METODE MAGNETIK
Oleh
Nama : Ach. Zulvi Nurin Naufal
NIM : 161810201029
Kelas : Geofisika A
Asisten : Silvia Luluil Maknun
Tanggal Praktikum : 5 April 2019
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang digunakan pada praktikum pengolahan data magnetik adalah :
1. Mengetahui pengolahan data metode magnetic.
2. Mengetahui perolehan besar medan magnet dari satu tempat tapi dengan
waktu yang berbeda.
3. Mengetahui caramenginterpretasi data magnetik secara sederhana.
Impedansi dari rangkain tersebut tergantung dari tahan total R dan induksi diri
dari koil L sehingga
1 I
Ba 2 = IR + L (2)
2 t
jika M adalah induksi bersama dari cakram dan koil, maka hubungan medan
dengan arus adalah
B M
a 2 B = MI L = − R B (3)
t 2
M − 2L
B = B0 exp t (4)
2L
Menurut (Sartono.1998), pertambahan yang begitu besar pada t yang besar
adalah tidak sesuai dengan kenyataan. Penyelesaian persamaan (4) diperoleh
dengan anggapan kecepatan sudut ω konstan, tanpa memperhatikan intensitas
medan magnet. Gaya Lorentz berlawanan dengan arah rotasi sehingga torsi
penggerak konstan. Apabila medan magnet bertambah besar maka torsi juga
bertambah sehingga ω berkurang sampai mencapai kesetimbangan pada kecepatan
ω0. Magnitudo dari medan magnet tidak bergantung ω tetapi hanya bergantung
pada torsi pengerak.
Gambar 2.1 Anomali magnetik dari batuan atau benda anomali bawah permukaan
bumi
(Sumber : Humphreys, 1984)
Menurut (Indratmoko 2009) , Secara umum magnetisasi yang terjadi pada
benda atau batuan tergantung dari rekam jejaknya selama ia berada di dalam
medan magnet utama bumi sehingga magnetisasinya tergantung dari induksi
magnetik yang diterima dari medan magnet utama bum tersebut. Berdasarkan
gambar diatas, potensial magnetik seluruh volume batuan bisa dirumuskan dalam
persamaan
𝜕
𝑉(𝑟⃗⃗⃗0 ) = −𝐶𝑚 𝑀 𝜕 ∫ 𝑑𝑉/|𝑟⃗⃗⃗0 − 𝑟| (2.1)
𝑎
𝐵 ⃗⃗ (𝑟). ∇ [ 1 ] 𝑑𝑉
⃗ (𝑟⃗⃗⃗0 ) = 𝐶𝑚 ∇ ∫ 𝑀 (2.2)
|𝑟
0⃗⃗⃗⃗ −𝑟 |
Induksi magnetik pada persamaan (2) ini disebut sebagai anomali magnetik,
dimana medan ini bersama-sama dengan medan magnet utama bumi B0 berada di
titik pengukuran. Oleh karena itu, medan magnetik total yang terukur di suatu titik
lokasi sebenarnya merupakan gabungan medan magnet utama bumi dan anomali
magnetik dengan asumsi medan magnetik luar diabaikan. Berdasarkan hal ini
persamaan medan magnetik total dapat dinyatakan
⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑟 = ⃗⃗⃗⃗ ⃗ (𝑟⃗⃗⃗0 )
𝐵0 + 𝐵 (2.3)
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode peneltian adalah cara penyajian dengan suatu percobaan, disebut juga
sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini
terdapat rancangan penelitian, jenis dan sumber data penelitian, variabel penelitian
dan skala pengukuran, metode analisis data dan kerangka pemecahan masalah.
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian Metode Magentik secara garis besar ditunjukkan dengan
skema rancangan kegiatan penelitian ditampilkan dalam bentuk diagram alir
ditunjukkan pada gambar 3.1 sebagai berikut :
T-IGRF
Tobs t2 ΔT-VH ΔT
(nT)
4.2 Pembahasan
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang termasuk
kedalam metode geopotensial. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan pengolahan data standar, yaitu hasil yang diperoleh merupakan data
anomali magnetik total (dalam nT) setelah dikoreksi variasi harian dan IGRF.
Koreksi dengan menggunakan IGRF dilakukan untuk menghilangkan efek-efek
diurnal medan magnet, yang disebabkan oleh pasang surut bulan dan pasang surut
matahari.Medan magnet ialah ruang di mana sebuah benda yang berada di dalamn
ruang itu mendapat gaya magnet. Makin besar kekuatan suatu magnet, makin
besar pula medan magnetnya. Medan magnet Bumi mempengaruhi benda benda
yang ada di permukaan Bumi bahkan hingga ke luar angkasa Semakin jauh dari
Bumi pengaruh magnetnya semakin melemah. Eksplorasi menggunakan metode
magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap : akuisisi data lapangan,
processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau
kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan etahdan
paengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan
pada tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian
(diurnal), koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk
interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh
peta anomali magnetik.
