Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR 3 PHASE

MENGGUNAKAN PANEL BOX, PLC, HMI

Disusun Oleh :
Noval Anuro Reksa [1719115188]

XII Teknik Mekatronika – 2


SMK Negeri 7 Semarang
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menjalankan motor 3 phase reverse/forward mengunakan Panel Box, PLC dan HMI ?
2. Bagaimana langkah-langkahnya ?

1.2 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara instalasi motor 3 phase dengan benar dan sesuai dengan PUIL.
2. Mampu membuat simulasi rangkaian reverse & forward motor 3 phase.
3. Mampu wiring antar Panel Box, PLC, HMI dan bahan lainya, dengan output motor 3 phase.
4. Mampu menjalankan motor 3 phase reverse/forward dengan Panel Box, PLC dan HMI.
5. Menganalisis rangkaian.

1.3 Dasar Teori


• Panel Box
Box panel berfungsi menjaga keamanan saat terjadinya gangguan dalam aliran
listrik. Instalasi listrik di luar ruangan banyak terpapar perubahan cuaca seperti
hujan, terik matahari dan kelembaban udara. Perubahan cuaca ini dapat
menyebabkan alat listrik dan instalasi outdoor jadi mudah rusak, berkarat, bahkan
dapat menyebabkan arus pendek (korsleting) dan bahaya kebakaran apabila
instalasi listrik terbuka dan terkena hujan. Box panel ini berisi beberapa MC,
pushbutton, lampu indikator, dan 1 MCB. Untuk itu, demi keamanan, Instalasi
listrik outdoor perlu disimpan pada box panel listrik khusus, untuk pemasangan di luar ruangan.

• PLC
Programmable Logic Controller atau adalah suatu mikroprosesor yang digunakan
untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin dijalur
perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang
digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai,
contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC
berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah
Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk
tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan
pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST,
untuk yang ST sudah jarang digunakan.

• HMI
Human Machine Interface adalah sistem yang menghubungkan antara manusia
dan teknologi mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status baik
dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time.
Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca data
yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya. Port
yang biasanya digunakan untuk controller dan akan dibaca oleh HMI antara lain
adalah port com, port USB, port RS232 dan ada pula yang menggunakan port serial.
Secara umum HMI memiliki beberapa fungsi diantaranya memberikan informasi
yang up to date kepada operator, menerjemahkan instruksi operator ke mesin, memonitor keadaan,
mengambil tindakan yang sesuai dgn keadaan yg terjadi, memunculkan tanda peringatan dengan
menggunakan alarm jika terjadi sesuatu yang tidak normal, menampilkan pola data kejadian yang ada
pada mesin baik secara real maupun secara historical, dsb.

• Motor 3 Phase
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga
seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Keselamatan Kerja


1. Gunakan wearpack
2. Gunakan sepatu safety
3. Gunakan helm kerja
4. Gunakan sarung tangan listrik
5. Cek aliran listrik dengan test pen
6. Periksa semua peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan.
7. Identifikasi dan pemeriksaan bahan dan peralatan sesuai persyaratan dan standar komponen yang tepat.
8. Pasangi semua sirkuit dengan MCB/Sekring
9. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
10. Gunakan standar prosedur dalam pengukuran maupun dalam pengoperasian

2.2 Alat dan Bahan


 3 phase AC power supplies 380 v  PLC & seperangkatnya  Kabel  Steker
 1 phase AC power supplies 220 v  HMI & seperangkatnya  AVO meter  Adaptor
 Panel Box (berisi MC & MCB)  Tang Kupas & Potong  PC  Obeng + & -

2.3 Langkah Kerja


1. Buatlah wiring reverse/forward seperti gambar di samping. Couplekan kabel
yang terhubung 1,3,5 (K1) dengan 1,3,5 (K2), lalu hubungkan ke R,S,T 3 phase AC
power supplies 380 v. Hubungkan 2,4,6 (K1) ke U,V,W (motor), hubungkan 2,4,6
(K2) ke U,W,V (motor).

2. Buatlah lader diagram kontrol reverse/forward seperti


gambar di samping di CX Program.

