GEOLISTRIK
(Laporan Praktikum Metode Geolistrik)
Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038
NPM : 2115051038
Fakultas : Teknik
Kelompok : V (Lima)
Asep Irawan
NPM.2015051024
ii
PENGOLAHAN DATA DAN INTERPRETASI 3D METODE
GEOLISTRIK
Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum Metode Geolistrik pada hari kamis, 03 November 2022
di laboratorium geofisika geothermal, asisten dosen dan praktikan membahas
mengenai Pengolahan Data Dan Interpretasi 3D Metode Geolistrik. Diadakan
praktikum ini agar praktikan dapat memahami konsep pemodelan 3D, dapat
melakukan input dan formatting data 3D serta dapat membuat model 3D dari data
pengukuran dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang diajarkan.
Pemodelan secara 3D dilakukan untuk menginterpretasikan anomali lapisan
beserta volumenya yang ditunjang oleh 3 koordinat X,Y dan Z. Voxler merupakan
program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D) yang berorientasi Volumetric
Rendering dan menampilkan data secara 3D. fitur modul pada software voxler
yaitu axes, boundingbox, contours, facerender, heightfield, isosurface, oblique
image, ortho image, scatter plot, stream line, vector plot dan volrender yang
memiliki fungsinya masing-masing. Dengan tugas interpretasi hasil penampang
lapisan yang didominasi oleh clay (lempung) dengan nilai resistivitas 1-100 Ωm.
.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum Metode Geolistrik ....................................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. Software Voxler ....................................................................................4
Gambar 5. Diagram Alir .........................................................................................5
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resitivitas
dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap
sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah
salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan
bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di
bawah permukaan bumi. Tujuan dari metode ini adalah untuk memperkirakan sifat
kelistrikan medium atau formasi batuan di bawah permukaan yang berhubungan
dengan kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik
(konduktivitas atau resistivitas) (Hendrajaya, 1990).
Salah satu metode yang dapat dipergunakan untuk memetakan struktur bawah
permukaan adalah metode geolistrik resistivitas. Keadaan bumi secara lengkap
dapat digambarkan dalam ruang 3D. Distribusi resitivitas struktur bawah
permukaan dapat digambarkan secara lateral dan vertikal dalam bentuk 3D melalui
metode geolistrik resitivitas 3D (Supriyadi, 2016).
Pada geolistrik 3D model yang dihasilkan terdiri dari blok-blok berbentuk tiga
dimensi (3D). Hasil pengolahan metode geolistrik 3D dapat memberikan informasi
struktur bawah permukaan secara horizontal dan vertikal. Sehingga metode ini
diharapkan mampu memberikan informasi lebih akurat dibanding metode geolistrik
1D dan 2D (Suandayani, 2014).
3
Voxler merupakan program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D) yang
berorientasi Volumetric Rendering dan menampilkan data secara 3D. Selain
penekanannya pada volume (3D), Voxler juga dapat memanfaatkan kegunaan grid
dua dimensi (2D) seperti file Digital Elevation Models (DEM), image (gambar),
dan data titik yang tersebar (scatter point data). Voxler dapat juga menampilkan
streamlines, vector plots, contour maps, isosurfaces, image slices, three-
dimensional scatter plots, direct volume rendering dan sebagainya. Modul
komputasi termasuk three-dimensional gridding, resampling, numerous lattice
operations, dan image processing. Voxler dirancang untuk menampilkan data
XYZC, di mana C adalah variabel pada setiap X, Y, dan Z lokasi. Misal jika
diterapkan dalam bidang geofisika dalam membuat data model geolistrik, X, Y
dan Z adalah koordinat (bujur, lintang dan elevasi/kedalaman) dan C adalah
resistivity (Rho) (Nurfalaq, 2016).
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Gambar 3. Laptop
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.
