Anda di halaman 1dari 19

MEDAN MAGNET ANOMALI DAN INTERPRETASI

KUALITATIF
(Laporan Praktikum Metode Geomagnetik)

Oleh
Feryanika Ukhti
1715051026

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
MEDAN MAGNET ANOMALI DAN INTERPRETASI KUALITATIF

Oleh
Feryanika Ukhti

ABSTRAK

Metode Geomagnet adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui struktur-struktur ataupun anomali bawah permukaan. Dalam
pengolahan data metode ini perlu dilakukan beberapa koreksi yang diantaranya
adalah koreksi IGRF dan Koreksi Variasi Harian (KVH), KVH diterapkan pada
data akuisisi dengan melakukan pengamatan nilai kemagnetan secara berkala pada
suatu titik dengan interval waktu tertentu selasa 12 atau 24 jam. Sedangkan nilai
koreksi IGRF adalah nilai yang dihitung dengan model koefisien Gauss dengan
asumsi bumi mengalami perubahan linear selama lima tahun yang dihitung oleh
badan inernasional bernama IGRF. Dari pengolahan data pada praktikum
sebelumnya, dibuat kontur dengan menggunakan software surfer membuat layers
dengan menggunakan data X, Y, TMI lalu disejajarkan dengan layers dengan data
menggunakan X, Y, dan elevasi. Dari hasil pensejajaran kontur ini dapat diketahui
bahwa memiliki hubungan yang berkesinambungan yang memperlihatkan medan
magnet anomalinya. Medan magnet anomali adalah medan magnet yang
dihasilkan dari batuan yang mengandung mineral seperti magnetic,
titanomagnetic, danlainnya yang ada pada kerak bumi.

Kata Kunci : Metode geomagnet, Kontur

ii
Judul Praktikum : Medan Magnet Anomali dan Interpretasi Kualitatif

Tanggal Praktikum : 8 April 2019

Tempat Praktikum : Lab Dekanat Fakultas Teknik Universitas Lampung

Nama : Feryanika Ukhti

NPM : 1715051026

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (Empat)

Bandar Lampung, 15 April 2019


Mengetahui,
Asisten

Jakasura Leandro Tarigan


` NPM. 1615051030

i
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
ABSTRAK........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian................................................................................ 1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan................................................................................... 4
B. Prosedur Praktikum............................................................................ 4
C. Diagram Alir....................................................................................... 5

IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Data Pengamatan................................................................................ 6
B. Pembahasan........................................................................................ 6

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Diagram Alir........................................................................................ 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu geofisika banyak metode-metode yang dapat digunakan salah


satunya adalah metode geomagnetik. Metode geomagnetik adalah metode
pengolahan data potensial untuk memperoleh gambaran bawah permukaan
bumi atau berdasarkan magnetiknya. Metode ini didasarkan pada pengukuran
intensitas medan magnet pada batuan yang timbul karena pengaruh dari
medan magnet bumi saat batuan tersebut terbentuk. Kerak bumi sebagai
bagian terluar dari lapisan batuan bumi menjadi salah satu target dalam
eksplorasi geomagnetic. Kerak bumi memiliki ketebalan 30-60 km yang
bergantung pda tektonik setting mengandung mineral ferromagnetic antara
lain magnetite, titanomagnetite, dan hematite. Mineral ini akan terakumulasi
pada batuan beku dan batuan metamorf yang biasanya memiliki suhu kurang
dari 600oC yang menyebabkan mineral dengan nilai suspebilitas tinggi.
Magnetisasi batuan pada kerak bumi akan memberikan informasi tentang
sejarah geologi, geodinamika, struktur geologi, dan system geothermal yang
terjadi pada daerah tersebut.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Mahasiswa dapat menghitug medan magnet anomaly dari data
pengukuran.
2. Mahasiswa dapat membuat peta kontur anomaly medan magnetic.
3. Mahasiswa dapat melakukan interpretasi kualitatif berdasarkan peta kontur
anomali medan magnetik.
II. TEORI DASAR

Metode geomagnet adalah suatu metode geofisika untuk mendapatkan gambaran


bawah permukaan bumi atau benda dengan karakteristik magnetik tertentu.
Metode ini didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet di permukaan
bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi. Sifat magnet ini ada karena pengaruh dari medan magnet
bumi pada waktu pembentukan batuan tersebut. Kemampuan untuk termagnetisasi
tergantung dari suseptibilitas magnetik masingmasing batuan. Benda-benda
tersebut dapat berupa gejala struktur bawah permukaan ataupun batuan yang
bersifat magnetik. Intensitas medan magnet di permukaan bumi dapat diukur
menggunakan magnetometer. Medan magnet bumi biasanya seragam tetapi akan
ada anomali jika ada mineral yang bersifat magnetik (Jumarang & Zulfian, 2012).

