


menggunakan turbin.
KOMPONEN –KOMPONENPLTA

 Bendungan
 Turbine
 Generator
 Intake
 Penstock
 Jalur transmisi
SKEMA CARA KERJA PLTA
CARA KERJA PLTA
1. Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan
debit air yang diinginkan.
2. Aliran air ini akan melewati pipa pesat dan mengakibatkan tekanan air
meningkat.
3. Air dari pipa pesat kemudian akan menabrak baling-baling turbin
sehingga turbin dapat berputar.
4. Putaran turbin yang terhubung dengan poros akan membuat rotor
generator juga ikut berputar.
5. Generator yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan medan
magnet diantara stator dan rotor sehingga akan terjadi ggl (aliran
elektron).
6. Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke transformator step up
Untuk maintenance PLTA di Indonesia dilakukan secara berkala
setiap 20 tahun sekali. Maintenance pada PLTAmeliputi turbin,
generator, intake, penstok, jalur transmisi, sistem kontrol dari
PLTAdan komponen – komponen pendukung lainnya
POTENSI PLTA DI INDONESIA
Indonesia memiliki potensi energi air yang besar. Pemanfaatan
sumber energi terbarukan melalui pembangunan PLTA membantu
PLN dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik yang
diproyeksikan akan terus meningkat rata-rata 9 persen per tahun.
Selain itu, pembangunan PLTA ini akan membantu upaya verifikasi
energi dan konservasi sumber energi primer, memperbaiki bauran
energi, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Namun, menurut Josef M Ullmer sebagai President Director Andritz
Hydro, utilisasi atau penggunaannya kurang dari 7%.
Potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power
Potential Study (HPPS) pada tahun 1983 adalah 75 GW. Pada
laporan Master Plan Study for Hydro Power Development in
Indonesia oleh Nippon Koei pada tahun 2011, potensi tenaga air
setelah menjalani screening lebih lanjut adalah 26,32 GW.
Dalam Indonesian 2050 pathway calculator, angka potensi yang
digunakan adalah 75 GW.
SKALA PEMBANGKIT

YANG DIASUMSIKAN
LEVEL 1

Mengasumsikan kapasitas terpasang pembangkit listrik dari air


pada tahun 2050 sebesar 11,25 GW. Diasumsikan pembangunan
pembangkit tenaga air masih sulit berkembang karena pemenuhan
kebutuhan listrik masih berpihak pada penggunaan energi fosil, tidak
terjaganya daerah tangkapan air, rencana pembangunan pembangkit
skala besar masih terkendala dengan perizinan lintas sektor serta
sulitnya memperoleh dukungan masyarakat yang wilayahnya masuk
kedalam rencana pembangunan pembangkit.
LEVEL 2

Mengasumsikan kapasitas terpasang pembangkit tenaga air


pada tahun 2050 sebesar 18.75 GW. Diasumsikan pembangunan
pembangkit tenaga air masih menemui kendala teknis diantaranya
semakin sulit memperoleh daerah tangkapan air yang terjaga, serta
pemerintah baru memaksimalkan potensi air sesuai dengan daerah
yang membutuhkan pasokan listrik sehingga pengembangan
pembangkit tenaga air masih berfokus di wilayah Jawa, Sumatera dan
Kalimantan.
LEVEL 3

Mengasumsikan kapasitas terpasang pembangkit


listrik dari air pada tahun 2050 sebesar 30 GW (40% dari
potensi). Diasumsikan pembangunan pembangkit listrik
tenaga air memaksimalkan potensi yang ada di wilayah
Indonesia timur seperti Maluku dan Papua. Secara teknis
pengembangan ini didukung oleh kondisi wilayah tangkapan
air yang masih terjaga dan dukungan dari masyarakat lokal.
LEVEL 4

Mengasumsikan kapasitas PLTA pada tahun 2050


mencapai 41,25 GW atau 55% dari potensi. Diasumsikan
penggunaan pembangkit berbahan bakar fosil sudah tidak
ekonomis lagi, sehingga memerlukan sumber lain untuk mengisi
kekurangan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untk
mempercepat pembangunan pembangkit berbasis air baik
skala kecil maupun besar. Hal ini mendorong perbaikan dalam
hal koordinasi lintas sektor dan mendorong upaya-upaya
perbaikan daerah tangkapan air.
Dari penyebaran sumber energy air di Indonesia
sudah banyak dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga
lisrtrik, dimana kapasitas yang dihasilkan bervariasi,
bahkan hingga 1000 MW. Selain dimanfaatkan dengan
sekala besar, energy air juga digunakan pada
pemanfaatan yang bersekala kecil, yaitu mikrohidro.
CONTOH PENGAPLIKASIAN
PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO:

