Anda di halaman 1dari 20

PEMBUATAN PETA TOPOGRAFI

(Laporan Praktikum Perpetaan)

Oleh:
Maulana Ramadhan Pratama
2215051046

LABORATORIUM GEOFISIKA REKAYASA DAN LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Peta Topografi

Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2022

Tempat Praktikum : Gedung Teknik Geofisika, Universitas Lampung

Nama : Maulana Ramadhan Pratama

NPM : 2215051046

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (Empat)

Bandar Lampung, 28 Oktober 2022


Mengetahui,
Asisten,

Jeremy Abraham
NPM. 1915051027

ii
PETA TOPOGRAFI

Oleh
Maulana Ramadhan Pratama

ABSTRAK

Telah dilaksanakan praktikum Perpetaan dengan tema “Peta Topografi” pada hari
Jumat, 21 Oktober 2022 secara offline di ruangan 3.3, Gedung Teknik Geofisika,
Universitas Lampung. Tujuan diadakannya praktikum ini adalah mahasiswa dapat
menggunakan membuat dan menggambar peta kontur, dan mahasiswa dapat
mengidentifikasi kenampakan asli dari peta topografi. Alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah modul peta topografi, peta kontur dan
alat tulis. Peta topografi adalah peta yang memiliki informasi tentang ketinggian
pada permukaan tanah pada suatu tempat terhadap permukaan laut, yang
digambarkan dengan garis-garis kontur. Peta topografi dapat digunakan untuk
membuat model tiga dimensi. Dengan modal tiga dimensi maka objek pada peta
dilihat lebih hidup seperti keadaan sesungguhnya di alam, sehingga untuk
menganalisis peta topografi akan lebih mudah.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
ABSTRAK.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Praktikum..................................................................................1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan......................................................................................4
B. Diagram Alir.........................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan.................................................................................6
B. Pembahasan .........................................................................................6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Modul Praktikum...........................................................................4
Gambar 2. Papan Belajar.................................................................................4
Gambar 3. Alat Tulis.......................................................................................4
Gambar 4. Diagram Alir.................................................................................5
Gambar 6. Pretest............................................................................................13

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peta topografi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah, yang
meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk-bentuk struktur dari
masingmasing satuan batuan tersebut. Peta geologi merupakan sumber
informasi dasar dari jenis-jenis batuan, ketebalan, kedudukan satuan batuan
(jurus dan kemiringan), susunan urutan satuan batuan, struktur sesar,
perlipatan, dan kekar serta proses yang pernah terjadi di wilayah tersebut.
Peta geologi dihasilkan dari pengamatan dan pengukuran singkapan di
lapangan, yang kemudian diplot pada peta dasar yang digunakan (peta
topografi). Ilmu geofisika adalah gabungan dari dua ilmu, yaitu ilmu geologi
dan ilmu fisika. Geologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Oleh karena itu ilmu geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi,
strukturnya, dan perlapisannya mengunakan konsep-konsep dan kaidah-
kaidah fisika. Salah satu kegunaan ilmu teknik geofisika adalah untuk
mengetahui struktur perlapisan yang ada di bawah permukaan bumi. Salah
satu penyusun bumi adalah batuan. Ada banyak metode yang biasa digunakan
dalam menentukan struktur lapisan batuan, diantaranya adalah electrical
resistivity methods, gravity geophysical method, electromagnetic method,
magnetic method, dan seismic methods. Setelah struktur lapisan batuan
diketahui, data yang ada akan disajikan dalam bentuk peta yang biasa dikenal
dengan peta geologi

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pada kali ini, sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu membuuat peta kontur.
2. Mampu mengidentifikasi permukaan asli menggunakan asli
mengguunakan peta kontr.
II. TEORI DASAR

Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik – titik yang
memiliki ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan.
Kecuraman dari suatu lempeng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya
interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua
garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh
saling berpotongan satu dengan yang lainnya. Selain itu garis kontur harus
merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun diluar peta (Groshong,
2006).