A. Jika W0.03 (PB On) ditekan, relay 6.00 aktif mengontak


6.00 menjadi On dan Off (pengaman) sehingga output
100.02 menyala. Tekan W0.06 (PB Off) untuk memutus
hubungan sehingga relay 6.00 mati dan kontak 6.00
menjadi Off dan On (pengaman) sehingga output
100.02 padam.

B. Jika W0.05 (PB On) ditekan, relay 6.01 aktif mengontak 6.01 menjadi On dan Off (pengaman) sehingga
output 100.03 menyala. Tekan W0.06 (PB Off) untuk memutus hubungan sehingga relay 6.01 mati dan
kontak 6.01 menjadi Off dan On (pengaman) sehingga output 100.03 padam.

3. Buat design pushbutton seperti gambar di samping di Utility Manager (software).


1. Hubungkan HMI dengan sumber 24 VDC dari adaptor yang telah diberi sumber
220 VAC.
2. Hubungkan HMI ke PC menggunakan kabel LAN
3. Setelah HMI menyala, masukkan password “111111”
4. Klik kanan simbol koneksi di PC (windows10)Open Network and Sharing
CenterChange adapter settingsklik kanan EthernetPropertiespilih
yang ada angka 4nyaPropertiespilih Use the following IP addressmasukkan angka samakan seperti
yang tertera di HMI (kecuali yang pojok kanan atas harus beda)Apply di HMI.Ok (PC).
4. Carilah system parameter di Utility Managernew device/servernya.
5. Dikolom device type klik kemudian cari OMRON CP Series (USB), kemudian oke
6. Beri nama tombol dengan cara klik dua kali pada tombol lalu ubahlah di sebuah device yang sudah tersetting
7. Untuk addres atau alamat (kolom dibawahnya) ubahlah dari CIO bit menjadi W_bit
8. Ubah addres pushhbutton pada CX-Programmer dengan menambahkan huruf W didepan addres
pushbuttonnya dan samakan address pushbutton HMI dengan address pushbutton CX Program
9. Hubungkan PLC dengan 24VDC dari adaptor
10. Transfer ladder diagram CX Program ke PLC menggunkan kabel USB PLCcabut kabel USB pada PC
11. Download design Utility Manager PC ke HMI, design pushbutton di Utility Manager akan muncul di HMI
12. Hubungkan PLC dengan HMI menggunakan kabel USB PLC.
13. Hubungkan address output PLC 100.02 ke A1 (relay K1), hubunkan A2 (K1) ke netral
14. Hubungkan address output PLC 100.03 ke A1 (relay K2), hubunkan A2 (K2) ke netral
15. Hubungkan 220 VAC ke Panel Box hidupkan MCB. (untuk menghidupkan lampu indikator)
16. Hidupkan 3 phase AC power supplies 380 v
17. Lalu jalankan motor 3 phase reverse/forward dengan HMI
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pada praktek sebelumnya kita telah mencoba praktek dengan PLC kemudian pada kali ini kita juga
mengkombinasikannya. Berawal dari panel listrik yang berisi tiga buah kontaktor, MCB, beberapa tombol dan lampu
indikator. Banyak socket yang sudah kendur sehingga agak sulit untuk melakukan wiring. Ada empat kondisi yang bisa
kita gunakan saat menyetting tombol pada software HMI yanitu set on, set off, toggle, dan momentary. Toggle dan
momentary yang kita gunakan untuk tombol adalah yang paling efisien untuk rangkaian ini karena toggle mempunyai
prinsip seperti detent switch dan momentary bersifat sementara atau seperti push button pada umumnya. Untuk
wiring tidak terlalu rumit karena kita hanya menggunakan outputan PLC dan tidak memerlukan tombol push button.
Jadi, kedepannya praktek dengan panel bisa dikombinasikan dengan komponen yang lain selain PLC dan HMI.
Dibutuhkan ketelitian yang dan konsentrasi yang cukup agar praktek dapat berjalan lancar dan bisa menemukan
problem solving jika terjadi kendala.
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kita harus mampu menerapkan teori
ke dalam dengan benar. Dan di dalam praktik ini kita dilatih untuk selalu memperhatikan keselamatan kerja. Seperti
belajar menggunakan komponen sesuai dengan kubutuhan dan wiring yang benar, sehingga kita mengetahui cara
kerja rangkaian yang telah kita buat dengan benar. Kecakapan dalam penginstalan dapat diperoleh apabila kita rajin
mencoba melakukan atau menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai