Anda di halaman 1dari 20

PENGOLAHAN DATA DAN INTERPRETASI 3D METODE

GEOLISTRIK
(Laporan Praktikum Metode Geolistrik)

Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038

LABORATORIUM GEOFISIKA GEOTHERMAL


FAKULTAS TEKNIK
UNVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Pengolahan Data dan Interpretasi 3D Metode Geolistrik

Tanggal Praktikum : 03 November 2022

Tempat Praktikum : Laboratorium Geofisika Geothermal Teknik Geofisika,


Unversitas Lampung

Nama : Fadhil Muhammad Nizam

NPM : 2115051038

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : V (Lima)

Bandar Lampung, 10 November 2022


Mengetahui,
Asisten

Asep Irawan
NPM.2015051024

ii
PENGOLAHAN DATA DAN INTERPRETASI 3D METODE
GEOLISTRIK

Oleh
Fadhil Muhammad Nizam

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum Metode Geolistrik pada hari kamis, 03 November 2022
di laboratorium geofisika geothermal, asisten dosen dan praktikan membahas
mengenai Pengolahan Data Dan Interpretasi 3D Metode Geolistrik. Diadakan
praktikum ini agar praktikan dapat memahami konsep pemodelan 3D, dapat
melakukan input dan formatting data 3D serta dapat membuat model 3D dari data
pengukuran dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang diajarkan.
Pemodelan secara 3D dilakukan untuk menginterpretasikan anomali lapisan
beserta volumenya yang ditunjang oleh 3 koordinat X,Y dan Z. Voxler merupakan
program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D) yang berorientasi Volumetric
Rendering dan menampilkan data secara 3D. fitur modul pada software voxler
yaitu axes, boundingbox, contours, facerender, heightfield, isosurface, oblique
image, ortho image, scatter plot, stream line, vector plot dan volrender yang
memiliki fungsinya masing-masing. Dengan tugas interpretasi hasil penampang
lapisan yang didominasi oleh clay (lempung) dengan nilai resistivitas 1-100 Ωm.
.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan .............................................................................................4
B. Diagram Alir ................................................................................................5

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan .........................................................................................6
B. Pembahasan ..................................................................................................6

V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum Metode Geolistrik ....................................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. Software Voxler ....................................................................................4
Gambar 5. Diagram Alir .........................................................................................5

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode geolistrik merupakan salah satu metode eksplorasi yang digunakan


dalam eksplorasi geofisika terutama dalam penentuan keberadaan air tanah
bawah permukaan (eksplorasi air tanah). Proses pengolahan data geolistrik
secara tiga dimensi ini adalah tahap yang sangat penting, karena akan dapat
diketahui profil perlapisan secara vertikal dengan baik. Dengan adanya
teknologi komputer yang terus berkembang maka pengolahan data resistivitas
3D dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Voxler. Oleh karena itu,
dilakukan percobaan ini dengan melakukan pengolahan data hasil pengamatan
dengan mengunakan bantuan perangkat lunak untuk mendapatkan informasi
tentang kedalaman atau ketebalan lapisan batuan dari harga resistivitas secara
vertikal serta mengorelasikan data sounding dan mapping 3D vertikal dengan
penampang horizontalnya.

Voxler merupakan program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D)


visualisasi yang berorientasi terutama terhadap Volumetric Rendering dan
menampilkan data 3D. Selain penekanannya pada volume 3D, Voxler juga dapat
memanfaatkan kegunaan grid dua dimensi (2D) termasuk file Digital Elevation
Models (DEM), image (gambar), dan data titik yangtersebar (scatter point data).
Voxler dapat menampilkan streamlines, vector plots, contour maps, isosurfaces,
image slices, threedimensional scatter plots, direct volume rendering dan masih
banyak lagi. Voxler dirancang untuk menampilkan data XYZC, dimana C adalah
variabel pada setiap X, Y, dan Z lokasi.
.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kali ini yaitu:

1. Memahami konsep pemodelan 3D.


2. Mampu melakukan input dan formatting data 3D.
3. Dapat membuat model 3D dari data hasil Pengukuran.
II. TEORI DASAR

Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resitivitas
dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap
sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah
salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan
bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di
bawah permukaan bumi. Tujuan dari metode ini adalah untuk memperkirakan sifat
kelistrikan medium atau formasi batuan di bawah permukaan yang berhubungan
dengan kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik
(konduktivitas atau resistivitas) (Hendrajaya, 1990).