Peta rupa bumi memiliki kegunaan yaitu untuk semua jenis geografis perencanaan
atau berskala besar, assitektur ilmu bumi banyak lainnya macam geografis,
pertambangan dan usaha berbasis peta lainnya, dan menggunakan rekreasi seperti
hiking atau khususnya orienteering yang menggunakan peta sangat rinci dalam
persyaratan standar. Berbagai fitur yang ditampilkan pada peta yang diwakili oleh
tanda-tanda atau symbol konvensional. Sebagai contoh, warna dapat digunakan
untuk menunjukkan klasifikasi jalan. Tanda-tanda ini biasanya di jelaskan dalam
margin peta, atau pada karakteristik lembar di terbitkan secara terpisah. Peta
topografi juga biasa disebut peta kontur atau peta topo. Peta rupa bumi
konvensional menunjukkan topografi atau kontur tanah, dengan cara garis kontur
(Kandar, 2010).

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang


dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau
benda-benda angkasa yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar
dan diperkecil atau diskalakan (Maharani & Maryani, 2015).

Peta telah sangat umum dikenal orang, karena hampir di setiap instansi memiliki
dan menampilkannya. Pada Pendidikan formal, peta sudah diperkenalkan sejak
Sekolah Dasar. Peta sesungguhnya dapat dilkatakan sebagai alat komunikasi
antara pembuat peta dan pembaca peta. Oleh sebab itu, karena peta biasanya
ditampilkan dalam bentuk grafis, maka perlu adanya keterangan-keterangan yang
berhubungan dengan isi peta itu sendiri. Jadiketerangan-keterangan tersebut
merupakan perlengkapan peta yang sangat penting agar pembaca peta dapat
memahami maksud dari pembuat peta. Semakin lengkap isi keterangan suatu peta,
maka semakin baik kualitas peta tersebut (Pramono , 1987).
3

Garis kontur adalah sebuah garis imajiner di lapangan menghubungkan dengan


ketinggian atau garis kontur yang sama adalah garis kontinu di atas peta
menunjukkan titik pada peta dengan sama tinggi.Baris nama lain kontur adalah
tahapan,garis tinggi, dan garis ketinggian horizontal. Untuk garis kontur +25
m, berarti garis kontur tersebut terhubung dengan titik dengan ketinggian yang
sama 25 m hingga ketinggian tertentu. Garis kontur disajikan pada peta untuk
ditampilkan pasang surut dari kondisi permukaan tanah. Selanjutnya aplikasi garis
kontur adalah untuk untuk mendapatkan informasi tentang rata-rata kemiringan
tanah, potongan profil permukaan memanjang atau melintang tanah pada proyek
(bangunan serta perhitungan penggalian dan tumpukan (potong dan mengisi)
permukaan tanah asal terhadap ketinggian garis atau bangunan vertical. Garis
kontur bisa dibuat dengan membuat proyeksi garis vertical persimpangan bidang
horizontal dengan permukaan bumi ke bidang horizontal peta. Karena pada
umumnya peta dibuat menggunakan skala pasti, maka garis kontur ini akan juga
mengalami pengurangan sesuai dengan skala peta (Senduk, 2021).

Garis kontur didefinisikan sebagai garis khayal yang menghubungkan setiap titik
pada ketinggian yang sama. Pada pengertian garis kontur di atas dapat dijelaskan
bahwa sifat dari salah satu garis kontur tersebut memiliki nilai ketinggian yang
tunggal. Untuk merepresentasikan seluruh bentuk relief dalam bentuk gambaran
garis kontur dalam suatu peta, perlu dilakukan penggambaran beberapa garis
kontur yang memiliki ketinggian yang berbeda dengan garis kontur disebelahnya
berdasarkan nilai tinggi yang berurutan. Dengan adanya nilai tinggi dari garis
kontur yang berurutan dengan garis kontur lainnya berarti terdapat suatu besaran
yang membatasi antara dua kontur tersebut, yang dinamakan interval kontur. Jadi,
interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan atau
jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Garis kontur pada suatu peta
merupakan proyeksi pada serangkaian titik pada ketinggian yang sama secara
tegak lurus (ortogonal) pada bidang datar (peta) (Pertiwi, 2011).

Peta topografi adalah peta yang memiliki informasi tentang ketinggian permukaan
tanah pada suatu tempat terhadap permukaan laut, yang digambarkan dengan
garis-garis kontur. Informasi topografi yang terdapat pada peta topografi dapat
digunakan untuk membuat model tiga dimensi dari permukaan tanah pada peta
tersebut. Dengan model tiga dimensi maka objek pada peta dilihat lebih hidup
seperti pada keadaan sesungguhnya di alam, sehingga untuk menganalisa suatu
peta topografi dapat lebih mudah dilakukan (Rostianingsih & Gandi, 2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:

Gambar 1. Modul Praktikum

Gambar 2. Papan belajar

Gambar 3. Alat Tulis


5

B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Mulai

Memahami materi Pembuatan Peta Topografi

Melakukan pretest

Membuat Peta Topografi

Hasil pemetaan

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini saya lampirkan pada lampiran.
B. Pembahasan
Adapun praktikum Perpetaan kali ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21
Oktober 2022, di Gedung Teknik Geofisika ruang 3.3 dengan topik pembahasan
Pembuatan Peta Topografi. Proses praktikum dimulai dengan mengerjakan soal
pretest untuk menguji kemampuan praktikan dalam memahai modul praktikum.
Setelah dilaksanakannya pretest praktikan diminta untuk menyimak materi
mengenai pembuatan peta topografi. Setelah selesai dilaksanakannya praktikum,
praktikan diminta untuk membuat tugas tentang peta kontur yaitu para praktikan
diberi sketsa peta kontur dan diminta untuk menghubungkan titik titik sesuai
dengan warnanya, setelah itu para praktikan diminta pula untuk membuat elevasi.

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda,
mulai
dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
computer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta adalah gambar
atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut,
sungai, gunung, dan sebagainya. Selain itu, peta juga diartikan sebagai
representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti
batas daerah hingga sifat permukaan. Peta bukan foto dari permukaan bumi. Peta
justru dapat menunjukkan banyak hal dari permukaan bumi yang tidak bisa
ditunjukkan oleh foto. Itulah mengapa, peta terlihat sangat berbeda dari sebuah
foto permukaan bumi karena banyak hal yang bisa ditunjukkan dan dijelaskan. Di
sisi lain, terdapat beberapa jenis peta sesuai dengan klasifikasinya.

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.
Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik
kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Peta umum dikenal
menjadi tiga macam yaitu, Peta dunia adalah salah satu bentuk peta yang
menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan Bumi secara keseluruhan yang
dapat dilihat secara umum dan dapat dibuat menggunakan berbagai proyeksi peta.
Peta dunia dapat berupa peta politik maupun fisik. Peta korografi, yaitu peta yang
menjelaskan dan menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan. Misal peta
kota di Jawa Timur. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan dan
menjelaskan permukaan relief bumi dengan garis-garis kontur sebagai
penjelasnya. Garis-garis ini menunjukkan permukaan bumi atau perbedaan
ketinggian pada suatu tempat. Misalnya sungai, jalan, pemukiman, dan lain-
lain.Peta khusus adalah jenis peta yang hanya menggambarkan satu atau dua
penampakan permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Jadi, yang ditampilkan
hanya tema tertentu saja. Misal peta penyebaran flora dan fauna, peta kepadatan
penduduk, peta persebaran hasil tambang, dan lain sebagainya.

