Anda di halaman 1dari 17

SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-

DIPOLE DAN WENNER: PENGOLAHAN DATA DAN


INTERPRETASI
(Laporan Praktikum Metode Geolistrik)

Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038

LABORATORIUM GEOFISIKA GEOTHERMAL


FAKULTAS TEKNIK
UNVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Survei 2D Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-dipole
dan Wenner: Pengolahan Data dan Intepretasi

Tanggal Praktikum : 27 Oktober 2022

Tempat Praktikum : Laboratorium Geofisika Geothermal Teknik Geofisika,


Unversitas Lampung

Nama : Fadhil Muhammad Nizam

NPM : 2115051038

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : V (Lima)

Bandar Lampung, 3 November 2022


Mengetahui,
Asisten

Asep Irwan
NPM.2015051024

ii
SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-
DIPOLE DAN WENNER: PENGOLAHAN DATA DAN
INTERPRETASI

Oleh
Fadhil Muhammad Nizam

ABSTRAK

Laporan ini berisi tentang praktikum Metode Geolistrik yaitu mengenai Survei 2D
Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-dipole dan Wenner: Pengolahan Data dan
Intepretasi yang dilakukan pada Kamis, 27 Oktober 2022 di Laboratorium
Geofisika Geothermal, gedung Teknik Geofisika, Universitas Lampung secara
tatap muka. Konfigurasi Wenner dapat digunakan untuk mengidentifikasi
keberadaan pipa, di bawah permukaan yang diletakkan tepat di bawah lintasan,
kemudian konfigurasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi keberadaan
patahan karena memberikan data tentang nilai tahanan jenis batuan dan kondisi
struktur bawah permukaan. Konfigurasi Dipole-dipole adalah konfigurasi dimana
jarak antara elektroda A dan elektroda B sama dengan jarak antara elektroda C
dan elektroda D. Jarak antara elektroda A dan elektroda D adalah sebesar (L+a)
sedangkan jarak antara elektroda C dan eletkroda B adalah sebesar (L-a) dimana L
adalah panjang titik tengah elektroda arus dan titik tengah elektroda potensial.
Untuk melakukan inversi dapat dilakukan dengan melakukan input dan formatting
data dari excel ke notepad kemudian simpan dalam bentuk .dat. setelah itu input
data dengan format dat ke Res2Dinv dengan fitur read data file, lakukan
pengolahan data dan buat penampangnya di Res2Dinv. Dengan data hasil
praktikum yang menunjukan bahwa batuan yang ditemukan pada lapisan 1.25 –
6.38 m adalah sandstone, limestone, shale, ataupun batulempung. Lalu, pada
kedalaman di bawahnya, didapatkan lapisan dengan resistivitas rendah pada titik
25 – 45 m dan 65 – 80 m. Karena rentang resistivitasnya masih di atas 10 Ωm dan
di bawah 1000 Ωm, maka pada posisi ini, prediksinya masih sama dengan lapisan
di atasnya, yakni sandstone, limestone, shale, ataupun batulempung.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan .............................................................................................4
B. Diagram Alir ................................................................................................5

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan .........................................................................................6
B. Pembahasan ..................................................................................................6

V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum Metode Geolistrik ....................................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. Software Res2dinv ................................................................................4
Gambar 5. Diagram Alir .........................................................................................5

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode geolistrik yaitu salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Prinsip dasar metode geolistrik batasan jenis adalah Hukum Ohm. Dimana
kekuatan diperoleh dengan mengukur beda potensial dan arus yang dilewatkan
dalam suatu penghantar. Ada beberapa macam konfigurasi geolistrik, antara
lain: Wenner, Schlumberger, dipole-dipole dan lain sebagainya. Metode ini
sering digunakan dalam pencarian sumber air tanah. Metode Geolistrik dapat
digunakan untuk arus dan potensial yang dapat terjadi secara alamiah dan juga
injeksi arus yang dilakukan kedalam bumi yang dapat terjadi karena aliran
listrik didalam bumi.

Teknik pengukuran 2D disebut juga dengan metoda mapping, digunakan untuk


menentukan distribusi tahanan jenis semu secara vertikal per kedalaman.
Praktikum kali ini Dengan Menggunakan Konfigurasi Dipole-dipole.
Pengukuran resitivitas dapat dilakukan dengan teknik mapping dan sounding.
Pada praktikum ini menggunakan software RES2DINV, RES2DINV adalah
program komputer yang secara otomatis bisa menggambar atau membuat
model 2 dimensi di bawah permukaan data survey geolistrik. Program ini
bekerja dalam platform sistem Windows. Program ini menggunakan teknik
forward modeling dari data resistivitas semu hasil pengukuran untuk
mendapatkan hasil inversinya.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kali ini yaitu:

1. Mampu melakukan input dan formatting data hasil pengukuran geolistrik


resistivitas konfigurasi dipole-dipole dan Wenner ke dalam format data
Res2DInv.
2. Dapat melakukan pemodelan data hasil pengukuran geolistrik tahanan jenis
dengan menggunakan software Res2DInv.
3. Dapat menginterpretasikan hasil pemodelan data berdasarkan kondisi
geologi daerah pengukuran.
II. TEORI DASAR

Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena
resitivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi
dianggap sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis
adalah salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari
keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam
batuan di bawah permukaan bumi. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi batuan di bawah permukaan
yang berhubungan dengan kemampuannya untuk menghantarkan atau
menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas). (Hendrajaya, 1990).

