Anda di halaman 1dari 20

SURVEI 1D METODE GEOLISTRIK : PENGOLAHAN DATA

DAN INTERPRETASI
(Laporan Praktikum Metode Geolistrik)

Oleh
Feryanika Ukhti
1715051026

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
Judul Praktikum : Survei 1D Metode Geolistrik : Pengolahan Data dan

Interpretasi

Tanggal Praktikum : 17 November 2018

Tempat Praktikum : Laboratorium Teknik Geofisika

Nama : Feryanika Ukhti

NPM : 1715051026

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : VI (Enam)

Bandar Lampung, 24 November 2018


Mengetahui,
Asisten,

Etri Putriana
NPM. 1615051026

i
SURVEI 1D METODE GEOLISTRIK : PENGOLAHAN DATA DAN
INTERPRETASI

Oleh
Feryanika Ukhti

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum lapangan tentang survei 1D metode geolistrik :


pengolahan data dan intepretasi. Pada praktikum geolistrik 1D tentang IP2Win
dan Resty, praktikan diberi pengetahuan mengenai pengolahan geolistrik dengan
software-software yang digunakan dalam metode geolistrik. Data diperoleh dari
asisten dosen. Penggunaan IP2Win mencakup beberapa tahap. Tahapan pertama
yaitu melakukan input data, koreksi error data dan pembuatan cross section.
Penggunaan Resty terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan input (LF) data, tahap
proses (CM), calculate data dan tahap terakhir yaitu editing lalu disimpan. Data
hasil olahan IP2Win berupa data resistivitas layer, grafik log, resistivity section
serta pseudo cross section. Software IP2Win dan resty adalah software
pengolahan khusus untuk sounding dimana hanya untuk membedakan lapisan
secara vertical (1D). Untuk mengkolerasikan resistivitas dengan menggunakan
Surfer. Untuk mengkolerasi data hasil modeling software resty dan software
IP2win yang dibutuhkan peta geologi.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
ABSTRAK........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian................................................................................ 1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan................................................................................... 5
B. Diagram Alir....................................................................................... 5

IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Data Pengamatan................................................................................ 6
B. Pembahasan........................................................................................ 6

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar Diagram Alir........................................................................................... 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
merupakan salah satu metode geofisika yang bertujuan mengetahui sifat-sifat
kelistrikan lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara
menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah. Secara umum, tujuan utama dari
metode geolistrik adalah untuk mencari resistivitas atau tahanan jenis dari
batuan. Besar dari suatu resisitivitas suatu lapisan tentunya berbeda-beda,
dengan adanya resisitivitas tentunya dapat dimanfaatkan dalam geofisika
untuk dilakukan suatu pengukuran geolistrik. Metode geolistrik digunakan
untuk menyelidiki struktur bawah permuakaan berdasarkan perbedaan
resistivitas batuan dengan cara menginjeksikan arus ke dalam bumi.
Resistivitas atau tahanan jenis suatu bahan adalah besaran parameter yang
menunjukan tingkat hambatnya terhadap arus listrik. Pada praktikum ini kita
akan memproses data sounding geolistrik tahanan jenis dengan menggunakan
software IPI2Win dan Resty. Penggunaan IPI2Win mencakup beberapa tahap.
Tahapan pertama yaitu input data,koreksi error data dan pembuatan cross
section. Data hasil olahan IPI2Win berupa data resistivity layer, grafik log,
resistivity section, serta pseudo cross section. Software IPI2Win dan Resty
adalah software pengolahan khusus untuk sounding dimana hanya untuk
membedakan lapisan secara vertikal (1D). Untuk mengkorelasikan resistivity
dan sumur yang didapat kita harus membuat penampang dengan
menggunakan surfer. Mengingat praktikum pengolahan 1D ini sangat banyak
kegunaannya, maka dilakukanlah praktikum mengenai pengolahan data 1D.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum dari survey 1D metode geolistrik : Pengolahan data


dan interpretasi adalah sebagai berikut :
1. Dapat memproses data sounding geolistrik tahanan jenis dengan
menggunakan software IP2WIN dan Resty
2. Untuk mendapatkan informasi tentang kealaman dan ketebalan lapisan
batuan dari harga resistivitas secara vertical
3. Dapat menganalisa data pemodelan sounding 1D sesuai dengan peta
geologi daerah pengukuran
II. TEORI DASAR

Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena
resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi
dianggap sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis
adalah salah satu dari jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari
keadaan di bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di
bawah permukaan bumi. Metode resistivitas umumnya digunakan untuk
eksplorasi dangkal, sekitar 300 – 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu, arus
listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektroda arus, sedangkan beda
potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi harga
resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur (Viridi dkk, 1995).

