Cara kerja PLC adalah hal yang mampu dipahami secara sederhana. Proses akan
dimulai ketika Anda mengoperasikan field devices seperti menekan tombol atau
remote control. Field devices ini terhubung dengan komponen input dan output
yang juga akan saling terkoneksi dengan mesin atau komponen lain. Pada proses
itu, PLC menjalankan tiga macam proses scanning yakni membaca dan menerima
sinyal/data, mengeksekusi atau menjalankan program pada memori, dan menulis
atau memperbarui keadaan field devices melalui output interface. Setelah proses
itu, nanti akan terbentuk sistem interface oleh input/output sehingga field devices
akan terhubung dengan controller. Komponen input akan menerima sinyal yang
berupa instruksi dari field devices, sedangkan komponen output akan melakukan
instruksi tersebut.
Kemudian pada PLC terdapat 2 jenis fungsi digital input dan Output, Nilai dari
sinyal Input dan Output yang ada tersebut, dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Sinyal Input dan Output dalam bentuk Digital
Sinyal Input dan Output dalam bentuk Analog
Fungsi digital input maupun output merupakan data digital yang merupakan
bilangan biner ( 0 dan 1 ), dengan artian bahwa nilai 0 mewakili dari nol volt
sedangkan 1 mewakili nilai volt. Sedangkan fungsi digital output sebagai contoh
paling sederhana dari output digital adalah bola lampu. Output akan menyalakan
bola lampu atau mematikan bola lampu. Contoh lain dapat ditemukan pada kontak
dalam relay, solenoid valve, lampu, atau contoh lain yang dapat beroperasi dengan
kondisi ON atau OFF.
Kemudian Analog Input PLC adalah suatu sinyal masukan yang terdiri dari
banyak kondisi (kondisi berkelanjutan), berasal dari peralatan analog yang
diteruskan ke PLC. Contoh kondisi input analog digambarkan dengan nilai atau
angka seperti 0 Volt – 10 Volt, 4 mA – 12 mA, 50 ohm – 100 ohm dan beberapa
kondisi analog lainnya.
Lalu Analog Output PLC adalah sinyal yang berasal dari perintah PLC yang
dikirimkan ke suatu peralatan analog dengan beberapa kondisi (kondisi
berkelanjutan). Contoh kerja dari peralatan analog akan bergantung dari nilai
analog yang diterima dari PLC. Missal PLC diprogrram sehigga ketika tegangan
input 6 volt maka PLC memerintahkan VSD (output) untuk memutar motor listrik
dengan kecepatan 500 RPM.
Gambar 1.Wiring Interlock untuk digital input output pada modul PLC Siemens
Gambar 2.Wiring pembacaan output tegangan melalui proses analog input output pada modul PLC
Siemens
VII. ANALISA
Pada percobaan kali ini yang berjudul “DIGITAL INPUT,DIGITAL OUTPUT DAN
ANALOG INPUT SIMENS S7-1500” latihan 1 input disambungkan NO (Normally Open),
Output pada 00 hanya akan aktif jika tombol input dialam00 ditekan, utput digital adalah jenis
output yang hanya memiliki dua keadaan, yaitu ON (1) atau OFF (0).Penggunaan Biasanya
digunakan untuk mengendalikan perangkat seperti relay, solenoid, atau motor yang hanya
memerlukan sinyal ON/OFF.
Pada percobaan kedua saat melakukan simulasi program untuk Analog Input Output
dengan memasukkan program ladder sebagai pembacaan nilai tegangan dari Input yang akan
terbaca ke Output. Output analog adalah jenis output yang menghasilkan sinyal kontinu dalam
bentuk tegangan atau arus yang dapat bervariasi dalam rentang tertentu.Penggunaan
Digunakan untuk mengendalikan perangkat yang memerlukan kontrol proporsional, seperti
mengatur kecepatan motor atau mengendalikan suhu dalam proses industri. Modul output
analog dapat memiliki satu atau beberapa kanal output, seperti modul 4-20mA atau 0-10V DC.
Pengaturan dan penggunaan output digital dan analog pada S7-1500 akan melibatkan
konfigurasi perangkat keras dan pemrograman dalam lingkungan TIA Portal atau STEP 7.
VIII. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini yang berjudul “DIGITAL INPUT,DIGITAL OUTPUT DAN
ANALOG INPUT SIMENS S7-1500” dapat disimpulkan bahwa:
1. Digunakan untuk mengunci (mematikan atau menghidupkan) output digital pada basis
kondisi tertentu.
2. Biasanya melibatkan penggunaan relay kontak NO (Normally Open) dan NC
(Normally Closed) untuk mengontrol output.
3. Output digital dikunci ketika kondisi yang diinginkan terpenuhi, seperti saat tombol
ditekan atau kondisi lainnya aktif.
4. Digunakan untuk mengunci (mengatur) output analog pada basis kondisi tertentu.
5. Melibatkan pemrograman dalam lingkungan TIA Portal atau bahasa pemrograman
fungsional untuk mengendalikan output analog.
6. Output analog dikunci ke nilai yang sesuai ketika kondisi yang diinginkan terpenuhi,
seperti saat suhu mencapai rentang tertentu.