Sifat kelistrikan batuan adalah kelistrikan batuan jika dialirkan arus


kedalamnya.Aliran arus listrik dipengaruhi oleh porositas batuan dan dipengaruhi
oleh air yang terperangkap dalam pori-pori batuan. Aliran listrik di dalam batuan
dan mineral dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu konduksi elektronik,
konduksi elektrolit, dan konduksi dielektrik (Telford et. al., 1990).

Metode wenner biasanya digunakan dalam horizontal profiling (mapping) dengan


hasil akhir hanya diperoleh profil secara horizontal (mendatar). Metode resistivas
konfigurasi Wenner ini dibagi menjadi beberapa konfigurasi yaitu Wenner Alpha,
Wenner beta dan Wenner Gamma. Masing-masing konfigurasi memiliki susuan
elektroda yang berbeda, dan juga masing-masing konfigurasi memiliki ciri khusus
dalam memetakan kondisi bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas
(Maulana, 2015).

Salah satu metode yang dapat dipergunakan untuk memetakan struktur bawah
permukaan adalah metode geolistrik resistivitas. Keadaan bumi secara lengkap
dapat digambarkan dalam ruang 3D. Distribusi resitivitas struktur bawah
permukaan dapat digambarkan secara lateral dan vertikal dalam bentuk 3D melalui
metode geolistrik resitivitas 3D (Supriyadi, 2016).

Pada geolistrik 3D model yang dihasilkan terdiri dari blok-blok berbentuk tiga
dimensi (3D). Hasil pengolahan metode geolistrik 3D dapat memberikan informasi
struktur bawah permukaan secara horizontal dan vertikal. Sehingga metode ini
diharapkan mampu memberikan informasi lebih akurat dibanding metode geolistrik
1D dan 2D (Suandayani, 2014).
3

Voxler merupakan program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D) yang
berorientasi Volumetric Rendering dan menampilkan data secara 3D. Selain
penekanannya pada volume (3D), Voxler juga dapat memanfaatkan kegunaan grid
dua dimensi (2D) seperti file Digital Elevation Models (DEM), image (gambar),
dan data titik yang tersebar (scatter point data). Voxler dapat juga menampilkan
streamlines, vector plots, contour maps, isosurfaces, image slices, three-
dimensional scatter plots, direct volume rendering dan sebagainya. Modul
komputasi termasuk three-dimensional gridding, resampling, numerous lattice
operations, dan image processing. Voxler dirancang untuk menampilkan data
XYZC, di mana C adalah variabel pada setiap X, Y, dan Z lokasi. Misal jika
diterapkan dalam bidang geofisika dalam membuat data model geolistrik, X, Y
dan Z adalah koordinat (bujur, lintang dan elevasi/kedalaman) dan C adalah
resistivity (Rho) (Nurfalaq, 2016).

Data 2D yang telah diolah menggunakan aplikasi Res2Dinv dikonversi ke dalam


bentuk 3D menggunakan aplikasi Voxler Aplikasi tersebut digunakan untuk
menggambarkan keberadaan dan bentuk bawah permukaan tanah. Hasil
rekonstruksi 3D yang telah diolah, kemudian dianalisis. Hasil penelitian yang
berupa data arus dan tegangan dikalikan dengan faktor geometri untuk
mendapatkan nilai resistivitas semu, kemudian diinversi menggunakan aplikasi
Res2Dinv sehingga didapatkan penampang 2D untuk citra resistivitas yang
sebenamya. Citra resistivitas yang didapatkan, kemudian dianalisis dengan melihat
anomali resistivitas yang terjadi di bawah permukaan tanah. Anomali resistivitas
tersebut dibandingkan dengan nilai resistivitas sesuai referensi. Nilai yang telah
didapatkan dari pengolahan data secara 2D, kemudian dianalisis lebih lanjut
menggunakan aplikasi Voxler untuk mendapatkan penampang 3D. Hasil data yang
telah diolah menggunakan aplikasi Voxler berupa data 3D (Akbar, 2020).

