DOSEN PEMBIMBING :
Muhammad Sidiq Dwi Putra, S.T, M.T.
Disusun oleh:
KELOMPOK C
Ahmad qodratillah
44220027
1
PRAKTIKUM SISTEM PS TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
KONTROL JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
(PLC) 4 4 2 P 1 7 6 0 4 2 2
1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah selesai melakukan praktik ini, mahasiswa diharapkan dapat:
a. Membuat program aplikasi PLC untuk mengendalikan motor listrik,
lampu lalu lintas, pengepakan buah, dan parkir kendaraan.
b. Membuat rangkaian kontrol PLC untuk mengendalikan motor listrik,
lampu lalu lintas, pengepakan buah, dan parkir kendaraan.
c. Mengoperasikan sistem pengendalian motor listrik, lampu lalu lintas,
pengepakan buah, dan parkir kendaraan dengan PLC.
2. DASAR TEORI
PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital,
memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan perintah-perintah untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, counting,
dan aritmetika untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses. Umumnya
sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar.
a. Unit prosesor atau central processing unit (CPU) adalah unit yang berisi
mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan
melaksankan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan program
yang tersimpan di dalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-
keputusan yang diambilnya sesuai sinyal-sinyal kontrol ke
antarmuka/interface output.
b. Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan sumber ac
menjadi tegangan dc rendah yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-
rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan output.
2
tersambung secara permanen ke PLC, dan dapat dipindahkan dari satu
pengontrol ke pengontrol lainnya tanpa mengganggu operasi-operasi yang
sedang berjalan.
d. Unit memori adalah tempat menyimpan program yang digunakan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor.
e. Bagian input dan output adalah antarmuka di mana prosesor menerima
informasi dari (dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke) perangkat-
perangkat eksternal (peralatan input dan peralatan output).
Gambar 1 menampilkan konfigurasi dasar PLC.
Perangkat
Pemrograman
Memori
Input
Antar-muka
device
Input
Outpu
t
Antar-muka devic
PROSESOR
Output e
Catu Daya
(Power Supply)
PLC bekerja berdasarkan data atau sinyal yang diterima dari peralatan
input (input device) seperti saklar, tombol atau sensor. Data yang masuk berupa
sinyal-sinyal analog dan kemudian diubah oleh modul input menjadi sinyal-sinyal
digital. Selanjutnya data yang telah diubah tersebut diproses di Central
Processing Unit (CPU) dalam PLC. Sinyal tersebut diproses sesuai dengan
program yang telah diinput ke dalam memorinya. Hasil kerjanya yang masih
merupakan sinyal digital selanjutnya diteruskan ke modul output untuk diubah
kembali menjadi sinyal- analog yang nantinya akan menggerakkan peralatan
output (output device) seperti kontaktor atau relai.
3
Unit Input/Output (I/O)
Unit I/O menyediakan antarmuka (interface) yang menghubungkan
sistem dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan
(koneksi) antara perangkat-perangkat input (misalnya sensor, push-button),
dengan perangkat-perangkat output (misalnya motor, solenoid), melalui kanal-
kanal I/O. Demikian pula, melalui unit I/O, program-program dimasukkan dari
panel program. Setiap titik I/O memiliki sebuah alamat yang unik yang dapat
digunakan oleh CPU.
Sebuah PLC berukuran kecil biasanya hanya memiliki satu bentuk input,
misalnya 24 V. Contoh rangkaian input pada PLC OMRON model CPM1A-
20CDR-A diperlihatkan pada gambar 2.
4
Kanal-kanal output seringkali digolongkan ke dalam tiga tipe/jenis, yaitu:
tipe relay, tipe transistor, dan tipe triac. Sebagai contoh, unit output PLC
OMRON CPM1-20CDR-A, adalah tipe relai. PLC ini memiliki 8 output dengan 4
terminal COM, sehingga dapat mengontrol 4 jenis beban yang berbeda tegangan
kerjanya.
Out
Output L
LED
~
L
Interal x
Circuit ~
COM Maksimum
250 VAC, 2 A
24 VDC, 2A
Perangkat Input-Output
Perangkat-perangkat input mencakup perangkat-perangkat digital dan
analog, seperti saklar mekanis untuk mengetahui posisi, saklar jarak, saklar
fotoelektris, saklar suhu dan tekanan, potensiometer, transformator diferensial
variabel linear (LVDT), pengukur regangan (stain gauge), termistor,
termotransistor, dan lain-lain. Sensor-sensor yang menghasilkan output
digital/diskrit, yaitu kondisi ‘hidup’/’mati’ (ON/OFF), dapat dihubungkan dengan
mudah ke port-port input PLC.
