Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

ANALISIS SPASIAL RASTER DENGAN KONSEP


PEMODELAN SIG

DISUSUN OLEH:
AKHMAD DIEGA AL IKRAM
03011181823015

DOSEN PENGASUH:
DR. IR. H. DINAR DWI ANUGRAH P., MSPJ
FEBRINASTI ALIA, S.T., M.T.
RIANI MUHAROMAH, S.T., M.SI

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Maksud dan
tujuan dalam menyelesaikan laporan ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
GIS dalam Teknik Sipil pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya.

Pada kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ir. H. Dinar Dwi Anugrah P., MSPJ, Ibu Febrinasti Alia, S.T., M.T., dan Ibu
Riani Muharomah, S.T., M.SI. selaku dosen pengasuh mata kuliah Gis dalam
Teknik Sipil, serta pihak-pihak terkait yang membantu dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan tugas ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan koreksi yang
sifatnya membangun dan dijadikan sebagai masukan di kemudian hari.

Demikianlah tugas laporan ini penulis buat dengan sebaik-baiknya. Semoga


tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................

Kata Pengantar ...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan ...................................................................................................

BAB 2 Langkah-Langkah Analisis Spasial Raster ....................................................

BAB 3 Penutup ..........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Model boleh dikatakan sebagai sebuah penyederhanaan suatu
kompleksitas, oleh karena kompleksitas itulah kemudian dibuat model guna
menyelesaikan masalah keruangan. Model diperlukan untuk memudahkan
dalam memahami, menggambarkan, memprediksi suatu keadaan di dalam
dunia nyata. Ada dua kategori pemodelan yaitu model representasi dan
model proses. Model yang akan dibahas adalah model untuk
menggambarkan dan mensimulasikan proses suatu bentanglahan dalam
ruang. Model proses dalam hal ini adalah menggambarkan objek dan
interaksi antar objek yang digambarkan. Objek yang digambarkan,
direlasikan dan berinteraksi satu sama lainnya yang nantinya menggunakan
alat (tool) Spatial Analyst dalam perangkat lunak ArcGIS. Penggambaran
objek bentang lahan lebih mudah disajikan dengan prinsip kartografis,
dimana entitas objek dianggap sebagai layer data spasial. Dengan prinsip
tersebut suatu model akan lebih mudah disajikan untuk mensimulasikan
proses yang akan dilaksanakan. Sebuah model sebaiknya sesederhana
mungkin untuk menyajikan kenyataan dan untuk menyelesaikan persoalan
keruangan.

2. Tujuan
Adapun tujuan dari analisis spasial raster dengan konsep pemodelan
SIG yang dilakukan adalah untuk mencari wilayah atau daerah yang terbaik
untuk pembangunan sekolah baru sesuai kriteria yang ditentukan yaitu
berdekatan dengan taman rekreasi, berjauhan dari sekolah eksisting, terletak
pada daerah yang relatif datar, dan terletak pada lahan yang sesuai
peruntukan.
BAB II

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS SPASIAL RASTER

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Membuka data spasial yang akan dianalisa, adapun data-data yang akan di
lakukan analisis yaitu berupa empat layer sebagai berikut ini :
a. Tmpt_Rekreasi.shp
b. Sekolah.shp
c. Pengg_Lahan.shp
d. Topotor_elev11

Catatan : Masing-masing layer ini berasal dari peta rupabumi indonesia


wilayah kecamatan Bogor Selatan skala 1:25.000 ditambah dari data lainnya
dimana yang merupakan parameter yang diperlukan dalam analisis kali ini.

2. Menghitung kemiringan lereng dari layer Elevation


2.1.Layer Elevation merupakan layer ketinggian lokasi (dalam format
GRID) dengan ukuran sel (Cell-size) 25 meter. Untuk itu perlu
dilakukan pengolahan data dari Elevation ke Lereng, dengan cara :
a. Lakukan penyetingan pada geoprocessing-nya. Dari menu
Geoprocessing, pilih Environments.
b. Pada kotak dialog Environments Setting pilih Workspace. Isilah
dimana anda menyimpan hasil geoprocessing.
c. Pilih Raster Analysis, dimana Cell Size adalah As Specified Below.
Isikan angka 25 untuk mengeset ukuran sel hasil adalah 25 meter.
2.2. Membuat peta kemiringan, dengan cara :
a. Cari tools slope (Spatial Analyst)
b. Hitung Lereng dengan tool Slope. Klik dua kali Slope yang terletak
di bawah Spatial Analyst/Surface.
c. Isilah layer input dengan topotor_elev11. Isilah dimana menyimpan
hasil akhir dan tentukan satuan dalam DEGREE, dan ganti nama
output raster menjadi Bosel_Slope
d. Klik OK, sehingga hasil klasifikasi kemiringan akan ditampilkan
pada table of content seperti gambar di bawah ini :
e. Selanjutnya adalah reclassing, dengan cara membuka tool reclassify
dengan input ‘Bosel_Slope’
f. Pada kolom reclassification ditentukan scoring yaitu 0-10, dengan
cara klik classification
g. Pilih method Equal Interval dengan classes yaitu 10, lalu OK
h. Klik Reverse New Values sehingga scoring sesuai yang diinginkan
yaitu score 10 untuk dataran rendah dan 1 untuk sebaliknya
i. Ganti nama output raster dengan nama ‘Lereng’ lalu klik OK,
sehingga peta akan ditampilkan seperti gambar dibawah ini :