Pengolahan data visualisasi 3D dapat dilakukan dengan menggunakan Software


Rockworks 16. Parameter yang diperlukan dalam visualisai 3D adalah koordinat x
dan y pada setiap titik bor dari lintasan (sayatan kontur anomali residual)
pemodelan inversi 2D, nilai suseptibilitas setiap lapisan batuan, elevasi, dan
kedalaman maksimum yang digunakan untuk pemodelan inversi. Kemudian semua
parameter diinput dalam Microsoft Office Excel. Proses selanjutnya dalam
pengolahan data visualisasi 3D adalah mengelompokkan jenis batuan berdasarkan
kedalaman lapisan batuan pada masing – masing titik bor. Hasil pengolahan data
akan di analisis dan dilakukan interpretasi (Riskandi, 2018).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Gambar 1. Alat Tulis

Gambar 2. Modul Praktikum Metode Geolistrik

Gambar 3. Laptop

Gambar 4. Software voxler


5

B. Diagram Alir

Adapun diagram alir pada kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.

Mulai

Input data dengan format (.dat) ke dalam software voxler

Melakukan pemodelan dengan meng-input modul-modul pada


viewer window

Mengatur bentuk, warna, dan lain-lain pada property manager

Hasil modul penampang 3D

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan

Telah dilakukan sebuah praktikum yang membahas tentang Pengolahan Data


Dan Interpretasi 3D Metode Geolistrik. Praktikum ini dilaksanakan pada
tanggal 03 November 2022 di kelas tg 1.4. Sebelum diadakan praktikum ini,
asisten dosen memberikan soal pretest terlebih dahulu kemudian asisten dosen
menjelaskan mengenai pengolahan data dan interpretasi 3D, setelah selesai
asisten dosen mengajarkan cara mengolah dan menginterpretasikan data dari
software Voxler. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat
memahami konsep pemodelan 3D, mampu melakukan input dan formatting
data 3D dan dapat membuat sebuah model 3D dari hasil pengukuran. Data
yang digunakan selama praktikum ini merupakan data sintetis (karangan
sendiri) sehingga interpretasi yang dibuat tidak dapat dikorelasikan dengan
kondisi geologi regional lapangan sebenarnya.

Pada software voxler terdapat banyak fitur modul untuk pembuatan model
penampang 3D dan menunjang interpretasi penampang 3D. Adapun modul
yang terdapat pada sofware voxler sebagai berikut ini, pertama adalah Modul
Axes berfungsi untuk menampilkan batasan koordinat X,Y,Z data yang akan di
olah, lalu Modul BoundingBox berfungsi untuk menampilkan kotak pembatas
wilayah data yang akan ditampilkan, selanjutnya yaitu Modul Contours
berfungsi untuk menampilkan garis yang menunjukkan nilai resistivitas yang
sama, kemudian Modul FaceRender berfungsi untuk menampilkan permukaan
penampang 3D, lalu Modul HeightField berfungsi untuk menampilkan anomali
perbedaan ketinggian nilai resistivitas, selanjutnya Modul Isosurface berfungsi
untuk menampilkan bentuk kontur dari suatu wilayah dan juga dapat
memberikan informasi volume dari daerah yang diteliti, kemudian Modul
Oblique Image berfungsi untuk menampilkan informasi spesifik letak suatu
nilai resistivitas dalam bentuk gambar yang memotong, selanjutnya Modul
Ortho Image berfungsi untuk menampilkan gambaran nilai resistivitas dengan
menghilangkan efek kemiringan, kemudian Modul Scatter Plot berfungsi
untuk mengamati hubungan antar variabel x, y, dan z, yang diwakili oleh
7

