Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

PLTAL

Oleh :

Nama : MUBARAK HAMMUDAH


NIM : 2020203050019
Kelas : TRPE 2A
DosenPembimbing : Maimun, S.T., M.eng.

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas nikmat dan karunia-Nya serta shalawat
bertangkaian salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga
syafaat dari beliau kita terima diakhir kelak nanti, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Klasifikasi PLTAL”
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik
tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Maimun, S.T., M.eng. selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kritikan dan
arahannya yang berguna bagi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi rekan-rekan khususnya mahasiswa dan para pembaca
umumnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Buketrata, 26 Desember 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................... 1
C. Manfaat..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PLTAL....................................................................
B. Jenis-Jenis PLTAL....................................................................
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................
2. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemilihan desain yang terbaik dari PLTAL jelas perlu dilakukan, agar ketika
PLTAL telah dibangun dapat menghasilkan energi yang optimal dan juga
harapannya tidak terjadi kerugian yang sia - sia. Pada tugas akhir ini akan dilakukan
studi pemilihan mengenai turbin dan mooring untuk PLTAL dengan
membandingkan kelebihan dan kekurangan jenis – jenis turbin dan mooring. Dalam
menentukan jenis turbin dan mooring yang akan dipakai sebagai PLTAL, terdapat
beberapa faktor yang diperhitungkan , diantaranya kecepatan arus laut, lokasi,
energi yang dihasilkan, keandalan, dan lain – lain. Maka dalam penelitian ini akan
diulas mengenai pemilihan desain Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL)
yang terbaik dengan membandingkan jenis – jenis turbin dan mooring dengan
memperhitungkan faktor – faktor yang bersangkutan. Penelitian ini diambil
berdasarkan data yang diambil dari arus laut di wilayah perairan selat Nusa Penida,
Bali. Karena di wilayah Nusa Penida merupakan daerah yang kebutuhan listriknya
belum tersuplai dengan bagus dan perairan sekitarnya mempunyai kecepatan arus
laut yang tinggi dan cocok untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Arus Laut (PLTAL)

2. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan apa itu Pembamgkit Air laut


2. Menjelaskan Jenis-jenis PLTAL

3. MANFAAT

1. Dapat mengetahui apa itu Pembamgkit Air laut


2. Dapat mengetahui Jenis – jenis PLTAL
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PLTAL

Air laut di era modern ini telah banyak dimanfaatkan banyak negara sebagai
sumber energi alternatif dan sebagai bahan yang bisa dimanfaatkan untuk
membuat sesuatu yang berguna jika dimanfaatakan secara besar-besaran air laut
ini akan berpotensi besar untuk mencukupi sumber energi listrik dimasyarakat
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Krisis energi telah menjadi
permasalahan yang terus berlarut di Indonesia dan negara yang lain. Kebutuhan
energi akan terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan pertambahan
jumlah penduduk, karena itu pemanfaatan air laut ini sangat berguna untuk
mengatasi krisis energi listrik yang melanda diberbagai negara. Ada beberapa cara
untuk memanfaatkan air laut, bukan hanya sebagai sumber listrik.
Gagasan untuk menciptakan energi listrik dari air laut baru saja
diaplikasikan, dimana diaplikasikan pertama kali dibali, yang disebut sebagai
PLTAL (Pembangkit Listrik tenaga Air Laut) dan dikemukakan oleh yang
melakukan penelitian bahwa satu unit pembangkit listrik ini dapat menghasilkan
hingga satu megawatt yang cukup untuk menghidupi listrik sebuah desa. Namun,
pada kenyataannya, daya yang dapat dihasilkan berkisar pada angka sepuluh
kilowatt. Inilah yang membuat pengaplikasian pembangkit listrik ini masih
terbatas untuk dimanfaatkan secara besar-besaran, namun sudah cukup jika
dimanfaatkan untuk penggunaan arus yang kecil disuatu tempat, misalnya untuk
menghidupkan lampu dipinggiran jalan
Tetapi dikatakan bahwa penyebab hal tersebut bergantung terhadap kadar
air laut disetiap masing-masing daerah atau tempat, semakin baik kadar garam
terhadap laut tersebut semakin besar tegangan dan daya arus listrik yang
dihasilkan oleh air laut tersebut . Energi laut merupakan energi alternatif
“tebaharui” termasuk sumber daya nonhayati yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan. Diperkirakan potensi laut mampu memenuhi empat kali
kebutuhan listrik dunia sehingga tidak mengherankan berbagai negara maju telah
berlomba memanfaatkan energi ini. Sumber energi alternatif pada air laut yang
tengah berkembang adalah energi pasang surut,gelombang laut,arus