Teknik pengukuran geolistrik ada tiga macam yaitu mapping, sounding dan
imaging. Masing-masing teknik pengukuran geolistrik dapat dilakukan untuk
tujuan yang berbeda. Untuk tujuan penentuan air tanah, struktur gelologi, litologi
dan penyelidikan mineral-mineral logam, maupun untuk keperluan geoteknik,
teknik pengukuran geolistrik yang digunakan adalah teknik sounding. Istilah
sounding diambil dari Vertical Electrical Sounding (VES), yaitu teknik
pengukuran geofisika yang bertujuan untuk memperkirakan variasi resistivitas
sebagai fungsi dari kedalaman pada suatu titik pengukuran. Konfigurasi elektoda
yang sering digunakan dalam teknik sounding yaitu konfigurasi Schlumberger.
Konfigurasi Schlumberger memiliki jangkauan yang paling dalam dibandingkan
konfigurasi yang lain (Waluyo dan Edi, 2000).

IPI2Win adalah software yang digunakan untuk mengolah data geolistrik


dari satu atau lebih titik VES (Vertical Electrical Sounding). IPI2Win mengolah
data geolistrik yang menggunakan metode IP (Induced Polarization) dengan
berbagai macam konfigurasi misalnya Schlumberger, Wenner‐α, Wenner‐β, dan
lain‐lain. Penggunaan IPI2Win mencakup beberapa tahap. Tahapan dalam
penggunaan software IPI2Win adalah input data, koreksi error data,
penambahan data, dan pembuatan cross section. Input data dapat dilakukan
3

dari data langsung lapangan (masih berupa data AB/2, V, I, dan K) atau
data tak langsung (Alvhatea, 2009).

Data hasil olahan IPI2Win berupa data resistivity layer, grafik log resistivity
terhadap AB/2, resistivity cross section, serta pseudo cross section. Data
hasil olahan dapat di export dalam berbagai macam pilihan data. Kelemahan
yang paling mendasar dalam IPI2Win adalah bahwa software ini banyak
terdapat bug atau error‐error kecil sehingga dalam tahapan pengolahan
tertentu, program harus di restart (mengeluarkan program kemudian menjalankan
program kembali) ( Loke, 2000).

Dalam intresprestasi data hasil pengukuran di lapangan digunakan bayak cara


salah satunya dengan mengunakan program IPI2Win (1D) agar data hasil
pengukuran di lapangan dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan bawah
permukaan titik ukur.langkah-langkah pengolahan data dengan IPI2Win (1D):
1. Jalankan program IPI2Win. Setelah program terbuka pilih File >> New VES
point .
2. Pada lembar New VES point; pada colom AB/2 isikan nilai s [jarak antara titik
pusat dan elektroda arus (C)], MN isikan nilai b*2 [jarak antara elektroda
potensial satu (P1) dengan elektroda potensial dua (p2)] dan pada colom Ro_a
masukkan nilai resistivitas semu, klik tombol OK pada New VES point
kemudian akan muncul kotak Save As kemudian klik Save. maka dilayar akan
menampilkan gambar dibawa ini.
3. Kemudian pilih file >> Add file. Kemudian klik open pada kotak open data file
>> akan muncul kotak baru dan klik Save >> akan keluar pernyataan dan pilih
Yes.
Kemudian dilayar akan muncul kotak dan pilih tombol Ok.
Jika semua proses sudah dilakukan maka pada layar akan ditampilkan profil
resistivitas seperti gambar dibawah ini.drag bagian yang ada gambar ke area yang
masi kosong maka akan didapatkan profil utuh seperti gambar dibawah ini
(Panca, 2009).