Peta terdiri atas berbagai unsur dan komponen, yakni Judul peta mencerminkan isi
pokok peta yang ditampilkan. Misalnya peta Provinsi Jawa Barat, berarti peta
tersebut menampilkan kondisi wilayah Jawa Barat, mulai lokasi kota/kabupaten
hingga ruas jalan yang menghubungkan antarkota. Judul peta biasanya terdapat
pada bagian atas gambar peta. Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada
peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni
skala numerik, skala garis, dan skala verbal. Skala memungkinkan kita
mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja. Garis lintang
adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur. Garis
lintang menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang
adalah garis khatulistiwa atau ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian,
yakni bagian utara dan bagian selatan. Garis bujur adalah garis imajiner yang
membujur dari utara ke selatan. Garis bujur berfungsi menentukan perbedaan
waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada setiap jarak 15
derajat garis bujur adalah 1 jam. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3 zona
waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di Greenwich,
Inggris. Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram
arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu
pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk
arah sangat penting dalam bidang transportasi. Peta inset adalah gambar peta yang
tercantum di luar peta utama, tapi masih termasuk di dalam garis tepi peta.
Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada
peta utama. Misalnya peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi
Jawa Barat, gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat
berada di Indonesia. Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk
menggambarkan sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau
jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, dan
simbol wilayah. Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol
yang ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui
maksud suatu simbol pada gambar peta. Dalam peta juga terdapat komponen
berupa informasi warna peta. Misalnya pada peta geografi, warna hijau
menggambarkan dataran rendah, warna kuning menggambarkan dataran tinggi.
Semakin gelap warnanya, maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya,
semakin cerah warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut. Kemudian,
8
daratan menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut menggunakan
warna biru.
Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta. Lembaga
pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta
tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi,
dan Jawatan Topografi Angkatan Darat. Selain lembaga pembuat, tahun
pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan
menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu
ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi
informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung Bumi ke bidang
datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang bulat atau lengkung ke
bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan
peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

Peta topografi adalah merupakan salah satu jenis peta yang memiliki ciri khusus
yang ditandai dengan skala cukup besar serta juga perinci. Peta topografi
umumnya menggunakan garis kontur didalam pemetaan modern. Peta topografi
ini pada umumnya terdiri dari dua atau lebih peta yang kemudian dapat digabung
untuk membentuk suatu totalitas peta. Garis kontur adalah merupakan bagian dari
peta yang tidak dapat lepas dari peta topografi. Garis kontur berupa kombinasi
dari dua segmen garis yang saling berhubungan akan tetapi tidak saling
berpotongan. Ini adalah merupakan titik elevasi pada peta topografi. Peta
topografi adalah merupakan peta khusus yang tidak akan memberikan banyak
informasi. Infromasi yang disampaikan dalam peta topografi adalah hanya sebatas
pada kenampakan alam atau tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi saja.
Setiap jenis peta mempunyai ciri khusus yang akan mencerminkan karakteristik
dari peta tersebut. Karakteristik khusus atau karakteristik peta tersebut tentu saja
berbeda-beda antara
peta yang satu dengan yang lainnya, Apabila kita melihat peta- peta umum, yang
kerap kita lihat adalah peta yang berwarna hijau serta diselingi warna kuning
maupun coklat. Nah peta tersebut merupakan jenis peta umum yang
menggambarkan suatu wilayah atau peta Chorografi. Namun tidak demikian
dengan peta topografi. Peta topografi merupakan peta yang tidak kaya warna. Peta
topografi merupakan peta yang mempunyai warna sangat sedikit, justri
bisanyanya hanya warna putih serta kuning dengan garis- garis yang tercetak
jelas. peta topografi memiliki warna yang tidak banyak karena kebutuhan data