B. Jenis-jenis PLTAL

1. Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut


Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) memanfaatkan energi arus
laut sebagai sumber energi, arus laut yang merupakan energi kinetik dimanfaatkan
untuk menggerakkan sudu turbin. Pengembangan teknologi konversi energi arus
laut pada dasarnya mengadopsi prinsip kerja konversi energi angin yang telah
berkembang. Arus laut didefinisikan sebagai aliran massa air laut dari suatu
tempat ke tempat lain. Potensi sumber yang ada pada arus laut tidak semuanya
bisa dikonversikan menjadi energi listrik , terdapat banyak jenis arus laut ditinjau
dari letak, penyebab, dan suhu.
Arus laut adalah pergerakkan massa air laut yang bergerak secara vertikal
ataupun horizontal dari satu tempat ke tempat lain. Pergerakan tersebut
merupakan gabungan dari beberapa gaya yang bekerja dan mempengaruhi
gerakan energi arus laut. Faktor gaya yang mempengaruhi pergerakan arus laut
yaitu gaya gravitasi, gaya gesekan dan gaya Coriolis. Arus laut merupakan energi
yang ramah lingkungan dan terbarukan. Energi kinetik yang dimiliki oleh energi
arus laut dapat digunakan dalam menggerakkan rotor pada turbin pembankit
listrik. Secara global, potensi dari energi laut di dunia sangat besar yang mencapai
total 2,8 x 1014 (280 Triliun) Watt-jam.
a. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Pergerakkan massa air laut yang bergerak secara vertikal ataupun horizontal
dari satu tempat ke tempat lain. Pergerakkan yang dilakukan oleh massa air laut
7 yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan faktor lainnya menimbulkan energi
kinetik, energi ini yang akan memberikan tenaga untuk memutar sudu turbin
pembangkit listrik dan menggerakkan rotor pada generator . Berputarnya turbin
pembangkit listrik arus laut kan menggerakkan gearbox untuk melipatgandakan
jumlah rpm yang akan dialirkan ke electrical generator, generator akan
menghasilkan energi listrik yang nantinya akan distabilkan menggunakan MPPT
12V dan kemudian listrik disimpan dalam baterai atau disalurkan pada beban
(lampu). Pengembangan teknologi terhadap energi arus laut sangat menarik
karena sifatnya yang relatif stabil, periodik, dan dapat diprediksi, baik pola
maupun karakteristiknya.
b. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit ListrikTenaga Arus
Laut
Adapun kelebihan dan kekurangan dari pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Arus Laut yaitu:
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut:
1. Energi yang dapat diperoleh secara gratis hanya dengan memanfaatkan
keadaan alamiah dari arus laut.
2. Tidak membutuhkan bahan bakar.
3. Biaya operasional dan perawatanya rendah.
4. Dapat menghasilkan daya listrik yang cukup besar.
5. Pembangkit listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) bersifat relatif stabil,
periodik dan dapat diprediksi pola atau karakteristiknya.
6. Dapat digunakan untuk peralatan sensor jarak jauh seperti alat pengukur
tinggi gelombang laut (tsunami).

Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut:


1. Turbin berputar berdasarkan adanya arus yang melewati blade turbin,
sedangkan saat tidak terdapat arus maka blade tidak berputar dan tidak
menghasilkan energi listrik.
2. Biaya produksi awal yang mahal dikarenakan proses instalasi yang rumit
dan jumlah turbin yang banyak

2. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombangh Laut (PLTGL)

Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, merupakan energi


yang terbawa oleh sifat aslinya. Prinsip dasar terjadinya gelombang laut adalah
sebagai berikut (waldopo,2008): ” Jika ada dua massa benda yang berbeda
kerapatannya ( densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang
geraknya akan terbentuk gelombang. ”
Gelombang permukaan merupakan gambaran yang sederhana untuk
menunjukkan bentuk dari suatu energi lautan. Gejala energi gelombang bersumber
pada fenomena-fenomena sebagai berikut (Pudjanarsa, 2006):
 Benda (body) yang bergerak pada atau dekat permukaan yang menyebabkan
terjadinya gelombang dengan periode kecil, energi kecil pula.
 Angin merupakan sumber penyebab utama gelombang lautan.
 Gangguan seismik yang menyebabkan terjadinya gelombang pasang atau
tsunami. Contoh gangguan seismik adalah: gempa bumi,
 Medan gravitasi bumi dan bulan penyebab gelombang-gelombang besar,
terutama menyebabkan gelombang pasang yang tinggi.

a) Prinsip Keja PLTGL


Pertama-tama aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk
kedalam mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran
gelombang yang mempunyai energi kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam
turbin ini, energi kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar
rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah energi mekanik yang kemudian
disalurkan menuju generator. Di dalam generator, energi mekanik ini dirubah
menjadi energi listrik (daya listrik). Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan
dialirkan lagi menuju sistem tranmisi (beban) melalui kabel laut. Daya listrik yang
disalurkan melalui kabel laut ini adalah daya listrik arus searah (DC).

b) Kelebihan dan Kekurangan PLTGL

Kelebihan
 energi gelombang laut merupakan sumber energi terbarukan yang benar-
benar bersih di mana bahan bakar tidak diperlukan dan tidak ada masalah
dengan emisi dan/atau limbah seperti pada beberapa sumber energi lainnya.
 Energi gelombang laut memiliki potensi yang sangat besar, dapat
menghasilkan sejumlah besar energi (sumber daya gelombang laut yang
bermanfaat diperkirakan lebih besar dari 2 terawatt (TW)
 proyek energi gelombang laut, sekali pembangkit dibangun mereka tidaklah
mahal untuk dioperasikan dan dipelihara.
Kekurangan
 energi gelombang laut adalah kenyataan bahwa kekuatan gelombang
bervariasi di berbagai belahan dunia dalam artian tidak semua bagian dunia
efisien untuk dibuat proyek-proyek energi gelombang yang bernilai
ekonomis.
 teknologi energi gelombang laut masih belum berkembang,

3. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Laut


Pasang surut laut merupakan hasildari gaya tarik gravitasi dan efek
sentrifugal.Efek sentrifugal adalah dorongankearah luar pusat rotasi. Gravitasi
berbandinglurus dengan massa, tetapi berbandingterbalik dengan jarak.
Meskipunukuran bulan lebih kecil dari pada matahari,gaya tarik gravitasi bulan
dua kalilebih besar daripada gaya tarik mataharidalam membangkitkan pasang
surut laut.Hal ini karena jarak bulan lebih dekatdaripada jarak matahari ke bumi.
Gayatarik gravitasi menarik air laut ke arahbulan dan matahari dan
menghasilkandua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasionaldi laut. Lintang dari
tonjolan pasangsurut ditentukan oleh deklinasi, sudutantara sumbu rotasi bumi
dan bidangorbital bulan dan matahari.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinyapasang surut berdasarkan
teorikesetimbangan adalah rotasi bumi padasumbunya, dan revolusi bulan
terhadapmatahari, revolusi bumi terhadap matahari.Sedangkan berdasarkan teori
dinamisadalah kedalaman dan keluasan perairan,pengaruh rotasi bumi (gaya
coriolis),dan gesekan dasar.

