Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038
NPM : 21150510368
Fakultas : Teknik
Kelompok : VI (enam)
i
ANALISIS SPASIAL (INDEKS OVERLAY)
Oleh
Fadhil Muhmmad Nizam
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................i
ABSTRAK ................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Tujuan Praktikum ...............................................................................1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 2. Modul Praktikum ..................................................................................4
Gambar 3. Laptop ...................................................................................................4
Gambar 4. ArcGIS ..................................................................................................4
Gambar 5. Diagram Alir .........................................................................................5
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
SIG pada dasarnya adalah jenis khusus sistem informasi, yang memperhatikan
representasi dan manipulasi realita geografi. SIG mentransformasikan data
menjadi informasi dengan mengintegrasikan sejumlah data yang berbeda,
menerapkan analisis fokus, dan menyajikan output dalam rangka mendukung
pengambilan keputusan. (Arifin, 2011).
Salah satu fungsi dari metode Weighted Overlay ini adalah untuk menyelesaikan
masalah multi kriteria seperti pemilihan lokasi optimal atau pemodelan
kesesuaian. Metode Weighted Overlay merupakan salah satu fitur yang tersedia
dalam program ArcGIS yang mengombinasikan berbagai macam input data dalam
bentuk peta grid dengan pembobotan (weigted factor) dari AHP expert.
(Adininggar dkk, 2016).
Dalam penggunaannya, metode ini menggunakan data raster yang memiliki satuan
terkecil berupa pixel sehingga dari data ini dapat dilakukan skoring dan
pembobotan dari setiap pixel yang memiliki nilainya masing-masing. Overlay
beberapa data rasterdapat menggunakan skala pengukuran umum dan bobot
masing-masing sesuai dengan kebutuhannya. Dalam penggunaan metode
Weighted Overlay, semua data raster yang digunakan harus berbentuk integer.
(Yasien dkk, 2021).
Data raster yang masih berbentuk floating-point harus dikonversi terlebih dahulu
menjadi raster bilangan bulat sebelum dapat digunakan dalam pengolahan dengan
metode weighted overlay. Setiap kelas nilai dalam data raster yang diinput
kemudian diberi nilai baru berdasarkan pada skala evaluasi yang digunakan.
Setiap raster yang diinputkan dibobotkan menurut kebutuhannya atau
digambarkan melalui persentasenya, jumlah dari persen pengaruh bobot harus 100
persen. Mengubah skala evaluasi atau pengaruh persentase dapat mengubah hasil
dari analisis Weighted Overlay. (Adininggar dkk, 2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunkan saat praktikum adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Laptop
Gambar 4. ArcGIS
5
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada mengenai proses parktikum pada kali ini adalah
sebagai berikut:
Mulai
Selesai
A. Hasil Praktikum
Pada praktikum kali ini para praktikan dapat melakukan analisis weighted
overlay pada software ArcGIS, dan hasilnya akan dilampirkan pada lampiran.
B. Pembahasan
Dari hasil tugas praktikum yang telah dilakukan didapat hasil analisi Weighted
Overlay dengan ketentuan skala value 0 (no data) pada data geologi yaitu field
lake, pada data klasifikasi_lahan yaitu field danau/air permukaan yang
deiwakili oleh warna merah. Untuk skala value 1 pada data geologi yaitu field
Sedimentary rocks (Eocene), pada data klasifikasi_lahan yaitu field
pemukiman, pada data slope yaitu field 5 dan 6 , pada data mineral yaitu field
Andesit yang deiwakili oleh warna cream. Kemudaian untuk skala value 2
pada data geologi yaitu field Intrusive (Oligo-Miocene)/Young Merapi
volcanics (Quaternary) dan Metamorphics (Cretaceous), pada data
klasifikasi_lahan yaitu field vegetasi, pada data slope yaitu field 3 dan 4 , pada
data mineral yaitu field emas yang deiwakili oleh warna hijau muda. Terakhir
untuk skala value 2 pada data geologi yaitu field Sedimentary rocks
(Quaternary), pada data klasifikasi_lahan yaitu field vegetasi, pada data slope
yaitu field 1 dan 2 , pada data mineral yaitu field nikel yang deiwakili oleh
warna hijau tua. Dengan radius 100m dari titik koordinat mineral.
7
Resume Jurnal
Penerapan Weighted Overlay Pada Pemetaan Tingkat Probabilitas Zona
Rawan Longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Bencana alam yang sering terjadi pada umumnya seperti banjir, tanah longsor,
dan sebagainya. Tanah longsor terjadi karena dipengaruhi oleh faktor
topografi, geologi, dan juga banyaknya vegetasi pada suatu tempat. Karena
minimnya pengetahuan masyarakat awam tentang tanah longsor, maka
diperlukan informasi awal mengenai potensi dan risiko sebagai dasar
pengetahuan tentang bencana alam bagi masyarakat. Pada jurnal, tempat
penelitian dilakukan di wilayah sumedang, Jawa Barat dengan alasan daerah
tersebut memiliki wilayah yang rata-rata perbukitan dan pegunungan, dimana
pada wilayah tersebut juga memiliki kerentanan pergerakan tanah yang cukup
tinggi. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan pada jurnal ini adalah
untuk melakukan pemetaan dan memberi informasi kepada masyarakat
tentang wilayah-wilayah mana saja yang mempunyai tingkat kerawanan akan
terjadinya tanah longsor di Kabupaten Sumedang, dan setelah dilakukannya
penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi acuan dalam melakukan upaya
mitigasi serta dapat meminimalisir dampak buruk apabila terjadinya bencana
tanah longsor di Kabupaten Sumedang.
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian di jurnal ini yaitu
data sekunder yang telah di akuisisi sebelumnya yang terdiri dari sebaran jenis
batuan, peta curah hujan satu tahun kebelakang, RBI dan administrasi
Kabupaten Sumedang. Kemudian komponen tersebut diolah menggunakan
software ARcGIS, sehingga dapat menghasilkan peta intensitas curah hujan,
peta sebaran jenis batuan dan tanah, peta topografi atau kemiringan, peta
administrasi, dan RBI Kabupaten Sumedang serta peta lainnya. Data yang
dihasilkan digunakan sebagai patokan penentuan daerah wilayah penelitian
rawan bencana longsor di Kabupaten Sumedang. Sebelum membuat peta
perkiraan zona longsor Kabupaten sumedang, dilakukan analisis terlebih
dahulu dari peta yang telah dibuat, kemudian diklasifikasi berdasarkan bobot
dan diberi skor. Parameter yang digunakan yaitu model Puslittanak 2004 yang
terdiri dari kemiringan lahan, jenis tanah, penutupan lahan (landcover), curah
hujan serta formasi geologi (batuan induk). Tahapan akhir yang dilakukan
yaitu menggunakan metode weighted overlay (pembobotan) dengan membuat
empat zona klasifikasi yang terdiri dari zona rendah, sedang, dan sangat
tinggi.
Hasil yang didapat pada penelitian yang dilakukan yaitu terdapat beberapa
faktor yang memang mempengaruhi longsor di Kabupaten Sumedang.
Diantaranya pertama, Jenis batuan di daerah penelitian didominasi oleh batuan
8
Terdapat kesimpulan yang bisa diambil dari praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut:
1. Analisis spasial merupakan karakteristik utama Sistem Informasi Geografis
untuk menganalisis sistem seperti analisa statistik dan analisa overlay.
Analisis spasial digunakan untuk mempelajari lokasi, distribusi, pola dan
hubungan fenomena secara spasial.
2. Salah satu metode dari analisis spasial adalah metode Raster overlay. Raster
ovelay adalah metode analisa spasial yang umum digunakan untuk data dalam
bentuk raster. Salah satu analisis yang termasuk dalam raster overlay adalah
weighted overlay atau analisis pembobotan, yang bisa dilakukan melalui
software ArcGIS,
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2011. Analisis Spasial Industri Kecil Dan Menengah Di Propinsi Nusa
Tenggara Timur. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 9(2), 156-173.
Kamarullah, R., & Kurniawan, A. 2017. Pemilihan Lokasi Strategis Usaha Toko
Peralatan Listrik Berdasarkan Karakteristik dan Pola Sebarannya di
Kabupaten Bantul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(3).
Sofyan, I., Rommie J., &Yusni, I. S. 2010. Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Dalam Penentuan Kesesuaian Kawasan Keramba Jaring Tancap Dan
Rumput Laut Di Perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna. Jurnal
Perikanan dan Kelautan, 15(20), 111-120.
Yasien, N. F., Yustika, F., Permatasari, I., & Sari, M. 2021. Aplikasi Geospasial
Untuk Analisis Potensi Bahaya Longsor Menggunakan Metode Weighted
Overlay (Studi Kasus Kabupaten Kudus, Jawa Tengah). Jurnal Geosains
Dan Remote Sensing, 2(1), 33-40.
LAMPIRAN
Gambar 6. Hasil analisi weighted overlay
Gambar 7. Cover jurnal yang di resume