yang dia berikan. Informasi pokok yang diberikan oleh peta topografi ini sebatas
kontur tanah sehingga garis- garis kontur harus tercetak jelas supaya pembaca
dapat memahami isi dari peta tersebut. Salah satu ciri khusus yang terdapat dalam
peta topografi adalah penggunaan skala besar. Skala merupakan perbandingan
ukuran antara yang ada di gambar dengan keadaan sebenarnya. Peta memiliki
skala yang berbeda- beda. Semakin kecil skala maka data yang disampaikan
semakin tidak mendetail. Sebaliknya apabila skala peta tersebut besar, maka data
yang disampaikan yang disampaikan akan semakin detail serta juga akurat. Hal ini
berarti gambar peta yang tersaji semakin besar juga. Peta topografi meiliki ciri
khusus yang mungkin tidak dimiliki oleh jenis peta lainnya. Karakteristik khusus
ini adalah adanya garis- garis halus namun tegas di dalam peta tersebut. Garis-
garis tersebut merupakan garis kontur. Garis kontur ini jumlahnya ada banyak
serta memenuhi peta. Garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis
yang saling berhubungan namun tidak saling berpotongan. Ini merupakan titik
elevasi pada peta topografi agar kita dapat mengetahui dengan jelas keadaan pada
wilayah yang dimaksud. Ciri dari peta topografi yang selanjutnya adalah
menjelaskan kontur tanah atau keadaan tanah yang ada di suatu daerah, termasuk
tinggi rendahnya jenis tanah yang ada di suatu daerah. Hal ini sangat berguna bagi
peruntukkannya. Itulah beberapa ciri dan karakteristik dari peta topografi yang
kerap kita temukan di badan- badan atau lembaga tertentu. karakteristik dari peta
topografi tersebut ada di dalam peta topografi yang merupakan peta khusus serta
mungkin tidak akan kita temukan di peta lain. eta khusus mempunyai fungsi yang
khusus pula. Peta topografi mempunyai fungsi memberikan data mengenai kontur
tanah di suatu wilayah. Peta topografi berisikan garis- garis kontur yang akan
memberikan data mengenai kontur tanah. Peta topografi dibuat untuk memberikan
data tentang keberadaan, lokasi, serta juga jarak seperti lokasi penduduk, rute
perjalanan serta komunikasi. Peta topografi ini tidak digunakan oleh masyarakat
umum namun digunakan oleh lembaga tertentu. Peta topografi menunjukkan
perbedaan antara bukit serta lembah pada suatu wilayah secara perinci. Peta
topografi menggunakan garis, simbolm serta warna untuk menunjukkan
perubahan ketinggian serta Garis kontur Elevasi pada peta topografi ditampilkan
dengan menggunakan garis kontur. Elevasi merujuk pada ketinggian lokasi di atas
permukaan laut. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line)
adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian sama.
Karena garis kontur menghubungkan titik yang sama, mereka tidak akan saling
bersilang. Apabila saling bertemu berarti kedua titik menunjukkan elevasi yang
berbeda, yang mana itu tidak mungkin Kontur Interval Pete topografi
menggunakan garis kontur untuk menunjukkan perubahan ketinggian. Perbedaan
antar garis kontur disebut dengan Kontur Interval. Kontur interval tergantung
pada medan. Pada gunung garis kontur akan sangat dekat dan kontur interval
mungkin besarnya sampai 100 m. Ini menunjukkan lahan miring karena ada
perubahan besar di garis ketinggian. Kontur Index Untuk membantu interpretasi
peta topografi, beberapa garis kontur ditandai dengan angka yang menunjukkan
ketinggian. Garis kontur ini disebut Kontur index serta mereka digunakan
bersama dengan kontur interval untuk membantu menentukan ketinggian. Apabila
ada peta topografi dengan kontur interval 5 m berarti Kamu dapat mengetahui
ketinggian dengan menambah 5 m dari ketinggian kontur index. Garis Kontur
Depresi Ketinggian pada beberapa fitur seperti kawah gunung berapi serta
tambang lebih rendah dariada bentangalam disekitarnya.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Peta kontur dapat dibuat dengan menghubungkan tiap titik yang ada, titik-titik
tersebut dihubungkan pada ketinggian yang sama sehingga membentuk sebuah
kontur
2. Kenampakan asli dapat di identifikasi melalui profil peta kontur atau topografi
DAFTAR PUSTAKA

Groshong, Richard H. 2006. 3-D Structural Geology A Practical Guide to


Quantitative Surface and Subsurface Map Interpretation. Netherland:
Springer. Diakses pada 27 oktober 2022
Kandar, Adhyzal. 2010. Syarat Membuat Peta. Diakses pada 27 oktober 2022
Maharani, W., & Maryani, E. 2015. Peningkatan Spatial Literacy Peserta Didik
Melalui Pemanfaatan Media Peta Jurnal Pendidikan Geografi, 47.
Diakses pada 27 oktober 2022
Pramono , H. 1987. Peta Dan Perlengkapannya. Cakrawala Pendidikan. Diakses
pada 27 oktober 2022
Pertiwi, A. 2011. Metoda Interpolasi Inverse Distance Untuk Peta Ketinggian
(Kontur). Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Terapan. Diakses pada 27 oktober 2022
Senduk, N. 2021. Penerapan Teknik Penggambaran Garis Kontir Menggunakan
Auto Cad 3D. Jurnal Teknik Sipil Terapan. Diakses pada 27 oktober
2022
LAMPIRAN
Gambar 6. Pretest

Anda mungkin juga menyukai