Selanjutnya adalah melakukan hal yang sama untuk ketiga parameter lainnya

3. Parameter selanjutnya adalah sekolah, dimana hal pertama yang dilakukan


adalah menghitung jarak (buffer) ke sekolah dengan cara :
a. Pada ArcToolbox pilih Euclidean Distance yang terletak pada Spatial
Analyst/Distance.
b. Pada kotak dialog Euclidean Distance isilah input adalah Sekolah.
c. Tentukan nama hasil ED_Sekolah sesuai dengan folder penyimpanan.
d. Biarkan maksimum distance dan ukuran sel apa adanya.
e. Klik OK, dan hasil akan ditampilkan seperti dibawah ini :
4. Lakukan hal yang sama untuk parameter tempat rekreasi, yaitu sebagai
berikut :
a. Pada ArcToolbox pilih Euclidean Distance yang terletak pada Spatial
Analyst/Distance.
b. Pada kotak dialog Euclidean Distance isilah input adalah
Tmpt_Rekreasi.
c. Tentukan nama hasil ED_Rekreasi sesuai dengan folder penyimpanan.
d. Biarkan maksimum distance dan ukuran sel apa adanya.
e. Klik OK, dan hasil akan ditampilkan seperti dibawah ini :
Catatan : display hasil ditampilkan berbentuk persegi empat dikarenakan batas
terluar adalah titik terjauh sehingga batasan akan langsung mengambil atau
terbentuk tegak lurus terhadap lokasi titik terjauh, untuk mendapatkan batas
wilayah yang sama dapat dilakukan dengan :

5. Membuka tools Extract by Mask, pilih input raster yang akan dipotong,
misalkan yang pertama adalah tempat rekreasi maka pilih ED_Rekreasi, lalu
pilih batasan yaitu topotor_elev11.tif , ganti nama output raster menjadi
MaskRekreasi lalu pilih OK, sehingga display akan ditampilkan seperti
dibawah ini :

Catatan : lakukan pula hal yang sama pada parameter sekolah

6. Selanjutnya adalah menjadikan parameter Penggunaan lahan menjadi raster


dengan cara :
a. Buka tool Polygon to Raster
b. Pilih input features Pengg_Lahan
c. Pilih value field Landuse
d. Ganti output raster name menjadi LahanRaster
e. Klik OK, dan display akan ditampilkan seperti dibawah ini :
Selanjutnya adalah melanjutkan reclassing pada parameter yang belum dilakukan
reclassing

7. Buka tools reclassify dengan input ‘LahanRaster’, dengan reclass field


adalah Landuse dan dengan nilai score seperti dibawah ini :

Lalu ganti nama output raster menjadi Reclass_Lahan dan klik OK, dan display
akan ditampilkan seperti dibawah ini :
8. Selanjutnya adalah reclassing parameter sekolah dengan cara yang sama
yaitu dengan method Equal Interval dengan 10 classes dimana score
tertinggi untuk jarak sekolah eksisting terjauh, sehingga hasil display akan
ditampilkan seperti dibawah ini :

Dan dengan cara yang sama pada parameter tempat rekreasi dengan asumsi
jarak terdekat mendapatkan score tertinggi, menghasilkan :
Setelah semua parameter dilakukan reclassing, maka hal selanjutnya adalah
menghitung bobot

9. Buka tools Raster Calculator


10. Ketikkan rumusan sebagai berikut pada kolom yang tersedia :
"Reclass_Rekreasi" * 0.5 + "Reclass_Sekolah" * 0.25 + "Lereng" * 0.125 +
"Reclass_Lahan" * 0.125
11. Pada output raster name, ganti nama menjadi Sekolah_Baru
12. Klik OK , dan display hasil akan ditampilkan seperti dibawah ini :

Selanjutnya adalah memperbaiki penyajian peta, langkah pertama yaitu


menonaktifkan semua layer selain Sekolah_Baru
13. Buka layer properties pada layer Sekolah_Baru, lalu pilih tab symbology
14. Pada show: pilih classified, pilih equal interval dengan 10 classes pada
classify, lalu klik OK
Catatan : Misalnya yang paling sesuai adalah yang nilainya 9 dan 10.
Tonjolkan daerah yang sangat sesuai tersebut dengan memilih dan
memblok-nya.
15. Klik kanan nilai 9-10 pilih Properties for Selected Color
16. Beri warna, misalnya biru kemudian klik Apply.
17. Klik OK, sehingga hasil yang ditampilkan adalah sebagai berikut ini :

Dimana bagian berwarna biru adalah daerah yang paling memenuhi semua kriteria
atau mewakili seluruh parameter yang telah ditentukan sebagai tempat terbaik
untuk sekolah baru.
BAB III

PENUTUP

Dengan analisis spasial kita dapat mencari lokasi terbaik sesuai dengan
kriteria yang diinginkan. Model data spasial SIG raster adalah salah satu model data
yang memberikan kemudahan kita dalam mengelola data kebumian. Data spasial
model raster akan melengkapi data model vektor dalam membuat pemodelan-
pemodelan tertentu, karena tidak semua proses pemodelan SIG dapat diselesaikan
dengan data vektor.. Perangkat lunak ArcGIS terutama ArcMap sangat lengkap dan
memuaskan dalam kita mengelola dan melakukan analisis spasial. Perangkat lunak
ini mengenal sangat banyak format data raster dan memberikan sangat lengkap tool
untuk analisis spasial. Bahkan masih ada tool untuk analisis yang berbasiskan raster
lainnya seperti analisis tiga dimensi, spatial statistik, geostastitik dan lainnya..

Anda mungkin juga menyukai