persebaran titik-titik yang berkumpul menjadi satu pada sumbu x, y, dan z, lalu
Modul Stream Lines berfungsi untuk menampilkan garis dalam volume ruang
yang menunjukkan arah dan besarnya aliran berdasarkan distribusi pergerakan,
kemudian Modul Vector Plot berfungsi untuk menampilkan persebaran titik-
titik pengukuran beserta arahnya di dalam suatu ruang 3D dan terakhir Modul
VolRender berfungsi untuk menampilkan gambaran 3D volume perbedaan
anomali nilai resistivitas dalam suatu ruang 3D. Dari banyaknya modul pada
software voxler menurut praktikan yang dapat menunjang pemodelan 3D dan
juga interpretasi adalah modul adalah Axes, Bounding Box, Height Field, dan
Oblique Image.

Dari data dan tugas yang telah diberikan oleh assiten dosen dapat di
interpretasikan bahwasanya nilai resistivitas tertinggi yang ditampilkan
berkisar dari ±10Ωm (diwakili oleh warna biru tua) hingga ±70Ωm (diwakili
oleh warna oranye). Posisi nilai resistivitas terendah berada -380 hingga 420
sumbu Y, -81 hingga 124 pada sumbu Z (namun pada posisi 0, nilai resistivitas
terendah ini hanya melingkupi daerah ujung kiri dan ujung kanan dari total
luasan wilayah), serta 9 hingga 177 pada sumbu X. Sedangkan posisi nilai
resistivitas tertinggi terletak pada pertengahan, ujung kiri, dan ujung kanan
sumbu Y, serta tengah (100) pada sumbu X. Karena letak nilai resistivitas
tertinggi berada pada ujung sumbu X dan Y, maka untuk posisi pada sumbu Z
bernilai tidak ada. Untuk batuan yang memungkinkan untuk ditemukan pada
lokasi ini adalah batuan jenis batulempung karena nilai resistivitas dari batuan
tersebut masih terlingkupi oleh data di atas (batulempung = 1-100 Ωm).
Kemungkinan untuk ditemukan airtanah pada daerah ini juga cukup besar
karena airtanah memiliki nilai resistivitas di atas 10 hingga 100 Ωm. Dari
pemodelan di atas juga dapat diketahui bahwa nilai resistivitas daerah tersebut
menurun seiring dengan pertambahan kedalaman dari daerah penelitian. Jadi,
dapat disimpulkan pada model data di atas, bahwa semakin dalam keberadaan
lapisan, makin kecil nilai resistivitasnya dan makin besar daya hantar dari
lapisan tersebut. Tetapi, kecilnya nilai resistivitas pada lokasi ini tidak serta
merta karena jenis lapisan batuan penyusun batuannya saja, bisa jadi karena
keterbatasan alat dalam merekam nilai resistivitas pada kedalaman sekian.
Lalu, dapat diketahui juga bentuk rupa dari lapisan yang diteliti menggunakan
Height Field. Dapat terlihat bahwa keadaan lokasi penelitian tidak datar begitu
saja, melainkan terdapat lembah dan gunung. Untuk puncak tertinggi mewakili
nilai resistivitas tertinggi dan dasar dari model HeightField mewakili nilai
resistivitas terendah.
8

Resume Jurnal 1
Judul : Pencitraan 3D Data Geolistrik Resistivitas dengan Rockworks
Berdasarkan Hasil Inversi Res2DInv untuk Mengetahui
Persebaran Batuan Andesit di Desa Bapangsari Kecamatan
Bagelen KabupatenPurworejo.
Oleh : Taufik Nur Fitrianto, Supriyadi, Teguh Maulana Mukromin,
Ulil Albab Taufiq
Tahun : 2017
Nama Jurnal : Jurnal Fisika