Metode Wenner biasanya digunakan dalam horizontal profiling (mapping) dengan


hasil akhir hanya diperoleh profil secara horizontal (mendatar). Metode resistivas
konfigurasi Wenner ini dibagi menjadi beberapa konfigurasi yaitu Wenner Alpha,
Wenner beta dan Wenner Gamma. Masing-masing konfigurasi memiliki susuan
elektroda yang berbeda, dan juga masing-masing konfigurasi memiliki ciri khusus
dalam memetakan kondisi bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas
(Maulana, Try Fanny Poerna. 2015).

Umumnya metoda geolistrik yang sering digunakan adalah yang menggunakan 4


buah elektroda yang terletak dalamsatu garis lurus serta simetris terhadap titik
tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah elektroda
tegangan MN di bagian dalam. Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan
yang bisa ditembus oleh arus listrik ini sama dengan separuh dari jarak elektroda
arus (yang dimisalkan dengan elektroda arus A dan elektroda arus B) dapat
bernilai AB/2 (apabila digunakan arus listrik DC murni). Sehingga dapat
diperkirakan pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini berbentuk setengah bola
dengan jari-jari AB/2 (Azhar, 2004).

Metode geolistrik tahanan jenis dapat dibagi menjadi dua yaitu mapping dan
sounding. Aplikasi teknik mapping memberikan informasi lapisan bawah
permukaan secara horisontal. Aplikasi teknik sounding memberikan informasi
detail pada kedalaman dan karakteristik air bawah permukaan pada daerah
penelitian. Kombinasi antara data teknik mapping dan sounding sangat efisien
dalam menggambarkan zona air pada suatu area tanpa mengeksploitasi sumber
permukaan pada area tersebut (Ibe & Akaolisa, 2010: 364).
3

Konfigurasi Wenner ini merupakan salah satu konfigurasi dalam ekplorasi


Geofisika dengan susanan elektroda yang terletak dalam satu garis yang simetris
terhadap titik tengah. Konfigurasi elektroda Wenner sendiri ini memiliki resolusi
vertikal yang bagus, sensitivitas terhadap perubahan lateral yang tinggi tapi lemah
terhadap penetrasi arus terhadap kedalam. Susunan elektroda konfigurasi Wenner
dapat dilihat pada. Konfigurasi Wenner merupakan salah satu konfigurasi yang
sering digunakan dalam eksplorasi geolistrik dengan susunan jarak spasi sama
panjang (r1=r4=a dan r2=r3=2a). Jarak antara elektroda arus ialah tiga kali jarak
elektroda potensial, jarak potensial dengan titik soundingnya adalah 2/a, maka
jarak masing elektroda arus dengan titik soundingnya adalah 2/3a. Target
kedalaman yang mampu dicapai pada metode ini adalah 2/a . Dalam akuisisi data
lapangan susunan elektroda arus dan potensial diletakkan simetri dengan titik
sounding. Pada konfigurasi Wenner jarak antara elektroda arus dan elektroda
potensial ialah sama. (Hakim dan Mahrulu, R.H. 2016).

Pemodelan inversi merupakan suatu metode yang digunakan dalam interpretasi


komputer untuk memodelkan suatu data yang dimasukkan ke dalamnya. Proses
pemodelan akan dilakukan secara otomatis untuk mendapatkan suatu model atau
suatu nilai yang dicari. Salah satu program komputer yang menggunakan metode
inversi untuk memodelkan data adalah program RES2DINV. Program
RES2DINV merupakan program yang dilengkapi dengan metode iteratif
smoothness-constrained dan least-squares dalam melakukan pemodelan inversi
untuk menghasilkan sebuah gambaran (peta) formasi lapisan batuan 2-D (dua
dimensi) dan nilai resistivitas (ρ) tiap lapisan batuan berdasarkan data resistivitas
semu (ρa) batuan (Degen, 2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Gambar 1. Alat Tulis

Gambar 2. Modul Praktikum Metode Geolistrik

Gambar 3. Laptop

Gambar 4. Software Res2dinv


5

B. Diagram Alir

Adapun diagram alir pada kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.

