DATA
(Laporan Praktikum Metode Geolistrik)
Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038
NPM : 2115051038
Fakultas : Teknik
Kelompok : V (Lima)
Asep Irwan
NPM.1915051008
ii
SURVEI 1D DAN 2D METODE GEOLISTRIK: AKUISISI
DATA
Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
ABSTRAK
Laporan ini berisi tentang praktikum Metode Geolistrik yaitu mengenai survei 1D
dan 2D metode geolistrik: akuisisi data yang dilakukan pada Kamis, 13 Oktober
2022 di ruang 3.3 gedung teknik geofisika, Uiversitas Lampung secara tatap
muka. Metode Geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi di bawah
permukaan. Akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi
untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya
untuk menghasilkan data yang dikehendaki. Pendeteksian ini meliputi pengukuran
beda potensial oleh penginjeksian arus yang telah ditetapkan dengan faktor
geometri konfigurasi tertentu seperti Schelumberger, Dipole-dipole, dan Wenner
untuk mendapatkan nilai resisitivitas bawah permukaan suatu daerah.
Pendeteksian ini meliputi pengukuran beda potensial oleh penginjeksian arus yang
telah ditetapkan dengan faktor geometri konfigurasi tertentu seperti
Schelumberger, Dipole-dipole, dan Wenner untuk mendapatkan nilai resisitivitas
bawah permukaan suatu daerah dengan rumus K=2*PI()*((1/(A2-B2)-
1/(AB/2+MN/2)-1/(AB/2+MN/2)+1/(AB/2-MN2))^(-1)). Pada konfigurasi
Dipole-dipole, kedua elektroda arus dan elektroda potensial terpisah dengan jarak
a, sedangkan elektroda arus dan elektroda potensial bagian dalam ter- pisah sejauh
na, dengan n adalah bilangan bulat dengan rumus K=
((22/7)*(6)*(n))*((1+n)*(2+n)). Konfigurasi Wenner disusun dengan 4 elektroda
dengan sejajar dan jarak antar elektroda sama dengan rumus =2*PI()*a.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum Sistem Informasi Grafis...........................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. Software Microsoft Excel .....................................................................4
Gambar 5. Software ERsim ....................................................................................4
Gambar 6. Diagram Alir .........................................................................................5
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan
batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (direct
current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Metode ini lebih
efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, contohnya
penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir air, dan juga digunakan
dalam eksplorasi geothermal (Eva, 2011).
Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari kelompok
metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan
dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan
bumi. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalud
ua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik dapat
diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur
(Santoso, 2002).
Survei 1D seperti yang telah diketahui adalah salah satu teknik pengukuran
geolistrik resistivitas yang banyak digunakan dalam kegiatan eksplorasi air tanah.
Teknik pengukuran ini menentukan perubahan atau distribusi tahahan jenis kearah
vertikal medium bawah permukaan dibawah suatu titik sounding. Konfigurasi
yang umum digunakan dalam pengukuran teknik sounding ini ialah konfigurasi
Schelumberger. Pada konfigurasi Schelumberger idealnya jarak MN dibuat
sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena
keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka
jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar
dari 1/5 jarak AB. (Wilyan Pratama, 2019).
3
Akuisisi data adalah sistem untuk pengambil, pengumpul, dan penyiap data yang
akan diproses, data akan diolah menggunakan komputer untuk kebutuhan tertentu
(Husein, 2010).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Gambar 3. Laptop
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.
Mulai
Nilai V
Selesai
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Akuisisi data adalah sistem untuk pengambil, pengumpul, dan penyiap data
yang akan diproses, data akan diolah menggunakan komputer untuk kebutuhan
tertentu.
2. Konfigurasi Schelumberger memiliki keuntunngan elektroda yang potensial
tidak terlalu sering dipindahkan, tidak terlalu sensitif terhadap perubahan
lateral dan referensi dan kurva-kurva lebih banyak tetapi memiliki kelemahan
elektroda arus dan pontensial harus diantara 2,5<AB/MN<50 dengan rumus K
=2*PI()*((1/(A2-B2)-1/(AB/2+MN/2)-1/(AB/2+MN/2)+1/(AB/2-MN2))^(-1)).
3. Konfigurasi Dipole-dipole memiliki keuntungan kemampuan penetrasi yang
dalam tanpa mengurangi resolusi horizontal/lateral dan konfigurasi ini juga
memiliki jarak AB dan MN yang tetap serta masing-masing elektroda bergerak
secara berpasangan sehingga memudahkan dalam pengukuran geometris tetapi
memiliki kelemahan tidak sepraktis konfigurasi lainnya, dan jumlah data yang
cukup banyak sehinga memakan waktu yang cukup banyak dengan rumus K
=((22/7)*(6)*(n))*((1+n)*(2+n)).
4. Konfigurasi Wenner memiliki keunggulan memiliki ketelitian pembacaan
tegangan lebih baik dengan angka relative besar tetapi memiliki kelemahan
tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan didekat permukaan dengan rumus K
=2*PI()*a.
DAFTAR PUSTAKA
Samouëlian, A., Cousin, I., Tabbagh, A., Bruand, A., RichardG. 2005. “Electrical
resistivity survey in soil science”. Soil and Tillage Research, Volume 83,
Issue 2, September 2005, pp. 173-193”.
Husein, Umar. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. SUN
LAMPIRAN
AB/2 MN/2 I V K RHO
1,5 0,5 10 158,49 6,283185307 99,5822039
2,5 0,5 10 51,99 18,84955592 97,9988412
4 0,5 10 18,7 49,48008429 92,5277576
6 0,5 100 71,8 112,3119374 80,639971
6 0,5 100 71,8 112,3119374 80,639971
8 0,5 100 33,18 200,2765317 66,4517532
10 0,5 100 16,39 313,3738672 51,3619768
12 0,5 500 46,8 451,603944 42,2701292
12 0,5 500 46,8 451,603944 42,2701292
15 0,5 500 22,32 706,0729489 31,5190964
15 5 500 296,48 62,83185307 37,2567756
20 5 500 111,15 117,8097245 26,1891018
25 5 500 65,52 188,4955592 24,7004581
30 5 500 48,9 274,8893572 26,8841791
40 5 500 34,33 494,8008429 33,9730259
50 5 500 26,64 777,5441818 41,427554
60 5 500 21,63 1123,119374 48,5861441
75 5 500 16,68 1759,291886 58,6899773
75 10 500 33,5 867,8649706 58,146953
100 10 500 23,65 1555,088364 73,5556796
Tabel 1. Konfigurasi Schelumberger