Lokasi pengukuran berada di Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo yang


dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2017. Tujuan dilakukannya penelitian pada
jurnal ini adalah untuk mengetahui sebaran batuan andesit di daerah tersebut.
Pengambilan data lapangan menggunakan resistivitymeter jenis IPMGEO 4200.
Konfigurasi yang digunakan pada penelitian ini adalah konfigurasi
Schlumberger, dimana pengukuran dilakukan sebanyak 2 lintasan yang sejajar
dengan panjang 110 meter, dan data yang didapat selama pengukuran berupa
data self potensial (SP), kuat arus (IAB) dan potensial (VMN). Kemudian
dalam pengolahan data digunakan software Res2Dinv untuk model 2D dan
Rockworks untuk model 3D. Dan langkah terakhir adalah melakukan
interpretasi pada penampang yang telah didapatkan.

Dari plotting data penelitian, diketahui jika penelitian dilakukan di atas formasi
Kebubotak yang mengandung breksi andesit, tuf, tuf lapilli, aglomerat dan
sisipan aliran lava andesit. Hasil dari pengolahan data pada lintasan 1
penampang 2D didapatkan nilai resistivitas 32 Ωm – 81 Ωm dengan perkiraan
batuan tanah penutup dan andesit. Berdasarkan kondisi geologinya, batuan
andesit di desa Bapangsari terdiri dari lava andesit masif dengan resistivitas 73
Ωm, dan lava andesit lapuk dengan resistivitas 51 Ωm – 73 Ωm. Dari
penampang 2D lintasan 1 diketahui bahwa andesit berada di kedalaman 10-25
m dan 20-60 m. Hasil dari pengolahan data lintasan 2 model 2D didapatkan
resistivitas sebesar 10 Ωm – 82 Ωm dengan jenis batuan tanah penutup dan
andesit. Dari penampang 2D lintasan 1 diketahui bahwa batuan andesit berada
di kedalaman 0 meter (berupa singkapan pada meter ke 60 sampai 70) sampai
30 m. Pada citra ini juga terlihat batuan andesit berada pada meter ke 50 sampai
meter ke 110 yang merupakan batas sebaran batuan andesit. Dari penampang
3D yang telah dihasilkan, pesebaran batuan andesit tersebar pada wilayah timur
di daerah penelitian. Batuan andesit terletak di kedalaman 10 m pada puncak
bukit dan tersingkap di pegunungan bukit. Dan diketahui perkiraan volume
batuan andesit di daerah penelitian yaitu 213.500 m3.

Pada pemodelan 3D data posisi titik yang digunakan adalah data lokasi dalam
UTM sesuai dengan data lokasi setiap elektroda. Data nilai resistivitas yang
9

digunakan adalah data nilai resistivitas hasil inversi dari software Res2DInv.
Setelah melakukan pengolahan data menggunakan software Rockworks
diperoleh citra 3D. Dari citra 3D terlihat persebaran batuan andesit merata di
wilayah timur daerah penelitian. Dengan koordinat 393300 mT – 393390 mT
dan seterusnya ke arah timur dan koordinat 9132010 mU – 9132130 mT.
Batuan andesit berada pada kedalaman 10 m pada puncak bukit dan tersingkap
di punggungan bukit. Berdasarkan pencitraaan 3D dapat diketahui perkiraan
volume batuan andesit di lokasi penelitian adalah 213.500 m3.

Pada wilayah ini diperkirakan memiliki 2 jenis tanah/batuan yaitu tanah


penutup dan batuan andesit. Batuan andesit dengan nilai resistivitas lebih dari
60 m tersebar merata di wilayah timur daerah penelitian dengan kedalaman
10 m – 25 m. Untuk lebih memperjelas dan memperluas daerah penelitian.
Dapat dilakukan penelitian dengan jumlah lintasan sejajar yang lebih banyak.
Sehingga mendapatkan pola sebaran yang lebih luas.

