Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PLC SESI 7

Nama : M. Wahyu Perdana S.P

NIM : 211571140

Prodi : Teknik Elektro

1. Apa itu PLC ?


 PLC ( Programable Logic Controller ) adalah sebuah sistim kendali sequencer
elektronik yang menggunakan program-program yang dibuat dengan perangkat
komputer dalam bentuk ladder, yang dapat menghasilkan sebuah sistim kontrol
yang lebih efektif, efisien, dan berkecepatan tinggi.
Secara fungsional PLC tidak hanya berfungsi sebatas pengontrol logika saja. Sebuah
PLC dewasa ini dapat melakukan perhitungan aritmatika yang relatif kompleks,
fungsi komkunikasi, dan lain sebagainya.

2. Sebutkan tugas dari input, output dan cpu dari PLC !


 Input unit adalah perangkat yang berfungsi sebagai interface untuk perintah
masukkan atau inputan dari sebuah komponen input, atau sensor. Melalui input unit
inilah semua perintah diterima kemudian diproses pada CPU yang kemudian
digunakan untuk menggerakan mesin.
 Output Unit adalah sebuah perangkat PLC yang berfungsi sebagai unit keluaran dari
program PLC yang dibuat, dimana unit ini digunakan sebagai signal indikator untuk
Pilot Lamp atau juga digunakan sebagai pemicu sebuah output interface untuk
meggerakkan sebuah actuator. Contohnya : untuk menggerakkan Relay, Magnetic
Contactor, Selenoid Valve, dan lainnya.
 Central Prosesing Unit berfungsi seperti otak dari PLC, dimana semua perintah
program yang telah dibuat, serta yang mengatur kinerja dari kombinasi rangkaian
PLC seperti instruksi aritmatika, delay timer internal, kinerja I/O dan lain-lain, adalah
tugas dari CPU. Selain itu CPU juga berfungsi untuk proses write, editing dan
memperbaiki serta merawat user program.

3. Sebutkan contoh2 dari input dan out put !


 Input PLC : Push Button , Limit Switch , Encoder
 Output PLC : Lampu indicator , Rella , Kontaktor , Motor
4. Gambarkan untuk wiring lengkap I/O, sumber tegangan untuk PLC
 Input DC (kontak)
Contoh dari peralatan input yang dapat digunakan yaitu Push Button (saklar tekan),
Limit Switch. Tertutup dan terbukanya akan mengaktifkan sebuah photocoupler
yang akan mentransmisikan input sinyal ke output. Tegangan yang digunakan adalah
DC 6 – 24 Volt, yang didapat dari sumber daya yang berasal dari Power Supply luar
maupun dari Power Supply Unit PLC.

 Output AC/DC (kontak)


