Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038
NPM : 2115051038
Fakultas : Teknik
Kelompok : V (Lima)
Asep Irwan
NPM.1915051008
ii
SURVEI 1D METODE GEOLISTRIK: DESAIN SURVEI
Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
ABSTRAK
Laporan ini berisi tentang praktikum Metode Geolistrik yaitu mengenai survei 1D
metode geolistrik: desain survei yang dilakukan pada Kamis, 06 Oktober 2022 di
ruang 3.3 gedung teknik geofisika, Uiversitas Lampung secara tatap muka.
Membuat desain survei 1D data sounding geolistrik tahanan jenis menggunakan
software Google Earth dan Mapsource dapat dilakukan dengan cara membuat 2
line dengan panjang masing masing 100 meter lalu kemudian menambahkan 21
titik dengan jarak 5m tiap line-nya menggunakan add path setelah itu catat
kordinatnya kemudian tulis kembali pada Mapsource dan simpan dengan format
file .gdb. Konfigurasi elektroda Dipole-dipole adalah salah satu jenis konfigurasi
yang digunakan dalam metode geolistrik resisitivitas di mana C1, C2 digunakan
sebagai elektroda potensial dan P1, P2 sebagai elektrode arus. Pengukuran 2D
konfigurasi Wenner dilakukan dengan memindahkan semua elektroda secara
bersamaan ke arah luar dengan jarak “a” selalu sama. Konfigurasi menggunakan
susunan jarak spasi sama panjang. Jarak antara elektroda arus (C1 dan C2) adalah
tiga kali jarak elektroda potensial, jarak potensial dengan titik sounding-nya
adalah “a/2”. Keunggulan dari konfigurasi Wenner adalah kemampuan penetrasi
yang baik ddan juga memiliki jarak AB MN yang tetap, sedangkan kelemahannya
tidak praktis dan membutuhkan waktu pengukuran yang panjang. Dalam proses
pengukuran dan akuisisi data data yang paling terpenting yang harus didapatkan
merupakan data 21 titik yang diperoleh dari Google Earth lalu kemudian diplot
kembali kedalam software Mapsource
.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum Sistem Informasi Grafis...........................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. Software Google Earth .........................................................................4
Gambar 5. Software Mapsoource ...........................................................................4
Gambar 6. Diagram Alir .........................................................................................5
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu metode dalam geolistrik yang
dipakai dalam menentukan keadaan bawah suatu permukaan dengan sifat aliran
listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi. Metode geolistrik terdiri atas
beberapa konfigurasi yakni, Wenner dan Schlumberger. Dari masing-masing
konfigurasi elektroda memiliki metode perhitungan tesendiri (Sugito, dkk, 2008).
Desain survei adalah rencana dan structural penelitian yang digunakan untuk
memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan
mengefisiensikan waktu, dana, tenaga, dan kemampuan yang dimilikinya selama
melakukan kegiatan penelitian (Millan,1999).
Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari kelompok
metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan
dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan
bumi. Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar
300-500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalud
ua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik dapat
diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur
(Santoso, 2002).
Prinsip kerja metode geolistrik dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik
ke permukaan tanah melalui sepasang elektroda dan mengukur beda potensial
dengan sepasang elektroda yang lain. Bila arus listrik diinjeksikan ke dalam suatu
medium dan diukur beda potensialnya (tegangan), maka nilai hambatan dari
medium tersebut dapat diperkirakan. Metode geolistrik tahanan jenis didasarkan
pada anggapan bahwa bumi mempunyai sifat homogen isotropis. Dengan asumsi
ini, tahanan jenis yang terukur merupakan tahanan jenis yang sebenarnya dan
tidak tergantung pada spasi elektroda. Namun pada kenyataanya bumi tersusun
atas lapisan - lapisan dengan resistivitas yang berbeda-beda, sehingga potensial
yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut. Karenanya, harga
resistivitas yang diukur seolah-olah merupakan harga resistivitas untuk satu
lapisan saja Resistivitas yang terukur sebenarnya adalah resistivitas semu (ρa)
(Sanggra Wijaya, 2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Gambar 3. Laptop
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.
Mulai
Selesai
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan, assisten dosen memberikan tugas berupa
membuat survey untuk metode geolistrik yang memiliki potensi air tanah,
mineral dll. Dengan membentangkan minimal 2 garis dengan masing-Masing
panjang 100m dan spasi 5m tiap titiknya. Setelah melakukan studi literarur
melalui artikel yang berjudul eksplorasi air tanah di kota Tanjung Balai
Sumatera Utara dengan menggunakan metode geolistrik oleh Muhammad
Kadri pada tahun 2016, diketahui bahwa pada daerah tanjung balai tepatnya di
lahan sekitaran belakang SMP Negeri 3 Tanjung Balai (N 3 00 3182 E 99 48
3978) terdapat potensi air tanah yang ditunjukkan oleh litologi daerah tersebut
yang merupakan daerah dengan litologi Aluvium yaitu kerikil, pasir, batu pasir
dan lempung. Tanjung Balai merupakan daerah pesisir dan juga daerah
pertemuan 2 sungai besar yaitu Sungai Silau dan Sungai Asahan yang
9
meningkatkan potensi terdapatnya air tanah pada daerah ini. Pada daerah
tersebut juga telah dilakukan penelitian mengenai potensi air tanah dengan
menggunakan metode geolistrik dan diketahui bahwa pada daerah tersebut
memiliki harga resistivitas 27,8 Ωm -100 Ωm yang menunjukan bahwa pada
daerah tersebut merupakan tanah lanau dan tanah lanau lembek. Air tanah pada
daerah ini berada pada akuifer bebas karena tidak ada pembatas pada lapisan
atasnya. Hingga didapatkan hasil berupa desain survey untuk metode geolistrik
konfigurasi Wenner pada Mapsource dengan format .gdb pada kota Tanjung
Balai Sumatera Utara.
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
Setelah melakukan studi literarur melalui artikel yang berjudul eksplorasi air tanah di
kota Tanjung Balai Sumatera Utara dengan menggunakan metode geolistrik oleh
Muhammad Kadri pada tahun 2016, diketahui bahwa pada daerah tanjung balai tepatnya
di lahan sekitaran belakang SMP Negeri 3 Tanjung Balai (N 3 00 3182 E 99 48 3978)
terdapat potensi air tanah yang ditunjukkan oleh litologi daerah tersebut yang merupakan
daerah dengan litologi Aluvium yaitu kerikil, pasir, batu pasir dan lempung. Tanjung
Balai merupakan daerah pesisir dan juga daerah pertemuan 2 sungai besar yaitu Sungai
Silau dan Sungai Asahan yang meningkatkan potensi terdapatnya air tanah pada daerah
ini. Pada daerah tersebut juga telah dilakukan penelitian mengenai potensi air tanah
dengan menggunakan metode geolistrik dan diketahui bahwa pada daerah tersebut
memiliki harga resistivitas 27,8 Ωm -100 Ωm yang menunjukan bahwa pada daerah
tersebutmerupakan tanah lanau dan tanah lanau lembek. Air tanah pada daerah ini berada
pada akuifer bebas karena tidak ada pembatas pada lapisan atasnya.
1. Membuat garis atau line sepanjang 100m pada daerah yang telah di tentukan
menggunakan google earth dengan cara memilih fitur ruller pada bagian atas.
2. Membuat titik-titik pengukuran pada garis atau line sebanyak 42 titik dengan
jarak 5m tiap titik pada kedua line dengan cara memilih fitur add placemark
pada bagian atas.