Anda di halaman 1dari 46

Lampiran Materi

KOMPONEN-KOMPONEN PNEUMATIK

A. Katup

Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa

yang akan bekerja menggerakan aktuator, dengan kata lain katup ini berfungsi

untuk mengendalikan arah gerakan aktuator.

Susunan komponen sistem pneumatik adalah sebagi berikut

KLASIFIKASI CONTOH
SIMBOL

Out put = (Aktuator)

Pengendali Sinyal =
Katup Pengendali Sinyal

Pemroses Sinyal/Prossesor = Katup


kontrol AND, OR, NOR, dll

Sinyal Input =
Katup Tekan, Tuas, Roll, Sensor, dll

Sumber Energi Udara bertekanan =


Kompressor

Gambar Klasifikasi Elemen Sistim Pneumatik (FESTO FluidSIM)

1
Gambar 2.1 Susunan elemen pengontrol

 Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari sumber

tenaga ( udara kempa ) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.

 Sinyal Pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan

secara logic untuk diteruskan ke final control element.

2
 Sinyal pengendali akhir ( Final control element ) akan mengarahkan out put

yaitu arah gerakan aktuator ( Working element ) dan ini merupakan hasil

akhir dari sistem pneumatik.

Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup

(Valves). Berikut ini contoh-contoh penamaan katup yang pada umumnya

disimbolkan sebagai berikut:

Dari simbol katup di atas menunjukkan jumlah lubang/port bawah ada tiga

(1,3,5) sedangkan di bagian output ada 2 port (2,4). Katup tersebut juga memiliki

dua posisi/ruang yaitu a dan b. Penggerak katup berupa udara bertekanan dari

sisi 14 dan 12. Sisi 14 artinya bila disisi tersebut terdapat tekanan udara, maka

tekanan udara tersebut akan menggeser katup ke kanan sehingga udara

bertekanan akan mengalir melalui port 1 ke port 4 ditulis 14. Demikian pula sisi

12 akan mengaktifkan ruang b sehingga port 1 akan terhubung dengan port 2

ditulis 12.

Berdasarkan pada data-data di atas, maka katup di atas diberi nama: Katup

5/2 Penggerak Udara Bertekanan

Contoh lain:

3
Katup ini memiliki tiga port dan dua posisi/ruang, penggerak knop dan

pembalik pegas, maka katup tersebut diberi nama Katup 3/2 knop, pembalik

pegas.

Katup-katup pneumatik memiliki banyak jenis dan fungsinya.

1. Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut:

a. Katup Pengarah (Directional Control Valves)

b. Katup Satu Arah (Non Return Valves)

c. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)

d. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)

e. Katup buka-tutup (Shut-off valves)

2. Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan

sebagai berikut:

a. Katup Poppet (Poppet Valves )

 Katup bola ( Ball seat valves )

 Katup piringan ( Disc seat valves )

 Katup kones (Cone seat valves)

b. Katup Geser ( Slide valves )

 Longitudinal Slide

 Plate Slide

3. Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :

 Katup pengarah ( Directional control valves )

4
 Katup pengatur tekanan ( Pressure cotrol valves )

 Katup pengontrol aliran ( Flow control valves )

a. Katup Pengarah

Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara

kempa yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain

,katup ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan aktuator.

Katup pengarah diberi nama berdasarkan :

 Jumlah lubang / saluran kerja ( port )

 Jumlah posisi kerja

 Jenis penggerak katup

 Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.

Berikut ini contoh-contoh katup pengarah dan namanya :

 Katup 3/2 penggerak plunyer, pembalik pegas ( 3/2 DCV plunger

actuated and spring centered ), termasuk jenis katup bola ( ball seat

valves )

Gambar:2.2 Katup 3/2 penggerak plunyer ball seat

 Katup 3/2.penggerak plunyer,pembalik pegas ( 3/2 DCV plunger

actuated,spring centered), termasuk jenis katup piringan ( disc

valves ) normally closed .

5
Gambar 2.3 Katup 3/2 penggerak plunyer pembalik
pegas normally closed (disc valve)

 Katup 4/2 penggerak plunyer, pembalik pegas ( 4/2.DCV.plunger

actuated, spring centered ) termasuk jenis katup piringan ( Disc seat

valves ), lihat gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Katup 4/2 penggerak plunyer (Disc seat valve)

 Katup 4/3 Manually,jenis plate slide valves

6
Gambar 2.5 Katup 4/3 manually,jenis plate slide valves

 Katup 5/2.DCV-air pilot, jenis longitudinal slide .

