PENDAHULUAN
Medan merupakan besaran fisika yang mempunyai nilai ditiap titik dalam ruang.
Jadi pada pengukuran medan magnet ini akan dipengaruhi oleh 3 medan magnet,
yaitu : Medan Magnet Utama, Medan Magnet Luar, dan Anomali Magnetik Lokal.
X H
ln
Gambar 2.1.
Elemen Magnetik
Keterangan gambar :
F = Vektor medan magnet (F = Field, selanjutnya ditulis T = Total)
H = Utara magnetik (Horizontal)
X = Utara geografi
Y = Timur geografi
Untuk hasil pengukuran yang memberikan harga lebih besar atau lebih kecil dari T
tersebut yang dinamakan anomali dan nilai anomali ini tampak jelas setelah
dilakukan konturing (dibuat konturnya), sehingga ada klosur yang membentuk
puncak (positif) dan klosurnya yang berbentuk lembah (negatif) antara puncak
positif dan negatif ini terdapat benda penyebab anomali magnetik lokal.
Adapun rumus untuk menghitung Anomali Geomagnet sebagai berikut:
ΔT = T Obs ± T Vh - TIGRF
Gambar 3.6
Lintasan Pengambilan Data Geomagnet Berdasarkan Cara Grid
Gambar 4.1
Grafik Hubungan Koreksi Varian BS
Gambar 4.2
Grafik Hubungan Intensitas Magnetik Pada Rata-rata BS dengan Keseluruhan
Titik yang Diukur
Gambar 4.4
Kontur 2D Geomagnet
6.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Metode geomagnet adalah metode geofisika pasif yang bersifat spontan karena
dapat mendeteksi benda-benda magnetik di bawah permukaan tanah dengan
memanfaatkan sifat kemagnetan bumi.
2. Pengukuran geomagnet dipengaruhi oleh 3 medan magnet, yaitu medan
magnet utama, medan magnet luar, dan anomali magnetik lokal.
3. Hasil perhitungan dianalisis menggunakan software Surfer dan dapat diketahui
adanya anomali, dimana pada lokasi pengukuran terdapat potensi benda yang
mengandung logam.
6.2 Saran
Adapun saran untuk perbaikan kedepan yaitu sebaiknya praktikan dapat melakukan
melakukan praktikum secara teliti agar meminimalisir kesalahan.