Data yang diolah terdapatwaktu juga mempengaruhi besar medan magnet
pada tempat itu. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran lempeng bumi yang
ment\yebabkan pusat magnet juga bergeser. Besar medan magnet tiap tempat juga
berbeda, hal ini tiap tempat memiliki karakteritik yang tidak sama, serta kita juga
tidak mengetahui apakah dibawah tempat itu tidak ada pengganggu yang dapat
mengganggu medan magnet. Medan magnet dari suatu tempat ke tempat lain bisa
saja berbeda, bahkan disatu tempat kalau kita mengukurnya di waktu yang
berbeda pun besarnya akan berbeda nantinya. Penghitungan besar medan magnet
kita juga membutuhkan persamaan polinomial, persamaan ini digunakan untuk
menyelaraskan waktu saat di base dan waktu saat pengukuran.
Hasil pada gambar merupakan gambaran tentang struktur pada bawah
permukaan daerah penelitian. Dari gambar dapat diketahui penyebaran anomaly
medan magnet memiliki nilai yang relative tinggi. Dari nilai tersebut anomali
medan magnet dapat digolongkan termasuk dalam anomali magnet positif.
Anomali magnet positif ditafsirkan berkaitan dengan bahan-bahan yang bersifat
ferromagnetik dimana memeliki supsetibilitas yang besar dan lebih dari satu
seperti contohnya batuan sedimen, batuan beku dan metamorf. Akan tetapi pada
anomali medan magnet tersebut juga terdapat nilai negative, jadi dapat
disimpulkan pula bahwa pada daerah penelitian ini juga terdapat bahan-bahan
yang bersifat diamagnetic yang memiliki nilai supsetibilitas rendah dan negative
seperti contohnya lumpur, pasir dan kerikil.Dari penampang yang telah dibuat
diatas, dapat kita golongkan pula bahwa supsetibilitas dari bahan atau batuan
yang terkandung adalah termasuk golongan diamagnetic.Bahan diamagnetisme
dalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau
molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol. Bahan diamagnetik tidak
mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi
medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah
gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis
yang arahnya berlawanan.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada pengolahan data metode magnetik adalah
sebagai berikut:
1. Metodemagnetic merupakan metode yang berdasarkan pengukuran anomali
geomagnetik yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau
permeabilitas magnetik suatu jebakan dari daerah magnetik di sekelilingnya.
2. Metode magnetic dapat digunakan untuk eksplorasi pendahuluan minyak
bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian
prospek benda-benda arkeologi.
3. Eksplorasi yang dilakukan umumnya yaitu, akuisisi data lapangan,
processing, interpretasi. Pada tahap processing dilakukan koreksi diurnal,
koreksi IGRF, koreksi topografi, dan koreksi lainnya. Dan pada tahap
interpretasi dilakukan interpretasi kualitatif dan interpretasi kuantitatif.
5.2 Saran
Saran untuk melakukan penelitian selanjutnya di harapkan lebih teliti
dalam pembacaan data agar data yang diperoleh lebih valid dan untuk melakukan
pengolahan data lebih lanjut mengenai jenis batuan yang terkandungnya bisa
menggunakan jenis software lainnya. Pemahaman mengenai software Mapsource
juga diperlukan. Sebelum mengolah data, sebaiknya praktikan memahami
mengenai pengolahan data menggunakan metode magnetik.
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, Richard j., 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetik Aplication.
Newyork : Cambridge University Press.
Djuri, Sudjatmiko, S. Bachri, dan Sukido. 1996. Peta Geologi Lembar Purwokerto-
Tegal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi:Bandung.
Humphreys, D.R. 1984. The Creation of Planetary Magnetik Fields. Creation
Research Society Quarterly Journal (CRSQ). Vol. 21. Number 3 (December
1984).
Indratmoko, Putu., Nurwidyanto, M irham., Yulianto, Tony. 2009. Interpretasi
Bawah Permukaan Daerah Manivestasi Panas Bumi Parang Tritis Kabupaten
Bantul DIY dengan Metode Magnetik. Jurnal Berkala Fisika Vol.12, No.4;
Oktober 2009, ISSM: 1410-9662. Universitas Diponegoro.
Sartono.1998.Geofisika Eksplorasi. Dewan Riset Nasional.
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Penerbit ITB. Bandung.
Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., Keys, D.A. (1976). Applied Geophysics.
Cambridge: Cambridge University Press.