Air dari sungai dibendung, kemudian dialirkan


melalui parit. Sebagian air dialirkan ke dalam bak
penampungan dan sebagian lagi di alirkan untuk
keperluan irigasi. Air dalam bak penampungan
kemudian di saring dan dialirkan ke dalam bak
penenang. Bak penenang berfungsi untuk
menenangkan air agar tidak terjadi kumparan air yang
dapat menyebabkan turbin bekerja tidak efisien.
Air dalam bak penenang kemudian dialirkan melalui pipa-
pipa besar yang disebut penstock yang menuju power house. Di
dalam power house terdapat turbin dan generator. Putaran turbin
menyebabkan generator berputar. Di dalam generator energi air
yang digerakan turbin diubah menjadi energi listrik. Untuk
menghasilkan tegangan yang tinggi maka perlu adanya
transformator. Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
yang terdapat di Indonesia adalah PLTMH cinta mekar yang
berlokasi di Subang, Jawa Barat.
KASUS-KASUS TERKAIT PLTA

1. Pembangunan PLTA Batang Toru


Pembangunan PLTA Batang Toru di Desa Bulu Payung, Kecamatan
Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terus menuai pro dan
kontra. Ada dampak positif bagi warga dengan pembangunan proyek berkapasitas
510 MW tersebut. Namun, dampak negatif PLTA tersebut juga tidak kecil
karena warga dan spesies endemik paling langka di dunia – orangutan Tapanuli –
akan jadi korbannya.
-5 Maret 2019-
Aliansi Selamatkan Hutan Batang Toru saat melakukan aksi kampanye penyelamatan
ekosistem Batang Toru dan Orangutan Tapanuli di Desa Panobasan, Kecamatan Angkola
Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis (22/2). (FOTO: VOA/Anugrah Andriansyah)
2. Pembangunan PLTA di Aceh

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA] Tampur di Kabupaten Gayo Lues,

Aceh Timur, dan Aceh Tamiang. Kawasan Ekosistem LeuserAnalis Perlindungan Bentang Alam

Yayasan Ekosistem Lestari [YEL], Rizwan Zein berpendapat, pembangunan PLTA Tampur tidak

hanya berdampak pada bencana gempa, tapi juga akan menambah kerusakan KEL. Proyek ini

membuka akses ke kawasan hutan primer. Akan terjadi pembukaan hutan untuk kebun,

perburuan, dan juga pembalakan, yang tentunya merusak fungsi lindung Kawasan Strategis

Nasional itu. Sungai Lesten yang bersambung dengan Sungai Tamiang akan ditutup bendungan

raksasa. Waduk tersebut akan digenangi air seluas 4.000 hektar yang memangkas jalur lintasan

dan habitat gajah yang tentunya meningkatkan konflik masyarakat dengan mamalia besar ini.

Koridor atau habitat gajah di Lesten, Kabupaten Gayo Lues, akan terputus karena topografi yang

sangat terjal. Ketika hal ini terjadi, gajah akan mendekati kepunahan karena habitatnya hancur. -22

Maret 2019-
KEUNTUNGAN PLTA

 Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar

 PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun

 Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga


bagi lingkungan

 Bendungan PLTA dapat sebgai tempat rekreasi dan irigasi


pertanian.
KELEMAHAN PLTA
 Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem
sungai/danau akibat dibangunnya bendungan
 Biaya investasi paling mahal
 Pembangunan bendungan memerlukan waktu yang lama
 Membutuhkan lahan yang luas
 Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat
menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
• https://alphapay.id/cara-kerja-plta/

• http://solusiindustri.com/mengenal-cara-kerja-plta-pembangkit-listrik-tenaga-air/

• https://www.slideshare.net/benuuuu/pembangkit-listrik-tenaga-air

• http://teknisi-elektro.blogspot.com/2013/01/cara-membuat-pembangkit-listrik-tenaga.html

• http://www.crayonpedia.org/mw/Energi_6.2

• https://www.voaindonesia.com/a/pembangunan-plta-batang-toru-siapa-yang-terkena-dampak-negatif-dan-dirugikan-/4902063.html

• https://www.mongabay.co.id/2019/07/22/pembangunan-plta-di-aceh-kajian-potensi-gempa-dan-analisis-lingkungan-prioritas-utama/

• http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20V%20ENE
RGI%20AIR/indexAir.htm

Anda mungkin juga menyukai