Mulai
Selesai
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Pada software voxler terdapat banyak fitur modul untuk pembuatan model
penampang 3D dan menunjang interpretasi penampang 3D. Adapun modul
yang terdapat pada sofware voxler sebagai berikut ini, pertama adalah Modul
Axes berfungsi untuk menampilkan batasan koordinat X,Y,Z data yang akan di
olah, lalu Modul BoundingBox berfungsi untuk menampilkan kotak pembatas
wilayah data yang akan ditampilkan, selanjutnya yaitu Modul Contours
berfungsi untuk menampilkan garis yang menunjukkan nilai resistivitas yang
sama, kemudian Modul FaceRender berfungsi untuk menampilkan permukaan
penampang 3D, lalu Modul HeightField berfungsi untuk menampilkan anomali
perbedaan ketinggian nilai resistivitas, selanjutnya Modul Isosurface berfungsi
untuk menampilkan bentuk kontur dari suatu wilayah dan juga dapat
memberikan informasi volume dari daerah yang diteliti, kemudian Modul
Oblique Image berfungsi untuk menampilkan informasi spesifik letak suatu
nilai resistivitas dalam bentuk gambar yang memotong, selanjutnya Modul
Ortho Image berfungsi untuk menampilkan gambaran nilai resistivitas dengan
menghilangkan efek kemiringan, kemudian Modul Scatter Plot berfungsi
untuk mengamati hubungan antar variabel x, y, dan z, yang diwakili oleh
7
persebaran titik-titik yang berkumpul menjadi satu pada sumbu x, y, dan z, lalu
Modul Stream Lines berfungsi untuk menampilkan garis dalam volume ruang
yang menunjukkan arah dan besarnya aliran berdasarkan distribusi pergerakan,
kemudian Modul Vector Plot berfungsi untuk menampilkan persebaran titik-
titik pengukuran beserta arahnya di dalam suatu ruang 3D dan terakhir Modul
VolRender berfungsi untuk menampilkan gambaran 3D volume perbedaan
anomali nilai resistivitas dalam suatu ruang 3D. Dari banyaknya modul pada
software voxler menurut praktikan yang dapat menunjang pemodelan 3D dan
juga interpretasi adalah modul adalah Axes, Bounding Box, Height Field, dan
Oblique Image.
Dari data dan tugas yang telah diberikan oleh assiten dosen dapat di
interpretasikan bahwasanya nilai resistivitas tertinggi yang ditampilkan
berkisar dari ±10Ωm (diwakili oleh warna biru tua) hingga ±70Ωm (diwakili
oleh warna oranye). Posisi nilai resistivitas terendah berada -380 hingga 420
sumbu Y, -81 hingga 124 pada sumbu Z (namun pada posisi 0, nilai resistivitas
terendah ini hanya melingkupi daerah ujung kiri dan ujung kanan dari total
luasan wilayah), serta 9 hingga 177 pada sumbu X. Sedangkan posisi nilai
resistivitas tertinggi terletak pada pertengahan, ujung kiri, dan ujung kanan
sumbu Y, serta tengah (100) pada sumbu X. Karena letak nilai resistivitas
tertinggi berada pada ujung sumbu X dan Y, maka untuk posisi pada sumbu Z
bernilai tidak ada. Untuk batuan yang memungkinkan untuk ditemukan pada
lokasi ini adalah batuan jenis batulempung karena nilai resistivitas dari batuan
tersebut masih terlingkupi oleh data di atas (batulempung = 1-100 Ωm).
Kemungkinan untuk ditemukan airtanah pada daerah ini juga cukup besar
karena airtanah memiliki nilai resistivitas di atas 10 hingga 100 Ωm. Dari
pemodelan di atas juga dapat diketahui bahwa nilai resistivitas daerah tersebut
menurun seiring dengan pertambahan kedalaman dari daerah penelitian. Jadi,
dapat disimpulkan pada model data di atas, bahwa semakin dalam keberadaan
lapisan, makin kecil nilai resistivitasnya dan makin besar daya hantar dari
lapisan tersebut. Tetapi, kecilnya nilai resistivitas pada lokasi ini tidak serta
merta karena jenis lapisan batuan penyusun batuannya saja, bisa jadi karena
keterbatasan alat dalam merekam nilai resistivitas pada kedalaman sekian.
