Disusun oleh:
DAFFA YUSRIL DARMASAPUTRA
26010116120008
halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan………………………………………………………. 35
4.2. Saran……………………………………………………………… 35
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 36
ii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. Tampilan Awal Ermapper ................................................................. 111
iii
Gambar 24. Edit Formula di Band ...................................................................... 211
Gambar 41. Tampilan Algoritma TSS Saat Memilh Propeties ........................... 300
iv
Gambar 48. Tampilan Convert to Graphics ........................................................ 333
v
BAB I
PENDAHULUAN
lunak yang terbilang besar. Hal tersebut dikarenakan perangkat lunak ini
menyediakan kerangka kerja yang bersifat scalable atau bisa diperluas sesuai
digunakan bagi pengguna tunggal atau single user maupun multi user. ArcGIS
adalah suatu produk sistem kebutuhan software yang teridiri dari kumpulan
sedemikian rupa hingga terdiri dari beberapa framework yang siap berkembang
perangkat lunak alternatif yang lebih murah atau bahkan gratis, tetapi ArcGIS
masih menjadi perangkat lunak SIG yang utama. Keandalan ArcGIS tidak saja
dalam hal membuat peta, melainkan yang lebih utama adalah membantu praktisi
SIG melakukan analisis, pemodelan, dan pengelolaan data spasial secara efektif
Weighting (IDW), Radial Basis Functions (RBF) dan Empirical Bayesian Kriging
1
2
ER Mapper merupakan salah satu software yang saat ini banyak digunakan
untuk mengolah data-data dari citra satelit. Beberapa perangkat lunak serupa yang
memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda diantaranya ERDAS Imagine, dan PCL.
salah satu vendor piranti pemrosesan citra yang berpusat di Australia. ER Mapper
lebih banyak dipilih dan diminati pengolah citra satelit, dikarenakan software ini
memiliki dua tipe tombol operasi, yaitu tombol menu pulldown dan toolbar.
menu toolbar sangat efisien dan reflatif lebih mudah digunakan. Perangkat lunak
1.2. Tujuan
untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat
Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga
kedepanya mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web
GIS. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukan (capturing),
untuk membuat “peta” tapi yang utama adalah untuk menyajikan informasi baik
keputusan. Untuk itu peranan database yang selalu diperbaharui sangatlah vital
agar informasi yang diperoleh memenuhi kriteria tepat, cepat, dan akurat serta up
to date. Oleh karena itu aplikasi Sistem Informasi Geografis penggunaan tanah
atau kependudukan atau apapun, pekerjaan yang tersulit adalah penyiapan data
yang lengkap sampai yang terakhir dalam basis data. Dari basis data inilah akan
3
4
dan keakuratan data dalam basis data menentukan kualitas informasi yang pada
akhirnya akan menentukan kualitas keputusan yang diambil (Hege et al., 2014).
pembangunan. SIG menjadi alat yang sangat berguna bagi peneliti, pengelola,
pilihan atau membuat kebijakan keruangan melalui metode analisis data peta
citra Bumi dari luar angkasa. Satelit Landsat pertama diluncurkan pada tahun
1972 yang paling akhir Landsat 7, diluncurkan tanggal 15 April 1999. Instrumen
dunia; di mana merupakan sumber daya yang unik untuk riset perubahan global
meter. Program Landsat merupakan satelit tertua dalam program observasi bumi.