Ketika ada sinyal output didalam CPU, maka akan menggerakkan coil dari relay
internal PLC yang kemudian meng-onkan kontak dari relay itu untuk
menghubungkan sumber tegangan ke beban. Seperti yang diketahui , bahwa sumber
tegangan untuk beban dapat menggunakan tegangan AC maupun DC karena output
nya dihubungkan melalui kontak.
5. Terangkan pertimbangan pemilihan plc pada saat kita akan membeli.
 Persyaratan Aplikasi
Pahami persyaratan spesifik aplikasi otomatisasi Anda. Pertimbangkan faktor-faktor
seperti kompleksitas sistem kendali, jumlah dan jenis input dan output yang
diperlukan, kecepatan pemrosesan, dan antarmuka komunikasi yang diperlukan.
Pastikan PLC yang dipilih dapat menangani permintaan aplikasi Anda saat ini dan di
masa depan.
 Skalabilitas dan Fleksibilitas
Carilah PLC yang menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas. Kebutuhan otomatisasi
Anda dapat berubah atau berkembang seiring waktu, jadi pilihlah produk yang
dengan mudah mengintegrasikan modul I/O tambahan, antarmuka komunikasi, atau
rak ekspansi. Skalabilitas ini memastikan bahwa sistem otomasi Anda dapat
beradaptasi dengan kebutuhan masa depan tanpa memerlukan perombakan total.
 Bahasa Pemrograman dan Perangkat Lunak
Pertimbangkan bahasa pemrograman yang didukung oleh PLC dan perangkat lunak
pemrograman yang menyertainya. Pastikan mendukung bahasa pemrograman yang
Anda sukai atau yang umum digunakan di organisasi Anda. Selain itu, evaluasi
kemudahan penggunaan dan fungsionalitas perangkat lunak pemrograman yang
disediakan oleh pabrikan.
 Kemampuan Komunikasi
Menilai opsi komunikasi yang ditawarkan oleh PLC. Carilah produk yang mendukung
berbagai protokol dan antarmuka komunikasi, seperti Ethernet/IP, Modbus,
Profibus, atau OPC-UA. Kompatibilitas dengan infrastruktur jaringan yang ada atau
yang direncanakan sangat penting untuk integrasi yang lancar dengan perangkat
lain, seperti HMI, sistem SCADA, atau PLC lainnya.
 Keandalan dan Daya Tahan
Lingkungan industri bisa jadi sulit, jadi pilihlah PLC yang dirancang untuk tahan
terhadap kondisi yang menuntut. Carilah PLC dengan konstruksi yang kuat, toleransi
suhu yang luas, dan sertifikasi seperti peringkat IP atau kepatuhan terhadap standar
industri yang relevan. Keandalan sangat penting untuk meminimalkan waktu henti
dan memastikan pengoperasian sistem otomasi Anda secara berkelanjutan.
 Kinerja dan Kekuatan Pemrosesan
Evaluasi kekuatan pemrosesan dan kemampuan kinerja PLC. Kecepatan dan efisiensi
merupakan persyaratan penting untuk menangani tugas aplikasi Anda secara efektif.
Carilah PLC dengan waktu pemindaian yang cepat, penghitung berkecepatan tinggi,
dan eksekusi instruksi yang mumpuni untuk memenuhi tuntutan proses otomasi
Anda.
 Dukungan dan Layanan
Pertimbangkan ketersediaan dukungan teknis dan layanan dari produsen atau
vendor. Carilah perusahaan yang menawarkan dukungan pelanggan yang andal,
sumber daya pelatihan, dan program garansi atau pemeliharaan. Bantuan cepat dan
akses terhadap pengetahuan dan sumber daya sangat berharga dalam memastikan
kelancaran pengoperasian dan pemecahan masalah sistem PLC Anda.
 Fitur Keamanan
Dalam industri tertentu, keselamatan merupakan pertimbangan penting. Carilah PLC
yang menawarkan fitur keselamatan terintegrasi atau kompatibilitas dengan modul
keselamatan. Fitur-fitur ini mencakup input keselamatan, output relai, dan
kemampuan untuk menerapkan fungsi keselamatan sesuai dengan standar
keselamatan yang relevan. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan
menambah lapisan perlindungan pada sistem otomasi Anda.
 Pertimbangan Biaya
Evaluasi nilai keseluruhan setiap PLC, dengan mempertimbangkan faktor-faktor di
luar biaya pembelian awal. Pertimbangkan kinerja, fitur, keandalan, dukungan, dan
skalabilitas yang ditawarkan PLC. Selain itu, pastikan untuk memperhitungkan biaya
lisensi perangkat lunak, modul komunikasi, dan aksesori yang diperlukan untuk
aplikasi Anda. Investasi yang seimbang memastikan kepuasan jangka panjang
terhadap pilihan Anda.
 Reputasi Merek dan Umur Panjang
Produsen PLC yang mapan dan bereputasi baik memiliki rekam jejak yang terbukti
dalam memberikan produk berkualitas dan dukungan yang andal. Sebelum Anda
membeli produk, teliti ulasan pelanggan, umpan balik industri, dan sejarah
perusahaan untuk mengukur reputasi dan komitmennya terhadap kepuasan
pelanggan
6. Buat contoh rangkaian dasar timer dan terangkan cara kerjanya .

 Saat PB X40 ditekan maka relay M0 akan bekerja , dan kontak bantu M0 akan
bekerja pula .
 Timer T0 akan bekerja karena kontak bantu M0 akan menjadi NC dan akan
mengaktifkan Timer T0 dan akan mulai menghitung sampai 10 detik (K100) . Disaat
bersamaan output Y80 akan bekerja karena kontak bantu M0 yg semula NO menjadi
NC.
 Setelah timer menghitung sampai 10 detik (K100) , maka output Y80 akan mati
karena kontak bantu timer T0 yang semula NC akan menjadi NO sehingga tidak ada
arus yang mengalir , disisi lain ouput Y81 akan bekerja karena kontak bantu T0 yg
semula NO akan menjadi NC.
 Saat PB X41 ditekan maka rangkaian akan mati .

7. Buat rangkaian on off dengan pengunci dengan ladder plc

 Saat PB X40 ditekan maka output/relay M0 akan bekerja disaat bersamaan kontak
bantu M0 akan menjadi NC yang berfungsi sebagai interlock agar tetap ada arus
yang mengalir ke output M0 . Saat X41 ditekan maka rangkaian akan mati.
8. Bandingkan secara fungsi soal no 7 dengan rangkaian SET and RESET .
 Kedua instruksi tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu melakukan penguncian
terhadap keluaran, bedanya untuk perintah interlock tidak menggunakan funcion
jadi bisa lebih menghemat memori

9. Buat contoh rangkaian COUNTER dan terangkan cara kerjanya .

 C0 merupakan fasilitas nomor counter yang digunakan , sedangakan K3


menunjukkan banyaknya counter yaitu menghitung sebanyak 3 kali.
 Saat PB X40 ditekan sebanyak 3 kali maka akan mengaktifkan output Y80
 Untuk mematikan Y80 dan mereset counter , maka harus ditekan PB Y41 untuk
mengaktifkan perintah reset pada counter C0.
 Hitungan counter akan kembali ke posisi awal , yaitu memulai dari 0 (nol) lagi.

Anda mungkin juga menyukai