Lalu, dapat diketahui juga bentuk rupa dari lapisan yang diteliti menggunakan
Height Field. Dapat terlihat bahwa keadaan lokasi penelitian tidak datar begitu
saja, melainkan terdapat lembah dan gunung. Untuk puncak tertinggi mewakili
nilai resistivitas tertinggi dan dasar dari model HeightField mewakili nilai
resistivitas terendah.
8
Resume Jurnal 1
Judul : Pencitraan 3D Data Geolistrik Resistivitas dengan Rockworks
Berdasarkan Hasil Inversi Res2DInv untuk Mengetahui
Persebaran Batuan Andesit di Desa Bapangsari Kecamatan
Bagelen KabupatenPurworejo.
Oleh : Taufik Nur Fitrianto, Supriyadi, Teguh Maulana Mukromin,
Ulil Albab Taufiq
Tahun : 2017
Nama Jurnal : Jurnal Fisika
Dari plotting data penelitian, diketahui jika penelitian dilakukan di atas formasi
Kebubotak yang mengandung breksi andesit, tuf, tuf lapilli, aglomerat dan
sisipan aliran lava andesit. Hasil dari pengolahan data pada lintasan 1
penampang 2D didapatkan nilai resistivitas 32 Ωm – 81 Ωm dengan perkiraan
batuan tanah penutup dan andesit. Berdasarkan kondisi geologinya, batuan
andesit di desa Bapangsari terdiri dari lava andesit masif dengan resistivitas 73
Ωm, dan lava andesit lapuk dengan resistivitas 51 Ωm – 73 Ωm. Dari
penampang 2D lintasan 1 diketahui bahwa andesit berada di kedalaman 10-25
m dan 20-60 m. Hasil dari pengolahan data lintasan 2 model 2D didapatkan
resistivitas sebesar 10 Ωm – 82 Ωm dengan jenis batuan tanah penutup dan
andesit. Dari penampang 2D lintasan 1 diketahui bahwa batuan andesit berada
di kedalaman 0 meter (berupa singkapan pada meter ke 60 sampai 70) sampai
30 m. Pada citra ini juga terlihat batuan andesit berada pada meter ke 50 sampai
meter ke 110 yang merupakan batas sebaran batuan andesit. Dari penampang
3D yang telah dihasilkan, pesebaran batuan andesit tersebar pada wilayah timur
di daerah penelitian. Batuan andesit terletak di kedalaman 10 m pada puncak
bukit dan tersingkap di pegunungan bukit. Dan diketahui perkiraan volume
batuan andesit di daerah penelitian yaitu 213.500 m3.
Pada pemodelan 3D data posisi titik yang digunakan adalah data lokasi dalam
UTM sesuai dengan data lokasi setiap elektroda. Data nilai resistivitas yang
9
digunakan adalah data nilai resistivitas hasil inversi dari software Res2DInv.
Setelah melakukan pengolahan data menggunakan software Rockworks
diperoleh citra 3D. Dari citra 3D terlihat persebaran batuan andesit merata di
wilayah timur daerah penelitian. Dengan koordinat 393300 mT – 393390 mT
dan seterusnya ke arah timur dan koordinat 9132010 mU – 9132130 mT.
Batuan andesit berada pada kedalaman 10 m pada puncak bukit dan tersingkap
di punggungan bukit. Berdasarkan pencitraaan 3D dapat diketahui perkiraan
volume batuan andesit di lokasi penelitian adalah 213.500 m3.
Resume Jurnal 2
Judul : Aplikasi Metode Geolistrik 3D untuk Mengetahui Struktur
Bawah Permukaan (Studi Kasus : Lingkungan Universitas
Tanjungpura Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat).
Oleh : Ryan Isbiantoroa dan Zulfian Zulfiana
Tahun : 2021
Nama Jurnal : Prisma Fisika
Dari praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
Akbar. 2020. Aplikasi Metode Geolistrik 2D dan Voxler untuk Menentukan Potensi
Akuifer di Situs Klanceng, Kabupaten Jember. Universitas Jember.