Secara umum, sinyal digital dari salah satu kanal output sebuah PLC
digunakan untuk mengontrol sebuah aktuator yang selanjutnya akan mengontrol
suatu proses. Aktuator mengubah sinyal listrik menjadi gerakan-gerakan mekanis
yang kemudian digunakan untuk mengontrol proses. Perangkat-perangkat output
antara lain relai, kontaktor, katup solenoid, dan motor listrik.
5
Jenis input dan output dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan obyek yang akan
dikontrol. Selain jenis peralatan input/output yang akan digunakan, perlu
diperhatikan kebutuhan arus dari peralatan input. Apabila peralatan output yang
akan diatur oleh PLC melebihi kemampuan arus dari internal PLC maka perlu diberi
peralatan bantu sebagai interface sebelum ke peralatan yang membutuhkan arus
besar. Tipe modul I/O seperti dijelaskan di atas merupakan tipe digital. Selain itu
juga terdapat modul I/O analog.
Dalam percobaan ini akan digunakan PLC OMRON CPM1A-20CDR-A. Pengenalan
terhadap struktur memori suatu PLC sangat diperlukan, agar supaya dapat
menggunakannya dengan tepat sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pada PLC Omron CPM1, terdapat beberapa memori yang memiliki fungsi-fungsi
khusus. Masing-masing lokasi memori memiliki ukuran 16-bit atau 1 word. Tabel 1
memperlihatkan Data Area PLC Omron CPM1.
Tabel 1. Data Area PLC Omron CPM1.
6
Daerah IR merupakan daerah yang paling sering digunakan. Bagian
memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan masukan PLC.
Beberapa bit berhubungan langsung dengan terminal masukan (input) dan
keluaran (output). Daerah memori IR terbagi atas tiga macam area, yaitu area
masukan (input area), area keluaran (output area), dan area kerja (work area).
Untuk mengakses memori ini, cukup dengan menuliskan angkanya saja, 000
untuk masukan, 010 untuk keluaran, dan 200 untuk memori kerja.
PLC OMRON Model CPM1A-20CDR-A, membutuhkan catu daya/power suplly
AC, output method: relay output, mempunyai jumlah point input dan output = 20
(input points = 12, alamat 000.00 s.d. 000.11 atau 0.00 s.d. 0.11, dan output points
= 8, alamat 010.00 s.d. 010.07 atau 10.00 sd. 10.07). Terminal input-output PLC
OMRON Model CPM1A-20CDR-A diperlihatkan pada gambar 4.
Daerah/area lain yang juga sering digunakan dalam program adalah SR Area dan
Timer/Counter Area. Daerah SR merupakan bagian khusus dari lokasi memori
yang digunakan sebagai bit-bit kontrol dan status (flag), paling sering digunakan
untuk pencacah dan interupsi. Misalnya, SR253.13 (atau 253.13 saja) adalah
Always ON Flag atau nilainya selalu ON selama PLC dihidupkan, sedangkan
SR253.14 (atau 253.14 saja) adalah Always OFF Flag atau nilainya selalu OFF
7
selama PLC dihidupkan. SR255.04 (atau 255.04 saja) digunakan sebagai Flag
CARRY (CY). SR255.05, SR255.06, dan SR255.07 masing-masing digunakan
untuk menyimpan status Lebih Besar Dari (Greater Than), Sama Dengan
(Equals), dan Lebih Kecil Dari (Less Than) hasil dari fungsi perbandingan CMP.
Daerah Timer/Counter digunakan untuk menyimpan nilai-nilai pewaktu atau
pencacah. Untuk PLC CPM1A terdapat 128 lokasi (TC000 sampai TC127).
Instruksi Timer dan Counter pada PLC OMRON sebagai berikut.
a. Instruksi Timer (TIM)
Intruksi TIM (timer) dapat digunakan sebagai pewaktu delay-ON dan juga
sebagai rangkaian delai. Sebenarnya instruksi TIM adalah instruksi
pengurangan dari pewaktu yang membutuhkan nomor dari timer (mulai
dari 0 hingga nomor terakhir ditentukan sesuai dengan tipe PLC) dan nilai
set (set value) yang berkisar dari 0000 sampai 9999 atau jika dikonversi ke
dalam detik membentuk waktu 0 sampai 999,9 detik.