Resume Jurnal 2
Judul : Aplikasi Metode Geolistrik 3D untuk Mengetahui Struktur
Bawah Permukaan (Studi Kasus : Lingkungan Universitas
Tanjungpura Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat).
Oleh : Ryan Isbiantoroa dan Zulfian Zulfiana
Tahun : 2021
Nama Jurnal : Prisma Fisika

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi struktur lapisan bawah


permukaan secara horizontal maupun vertikal dalam rangka menunjang
kegiatan perencanaan pembangunan dan informasi bagi penelitian selanjutnya.
Lokasi penelitian berasa di lingkungan Universitas Tanjungpura, Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat. Teknik akuisisi yang dipakai adalah metode
geolistrik tahanan jenis 2D dan 3D dengan menggunakan konfigurasi Wenner-
Schlumberger. Pengukuran 2D dilakukan dengan panjang lintasan 235 m
dengan jarak elektroda 5 m. Hasil pengukuran yang didapat akan digunakan
untuk melihat struktur bawah permukaan dengan target kedalaman lebih besar.
Sedangkan untuk pengukuran 3D disusun membentuk grid berukuran 12 × 8
elektroda, yang menempati lahan seluas 55 × 35 m2. Teknik pengukuran
mengadopsi metode roll-along untuk mendapatkan wilayah pengukuran yang
tidak terjangkau oleh bentangan kabel pengukuran yang terbatas. Hasil
pengolahan metode geolistrik 3D akan memberikan informasi struktur bawah
permukaan secara horizontal dan vertikal. Pengolahan data yang didapat dari
hasil pengukuran menggunakan software Res2Dinv dan Res3Dinv yang akan
menghasilkan data 2D dan 3D lalu akan dibandingkan dengan nilai
resistivitasnya untuk menentukan struktur bawah permukaan.
10

Hasil pengolahan 3D menghasilkan model vertikal dan model horizontal. Pada


model horizontal memiliki lima sayatan yang mewakili setiap kedalaman. Pada
sayatan pertama memiliki nilai resitivitas 27,3 - 96,2 Ωm pada kedalaman 0 -
2,50 m, yang diduga sebagai tanah gambut. Pada sayatan kedua sampai kelima
memiliki resistivitas 7,8 - 14,5 Ωm berupa lempung, dan 2,2 – 4,1 Ωm berupa
lempung yang tersaturasi dengan kedalaman 2,50 – 15,9 m. Pada model
vertikal, bidang-bidangnya ditandai dengan XZ dan YZ. bidang XZ memiliki 7
sayatan dengan nilai resistivitas 27,3 - 96,2 Ωm yang diduga tanah gambut, 2,2
-14,5 Ωm dan 2,2 - 4,1 Ωm yang diduga sebagai tanah lempung dan tanah
lempung yang tersaturasi dengan estimasi kedalaman mulai dari 0 sampai 14,2
m. Kemudian, pada bidang YZ ditampilkan 12 sayatan dengan nilai resitivitas
27,3 - 96,2 Ωm yang diduga tanah gambut. Hasil dari penampang 2D, diperoleh
nilai resistivitas dari 2,20 -181 Ωm dengan kedalaman sampai 45,6. Pada
penampang 2D ini dimodelkan dengan lima lapisan yang terdiri dari tanah
gambut yang menjadi penyusun lapisan paling atas, kemudian ada lapisan
lempung yang tersaturasi yang keberadaannya bisa menyebabkan kondisi tanah
tidak stabil. Lalu ada tanah lanau, dan lapisan terakhir merupakan pasir yang
memiliki resistivitas paling tinggi.

Setelah mendapatkan model 2D dan 3D, langkah selanjutnya yaitu melakukan


overlay pada kedua model dengan tujuan informasi lebih lanjut berdasarkan
hubungan keberlanjutan dari struktur material bawah permukaan terhadap
kedalaman. Secara keseluruhan, dari hasil interpretasi didapatkan bahwa
berdasarkan model 2D dan 3D, lapisan bawah permukaan memiliki nilai
resistivitas mulai darii 2,2 - 181 Ωm yang terdiri dari gambut, lempung,
lempung tersaturasi air tanah, lanau, tanah liat berpasir dan pasir.
V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan dapat diambil kesimpulan
bahwa:

1. Pemodelan secara 3D dilakukan untuk menginterpretasikan anomali lapisan


beserta volumenya yang ditunjang oleh 3 koordinat X,Y dan Z.
2. Voxler merupakan program visualisasi ilmiah secara tiga dimensi (3D) yang
berorientasi Volumetric Rendering dan menampilkan data secara 3D. Kemudian
Data 2D yang telah diolah menggunakan aplikasi Res2Dinv dikonversi ke dalam
bentuk 3D menggunakan software Voxler.
3. Terdapat banyak fitur modul pada software voxler yaitu axes, boundingbox,
contours, facerender, heightfield, isosurface, oblique image, ortho image,
scatter plot, stream line, vector plot dan volrender yang memiliki fungsinya
masing-masing.
4. Berdasarkan interpretasi data penampang 3D daerah penelitian tersebut
didominasi oleh clay (lempung) dengan nilai resistivitas 1-100 Ωm.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar. 2020. Aplikasi Metode Geolistrik 2D dan Voxler untuk Menentukan Potensi
Akuifer di Situs Klanceng, Kabupaten Jember. Universitas Jember.

Hendrajaya, L. 1990. Pengukuran Resistivitas Bumi pada Satu Titik di Medium


Tak Hingga. Bandung: Laboratorium Fisika Bumi ITB.

Maulana. 2015. Pengolahan Data Manual Metode Geolistrik dengan


Menggunakan Konfigurasi Wenner Alpha. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional Veteran.

Nurfalaq. 2015. Pemodelan Geofisika Explorasi Menggunakan Voxler Palopo.


Universitas Cokroaminoto Palopo.

Riskandi. 2018. Penentuan Kedalaman Dan Volume Reservoir Berdasarkan


Pemodelan 3D Di Lapangan Panasbumi Sembalun Kabupaten Bumi
Lombok Timur Menggunakan Data Magnetik. Doctoral dissertation.
Universitas Matalam.

Ryan Isbiantoroa dan Zulfian Zulfiana. 2021. Aplikasi Metode Geolistrik 3D


untuk Mengetahui Struktur Bawah Permukaan (Studi Kasus : Lingkungan
Universitas Tanjungpura Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat). Jurnal
Prisma Fisika.

Suandayani. 2014. Survei Resistivitas 3-Dimensi Untuk Menentukan Distribusi


Tahanan Jenis Tanah Bawah Permukaan Daerah Rawan Longsor Di Desa
Penelokan Kecamatan Kintamani Bangli. Bali: Universitas Udayana.

Supriyadi. 2016. Identifikasi Jenis Tanah Pada Lahan Pemukiman Berdasarkan


Integrasi Pengukuran Geolistrik 3D Dan Uji Indeks Properties Tanah Di
Perumahan Istana Tidar Regency-Jember. Jurnal Fiiska Flux: Jurnal Ilmiah
Fisika FMPIA Universitas Lambung Mangkurat, 13(1), 11-20
Taufik Nur Fitrianto, Supriyadi, Teguh Maulana Mukromin, Ulil Albab Taufiq.
2017. Pencitraan 3D Data Geolistrik Resistivitas dengan Rockworks
Berdasarkan Hasil Inversi Res2DInv untuk Mengetahui Persebaran Batuan
Andesit di Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.
Jurnal Fisika.

Telford, W. M., Geldart, L. P. and Sheriff, R. E., 1990. “Applied Geophysics,


Second Edition”, Cambridge University Press, United State Of America.
LAMPIRAN
Gambar 6. Hasil penampang 3D

Gambar 10.2. Tabel Resistivitas Batuan

Anda mungkin juga menyukai