Landsat dimulai tahun 1972 dengan satelit Landsat-1 yang membawa sensor MSS
MSS. MSS dan TM. Satelit Landsat (Satelit Bumi) ini merupakan milik Amerika
Serikat. Beberapa genersi satelit Landsat yang dibuat Amerika namun sekarang
sudah tidak beroperasi lagi. Landsat 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, membawa
5
jauh inframerah untuk pengamatan tanah. Program ini pertama kali dimulai oleh
The National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada tahun 1972,
(NOAA). Sejak 1984, operasi satelit dan penanganan data dikelola oleh
perusahaan komersial EOSAT . Namun, semua arsip data dengan akuisi lebih dari
2 tahun kembali untuk pubik dan didistribusikan oleh Earth Resource Observation
Sistem LEDAPS didasari pada model 6S, namun parameter atmosfer seperti
aerosol diturunkan langsung dari citra dan parameter uap air dan ozon diperoleh
kali menjadi satelit pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 1 yang
1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978. Generasi penerusnya, Landsat
sampai dengan saat ini namun mengalami gangguan berat sejak November 2011,
sebagai satelit dengan misi melanjutkan landsat 7 dari pada disebut sebagai satelit
baru dengan spesifikasi yang baru pula. Ini terlihat dari karakteristiknya yang
2015).
1 µm) yang tertahan pada saringan milipore dengan diameter pori 0.45 µm. TSS
terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik. Penyebab utama TSS
diperairan adalah pengikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air.
Material padatan tersuspensi atau Total Suspended Solid (TSS) merupakan tempat
endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat
Suspended Solid) merupakan salah satu indikator fisika yang penting dalam
hewan, lumpur, sisa tanaman dan hewan, serta limbah industri. Bahan-bahan yang
tersuspensi di perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika jumlahnya
7
proses fotosintesis yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas dan
Kepentingan Perikanan
karena apabila konsentrasi TSS suatu perairan tinggi akan mengancam kehidupan
spesies ikan. Selain itu TSS juga mempengaruhi oksigen terlarut yang ada di
dalam perairan. TSS juga dapat meningkatkan suhu air ,sehingga mengurangi
untuk proses fotosintesis. Sebaran TSS yang ada di perairan dipengaruhi oleh
arus. Tingginya kandungan MPT yang timbul akibat adanya sedimentasi dimana
sebaran yang terjadi akan dipengaruhi oleh karakteristik arus yang terbentuk
terutama arus non pasut seperti arus sejajar pantai (longshore current) (Damayanti
et al ,2013).
BAB III
METODOLOGI
8
9
A. Penggabungan band
Proses ini ialah untuk menggabungkan kanal spectral untuk dijadikan satu
layer sebelum diproses lebih lanjut. Penggabungan kanal menjadi 1 layer ini
ketika proses selanjutnya sesuai kebutuhan seperti pada proses ini ialah
kanal merah untuk itu diperlukan proses penggabungan band terlebih dahulu.
B. Koreksi Reflektan
C. Cropping
akan diteliti, tepatnya perairan Teluk Jakarta merupakan daerah penelitian yang
dikaji, oleh karena itu data citra satelit Landsat 8 dipotong (cropping) terlebih
D. Masking
masking adalah area daratan nilainya menjadi nol (0), sedangkan area perairan
10
nilai reflektan citranya tidak berubah. Sehingga, lebih mudah untuk membedakan
E. Algoritma TSS
F. Klasifikasi
dari hasil koreksi Algoritma TSS. Setelah mendapat hasil nilai TSS, kemudian
data pada saat pelaksanaan praktikum untuk mencari nilai TSS. Berikut ini adalah
A. Penggabungan Band
7. Klik OK this layer only dan hal serupa diulangi untuk band 2 hingga band
7.
8. Edit Transform Limit diklik kemudian pilih edit dan delete this transform,
B. Koreksi Radiometrik
atas (membuat 7 band), apabila berhasil maka jumlah ketujuh band akan
C. Cropping
Pseudo Layer.
sebelumnya di layer ke 2 dengan cara klik Load Data Set , setelah data
7. Klik kanan pada layer 2 , setelah itu klik Set Geolink to window.
8. Klik kanan pada layer 1 kemudian klik Quick zoom setelah itu klik Set
Geolink to Window
D. Masking
1. Pada bagian menu file di klik new, setelah itu masukkan data
klik Load Data Set , setelah data terpilih klik OK this layer only.