Nomor counter tidak boleh sama dengan nomor timer karena keduanya terbagi
dalam area data yang sama dalam memori PLC.
8
Instruksi CNTR(12) – Reversible Counter
Range:
: Nomor TC 000 - 511
N
SV : Set value (word, BCD) IO, AR, DM, HR,
LR, #
Tujuan:
The CNTR(12) adalah reversible, up/down circular counter, sehingga bisa dipakai
untuk menghitung antara nol dan SV [set value] tergantung dari dua masukan,
apakah increment pada input (II) atau decrement pada input (DI).
Nilai saat itu (PV) akan naik satu jika input II mendapat masukan ON kemudian
OFF, dan akan turun satu jika input DI mendapat masukan ON kemudian OFF.
Jika keduanya mendapatkan masukan bersama maka nilai saat itu tidak berubah..
Jika nilai saat itu 0000 dan mendapat masukan turun maka nilai saat itu akan
berubah ke nilai set value SV dan Completion Flag akan ON, jika nilai saat itu
melebihi SV maka PV akan menjadi 0000. CNTR(12) akan reset [nilai saat itu
menjadi nol] jika input reset R berubah dari OFF ke ON.PV tidak akan
naik/turun selama R ON kemudian akan menghitung lagi jika R OFF. Nilai PV
untuk CNTR(12) tidak akan reset pada saat program interlock atau oleh karena
gangguan supply.
Range:
word pertama IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Cp1:
Cp2: word IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Tujuan:kedua
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasilnya disimpan di flag GT, EQ dan LT pada
SR area.
9
DAFTAR ALAT DAN BAHAN
PLC Omron CPM1-20CDR-A
Komputer (dilengkapi program CX-Programmer).
Programming Console
Kontaktor
Motor induksi tiga fasa atau beban listrik lainnya
Katup solenoid dan silinder pneumatik
Obeng
Kabel-kabel
Hubungan peralatan input dan output dengan PLC, disesuikan dengan job yang
dipraktikkan.
10
5. LANGKAH KERJA
Deskripsi Kontrol
Merencanakan alamat
I/O
Penulisan Program ke
Diagram Tangga
Pemrograman
Simulasi Program
Program Tidak
Koreksi Kembali
Benar?
Ya
Uji Kerja
Bekerja Tidak
Koreksi Sambungan
Benar?
Ya
Simpan Program
END
11
Percobaan ini terdiri dari 4 job, yaitu:
Pengendalian motor listrik dengan dua arah putaran,
Pengaturan lampu lalu lintas,
Kontrol pengepakan buah,
Kontrol parkir kendaraan.
Sistem di-ON dan di-OFF dengan 4 push button (PB). Jika PB 1 ditekan, maka
motor berputar ke kanan (cw) ditandai dengan bekerjanya kontaktor 1 dan akan
tetap berputar meskipun PB 1 dilepas. Motor akan OFF jika PB 2 ditekan. Jika PB
3 ditekan, maka motor berputar ke kiri (ccw) ditandai dengan bekerjanya
kontaktor 2 dan akan tetap berputar meskipun PB 3 dilepas. Motor akan OFF jika
PB 4 ditekan. Kontaktor 1 dan 2 tidak boleh bekerja bersamaan. Rangkaian daya
dan rangkaian kontrol konvensional (kontrol relai) sistem tersebut diperlihatkan
pada Gambar 8.
L1 L2 L3 N
PB1 K1 PB3 K2
PB2 PB4
13 5135
K2 K1
K1 K2
246246
K1 K2
12
b. Buat pengaturan alamat peralatan input dan output seperti pada tabel 4.
Tabel 4. Pengaturan alamat peralatan input dan output percobaan job 1
Input Output
Pengalamatan dan Peralatan Pengalamatan Peralatan
0.04 PB1 (NO) 10.00 K1
0.00 PB2 (NC)
0.02 PB3 (NC) 10.01 K2
0.04 PB4 (NO)
Input Output
000 010
11 07
.
P
.
. K2
.
. 03
PB 4 .
01
02
PB 3
PB 2
01
L COM
K1
00
PB 1
C
00
COM
COM
220 V AC 24 V DC
Sumber
tegangan untuk
peralatan output
13
Pengembangan Job 1 (rangkaian sama dengan job 1)
Jika saklar push-button PB1 ditekan, motor akan berputar kanan (cw) selama 10
detik, kemudian berhenti selama 5 detik. Selanjutnya, secara otomatis motor
berputar kiri (ccw) selama 10 detik, kemudian berhenti selama 5 detik. Demikian
seterusnya, dan motor akan berhenti jika push-button PB2 ditekan.
Buat programnya seperti pada gambar 14.
Salah satu aplikasi dari Timer adalah pengaturan lampu lalu lintas, yang terdiri
dari 6 lampu (H1, K1, M1, H2, K2, M2) dengan diagram pewaktuan
diperlihatkan pada gambar 10.
0.06 Saklar untuk meng-ON sistem
10.00 H1
10.01 K1
10.02 M1
10.03 M2
10.04 H2
10.05 K2
Buat pengaturan alamat peralatan input dan output seperti pada tabel 5.
Buat program seperti pada gambar 15 (gunakan PLC OMRON).
Input program tersebut dan simulasikan.
Perhatikan hasilnya apakah sudah sesuai dengan deskripsi kontrol yang telah
ditentukan. Jika sudah sesuai, hubungkan PLC dengan peralatan yang akan
dikendalikan.
14
Tabel 5. Pengaturan alamat peralatan output percobaan job 2
Input Output
Pengalamatan Peralatan Pengalamatan Peralatan
0.08 (NO) SAKLAR 1 10.07 L1
10.08 L2
10.06 L3
10.05 L4
15
(a)
00006
(b)
Gambar 11.(a). Sistem pengepakan apel ke boks (b). Diagram pewaktuan
Perhatikan hasilnya apakah sudah sesuai dengan deskripsi kontrol yang telah
ditentukan. Jika sudah sesuai, hubungkan PLC dengan peralatan yang akan
dikendalikan.
Jalankan sistem tersebut, amati dan buat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.
16
Gambar Job 1
17
Gambar Job 2
18
Gambar Job 3
19
20
6. JOURNAL PRAKTIKUM
Pada job 1 yaitu pengendalian motor listrik dengan dua arah putaran
menjelaskan bahwa sistem di ON dan di OFF dengan 4 push button (PB).
Artinya jika PB 1 ditekan, maka motor akan berputar ke kanan dan
kontaktor 1 akan bekerja dan akan tetap berputar meskipun PB 1 dilepas
karena ada pengunci pada PB 2 (NC). Motor akan OFF jika PB 2 ditekan
karena akan berada pada posisi terbuka (NO). dan tidak ada arus yang
dilalui. Kemudian jika PB 3 ditekan, maka motor akan berputar ke kiri dan
kontaktor 2 akan bekerja dan akan tetap berputar meskipun PB 3 dilepas
karena ada pengunci pada PB 4 (NC). Motor akan OFF jika PB 4 dtekan
karena akan berada pada posisi terbuka (NO) dan tidak ada arus yang
dilalui.
21
Sensor box dan sensor apel akan akan bekerja karena disambungkan
komponen counter (CNT) yang berfungsi sebagai sensor box dan sensor
apel
7. KESELAMATAN KERJA
8. KESIMPULAN
22
2. Fungsi Umum
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
a. KontroLSekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan
untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses
sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
b. MonitoringPlant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
3. Fungsi Khusus
Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai
pemberi masukan (input) ke CNC (Computerized Numerical
Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya
jika dibandingkan dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai
untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.
4. Umumnya sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar.
a. Unit prosesor atau central processing unit (CPU) adalah unit yang
berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input
dan melaksankan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan
program yang tersimpan di dalam memori, lalu
mengkomunikasikan keputusan- keputusan yang diambilnya sesuai
sinyal-sinyal kontrol ke antarmuka/interface output.
23
d. Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukkan
program yang dibutuhkan ke dalam memori. Perangkat
pemrograman umumnya tidak tersambung secara permanen ke
PLC, dan dapat dipindahkan dari satu pengontrol ke pengontrol
lainnya tanpa mengganggu operasi-operasi yang sedang berjalan.
tersambung secara permanen ke PLC, dan dapat dipindahkan dari
satu pengontrol ke pengontrol lainnya tanpa mengganggu operasi-
operasi yang sedang berjalan.
24
7. Daftar Pustaka
1. Bolton, William. 2004. Programmable Logic Controller (PLC). Alih Bahasa: Irzam Harmein.
Jakarta: Erlangga.
2. OMRON. 2001. Beginner’s Guide to PLC. Version 2.0. Singapore: Omron Asia Pasific
Pte. Ltd.
4. Putra, Agfianto Eko. 2004. PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava
Media.
5. Https://ndoware.com/apa-itu-plc.htm
25