Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

INTERPOLASI SPASIAL

DISUSUN OLEH:

NIM: 2110115110010

MATKUL

DIAMPU OLEH:

ASWIN NUR SAPUTRA, S.PD, M.SC

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKUAT

2022
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas praktikum yang berjudul
“INTERPOLASI SPASIAL” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan prakikum ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Praktikum Penginderaan Jauh Dasar.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aswin Nur Saputra, S.Pd,M. Sc selaku
Dosen Praktikum SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DASAR yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

BANJARMASIN, 5 DOVEMBER 2022

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A. LATAR BELAKANG............................................................................
B. MAKSUD DAN TUJUAN.....................................................................
C. WAKTU PELAKSANAAN...................................................................

BAB II DASAR TEORI................................................................................

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................

BAB IV PENUTUP.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I

PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada hakekatnya Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi ruang muka bumi atau informasi
tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat menjawab atau menyelesaikan
suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi yang bersangkutan. Rangkaian
kegiatan tersebut meliputi pengumpulan, penataan, pengolahan, penganalisisan dan
penyajian data-data/fakta-fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi
tertentu. Data/fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi tersebut,
seringjuga disebut sebagai data/fakta geografis atau data/fakta spatial. Hasil
analisisnya disebut Informasi geografis atau Informasi spatial. Jadi SIG adalah
rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan dan penganalisisan
data/fakta spatial sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau
menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi tertentu.

B. MAKSUD dan TUJUAN


Maksud dari Praktkum kali inii adalah agar dapat mengetahui digitasi dengan
cara selain di arcgis dan mengidentifikasinya, serta membuta Layout di Arcgis.
Adapun tujuan dari Laporan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara
digitasi selain dengan softwere di arcgis, selain itu juga untuk memenuhi tugas yang
diberikan.

C. WAKTU PELAKSANAAN
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 4 Desember 2022
Tempat : tempat tinggal masing-masing
BAB II
DASAR TEORI
Nilai output untuk sel yang menggunakan pembobotan jarak terbalik (IDW)
terbatas pada rentang nilai yang digunakan untuk interpolasi. Karena IDW adalah
rata-rata jarak tertimbang, rata-rata tidak boleh lebih besar dari input tertinggi atau
kurang dari input terendah. Oleh karena itu, ia tidak dapat membuat punggung bukit
atau lembah jika ekstrem ini belum diambil sampelnya (Watson dan Philip 1985).
Hasil terbaik dari IDW diperoleh ketika pengambilan sampel cukup padat sehubungan
dengan variasi lokal yang Anda coba simulasikan. Jika pengambilan sampel titik input
jarang atau tidak rata, hasilnya mungkin tidak cukup mewakili permukaan yang
diinginkan (Watson dan Philip 1985). Pengaruh titik input pada nilai interpolasi
adalah isotropik. Karena pengaruh titik input pada nilai interpolasi terkait jarak, IDW
tidak menjaga punggungan (Philip dan Watson 1982).

Kriging adalah proses intensif prosesor. Kecepatan eksekusi tergantung pada


jumlah titik dalam himpunan data input dan ukuran jendela pencarian. Nilai rendah
dalam varians output opsional dari raster prediksi menunjukkan tingkat kepercayaan
yang tinggi pada nilai yang diprediksi. Nilai tinggi dapat mengindikasikan perlunya
lebih banyak titik data. Jenis kriging Universal mengasumsikan bahwa ada komponen
struktural yang ada dan bahwa tren lokal bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain.