Konsep menafsirkan profil adalah dasar dari IPI2Win. Ini berarti bahwa data
untuk profil diperlakukan sebagai suatu kesatuan yang mewakili struktur geologi
daerah survei secara keseluruhan, bukan satu set objek independen ditangani
secara terpisah. Konsep ini dilaksanakan terutama dengan menggunakan modus
interaktif setengah daripada model menafsirkan otomatis. IPI2Win mampu
memecahkan resistivitas prospeksi listrik 1D maju dan masalah inverse untuk
berbagai array biasa digunakan untuk penampang dengan resistivitas kontras
dalam kisaran ,0001-10000. Masalah terpecahkan dengan menggunakan filtering
linear. Filter dikembangkan di dekat-permukaan Listrik Prospecting Lab,
Geofisika Dept, Geologi Fakultas, Universitas Negeri Moskow, Moskow, Russia.
4

The filter benar-benar teruji dan implementasi algoritma filtering memberikan


solusi masalah langsung cepat dan akurat untuk berbagai macam model, meliputi
semua situasi geologi yang wajar. Masalah inversi diselesaikan secara terpisah
untuk setiap kurva terdengar. The IPI2Win penulis menganggap bahwa
pendekatan yang melibatkan menafsirkan semi-otomatis interaktif adalah lebih
baik mengambil kedua efektivitas dan rasa geologi menjadi pertimbangan
(Moldin, 2000).

Pendekatan ini memberikan kesempatan yang lebih lengkap dan akurat


mengambil data biara ke rekening. Beberapa di antaranya, menjadi agak deskriptif
daripada sifat kuantitatif, hampir tidak dapat diperkenalkan sebagai parameter
formal ke model menafsirkan. Dalam hal ini pengalaman penafsir dan
pengetahuan geologi dapat terjadi untuk menjadi bahkan lebih penting daripada
akurasi perhitungan. Parameter model untuk titik terdengar saat ini (resistivitas
dan chargeability dalam mode VES-IP), ketebalan dan kedalaman batas atas dan
ketinggian) disajikan oleh garis biru dari pseudo-log plot pada jendela kurva.
Mereka juga tercantum dalam tabel di jendela terpisah berjudul dengan nilai error
pas (Model window). Kurva terdengar teoritis untuk model nilai-nilai parameter
saat ini diplot dalam warna merah di jendela kurva (Telford, 1990).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum survey 1D metode
geolistrik : pengolahan data dan interpretasi ini adalah laptop,

B. Diagram Alir
Adapun diagram alir dari percobaan ini, yaitu:

Mulai

Pengolahan data menggunakan


software IP2Win

Pengolahan data menggunakan


software Resty

Salin data pada notepad, kemudian


simpan di data Resty

Hasil

Selesai

Gambar Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan dari praktikum survey 1D metode geolistrik :
pengolahan data dan interpretasi terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan
Pada praktikum metode geolistrik kali ini yang dilakukan pada tanggal 17
November 2018 di ruang TG3, Teknik Geofisika Universitas Lampung.
Sebelum dimulai praktikum seperti biasa praktikan diberikan pretest yang
berasal dari modul. Pada praktikum kali ini praktikan diwajibkan membawa
laptop yang telah terinstal software IP2WIN dan resty. Selanjutnya praktikan
diberikan data baru oleh asisten untuk pengolahan data bersama sebagai
contoh, untuk data yang praktikan miliki sendiri yang didapat dari praktikum
lapangan sebelumnya harus diolah sendiri. Setelah mendapat data baru dari
asisten, pertama yang dilakukan adalah pengolahan data menggunakan
software IP2WIN. Setelah membuka software lalu masukan nilai AB/2 dan
nilai rho pada table new VES point, setelah itu klik ok untuki menyimpan
data dalam format QWSLEN, lalu setelah di klik ok akan muncul tampilan
baru dengan curva lalu diatas tampilan ada pilihan MN lalu pilih yang avg
selanjutnya klik ok dan akan muncul tampilan baru yang lebih kecil, lalu klik
agar memperbesar gambar, lalu atur kurva dengan menyamakan curva merah
dan hitam buat agar nilai erornya semakin kecil, semakin kecil nilai erornya
maka hasilnya akan semakin bagus. Setelah baru di klik ok, lalu dapat di add
file kembali untuk menampilkan pseudo section yang merupakan tampilan
penampang dari kedalaman daerah tersebut. Selanjutnya apabila data sudah
diolah dengan software IP2WIN, data diolah kembali untuk melihat
perbedaannya dengan mengunakan software resty. Umumnya pada software
resty terbilang cukup lebih rumit karena mengharuskan data yang awaknya di
exel di copy pasty ke notepad dan disimpan dengan format .DAT setelah itu
baru data dapat diinput ke dalam software resty. Selanjutnya dengan software
ini penentuan lintasan dapat dilakukan dengan menghubungkan tanda plus-
plus merahnya dan apabila di calculator tidak ada error data. Setelah itu
7

selesai sudah pengolahan data baik menggunakan IP2WIN ataupun


menggunakan resty.