“IF I1/12 <=0.65 THEN 1 ELSE NULL setelah itu klik Applay Change.
1. Klik New setelah itu data “Croping_Daffa Yusril” yang sudah di simpan
sebelumnya di masukkan dengan cara klik Load Data Set , setelah data
2. Setelah B7 diduplikat satu kali dan diganti nama menjadi Masking, setelah
sebelumnya dengan cara klik Load Data Set , setelah data terpilih klik OK
3. Klik Save as kemudian kasih nama file “Cropmas_Daffa Yusril” dan ubah
jenis file menjadi ER Mapper Raster Dataset (ers) setelah itu klik OK.
5. Input data hasil proses sebelumnya dan duplikat menjadi 7 layer dan diberi
6. Masukkan formula pengkalian antara band 1-7 dengan kanal pseudo layer
dengan rumus I1*I2 dimana I1 adalah nilai reflektan band 1-7 dan I2
F. Algoritma TSS
2. Pilih edit formula dan input formula yang digunakan untuk menghitung
G. Klasifikasi
3. Pilih pada menu catalog yang berada pada bagian pojok kanan.
28
4. Mencari file yang telah dimasukan formula algoritma yang telah di save
dalam bentuk .ers, klik kanan akan muncul pilihan calculate statistic.
5. Maka akan mucul tab tampilan seperti dibawah ini, dan dipilih OK.
29
6. Setelah itu maka akan keluar data Algoritma TSS yang masih berwarna
hitam putih.
8. Pilih pada tab symbology, dan pilih classified, dan mengatur klasifikasi
10. Setelah itu pada menu Break Values diganti dengan angka seperti pada
tampilan di bawah ini dan klik OK.
H. Layouting
4. Lalu akan muncul tampilan seperti di bawah ini untuk memberi judul
legenda dan klik Next.
33
5. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini lalu klik kanan dan
pilih Convert to Graphics, maka akan muncul tampilan berikut:
4.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode dari pemetaan tss meliputi penggabungan band, koreksi
radiometrik, croping,masking dan layouting.
2. Rentang konsentrasi TSS disuatu perairan 0-100 mg/l dapat dikategorikan
rendah, rentang 100-220 mg/l dikategorikan sedang, dan rentang 220-350
mg/l dikategorikan tinggi.
4.2. Saran
Dari praktikum yang telah dilaksanakan saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Sebaiknya ketika dalam melakukan pengolahan data, dilakukan dengan
teliti.
2. Sebaiknya lebih teliti lagi dalam penulisan format laporan.
3. Sebaiknya aplikasi yang digunakan dapat lebih baik lagi.
35
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, R., Hariadi dan W. Atmodjo. 2013. Pengaruh Arus Terhadap Sebaran
Muatan Padatan Tersuspensi di Pantai Slamaran Pekalongan. Jurnal
Oseanografi. 2(1): 128 – 142
Dyah.N.R dan E.R. Arsandy. 2015. Sistem Informasi Geografis Tempat Praktek
Dokter Spesialis di Provinsi D.I. Yogyakarta Berbasis Web. Jurnal
Informatika Mulawarman. Vol 10(1): 65-72.
Hege Y.B.L., U. Lestari ,E. Kumalasari. 2014. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pelayanan Kesehatan di Kotamadya Yogyakarta Berbasis Web.
Jurnal SCRIPT. Vol 1(2): 1-8.
Jiyah., B. Sudarsono dan A. Sukmono. 2017. Studi Distribusi Total Suspended
Solid (Tss) di Perairan Pantai Kabupaten Demak Menggunakan Citra
Landsat. Jurnal Geodesi Undip. 6(1): 41-47
36
Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan
Kelautan
Suwargana, N. 2013. Resolusi Spasial, Temporal dan Spektar pada Citra Satelit
Landsat, SPOT dan IKONOS. Jurnal Ilmia Widya. Vol 1(2) : 167-174.
37