Mulai

Susun data sesuai format data Res2DInv

Masukan data dan pilih read data file pada menu file

Pilih Select Robust Inversion pada Inversioan Method and Settings

Tampilkan kurva dasar dengan Model Discretization

Tampilkan hasil inversi dengan memiliki Carry Out Inversion

Lakukan Exterminate Bad Data Points untuk menngurangi datum


yang menunjam

Interpretasi data hasil inversi beserta nilai


error

Selesai

Gambar 6. Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan memulai praktikum dengan diawali dengan
penjelasan asisten dosen menjelaskan mengenai Survei 2D Metode Geolistrik
konfigurasi Wenner dan Dipole-dipole: Pengolahan Data dan Interpretasi.
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2021. Praktikum kali ini
bertujuan untuk mampu melakukan input dan formatting data hasil pengukuran
geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner dan dipole-dipole ke dalam format
data Res2Dinv, dapat melakukan pemodelan data hasil pengukuran geolistrik
tahanan jenis dengan menggunakan software Res2Dinv, dan dapat
menginterpretasikan hasil pemodelan data berdasarkan kondisi geologi daerah
pengukuran. Pada pengukuran klai ini praktikan menggunakan data
pengukuran yang diberikan oleh asisten dosen pada saat praktikum dilakukan.

Konfigurasi Dipole-dipole adalah konfigurasi dimana jarak antara elektroda A


dan elektroda B sama dengan jarak antara elektroda C dan elektroda D. Jarak
antara elektroda A dan elektroda D adalah sebesar (L+a) sedangkan jarak
antara elektroda C dan eletkroda B adalah sebesar (L-a) dimana L adalah
panjang titik tengah elektroda arus dan titik tengah elektroda potensial.
Kelebihan konfigurasi ini untuk menghasilkan target yang dalam caranya
adalah dengan memperbanyak jumlah n. namun, semakin banyak n maka
sinyal yang ditangkap rendah sehingga nilai sensitifitas menurun. Kelemahan
konfigurasi ini antara lain Survey Dipole- dipole membutuhkan waktu yang
relatif lama, Kedalaman maksimal yang masih bisa di tafsir dengan baik.

Proses inversi pada praktikum ini menggunakan software Res2dinv. Adapun


tugas yang diberikan pada praktikum kali ini yaitu praktikan mendownload
data dan menginstall software Res2dinv yang sudah diberikan oleh asisten
dosen. Kemudian data yang berada didalam Ms. Excel tersebut di buat ulang
dengan format kolom pertama berisikan nama lintasan, kolom ke dua berisi
spasi elektroda, kolom ke tiga berisi kode konfigurasi, kolom ke empat berisi
banyaknya jumlah data, kolom ke lima berisi kode untuk koordinat, kolom ke
7

enam berisi kode data IP (diisi dengan angka 0), untuk baris satu diisi nilai
offset, bari ke dua diisi nilai a, baris ke tiga diisi nilai n, dan baris ke empat
diisi nilai rho. Setelah selesai maka copy data yang sudah dibuat tersebut ke
notepad dan di save. Setelah itu buka software Res2dinv nya, klik file pilih
“Read data file” selanjutnya masukkan data yang sudah disimpan dari notepad
tadi. Selanjutnya klik “Inversion Method Setting” dan pilih “select robust
inversion”. Inversion lalu pilih pertama no use standard data constraint, kedua
no use standard model constraint, ketiga yes reduce effect of side blocks,
keempat no do not limit resistivity range, dan kelima no do not enable all of the
options. Pilih menu Inversion-Model discretization- use extended model-No.
Setelah penampangnya muncul, selanjutnya pilih Change Settings. Setelah
selesai, maka tampilkan hasil inversi, dengan memilih Inversion, lalu carry out
inversion, atur nama sesuai dengan data .dat nya. Akan tampil hasil inversi dari
data yang telah di-read sebelumnya. Untuk melihat apakah ada data yang
kurang baik atau menunjam maka klik Exterminate dan pilih “Exterminate bad
datum points”. Setelah selesai maka lakukan interpretasi pada data yang telah
kita buat tadi.