Gambar 2.6 Katup 5/2.DCV-air pilot, jenis longitudinal slide

 Katup Satu Arah :

Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara kempa

hanya satu arah saja yaitu bila udara telah melewati katup tersebut

maka udara tidak dapat berbalik arah. Sehingga katup ini juga

digolongkan pada katup pengarah khusus.

Macam-macam katup searah :

 Check valve

Katup satu arah hanya bisa mengalirkan udara hanya dari satu

sisi saja. Udara dari arah kiri (lihat gambar 30) akan menekan pegas

sehingga katup terbuka dan udara akan diteruskan ke kanan. Bila

udara mengalir dari arah sebaliknya, maka katup akan menutup dan

udara tidak bisa mengalir kearah kiri. Katup satu arah dalam sistem

elektrik identitik dengan fungsi dioda yang hanya mengalirkan arus

listrik dari satu arah saja.

7
Gambar 2.7 Check valve

 Shuttle Valve

Katup ini juga disebut katup “ OR “ ( Logic OR function )

Gambar 2.8 Shuttle Valve

 Katup Dua Tekanan

Gambar 2.9 Katup Dua Tekanan

Katup ini dapat bekerja apabila mendapat tekanan dari kedua

arah. Katup juga disebut katup “ AND “ ( Logic AND function )

8
 Katup Buang Cepat ( Quick Exhoust Valve )

Udara dari P (1) ke A (2).Kerja Udara dari A (2) ke R (3).


Buang cepat ke luar

Gambar 2.10 Katup buang cepat

b. Katup Pengatur Tekanan

Ada beberapa macam katup pengatur tekanan antara lain :

 Pressure regulator

Gambar 2.11 Katup pengatur tekanan

9
Katup ini berfungsi untuk besar kecilnya tekanan udara kempa

yang akan keluar dari servis unit dan selanjutnya menuju sistem

atau disebut mengatur tekanan kerja sistem pneumatik.

 Katup Pembatas tekanan atau Katup Pengaman (Pressure Relief

Valve

Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum

pada system. Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan

terbuka dan tekanan udara lebih dibuang.Jadi tekanan udara yang

mengalir ke system tetap aman.

 Sequence Valve

Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan relief valve. Hanya

fungsinya berbeda yaitu untuk membuat urutan kerja dari system.

Perhatikan gambar berikut.

10
 Time Delay Valve ( Katup Penunda Waktu )

Gambar 2.13 Katup penunda waktu

c. Katup Pengatur Aliran (Flow Control Valve)

Katup ini berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan besar kecilnya

aliran udara kempa. Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu

jumlah volume udara yang mengalir akan mempengaruhi besar daya

dorong udara tersebut .

Macam-macam flow control :

a. Fix flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap ( tidak dapat

disetel )

b. Adjustable flow control yaitu lubang laluan dapat disetel dengan

baut penyetel .

c. Adjustable flow control dengan check valve by pass.

11
Perhatikan gambar berikut !

Gambar 2.14 Flow kontrol

d. Shut Of Valve

Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara .Lihat

gambar berikut !

Gambar 2.15 Shut of valve

12
B. Unit Penggerak

Aktuator merupakan perangkat yang berfungsi dalam proses eksekusi,

dengan kata lain, aktuator menghasilkan suatu gerak mekanik. Aktuator dapat

dianalogikan sebagai ‘tangan’ pada manusia yang berfungsi untuk melakukan

eksekusi pada suatu kegiatan.

Pada umumya, jenis aktuator yang sering digunakan dalam sistem otomasi

industri yaitu:

1. Silinder

2. Solenoid

3. Relay

4. Drive

Macam-macam actuator :

1. Linear motion actuator ( Penggerak lurus )

 Single acting cylinder ( Silinder kerja tunggal )

 Double acting cylinder ( Silinder kerja ganda )

2. Rotary motion actuator ( Penggerak putar )

 Air Motor ( Motor Pneumatik )

 Limited Rotary actuator

Pemilihan jenis actuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan

tujuan penggunaan sistem pneumatic.

1. Single Acting Cylinder

Silinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja. Untuk

mengembalikan ke posisi semula biasanya digunakan pegas atau kembali

13
karena beban. Silinder kerja tunggal hanya dapat memberikan tenaga pada

satu sisi saja. Gambar 3.1 berikut in adalah gambar silinder kerja tunggal.