Adapun dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat dibuat suatu
interpretasinya, pada kedalaman 1,36 m adalah lapisan pertama dengan
resistivity sebesar 33,11 Ωm yang diidentifikasikan sebagai lapisan tufa,
untuk lapisan selanjutnya dengan kedalaman 3,02 m dengan resistivity
sebesar 386,07 Ωm dapat diidentifikasikan sebagai kelompok batu pasir,
selanjutnya untuk lapisan ketiga memiliki kedalaman 24,36 m dengan
resistivitas sebesar 3,63 Ωm yang dikelompokkan sebagai batuan lempung
lanau, selanjutnya pada kedalaman 158,49 yang memiliki resisivitas 41,05
Ωm yang diidentifikasikan sebagai air tanah, selanjunyt lapisan terakhir yaitu
yang berada pada kedalaman 302 m dengan resistivity sebesar 6,12 Ωm
diidentifikasian sebagai kelompok batuan lempung.

Provinsi Lampung terletak di bagian paling selatan pulau Sumatra yang


didominasi oleh batuan – batuan vulkanik tipe Holocene Pleistocene dan
masih dihiasi oleh batuan sedimen, lower Permian, vulkanik Plecone Eocene
di Lampung Selatan.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum mengenai survei 1D


metode geolistrik: pengolahan data dan interpretasi sebagai berikut :
1. Pengolahan data 1D ini dilakukan dengan menggunakan software IP2Win dan
Resty untuk mendapatkan jumlah lapisan serta menggunakan microsoft excel
untuk membuat kurvanya.
2. Pada beberapa line pengukuran setelah diolah menggunakan software
menampilkan nilai error yang besar mencapai 18,6% pada IP2Win dan
mencapai 0,3710% di Resty.
3. Berdasarkan data yang telah diketahui nilai resistivity dan depth pada lapisan
pertama yaitu resitivity 33,11 Ωm dan kedalamannya 1,36 m.
4. Berdasarkan data yang telah diketahui nilai resistivity dan depth pada lapisan
ke dua yaitu resistivity 386,07 Ωm dan kedalamannya 3,02 m.
5. Berdasarkan data yang telah diketahui nilai resistivity dan depth pada lapisan
ke dua yaitu resitivitynya 3,63 Ωm dan kedalamannya 24,36 m.
6. Berdasarkan data yang telah diketahui nilai resistivity dan depth pada lapisan
ke dua yaitu resistivity 41,05 Ωm dan kedalamannya 158,49 m.
7. Berdasarkan data yang telah diketahui nilai resistivity dan depth pada lapisan
ke dua yaitu resistivity 6,12 Ωm dan kedalamannya 302 m.
DAFTAR PUSTAKA

Alvhatea. 2009. Pendugaan Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik


Konfigurasi Schlumberger di Kampus Tegal Boto Universitas
Jember. Media Teknik Sipil. Juli. Hal 110.

Loke. 2000. Fundamental Of Geophysics edition 2ND. Cambrige: England

Moldin. 2000. Pemodelan Inversi data Geolistrik Daerah Panas Bumi


Mataloko.ITS:Surabaya

Reynolds. 1997.An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics.


England : West Sussec
Panca. 2009. Fisika Dasar II. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Telford, WM, 1990. Applied Geophysics Second Edition.England: Cambridge


University

Viridi S Hilfan K, dkk.1995. Fisika Bumi Jurusan Fisika. Bandung: ITB


Bandung.

Waluyo dan Edy Hartantyo. 2000. Teori Dan Aplikasi Metode Resistivitas.
Yogyakarta: Laboratorium Geofisika, Program Studi Geofisika, Jurusan
Fisika FMIPA UGM.
LAMPIRAN
PENAMPANG VERTIKAL HASIL SOUNDING

Resistivity 33,11 Ωm
Kedalaman 0- 1,36 m
250
(Kelompok Tufa)

Resistivity 386,07 Ωm
Kedalaman 1,36 -3,02 m
200
(Kelompok Batu Pasir)

Resistivity 3,63 Ωm
Kedalaman 3,02 -24,36 m
(Kelompok Lempung Lanau)
150

Resistivity 41,05 Ωm
Date
nreih Kedalaman 24,36 - 158,49 m
en1 (Kelompok Air Tanah)
100

50
Resistivity 6,12 Ωm
Kedalaman 158,49 – 302 m
(Kelompok Batu Lempung)

0
0 10 20
Plagiarism checker

Anda mungkin juga menyukai