Pada tugas praktikum kali ini dapat diketahui bahwasannya data praktikum
yang digunakan yaitu data hasil pengukuran metode geolistrik dengan
konfigurasi wenner pada daerah disekitaran Universitas Lampung, Bandar
Lampung. Berdasarkan korelasi hasil pengukuran manual dimensi bawah
permukaan dan pengukuran geolistrik, Didapatkan nilai resistivitas terendah
pada nilai ±12.6 Ωm pada posisi kedalaman sebesar ±12.4 – 15.9 m dan posisi
elektroda ±35 m, dengan warna biru tua. Sementara, nilai resistivitas tertinggi
sebesar ±501 Ωm pada posisi kedalaman ±1.25 – 6.38 m dan posisi elektroda
±85 m, dengan warna ungu tua. Untuk akuifer air tanah pada lapisan ini, dapat
ditemukan pada lapisan dengan nilai resisitivitas 10-100 Ωm karena sesuai
dengan tabel di bawah, airtanah ditemukan pada nilai resistivitas sekian. Untuk
itu, airtanah dapat ditemukan pada posisi elektroda sebelah kiri (30 – 45 m),
pada kedalaman mulai dari 9.26 m hingga 15.9 m. Berdasarkan tabel
resistivitas batuan, maka kemungkinan batuan yang ditemukan pada lapisan
1.25 – 6.38 m adalah sandstone, limestone, shale, ataupun batulempung. Lalu,
pada kedalaman di bawahnya, didapatkan lapisan dengan resistivitas rendah
pada titik 25 – 45 m dan 65 – 80 m. Karena rentang resistivitasnya masih di
atas 10 Ωm dan di bawah 1000 Ωm, maka pada posisi ini, prediksinya masih
sama dengan lapisan di atasnya, yakni sandstone, limestone, shale, ataupun
batulempung. lokasi penelitian ini berada di formasi QTI yang terdiri dari tuf
batuapung, tuf riolit, batupasir, dan batulempung. Sehingga dapat dibuktikan
bahwa kondisi bawah permukaan lokasi penelitian yang terdiri dari atas lapisan
batupasir atau sandstone dan basalt yang merupakan tempat tersimpanya air
tanah atau akuifer, karena pada lapisan batu pasir memiliki pori-pori yang
sangat baik sebagai akuifer air tanah
V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan dapat diambil kesimpulan
bahwa:

1. Konfigurasi Wenner dapat digunakan untuk mengetahui sifat aliran listrik di


dalam bumi dengan cara mendeteksi di permukaan bumi. Salah satu contohnya
adalah dalam jurnal dengan judul aplikasi konfigurasi Wenner dalam
menganalisis jenis material bawah permukaan.
2. Konfigurasi dipole-dipole merupakan konfigurasi yang dilakukan dengan cara
kedua elektroda arus dan elektroda potensial terpisah dengan jarak a.
Sedangkan elektroda arus dan elektroda potensial bagian dalam ter-pisah
sejauh na, dengan n adalah bilangan bulat.
3. Pada saat input data, kolom pertama berisikan nama lintasan, kolom ke dua
berisi spasi elektroda, kolom ke tiga berisi kode konfigurasi, kolom ke empat
berisi banyaknya jumlah data, kolom ke lima berisi kode untuk koordinat.
4. Dari data yang telah diolah didapat RMS errornya sebesar 72,1% kemudian
dilakukan berulang-ulang sampai menjadi 21,8%.
5. Interpretasi dari daerah geologi yang digunakan dalam pengukuran geolistrik
Lokasi daerah penelitian berada di formasi QTI atau formasi Lampung yang
terdiri dari tuf batuapung, tuf riolit, batupasir, dan batulempung.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Gunawan H. 2004. Penerapan Metode Geolistrik Konfigurasi


Schlumberger untuk Penentuan Tahanan Jenis Batubara. Bandung : ITB.

Hakim dan Mahrulu, R.H. 2016. Universitas Cokroaminoto Palopo. Aplikasi


Konfigurasi Wenner Dalam Menganalisis Jenis Material Bawah Permukaan.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika. Vol. 5, No. 1. 97-99.

Hendrajaya, L. 1990. Pengukuran Resistivitas Bumi pada Satu Titik di Medium


Tak Hingga. Bandung: Laboratorium Fisika Bumi ITB.

Ibe, K. K & C. C. Z. Akaolisa. 2010. Geoelectrical Investigation of Geologically


Controlled Hydro-geophysical Parameters in Item area, of South Eastern
Nigeria. International Journal of Physical Sciences, 5(4): 358-364.

Maulana, Try Fanny Poerna (2015). Pengolahan Data Manual Metode Geolistrik
dengan Menggunakan Konfigurasi Wenner Alpha. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran".

Degen, N. (2016). Pengolahan Data Geolistrik Pada Ekplorasi Sumber Air Tanah
Di Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur Dengan Perangkat
Lunak Res2Dinv. Informatika Mulawarman, 27-34.
Telford, W. M., Geldart, L. P. and Sheriff, R. E., 1990. “Applied Geophysics,
Second Edition”, Cambridge University Press, United State Of America.
LAMPIRAN
Gambar 9. Hasil inversi

Gambar 10.1. Peta Geologi Regional Kecamatan Rajabasa,


Gambar 10.2. Tabel Resistivitas Batuan

Anda mungkin juga menyukai