Metode geomagnet didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet


di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda
termagnetisasi di bawah permukaan bumi (suseptibilitas). Variasi yang terukur
(anomali) berada dalam latar belakang medan yang relative besar. Metode
geomagnet merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk
survei pendahuluan pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral,
maupun untuk keperluan pemantauan (monitoring) gunungapi. Interpretasi data
yang mencerminkan perbedaan lokal kelimpahan magnetisasi ini sangat berguna
untuk menemukan kesalahan dan kontak geologi. Anomali magnetik dapat berasal
dari serangkaian perubahan litologi, variasi dalam tubuh magnet tebal, patahan,
lipatan dan bantuan topografi. Sebuah jumlah yang signifikan Informasi dapat
meninggalkan revisi kualitatif peta anomali magnetik sisa dari total medan magnet
(Aufi dkk., 2017)

Medan magnet lokal diperoleh dengan mengoreksi medan magnet observasi


dengan medan magnet IGRF dan intensitas medan magnet harian. Hubungan ini
dapat ditulis dengan persamaan :
∆H = Hobs – HIGRF ± Hv
dengan :
∆H = medan magnet lokal (nT)
3

Hobs = medan magnet observasi (nT)


HIGRF= medan magnet IGRF (nT)
Hv = medan magnet harian (nT)
(Telford,1990)

Material ferromagnetik adalah bahan-bahan yang memiliki nilai suspebilitas


magnetik besar yang bernilai positif, sifat ferromagnetik muncul dalam bahan
yang atom-atomnya memiliki momen magnetik permanen yang berinteraksi satu
sama lain secara kuat dan mampu mempertahankan sifat-sifat magnetik setelah
magnet luarnya dihilangkan. Dalam ferromagnetik dapat diambil dua asumsi
yaitu,
1. Adanya keadaan demagnetisasi material ferromagnetic
2. Pada keadaan demagnetisasi material ferromagnetic terbagi atas daerah-daerah
kecil kecil yang disebut domain.
Pada bahan ferromagnetic magnetisasi yang terjadi tidak sama untuk setiap unit
volume di dalam bahan. Momen-momen magnet dari electron yang berdekatan
akan saling berinteraksi lebih efektif jika dibandingkan dengan momen magnet
electron yang letaknya berjauhan (Dedi, 2013).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop,
data hasil pengukuran dan software Surfer.

B. Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum pada praktikum kali ini adalah :


1. Membuka software surfer
2. Membuat kontur dengan data X, Y, TMI
3. Membuat kontur dengan data X, Y, Elevasi.
4. Mensejajarkan kontur
5. Membuat garis bantu kontur
6. Menambahkan plot titik

C. Diagram Alir

Adapun diagram alir dari praktikum kali ini adalah :

Mulai

Software Surfer

Kontur X, Y, TMI

Kontur
5

Kontur X, Y, Elevasi

Kontur

Mensejajarkan Kontur

Garis bantu antar kontur

Plot titik

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Adapun data pengamatan dari praktikum kali ini terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan

Telah dilakukan praktikum koreksi IGRF dan koreksi variasi harian di lab
Fakultas Teknik Universitas Lampung pada hari Senin, 8 April 2019. Pada
praktikum kali ini bab medan magnet anomali dan interpretasi kualitatif
dengan bantuan software surfer. Pada praktikum kali ini praktikkan membuat
dua layer kontur pada surfer dan disejajarkan. Pertama-tama praktikkan
membuka surfer lalu masukkan kontur seperti pada praktikkum sebelumnya
yaitu dengan menggunakan data X, Y dan TMI lalu masukkan layer kontur
selanjutnya dengan menggunakan data X, Y, dan elevasi. Setelah ada dua
layer maka kedua layer disejajarkan dengan kontur elevasi diatas layer kontur
TMI, lalu agar lebih jelas kembali ditambahkan dengan garis bantu. Lalu
setelah jadi, tambahkan titik plot dari data hasil pengukuran adapun hasil dari
praktikum ini dapat dilihat pada Gambar.2 di lampiran. Dari hasil data yang
sudah didapat, dapat diketahui bahwa hasil kontur sesuai antara kontur TMI
dan elevasi karena data ini dari data gunung rajabasa dan pada puncak
gunung rajabasa anomalinya terlihat hal ini dikarenakan semakin kecil nilai
anomali berarti semakin dekat dengan heat sorce, karena sifat medan magnet
bila dipanaskan akan berkurang. Nilai yang semakin tinggi menunjukkan
batuan bersifat magmatik, hal ini dikarenakan magma mengandung Fe (besi)
yang memiliki nilai magnetik tinggi.