Gambar 3.1 Single acting cylinder

2. Double Acting Cylinder

Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya

hampir sama dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa

silinder ini dapat memberikan tenaga pada kedua belah sisinya. Silinder

kerja ganda ada yang memiliki batang torak ( piston rod ) pada satu sisi dan

ada pula yang pada kedua sisi. Konstruksi yang mana yang akan dipilih

tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 3.2 Double acting cylinder

14
3. Double Acting Cylinder With Cushioning.

Cushion ini berfungsi untuk menghindari kontak yang keras pada akhir

langkah. Jadi dengan sistem cushion ini kita memberikan bantalan atau

pegas udara pada akhir langkah.

Cushionin
g

Gambar 3.3 Double acting cylinder dengan cushion

C. Motor Pneumatik

Motor pneumatik mengubah energi pneumatik ( udara kempa ) menjadi

gerakan putar mekanik yang kontinyu. Motor pneumatik ini telah cukup

berkembang dan penggunaannya telah cukup meluas.

Macam-macam motor pneumatik adalah sebagai berikut :

 Piston Motor Pneumatik

 Sliding Vane Motor

 Gear Motor

 Turbines ( High Flow )

Berikut ini adalah contoh-contoh motor pneumatik

Radial Piston Motor

15
Axial Motor

Gambar 3.4 Motor pneumatik jenis piston

Rotary Vane Motor

Gambar 3.5 Motor pneumatik jenis vane (kipas)

Karakteristik Motor Pneumatik

Motor pneumatik mempunyai karakteristik yang menguntungkan dalam

pemakaiannya, antara lain sebagai berikut:

 Kecepatan putar maupun tenaga putarnya dapat diatur (bervariasi).

 Rentang variasi kecepatannya sangat besar.

 Ukuran baik volume maupun berat relatif kecil

 Aman terhadap terjadinya beban lebih

 Tidak sensitif terhadap debu, air, perubahan cuaca, panas atau dingin.

 Tahan/tidak mudah meledak

 Putaran sangat mudah dibalik.

 Pemeliharaan mudah.

16
D. Limited Rotary Actuator

Yang dimaksud dengan limited rotary actuator ialah unit penggerak yang

menghasilkan gerakan swivel yaitu gerak putar terbatas atau disebut gerak

lengkung. Gerak lengkung tersebut bolak-balik dan mencapai di bawah 360 o,

misalnya 45o, 90o atau 240o, dan seterusnya.

Gambar 3.6 berikut ini menunjukkan salah satu contoh limited rotary

actuator dan disebut rotary cylinder. Apabila udra kempa masuk dari kiri (tanda

panah) maka piston rod yang berupa batang bergerigi (rack gear) akan bergerak

ke kanan dan memutar roda gigi ke kanan, dan sebaliknya. Pada poros roga gigi

dipasang suatu batang atau apa saja sehingga batang tersebut akan bergerak

swivel.

Gambar 3.6 Rotary cylinder

E. Konstruksi Silinder Pneumatik

Salah satu contoh konstruksi silinder pneumatik adalah seperti yang terlihat

pada gambar 3.7 berikut ini. Bagian-bagian dari silinder pneumatik adalah

sebagai berikut:

1. Cylinder barrel atau tabung silinder biasanya dibuat dari tabung baja dengan

proses honing sehingga permukaannya sangat presisi dan halus. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi gesekan sekecil mungkin dan untuk

meningkatakan daya rapat (sealing). Untuk tujuan khusus misalnya ada

17
kecenderungan korosif dalam penggunaan, cylinder barrel sering dibuat dari

bahan kuningan, atau aluminium, atau tabung baja yang dikrom.

2. Base cap atau tutup silinder yang biasa dibuat dari bahan aluminium cor

atau besi cor dan pemasangan pada cylinder barrel dengan menggunakan

baut atau dengan flens.

3. Base cap sama dengan no. 2 hanya pemasangannya pada sisi depan.

4. Piston rod atau batang torak yang dibuat dari bahan baja mampu heat

treatment dan juga dipadu dengan chromium agar tahan karat.

5. Sealing ring yang dipasang pada tutup bearing sebagai perapat piston rod.

6. Bantalan bush sebagai pemandu atau penyangga piston rod dan terbuat dari

bronze (perunggu) atau plastik yang dilapis metal.

7. Scraping ring untuk mencegah masuknya debu, atau partikel kotor agar

tidak masuk ke dalam silinder.

