Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM 01

IDENTIFIKASI PLC DAN HMI

Oleh :

Nama : Mubarak Hammudah

NIM : 2020203050019

Kelas : TRPE 3A

DosenPembimbing :TEUKU HASANNUDDIN S.T., E.Mng

PROGRAM STUDI

TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : IDENTIFIKASI PLC DAN HMI

Nama : Mubarak Hammudah


Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
Tanggal pratikum : 13 Februari 2023
Tanggal penyerahan : 20 Februari 2023
Nilai :

Mengetahui Buket Rata, 20


Februari 2023
Dosen Pembimbing Nama Praktikum

Teuku Hasannuddin, S.T., M.T Mubarak Hammudah


NIP : NIM 2020203050019
I. TUJUAN
1. Mampu mengidentifikasi pabrikan PLC
2. Mampu mengidentifikasi type PLC
3. Mampu mengidentifikasi jumlah I/O PLC
4. Mampu mengidentifikasi jenis output
5. Mampu mengidentifikasi tegangan di input
6. Mampu mengidentifikasi arus maksimum output
7. Mampu melalukan pengawatan I/O PLC
8. Mampu mengidetifikasi kabel komunikasi PLC to PC

II. DASAR TEORI


Sejarah PLC

PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama


perancangan PLC adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan
penggantian sistem kontrol mesin berbasis relay. Bedford Associate (Bedford,
MA) mengajukan usulan yang diberi nana MODICON (kepanjangan Modular
Digital controller) untuk perusahaan-perusahaan mobil di Amerika. Sedangkan
perusahaan lan mengajukan sistem berbasis komputer (PDP-8). MODICON
084 merupakan PLC pertama didunia. Saat kebutuhan produksi berubah maka
demikian pula dengan sistem kontrol-nya. Hal ini menjadi sangat mahal jika
perubahannya terlalu sering. Karena relai merupakan alat mekanik, maka,
memiliki umur hidup atau masa penggunaan yang terbatas, yang akhirnya
membutuhkan jadwal perawatan yang ketat. Pelacakan kerusakan atau
kesalahan menjadi cukup membosankan jika banyak relai yang digunakan.
Bayangkakn saja sebuah panel kontrol yang dilengkapi dengan monitor ratusan
hingga ribuan relai yang terkandung pada sistem kontrol tersebut. Bagaimana
kompleks-nya melakukan pengkabelan pada relai-relai tersebut. Dengan
demikian, pengontrol baru ini harus memudahkan para teknisi perawatan dan
teknisi lapangan melakukan pemrograman. Umur alat harus menjadi lebih
panjang dan programproses dapat dimodifikasi atau dirubah dengan lebih
mudah, Serta harus mampu bertahan dalam lingkungan industri yang keras.
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah
sekuenser mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan
2903 cukup populer digunakan dalam MODICON dan PLC A-B.
Mikroprosesor konvensional kekurangan daya dalam menyelesaikan secara
cepat logika PLC untuk semua PLC, kecuali PLC kecil. Setelah mikroprosesor
konvensional mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang besar-besar
mulai banyak menggunakan nya. Bagaimanapun jupa hingga saat ini ada yang
masih berbasis pada AMD 2903. Kemampuan komumikasi pada PLC mulai
muncul pada awal-awal tahun 1973 Sistem yang pertama adalah Modbus-nya
MODICON. Dengan demikian PLC bisa berkomunikasi dengan PLC lain dan
bisa ditempatkan lebih jauh dari lokasi mesin sesungguhnya yang dikontrol.
Sayangnya kurangnya standarisasi mengakibatkan komunikasi PLC menjadi
mimpi buruk untuk protokol-protokol dan jaringan-jaringan yang tidak
kompatibel. Tetapi bagaimanapun Juga, saat itu merupakan tahun yang hebat
untuk PLC. Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi
komunikasi dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor (General
Motor's Manufacturing Automation Protocol (MAP). Juga merupakan waktu
untuk memperkecil ukuran PLC dan pembuatan perangkat lunak pemrograman
melalui pemprograman simbolik dengan komputer PC daripada terminal
pemprogram atau penggunaan pemrogram genggam ( handled programmer).
Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai tunggal tahun
1990 dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan fisik dari
protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir
(1EC 1131-3).

Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah mengalami
perkembangan luar biasa, baik dari ukuran. kepadatan komponen serta dari seyi
fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini
diantaranya adalah:

1. Ukuran semakin kecil dan kompak


2. Jumlah input output yang semakin banyak dan pada
3. Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
4. Pemrograman relatif semakin mudah Hal ini terkait dengan
perangkat lunak pemograman yang semakin user friendly.
5. Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang
semakin baik
6. Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap.

A. Pabrikan PLC

Saat ini, vendor-vendor PLC umumnya memproduksi PLC dengan


berbagai ukuran, jumlah input output, instruksi dan kemampuan lainnya yang
beragam Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat luas.
yaitu untuk tujuan kontrol yang relative sederhana dengan jumlah input
output(I/O) puluhan, sampa kontrol yang kompleks dengan jumlah I/0
mencapai ribuan. Berdasarkan jumlah I/O yang dimilikinya, secara umum PLC
dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yakni PLC compact, PLC modular
dan PLC Large (Rak).
Gambar 3.1 Contoh PLC Compact

Gambar 3.2 Contoh PLC Modular

Gambar 3.3 Contoh PLC Large

Beberapa contoh pabrikan PLC :

1. Omron .
2. Siemen
3. Schneider
4. ABB
B. Jenis-jenis Input PLC

Ada dua jenis input pada PLC, sebagai berikut :

1. Input Digital

Sinyal Input PLC dalam bentuk Digital adalah suatu nilai masukan
informasi (Input) yang hanya memiliki dua kondisi (Sinyal Biner). Nilai dalam
bentuk Digital ini biasanya hanya memiliki dua pilihan yang biasa
dilambangkan dengan angka 1 dan 0. Atau umumnya dapat diartikan sinyal
yang diterima berupa terhubung (On) atau terputus (Off). Sinyal digital ini
diterima PLC dari suatu alat sistem kontrol Digital.

Contoh peralatan yang mengirim sinyal digital Input:

 Level Switch (Low Level, High Level)


 Limit Switch (Valve Actuator)
 Proximity Switch
 Contact Point NO/NC, Contactor
 Tombol, Push button, emergency stop, selector switch

2. Input Analog

Sinyal Input PLC dalam bentuk Analog adalah suatu masukan informasi
yang memiliki beberapa kondisi (Sinyal yang berkelanjutan) yang diterima
oleh PLC dari suatu alat Instrument Analog. Sinyal Analog dapat berupa
rentang nilai antara 4MA - 20mA, OV -10V, 100 ohm — 250 ohm, dan
berbagai rentang nilai lainnya. Contoh peralatan yang mengirim sinyal Analog
Input:

 Pressure Transmitter
 Level Transmitter
 Flow Transmiter
 Speed Indikator Controller (SIC)
 Temperature TRansmiter
 RTD
C. Pengawatan PLC

Contoh pengawatan pada plc

III. GAMBAR I/O PLC

1. Gambar PLC Ombron CJ2M

2. Gambar PLC Ombron CP1E

3. Gambar PLC Scneider TWIDO TWDLMDA20DTK


4. Gambar PLC Outseal V5

IV. LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan
2. Mengamati dan mencatat pabrikan PLC, type PLC,
jumlah input dan output, jenis input dan output, dan
gambar pengawatan I/O.

V. HASIL PENGAMATAN

PLC 1:
Merek :OMRON
Type :CJ2M
Jumlah input :4
Jumlah output :4
Jenis I/O :Digital / Digital
Gambar pengawatan :

PLC 2:
Merek :OMRON
Type :CP1E
Jumlah input :12
Jumlah output :8
Jenis I/O :Digital / Digital
Gambar pengawatan :
PLC 3:
Merek :SCNEIDER
Type :TWIDO TWDLMDA20DTK
Jumlah input :12
Jumlah output :8
Jenis I/O :Analog / Analog
Gambar pengawatan :

PLC 4:
Merek :OUTSEAL
Type :V5
Jumlah input :8
Jumlah output :8
Jenis I/O :Analog / Analog
Gambar pengawatan :

VI. ANALISA
Dari data yang sudah di amati, bahwa setiap pabrikan / merek
PLC memiliki jumlah I/O yang berbeda, jenis output yang
berbeda, dan jenis input yang berbeda.

VII. KESIMPULAN
Dari data yang sudah di amati selama pratikum berlangsung,
bahwa setiap pabrikan / merek PLC memiliki jumlah I/O yang
berbeda, jenis output yang berbeda, dan jenis input yang
berbeda. Oleh karena itu sebelum menggunakan PLC ada
baiknya kita mengidentifikasi terlebih dahulu PLC tersebut.

Anda mungkin juga menyukai