Hasil terbaik akan diperoleh jika semua data input disimpan dalam sistem
koordinat planar yang sama dan memiliki z-unit yang sama. Data yang tidak
diproyeksi (lintang-bujur) dapat digunakan; namun, hasilnya mungkin tidak seakurat
itu, terutama di garis lintang tinggi. Jika lebih dari satu titik input jatuh dalam sel
output, Topo ke Raster akan menggunakan nilai rata-rata untuk interpolasi (hanya 100
poin pertama yang termasuk dalam sel yang akan dipertimbangkan dan sisanya akan
diabaikan). Jika terlalu banyak titik yang ditemui oleh algoritma, kesalahan dapat
terjadi, menunjukkan himpunan data titik memiliki terlalu banyak titik. Jumlah
maksimum poin yang dapat digunakan adalah NRows * NCols, di mana NRows
adalah jumlah baris dalam raster output dan NCols adalah jumlah kolom. Ketika tipe
data fitur input adalah Contour, algoritma pertama-tama menghasilkan morfologi
umum permukaan berdasarkan kelengkungan kontur. Algoritma kemudian
mengimplementasikan kontur sebagai sumber informasi elevasi. Kontur paling cocok
untuk data skala besar di mana kontur dan sudut adalah indikator aliran dan
punggungan yang andal. Pada skala yang lebih kecil, bisa sama efektifnya, dan lebih
murah, untuk mendigitalkan titik sudut kontur dan menggunakannya sebagai titik
input feature class.
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Adapun langkkah Langkah dalam praktikum ini:

1. Masuk kedalam softwere Arcmap, lalu klik File dan klik lagi pada add XY Data,
lalu masukkan pada choose a table data curah hujan yang di exel. Dan pilih z
fieldnya curah hujan dan cordinatnya adalah sesuai batas wilayah yang dibuat.

2. Kemudian klik add data masukkan batas administrasi yang ingin dimasukkan
sebagai contoh kali ini kecamatan girimulyo
3. Setelah di search IDW pilih yang bagian Spasial analys, kemudian masukkan input
point feature curah hujn. Yang ada di exel yng sdh di masukkan di arcgis. Lalu
oke
4. Kemumdian, klik kanan pada batas wonogiri, lalu open atribut kemudain blok
seluruhnya lalu enter, kemudian klik windows pilih image analiys klik layer yang
sudah di idw lalu klik pada procecing clip. Ketika sudah kembali
5. Kemudian cari lagi di search kriging, pilih yang spasial analys, dan masuknya
yang sesai dengan yang dari idw
6. Masuk kedalm topo raster masukkan add data garis kontur,kemudian cari di
search topo to raster klik yang ada analys spasial. Lalu masukkan data dari garis
kontur lalu ubah fieldnya dengan elevasi dan typenya adalah contur dan klik ok,
kemudian clip yang caranya sesuai dengan idw dan kriging
D. KESULITAN
Pada praktikum ini kesulitan yang di hadapi adalah pada bagian ngeclip perlu
beberapa waktu yang terus di coba karena sebelumnya susah uuntuk mengclip.

E. KEMUDAHAN
Pada praktikum kali ini adalah dalam pemahaman materi dapat diterapkan, kemudian
dalam hal pengeraanya pun mudah.

F. HASIL PRAKTIKUM
Hasil praktikum kali ini adalah dalam hal interpolasi mengenai persebaran curah
hujan sangat kelihatan pada hasil analysisnya pada idw pengelompokan interpolasinya
berdasarkan perhitungan matematik sedangkan pada kriging menggunakan statistic
untuk memunculkan interpolasi
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada praktikum ini kesulitan yang di hadapi adalah pada bagian ngeclip perlu
beberapa waktu yang terus di coba karena sebelumnya susah uuntuk mengclip.Pada
praktikum kali ini adalah dalam pemahaman materi dapat diterapkan, kemudian
dalam hal pengeraanya pun mudah. Hasil praktikum kali ini adalah dalam hal
interpolasi mengenai persebaran curah hujan sangat kelihatan pada hasil analysisnya
pada idw pengelompokan interpolasinya berdasarkan perhitungan matematik
sedangkan pada kriging menggunakan statistic untuk memunculkan interpolasi
DAFTAR PUSTAKA

Pramono, G. H. (2008). Akurasi metode IDW dan kriging untuk interpolasi sebaran sedimen
tersuspensi.

Imaduddin, A., Jati, D. R., & Sulastri, A. (2022). Analisis Penyebaran Pb Dan Fe Pada Air
Permukaan Dengan Metode Interpolasi Sig Di TPA Kota Pontianak. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(4), 787-795.

Arnaud, M., & Emery, X. (2000). Estimation et interpolation spatiale: méthodes


déterministes et méthodes géostatistiques.

Anda mungkin juga menyukai