8. Double cap packing sebagai seal antara piston dan silinder. Packing ini

dibuat dari bahan perbunan untuk suhu dari –20o s.d 80o C, dari bahan

viton untuk suhu –20o s.d 190o C dan dari bahan teflon untuk suhu –80o s.d

200o C.

9. O ring atau round-cord ring yang digunakan sebagai seal statis.

Gambar Silinder Pneumatik

silinder pneumatik

18
Tipe-tipe seal dapat kita lihat pada gambar 3.8 berikut ini.

Gambar 3.8 Macam-macam tipe seal


yang digunakan pada sistem
pneumatik

Tipe Pengikatan

Cara-cara pengikatan silinder ( actuator ) pada mesin atau pesawat dapat

dilaksanakan / dirancang dengan pengikatan permanent atau remanent,

tergantung keperluan. Berikut ini gambar-gambar cara pengikatan.

19
Gambar 3.9 Tipe Pengikatan

F. Silinder Tanpa Rod

Stainless-steel bands keep out contaminants while not expanding like

elastomer bands, letting them last longer and work better. The steel bands also

resist pressure spikes generated during highvelocity cushion impacts. The piston

is separated from the load, even when the carrier deflects, further extending the

piston seals’ service life. Other features include durable, custom-formulated

polyurethane seals, clear anodized aluminium extrusions, adjustable cushions,

20
mounted shocks, double or single-end porting, and drop-in and easyto- locate

switches. The cylinder is available in both inch and metric versions.

Suction cup adalah plastik berbentuk mangkuk yang biasanya dipakai untuk

menempelkan benda kaca di mobil

G. Vacuum Pump

Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-molekul gas

dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Pompa

vakum menjadi salah satu komponen penting di beberapa industri besar seperti

pabrik lampu, vacuum coating pada kaca, pabrik komponen-komponen

elektronik, pemurnian oli, bahkan hingga alat-alat kesehatan

seperti radiotherapy, radiosurgery, dan radiopharmacy.

Berdasarkan prinsip kerjanya, pompa vakum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

21
 Positive Displacement : menggunakan cara mekanis untuk mengekspansi

sebuah volume secara terus-menerus, mengalirkan gas melalui pompa

tersebut, men-sealing ruang volume sistem, dan membuang gas ke

atmosfer.

 Pompa Momentum Transfer : menggunakan sistem jet fluida kecepatan

tinggi, atau menggunakan sudu putar kecepatan tinggi untuk menghisap gas

dari sebuah ruang tertutup.

 Pompa Entrapment : menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber

tertentu untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup.

1. Pompa Vakum Positive Displacement

Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume ruang

oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial.

Sistem sealing mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Selanjutnya

pompa melakukan gerakan buang, dan kembali mengekspansi ruang

tersebut. Jika dilakukan secara siklus dan berkali-kali, maka vakum akan

terbentuk di ruangan tersebut.

Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pada

pompa air manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dibentuk ruang

vakum pada sisi keluaran air, sehingga air dapat “terhisap” naik ke atas.

22
2. Rotary Vacuum Pump

Berikut adalah pompa vakum yang termasuk ke dalam tipe positive

displacement:

 Rotary vane pump, yang paling banyak digunakan

 Pompa diafragma External vane pump

 Liquid ring pump Wankel pump

 Piston pump Roots blower

 Scroll pump Screw pump

 Multistage Roots pump Lobe pump

 Toepler pump

3. Momentum Transfer Pump

Pompa vakum dengan metode ini dapat menghasilkan tekanan vakum

yang sangat tinggi. Metodenya adalah dengan jalan mengakselerasi molekul

gas dari sisi tekanan rendah ke tekanan tinggi.

Sesuai dengan hukum dinamika fluida, molekul fluida yang berada pada

tekanan atmosfer akan saling mendorong dengan molekul fluida

tetangganya dan menciptakan aliran fluida. Namun pada saat jarak antara

molekul fluida sangat jauh, maka molekul tersebut lebih cenderung

berinteraksi dengan dinding ruangnya daripada dengan molekul sesamanya.

Fenomena inilah yang menjadi dasar penggunaan pompa

vakum momentum transfer. Yang mana semakin vakum tekanan di dalam

ruang, akan semakin tinggi efisiensi pompa ini.

Dikarenakan secara desain konstruksi pompa ini tidak menggunakan

sistem sealantara ruang vakum-pompa-ruang luar, maka sangat

23
dimungkinkan akan terjadistall padanya. Untuk itu pada penggunaannya

diperlukan ruangan selanjutnya yang bertekanan lebi rendah dari atmosfer

dan terpasang di sisi keluaran pompa vakum ini.

Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini adalah pompa difusi dan

pompa turbomolecular.

4. Entrapment Vacuum Pump

Pompa jenis ini menggunakan metode-metode kimia taupun fisik untuk

mengikat fluida (gas) dengan tujuan menghasilkan tekanan vakum. Ada

berbagai macam jenis pompa entrapment, yaitu:

 Cryopump adalah pompa vakum dengan jalan mengikat uap air atau gas

di suatu ruangan menggunakan sebush permukaan yang dingin

 Pompa kimia yaitu pompa yang mengikat gas untuk bereaksi dan

membentuk padatan

 Pompa ionisasi: mengionisasi gas dengan menggunakan potensial

bertegangan tinggi sehingga gas tersebut terakselerasi menuju

elektroda pengumpul

H. Pengertian Standar

24
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan

yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau

kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau

definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa

sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan

standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu pintar (smart) lainnya

yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai

mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh

lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan

manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan

kegunaan barang dan jasa.

Pengertian ISO

Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang

terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak

kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan

(Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari

ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-

kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan

internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara

global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan

pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang

kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

Nama ISO

Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap

International Organization for Standardization dengan kependekannya ISO,

25
dimana IOS dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama

didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan

merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional

tersebut. ISO berasal dari Bahasa Latin (Greek) isos yang mempaunyai arti

sama (equal). Awalan kata iso juga banyak dijumpai misalnya pada kata

isometric, isomer, isonomy, dan sebagainya.

Dari kata sama (equal) menjadi standar inilah ISO dipilih sebagai nama

organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga

dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke

dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris,

atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis,

atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa

Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini

namanya tetap ISO.

Kebutuhan Standar Internasional

Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap

teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya

dapat berakibat timbulnya semacam technical barriers to trade (TBT) atau

hambatan teknis perdagangan. Industri-industri pengekspor telah lama

merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu

mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan

internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi ISO

didirikan.

Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang

mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi,

26
tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya,

pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini

akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri

pada masa-masa yang akan datang.

Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal

sebagai berikut :

 Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia.

 Penetrasi teknologi antar sector.

 Sistem komunikasi di seluruh dunia.

 Standar global untuk pengembangan teknologi.

 Pembangunan di negara-negara berkembang.

Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam

suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan

harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu

disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak

yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen,

dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi

dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan

mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang

ditawarkan.

Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan,

pertukaran, dan alih teknologi melalui :

 Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak.

 Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan

pengurangan limbah

27
 Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai

komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik

 Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan

kegunaan barang dan jasa

 Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya

Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah

mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap

kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang

maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.

Selain ada ISO, ada juga DIN (Deutsche Industrie Norma/ norma industri

Jerman) yang juga dipergunakan dalam standarisasi komponen.

I. Simbol-Simbol Pneumatik

Sistem tenaga fluida (sistem hidrolik dan sistem pneumatik) telah memeliki

simbol-simbol grafik sebagai bahasa untuk mengkomunikasikan berbagai bentuk

sirkuit dalam system tenaga fluida. Simbol-simbol ini telah distandarisasi secara

internasional, menganut standard DIN / ISO 1219 yang tentu saja harus difahami

oleh masyarakat pemakai sistem tenaga fluida.

Grafik simbol untuk sistem hidrolik dan sistem pneumatik sebenarnya sama,

hanya saja ada beberapa hal yang berbeda menyangkut subtansi khusus

masing-masing. Berikut ini disajikan kedua-duanya agar dapat dilihat dan

difahami perbedaannya.

Simbol-simbol tersebut adalah sepeti gambar berikut .

28
Grafik simbol untuk instalasi suplai udara kempa :

Simbol Nama Keterangan


Sumber udara Sumber udara bertekanan

bertekanan berasal dari kompresor

atau

Saluran Kontrol Saluran kontrol antar

peralatan pneumatik
Saluran Saluran kerja dari

tenaga/kerja kompresor
Saluran Dua, tiga atau lebih

berhubungan saluran udara yang saling

berhubungan
Saluran Dua, tiga atau lebih

bersilangan saluran udara yang saling

bersilangan
Filter udara Berfungsi sebagai

peredam suara agar tidak

bising
Tangki Penampung udara

penampung udara bertekanan


Filter udara Dipasang sebelum masuk

ke penampung
Pemisah air Berfungsi untuk

memisahkan air dari

udara
Pemanas udara Pengering udara sebelum

masuk ke instalasi

pneumatik

29
Pelumasan Pencampuran udara

dengan pelumas agar

mengurangi keausan

pada peralatan pneumatik


FR/L unit merupakan Unit

pelayanan udara

FR/L Unit bertekanan yang terdiri

dari Filter, Regulator dan

Lubrication
Katup timer/tunda waktu,

berfungsi untuk

mengaktifkan aktuator

setelah waktu tertentu

Jenis dan Simbol Katup Pembatas Tekanan

PENAMPANG SIMBOL SIMBOL LOGIKA PENAMPANG

Pressure regulator Pressure relief Pressure regulator Sequence valve

valve with self relieving


30
Simbol dan Tabel Logika katup AND

31
PENAMPANG SIMBOL SIMBOL LOGIKA

RANG. PNUAMATIK ELEKTRIK TABEL LOGIKA


X1 X2 A

.X1 0 0 0

0 1 0

X2 1 0 0

1 1 1

Simbol dan Tabel Logika katup OR

PENAMPANG SIMBOL SIMBOL LOGIKA

32
RANGKAIAN PNEUAMATIK ELEKTRIK TABEL LOGIKA
X1 X2 A
0 0 0
0 1 1
1 0 1
.X1 X2 1 1 1

33
Simbol-simbol komponen pneumatik antara lain :

= Silinder kerja ganda

= Katup kontrol aliran satu arah

= Katup 5/2 dengan kontrol full

pneumatik

= Katup tunda waktu

= Katup balik fungsi “ATAU”

= Katup batas 3/2 dengan pegas

pembalik

= Katup tombol 3/2 dengan pegas

pembalik

34
= Katup tuas 3/2 dengan penahan

= Unit pelayanan udara (FR/L Unit)

= Sumber udara mampat

= Saluran kontrol

= Saluran kerja

35
Grafik simbol untuk Katup pengarah (Directional control valve) yang

berhubungan dengan saluran (ports) dan posisi-posisi katup.

36
Grafik simbol untuk pengembangan/penamaan katup pengarah.

37
Grafik simbol untuk katup pengatur aliran (Flow control valves)

38
Grafik simbol untuk metoda penggerkan (pengoperasian) katup.

Contoh penggambaran katup pengarah secara lengkap.

39
Grafik simbol untuk katup-katup satu arah (non-return valves).

Grafik simbol untuk katup pengatur tekanan

40
Grafik simbol untuk peralatan bantu.

Grafik simbol untuk silinder pneumatik (Linear actuator)

41
Grafik simbol penggerak putar

J. Diagram Sirkuit

Setelah kita mengenal simbol-simbol pneumatik maka gambar gambar

rancangan sirkuit pneumatik akan kita komunikasikan dengan grafik -simbol. Hal

ini akan sangat mudah untuk menggambar maupun memahaminya. Lain halnya

bila kita menggambar rangkaian dengan menggunakan gambar benda

sesungguhnya kita akan mengalami kesulitan. Berikut ini suatu contoh sirkuit

42
pneumatik yang digambar dengan gambar benda untuk dibandingkan dengan

diagram sirkuit yang digambarkan dengan grafik simbol.

Berikut ini adalah gambar rangkaian pneumatik.(Gambar 1.1)

Gambar 1.1

Berikut ini adalah diagram sirkuit pneumatik ( Circuit diagram ) dengan grafik

-simbol.

43

Gambar 1.2
44
Untuk merancang diagram sirkuit kita gunakan aturan tata letak seperti

gambar berikut.

Working elements

Actuating elements

Signal elements

Supply elements ( service

Unit ,shut-off valve ,

Reversing valve.

Gambar
1.3

Untuk penggerak dan kelompok katup-katup maupun supply elements diberi

nomor-nomor atau angka-angka (Arabic number)

Digit pertama menunjukkan nomor aktuator dan juga aktuator mana yang

dikontrol oleh unit pengatur yang sedang bekerja.

Contoh : 1.0,2.0,3.0 Aktuator ( Working element )

1.1,1.2, Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 1

2.1,2.2, Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 2

Contoh : Diagram sirkuit pneumatik (Gambar 1.4)

45
Gambar 1.4a Gambar 1.4b

Dengan kita mengetahui komponen penumatik dan fungsinya, maka kita

harus melilih komponen yang berfungsi baik untuk digunakan dalam rangkaian

sistem pneumatik.

46

Anda mungkin juga menyukai