Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM

Pengukuran Latitude Sel Surya

Oleh
Nama : Maftuh Syafa Marsaillah
NIM : 2020203050016
Kelas : TRPE 3A
Dosen Pembimbing : Zulfikar. S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Pratikum : Pengukuran Latitude pada Sel Surya


Nama : Maftuh Syafa Marsaillah
Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
Tanggal pratikum : 28 Febuari 2023
Tanggal penyerahan : 7 Maret 2023

Nilai :

Mengetahui
Dosen Pembimibing Nama Pratikum

Zulfikar. S.T., M.T. Maftuh Syafa Marsaillah


NIP : NIM : 2020203050016
LABORATORIUM: PEMBANGKIT ENERGI
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKUSEMAWE
PENGUJIAN: PENGUKURAN LATITUDE SEL
SURYA

I. Capaian Praktikum
Capaian dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mengenal peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam
mengukur ketinggan matahari (altitude) dan garis lintang (latitude)
daripada modul simulasi sel surya.
2. Mahasiswa mampu mengukur radiasi matahari tahunan melalui
modul sel surya.
3. Mahasiswa mampu menguji akurasi modul sel surya berdasarkan
pengaturan
latitude yang diberikan maupun latitude lokasi praktikum.

II. Keselamatan Kerja


1. Tegangan tinggi dapat terjadi jika modul terhubung ke jaringan 220-
380V. Gunakan peralatan dan lakukan pengukuran sesuai instruksi
keselamatan kerja dan hindari arus hubung singkat.
2. Pastikan semua peralatan memiliki pengaman pentanahan dan
terhubung dengan sempurna.
3. Pastikan setelah dilakukan pengawatan pada modul, diperiksa oleh
dosen pengajar dan atau teknisi sebelum modul dijalankan.
4. Perhatikan dan ikuti petunjuk dan peraturan standar keselamatan
menggunakan peralatan selama praktikum berlangsung.
III. Teori
A. Radiasi Matahari
Matahari menghasilkan energi dalam jumlah sangat besar dalam
bentuk radiasi elektromagnetik setiap hari. Rentang yang sempit dari radiasi
ini merupakan cahaya yang terlihat oleh manusia. Bagan di bawah ini
memberikan gambaran umum tentang spektrum radiasi elektromagnetik

cahaya terdiri dari foton yang menunjukkan sifat partikel serta


gelombang. Tergantung pada percobaan yang dilakukan, cahaya dapat
diartikan sebagai terdiri dari partikel atau gelombang. Ketika
mempertimbangkan perambatannya, misalnya, cahaya dianggap terdiri dari
gelombang. Ketika mempertimbangkan interaksinya dengan objek lain seperti
sel surya, cahaya dianggap terdiri dari partikel.

Gambar 1. Bagan Spektrum


Energi Matahari

Setiap foton ditandai oleh panjang gelombang (λ) dan tingkat energi
(E). Panjang gelombang dan energi berbanding terbalik satu sama lain seperti
yang ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini Oleh karena itu, foton dengan
panjang gelombang pendek (misalnya, Cahaya biru) memiliki lebih banyak
energi daripada foton dengan panjang gelombang panjang (misalnya, Lampu
merah). Sebaliknya, lebih banyak "foton merah" daripada "foton biru"
diperlukan untuk menghasilkan jumlah energi yang sama

B. Radiasi Matahari terhadap Bumi


Karena hamburan, penyerapan, dan refleksi, radiasi matahari di
permukaan bumi tidak hanya terdiri dari komponen langsung yang berasal
dari luar angkasa tetapi juga

komponen difus. Komposisi radiasi matahari di bumi diilustrasikan pada


Gambar 2 dan total radiasi matahari didefinisikan sebagai berikut.
EG =E +E
(2)

C. Ketinggian Matahari (Altitude)


Ketinggian matahari (altitude, γ) menggambarkan sudut antara
cakrawala (selalu seperti yang terlihat oleh pengamat) dan pusat matahari.
Altitude adalah 0° saat matahari terbit dan terbenam, dan 90° ketika matahari
berada di puncaknya, yaitu langsung di atas pengamat.
Altitude dapat diukur pada jam 12.00 waktu matahari setempat,
altitude maksimum tergantung pada latitude pengamat dan deklinasi bumi.
Altitude maksimum dapat dihitung dengan persamaan berikut:

(3)
Dimana δ adalah Deklinasi matahari dan Φ adalah Latitude matahari.
Latitude memiliki tanda positif dibelahan bumi utara dan tanda negatif
dibelahan bumi selatan. Untuk waktu-waktu tertentu dalam setahun,
persamaan di atas dapat menghasilkan ketinggian matahari lebih dari 90°
pada latitude tertentu. Dalam kasus seperti itu, sinar matahari jika tidak
menimpa lokasi pengamat dari selatan sekarang menimpa dari utara.
Karena matahari tampak bergerak melintasi langit pada siang hari,
altitude berubah secara konstan. Akibatnya, altitude harus dilacak untuk
mempersiapkan simulasi sistem PV dan perkiraannya yang akurat. Altitude
setiap saat dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Dimana δ adalah Deklinasi matahari, Ф adalah Latitude matahari dan HRA


adalah sudut jam matahari, dimana dapat ditentukan sebagai HRA = 15o.
(LST – 12).

IV. Alat dan Bahan


1. Solar module CO3208-1B with a solar altitude emulator 1 unit
2. Training panel CO5127-1Z "Analog-digital multimeter” 1 unit
3. Kable penghubung 1 set
4. Connector / Jumper 1 set

V. Prosedur Praktikum
Sebelum menjalankan modul, panel MCB dihidupkan sesuai instruksi
dosen pengajar / teknisi.
1. Susun modul solar (Solar module CO3208-1B) dan alat ukur
(Training panel CO5127-1Z "Analog-digital multimeter”) seperti
pada Gambar 4. Hubungkan modul solar ke alat ukur.
2. Ukur radiasi tahunan yang terjadi di lokasi Lucas-Nülle. Irradiansi
akan diukur pada 12.00 jam waktu matahari pada tanggal 22 setiap
bulan, nilai ini mewakili seluruh bulan. Teknik ini hanya
dimaksudkan untuk memfasilitasi pengukuran karakteristik
(Gambar 5).
3. Hitung posisi matahari menggunakan kalkulator dan lakukan
pengaturan yang ditunjukkan lebih lanjut di bawah ini. Catatan:
Hasil pengukuran tidak secara akurat mencerminkan kondisi nyata
tetapi hanya menunjukkan tren saja.
4. Atur sudut matahari dan panel ke 0°, sudut elevasi ke nilai yang
dihitung, dan ukur arus hubung singkat. Atur lampu hingga terang
maksimum. Masukkan hasil pengukuran pada tabel seperti
Gambar 6 dan buat grafik dalam lembar grafik seperti Gambar 7.
5. Ulangi pengukuran untuk semua bulan yang tercantum, selalu
menggunakan tanggal 22 setiap bulan sebagai hari pengukuran.
Setelah pengukuran Anda selesai, beralihlah dari tampilan tabular
ke tampilan diagram.

6. Lakukan pengukuran untuk lokasi tempat Anda berada. Namun,


perhatikan bahwa solusi sampel yang diberikan mungkin tidak
berlaku lagi dalam kasus ini.

Se ing
Da e: 22.01.2009
La i de: 52.5 h

Gambar 4. Rangkaian percobaan Gambar 5. Pengaturan


tanggal
pengukuran
VI. Data Percobaan

Tabel 1.1 Tabulasi nilai pengukuran radiasi matahari setiap tanggal 22


selama 1 tahun pada negara Australia.

NO Bulan I(mA)
1 Januari 0,025
2 Febuari 0,051
3 Maret 0,077
4 April 0,104
5 Mei 0,109
6 Juni 0,113
7 Juli 0,114
8 Agustus 0,108
9 September 0,082
10 Oktober 0,083
11 November 0,034
12 Desember 0,014

Diagram Time Chart


Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat di buat pada pratikum kali ini yaitu arus dan
derajat yang diukur setiap tanggal 22 pada bulan Januari sampai bulan Desember
adalah naik turun. Baik itu pada pengukuran arus maupun derajat yang diukur.
VII. Analisa dan Kesimpulan
A. Analisa

B. Kesimpulan
.

Anda mungkin juga menyukai