Medan magnet anomali atau biasa disebut medan magnet local adalah medan
magnet yang dihasilkan dari batuan yang mengandung mineral seperti
magnetic, titanomagnetic, dan lainnya yang ada pada kerak bumi. Pada proses
akuisisi data, data mentah akan diolah dengan mencari nilai koreksi variasi
harian, lalu mencari nilai IGRF, dan menjadi nilai TMI lalu selanjutnya
diolah kembali untuk mendapat nilai T yang menjadi nilai anomali atau
anomali medan magnetnya. Untuk pembuatan kontur dapat dengan
menggunakan software surfer. Dari data excel, pertama lakukan grid data
terlebih dahulu lalu add new contur. Nilai yang masukkan adalah X, Y, dan
nilai anomali medan magnetiknya. Untuk proses interpretasi dapat dilihat dari
peta kontur yang didapat, dinilai dari angka-angka pada skala bar nya yang
ada warnanya. Warna pada kontur juga menunjukkan angka-angka yang ada.
Dan dari peta bisa di hubungkan dengan peta geologi untuk menghubungkan
apakah data yang diolah benar atau tidak. Data yang diolah pada praktikum
kali ini adalah data yang diberikan oleh asisten yang selanjutnya diolah. Dari
data yang sudah dibuatkan kontur dan disejajarkan dengan kontur elevasinya
sesuai.
6

anomali medan magnetnya. Untuk pembuatan kontur dapat dengan


menggunakan software surfer. Dari data excel, pertama lakukan grid data
terlebih dahulu lalu add new contur. Nilai yang masukkan adalah X, Y, dan
nilai anomali medan magnetiknya. Untuk proses interpretasi dapat dilihat dari
peta kontur yang didapat, dinilai dari angka-angka pada skala bar nya yang
ada warnanya. Warna pada kontur juga menunjukkan angka-angka yang ada.
Dan dari peta bisa di hubungkan dengan peta geologi untuk menghubungkan
apakah data yang diolah benar atau tidak. Data yang diolah pada praktikum
kali ini adalah data yang diberikan oleh asisten yang selanjutnya diolah. Dari
data yang sudah dibuatkan kontur dan disejajarkan dengan kontur elevasinya
sesuai.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Koreksi yang dilakukan pada pengolahan data geomagnet adalah koreksi
variasi harian dan koreksi IGRF.
2. Kontur TMI sesuai dengan kontur elevasinya
3. Medan magnet anomali adalah medan magnet yang dihasilkan dari batuan yang
mengandung mineral seperti magnetic, titanomagnetic, dan lainnya yang ada
pada kerak bumi.
DAFTAR PUSTAKA

Aufi M., Tony Y., dan Dadan D., 2017. Aplikasi Metode Magnetik untuk
Identifikasi Sebaran Bijih Besi di Kabupaten Solok Sumatera Barat.
Youngster Physics Journal Vol. 6, No.4, Oktober 2017, Hal.296-303

Mardiansyah, Dedi. 2013. Analisa Sifat Ferromagnetik Material Menggunakan


Metode Monte Carlo. Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 2 No.2 Desember
2013.

Telford, W.N., Geldard, L.P., Sherrif, R.E. dan Keys, D.A., 1990. Applied
Geophysics, 2nd ed, London: Cambridge University Press.
LAMPIRAN
Tugas.
1. Jelaskan konsep perhitungan medan magnet anomali dari data pengkuran.
2. Jelaskan cara membuat peta kontur anomali medan magnetik.
3. Jelaskan cara melakukan interpretasi kualitatif berdasarkan peta kontur anomali
medan magnetik
4. Analisis hasil data yang didapat dengan berlandaskan teori dasar yang
bersangkutan pada praktikum ini.

Jawab.
1. Medan magnet anomali atau biasa disebut medan magnet local adalah medan
magnet yang dihasilkan dari batuan yang mengandung mineral seperti
magnetic, titanomagnetic, dan lainnya yang ada pada kerak bumi. Pada proses
akuisisi data, data mentah akan diolah dengan mencari nilai koreksi variasi
harian, lalu mencari nilai IGRF, dan menjadi nilai TMI lalu selanjutnya diolah
kembali untuk mendapat nilai T yang menjadi nilai anomali atau anomali
medan magnetnya.
2. Untuk pembuatan kontur dapat dengan menggunakan software surfer. Dari
data excel, pertama lakukan grid data terlebih dahulu lalu add new contur.
Nilai yang masukkan adalah X, Y, dan nilai anomali medan magnetiknya.
3. Untuk proses interpretasi dapat dilihat dari peta kontur yang didapat, dinilai
dari angka-angka pada skala bar nya yang ada warnanya. Warna pada kontur
juga menunjukkan angka-angka yang ada. Dan dari peta bisa di hubungkan
dengan peta geologi untuk menghubungkan apakah data yang diolah benar atau
tidak.
4. Data yang diolah pada praktikum kali ini adalah data yang diberikan oleh
asisten yang selanjutnya diolah. Dari data yang sudah dibuatkan kontur dan
disejajarkan dengan kontur elevasinya sesuai.
Pembahasan :
1. Jalan praktikum
2. Interpretasi kontur secara kuantitatif lengkap dan jelas
3. Bahas tugas dan modul

Anda mungkin juga menyukai