3.1. Prinsip Kerja Pasang Surut

Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang


terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun
untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai
pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai dimana terjadi
pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk atau keluar
(terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang terdapat di dam.
Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah
mereka hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang)
ataupun mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam per
harinya. Namun, karena waktu operasinya dapat diperkirakan, maka ketika PLTPs
tidak aktif, dapat digunakan pembangkit listrik lainnya untuk sementara waktu
hingga terjadi pasang surut lagi.

3.2. Kelebihan dan Kekuramgan

Kelebihan
 Setelah dibangun, energy pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
 Tidak menghasilkan gas rumah kaca.
 Tidak membutuhkan bahan bakar d. Biaya operasi rendah
 Produksi listrik stabil
 Pasang surut air laut dapat diprediksi
 Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan
dampak lingkungan yang besar.

Kekurangan

 Biaya pembangunan sangat mahal 23


 Meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan
baik ke arah hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer
 Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika
ombak bergerak masuk ataupun keluar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Energi listrik merupakan energi sangat dibutuhkan oleh dunia.


Berdasarkan hasil prognosis konsumsi listrik per-kapita nasional pada tahun 2020
di Indonesia mencapai 1.089 kWh. Kebutuhan listrik selalu meningkat seiring
pertumbuhan penduduk dan pembangunan setiap tahunnya. Berdasarkan beberapa
penelitian sebelumnya mengenai pemanfataan energi arus laut ini telah
menunjukkan bahwa potensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL)
memiliki manfaat besar dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Potensi besar
terhadap tenaga arus laut ini dapat dilakukan pengembangan terhadap penelitian
yakni pembuatan prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut dengan
menggunakan turbin sumbu vertikal dengan sudu tipe darrieus yang nantinya akan
2 diimplementasikan di bidang perikanan yang tertuju kepada pihak nelayan
dalam membantu pemasukan daya listrik di laut.

Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini bekerja dengan cara aliran
gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk ke mesin konversi energi
gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran gelombang ini dialirkan menuju
turbin. Di dalam turbin, energi kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan
untuk memutar rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah energi mekanik yang
kemudian disalurkan menuju generator.

3.2 Saran

Setelah melakukan kegiatana penelitian, saran yang diharapkan adalah :

1. Untuk penggunaan alat dan bahan perlu dipilih yang anti karat karena
mudah sekali korosi dengan air laut sehingga tidak awet.

2. Untuk mendapatkan daya yang besar perlu pembuatan waduk


penampungan yang besar dan kedalaman kincir juga yang dalam sehingga
mendapatkan beda ketinggian air yang tinggi pula.

3. Perlu ada penelitian lanjutan tentang dampak terhadap lingkungan


DAFTAR PUSTAKA

Ai Yuningsih dan Achmad Masduki. 2011. Potensi Energi Arus Laut Untuk

Pembangkit Tenaga Listrik di Kawasan Pesisir Flores Timur, NTT. Jurnal

Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan Departemen Ilmu dan Teknologi

Kelautan, FPIK-IPB.

Dandekar, M.M. & Sharma, K.N. 1991. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang

Surut. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Danny Harri Siahaan. 2009. Pengujian Sudu Rata Prototipe Turbin Air

Terapung Pada Aliran Sungai. FT : Universitas Sumatra Utara Medan.

Dronkers, J.J. 1964. Tidal Computationsin Rivers and Coastal Waters.


Amsterdam: North-Holland Publishing Company.

Gross, M.G. 1990. Oceanography; A View of Earth Prentice Hall,


Inc.Englewood Cliff. New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai