Anda di halaman 1dari 28

PLC : Diperkenalkan pada tahun 1969 oleh Richard E.

Morley
(pendiri Medicon Corporation) Modular Digital controller

Pengertian PLC :
 National Electrical Manufacture Association (NEMA) ICS3-1978 Part ICS3-304
PLC : Suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori
yang dapat diprogram menyimpan perintah-perintah untuk melakukan
fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequening, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui
analog atau digital input/output modules
 Komputer khusus untuk aplikasi di industri digunakan untuk memonitor dan
mengontrol proses industri, menggantikan hard-wired control (rangkaian
relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman sendiri
 Berbeda dengan Personal Computer, PLC dilengkapi unit input-output digital
yang secara langsung dapat dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor,
relay, dll) bahkan ada yang sudah memeilik ADC/DAC built-in
Blok PLC
Blok PLC
Blok Diagram PLC
Programming
Console

Power Supply Computer Printer

Signals Central Signals to


from solenoid,
Input Processing Output
switches, motors, etc
Module Module
sensors, Unit (CPU)
etc
Memory
Memory PLC
 Memory PLC terdiri atas RAM dan ROM
 Kapasitas memori antara satu PLC dengan yang
lain berbeda-beda, tergantung type dan pabrik
pembuatnya
 Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory
dalam byte atau kilobyte, adapula yang
menyatakan dalam jumlah intruksi yang dapat
disimpan
RAM (Random Access Memory)
 Program yang ditulis umumnya disimpan dalam
RAM yang ada dalam PLC sehingga dapat
diubah/diedit melalui programming unit
 Kerugian penyimpanan dalam RAM, program dan
data akan hilang ketika power supply mati
 RAM dapat di backup dengan battery lithium,
sehingga program dan data tidak hilang
ROM (Read Only Memory)
 Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi, harus
ada operating system (OS) PLC
 OS disimpan dalam ROM dan hanya bisa dibaca
oleh Processor
 Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM
tetapi EPROM dan EEPROM (Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory)
 Pengguna dapat juga menyimpan program di
sebagian tempat di EEPROM atau dikenal sebagai
Flash Memory.
Central Processing Unit (CPU)

 Merupakan otak dari sebuah kontroler


 Berupa sebuah mikroprosesor yang mengatur kerja
dari sistem PLC.
 CPU menjalankan program (berupa ladder diagram),
memproses sinyal I/O, dan mengupdate status input-
output, dalam suatu scan time tertentu.
Catu daya PLC

Catu daya listrik digunakan untuk memberikan


pasokan catu daya ke seluruh bagian PLC ( CPU,
memori, dll)
Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC
atau 220 VAC.
Untuk PLC besar biasanya catu dayanya terpisah
(modul tersendiri)
Input Unit
 Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor
 Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan
yang bisa diterima processor
 Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus
sinyal input
 Mengirim siyal ke indikator input PLC sehingga bisa
diketahui input mana yang sedang menerima sinyal.
Contoh Input unit
Interface masukan ke CPU

 Masukan dari sensor misalnya 24 VDC, dikonversi menjadi tegangan 5VDC,


agar sesuai tegangan kerja CPU
 Piranti eksternal akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED
(dalam optoisolator)
 Photo transistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan arus
(ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol (catu daya antara kolektor
dan emitor drop di bawah 1 volt)
 Bila sinyal masukan tidak ada lagi, maka LED akan mati dan photo transistor
akan berhenti menghantar (OFF), CPU akan melihatnya sebagai logika satu
Output Unit
 Output unit berfungsi sebagai interface terhadap
peralatan luar
 Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power
supply untuk mengoperasikan peralatan output (motor,
lampu, dll)
 Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian output
unit adalah relay untuk AC/DC, Triac untuk AC saja,
Transistor dan FET untuk DC saja.
Contoh Output unit
Interface keluaran dari CPU

 Prinsipnya sama pada interface masukan.


 Menyalakan dan mematikan LED di dalam optoisolator adalah CPU
 Yang membaca status phototransistor , apakah menghantarkan arus atau
tidak adalah peralatan eksternal.
Yang Dapat dikerjakan PLC (1)
 Sequence control (kontrol berurutan)
 pengganti relay control logic
 timers/counters
 pengganti pengendali yang berupa
papan elektronik
 pengendali mesin dan proses
Yang Dapat dikerjakan PLC(2)
 Sophisticated control (kontrol canggih):
 Arithmetic operations ( +, -, x, : )
 Information handling (penaganan informasi)
 Analog control (suhu, tekanan, kelembaban,dll)
 PID Controller
 Servo-motor control
 stepper-motor control
Yang Dapat dikerjakan PLC (3)
 Supervisory control:
 Process monitoring & alarm
 Fault diagnostic & Monitoring
 Interfacing with computer (RS232)
 Printer ASCII/Interfacing
 Factory automation networking
 LAN
Kelebihan PLC
 Dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh
teknisi elektrik industri yang tidak harus
mempunyai skill tinggi
 Troubleshooting dalam PLC disederhanakan:
 Fault Indicators
 Start/Stop Indicators
 Input/Output Indicators
Mengapa menggunakan PLC?
Hard-Wired Control
 Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan
oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan
kabel.
 Rangkaian harus didesain dan digambar terlebih dahulu,
kemudian menetapkan spesifikasi dan instalasi
pengkabelannya
 Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan pengkabelan
sesuai gambar teknik yang telah dibuat
 Jika salah dalam desain atau ada modifikasi, designer dan
teknisi harus merombak dan mengerjakan instalasi lagi.
 Pemborosan waktu
Contoh hard-wired control
Kemampuan PLC
 PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit
control relay yang merupakan instalasi langsung
 Rangkaian control cukup dibuat secara software,
pengkabelan hanya diperlukan untuk
menghubungkan peralatan input dan output.
 Hal ini mempermudah dalam mendesain dan
memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan
mengubah program PLC
Keuntungan Menggunakan PLC dalam
Otomatisasi
 Waktu implementasi proyek lebih cepat
 Mudah dalam modifikasi
 Kalkulasi biaya proyek lebih akurat
 Memerlukan waktu training lebih singkat
 Perubahan desain lebih mudah (menggunakan
software)
 Aplikasi kendali yang luas
 Perawatan mudah
 Reliabilitas tinggi
 Relatif tahan pada kondisi lingkungan yang buruk
Setelah menggunakan PLC
Beberapa Aplikasi PLC
 Manufaktur otomotif
 Pabrik semen
 Pengendali lift/elevator
 Pengairan/irigasi
 Pengendalian pembangkit listrik
 Penggilingan (mesin giling)
 Pengontrolan lampu lalu lintas
 Sistem keamanan
 Pengendalian robot
 Pabrik minuman ringan
 Dll
Contoh sistem kontrol dengan PLC
Contoh Penggunaan PLC
Contoh Penggunaan PLC

Anda mungkin juga menyukai