Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

APRESIASI KOMPUTER
LONG & CROSS SECTION

Disusun Oleh : Farras Adi Wibowo


NPM : 18731014

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN


PROGAM STUDI TEKNIK SUMBERDAYA LAHAN DAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayat-Nya kepada kita semua,karna atas rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan laporan apresiasi
komputer “Long & Cross Section “Penulisan laporan ni merupakan salah satu tugas mata kuliah
apresiasi komputer.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna.Oleh karena itu,kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan di terima.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kualitas dan
pencemarah air dan teman mahasiswa yang sudah membantu dalam pengembangan makalah ini.
Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat di harapkan.

Bandar Lampung , 30 Desember 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………
1.2. Tujuan …………………………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori…………………………………………………………………….
2.2. Pengukuran Lanjut Cross Section………………………………………………….
BAB III
3.1. Prosedur……………………………………………………………………………

3.2. Pengambilan Data…………………………………………………………………

3.3. Cara transfer data ke ALD ( Autocad Land Desktop) …………………………….

3.4. Pembuatan Master Cross & Long………………………………………………….

PENUTUP
4.1. .Kesimpulan………………………………………………………………………….
4.2. Saran…………………………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran beda tinggi antara titik diatas permukaan tanah merupakan salah satu bagian
terpenting dalam ilmu ukur tanah. Pengukuran beda tinggi dapat dilakukan dengan
melakukan pengukuran profil sifat datar. Pengukuran sifat datar profil banyak digunakan
dalam perencanaan suatu wilayah. Pengukuran ini terbagi menjadi dua macam, yaitu profil
memanjang yang digunakan untuk mengetahui beda tinggi antara dua titik dan profl
melintang yang bertujuan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah sepanjang garis
melintang yang tegak lurus dengan garis sumbu proyek. Dengan penilaian profil ini banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari data yang dihasilkan berbeda disetiap bagian di wilayah
yang dapat diperoleh informasi mengenai beda tinggi sangat  berguna dalam segala pekerjaan
misalnya dalam pekerjaan jalan raya atau jalur kereta api.

Melihat begitu besar manfaat sifat datar profil memanjang dan melintang, maka pengukuran
ini harus dikuasai oleh surveyor atau mahasiswa teknik geodesi. Maka dari itu agar
mahasiswa dapat mengetahuinya perlu dilakukan praktikum. Dalam praktikum ini
menggunakan waterpass yang merupakan salah satu alat ilmu ukur tanah yang berfungsi
untuk mengukur jarak dan beda tinggi antara dua titik.

1.2 Tujuan

1.    Mengerti pengukuran memanjang dan pengukuran melintang dalam  ilmu ukur tanah

2.  Mengenal waterpass sebagai alat yang digunakan dalam pengukuran ilmu ukur tanah

3.  Mengerti cara kerja dan penggunaan dari waterpass dalam ilmu ukur tanah

4.    Menguasai perhitungan beda tinggi, elevasi, dan jarak dalam ilmu ukur tanah
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembahasan Teori

Maksud dan tujuan pengukuran cross section adalah untuk menentukan ketinggian titik-titik
(profil permukaan tanah) sepanjang garis lurus terhadap garis rencana proyek atausepanjang
garis yang membagi sama besar sudut antara dua sub garis rencana proyek yang berpotongan.
Dalam pelaksanaan pengukuran, biasanya cross section diukur sejalan dengan profil memanjang.
            Yang diukur pada cross section adalah ketinggian titik-titik detail untuk tiap jarak tertentu
sepanjang garis cross section, misalnya setiap titik pada jarak 2 meter sepanjang garis cross
section tersebut. Adapun prosedur pengukuran, perhitungan dan penggambarannya sama halnya
seperti profil memanjang. Skala jarak dan tinggi pada cross section dibuat sama.

Manfaat :
- Mengurangi kesalahan (dari manusia) Contohnya adalah kesalahan pembacaan dan
kesalahan pencatatan data
- Aksesibilitas ke sistem berbasis komputer
- Mempercepat proses
- Memberikan kemudahan (ringkas)

Kekurangan :
- Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa
- Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan
- Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang ada

2.2 Pengertian lanjut cros section


Pengukuran Cross Section atau disebut juga sebagai pengukuran penampang melintang yaitu
pengukuran penampang vertikal yang dibuat tegak lurus pada sumbu proyek. Kegunaan dari
pengukuran cross section untuk pekerjaan penggalian dan penimbunan tanah. Untuk pengukuran
beda tinggi dilakukan dengan mengunakan waterpass dengan metode dua kali berdiri alat
(Doubel stand). Pengolahan data dilakukan setelah pengukuran selesai dilakukan. Untuk
mempercepat proses perhitungan dan efisiensi kerja, maka data yang diperoleh dari survey atau
pengukuran di lapangan diolah atau dihitung dengan menggunakan komputer dengan
menggunakan software Ms Excel. Dengan hasil hitungan berupa koordinat, jarak, beda tinggi,
dan elevasi. Hal yang pertama yang dilakukan dalam proses pengolahan data adalah
memasukkan data hasil pengukuran dilapangan yang diolah dengan menggunakan software
Microsoft excel. Cara Untuk memasukan (entri) data seperti sudut horizontal, vertikal, bacaan
rambu (ba,bb,bt).
BAB III

PROSEDUR

3.1. Pengukuran

Adapun cara yang dilakukan dalam pengukurannya sebagai berikut :

a. Mendirikan alat ukur Theodolit pada titik U1 dan mengatur syarat-syarat pengunaanya
sehinga sumbu I vertikal tepat diatas titik U1.

b. Kemudian teropong diarahkan ke titik kerangka dasar titik BM1, lalu baca arah horizontal
sebagai titik ikat (0000΄00˝).

c. Kemudian putar alat tegak lurus dengan As saluran (sebelah kanan atau kiri alat), baca bacaan
benang (atas, tengah, bawah), sudut vertical dan sudut horizontalnya.

d. Putar alat sampai membelakangi As saluran ( putar 180° dari As saluran ) kemudian baca
bacaan benang (atas, tengah, bawah), sudut vertical dan sudut horizontalnya.

e. Memberi notasi yang berbeda antara arah kanan dan kiri, yaitu ke kanan diberi notasi huruf
dan ke kiri dengan notasi angka.

f. Selanjutnya alat dipindahkan ke U2, setelah alat disetel langkah selanjutnya adalah, bidik U1
sebagai backset, arahkan alat ke arah kanan dan kiri, seterusnya lakukan seperti pada poin – poin
sebelumnya.

g. Untuk titik selanjutnya teknik yang digunakan sama seperti cara diatas.

3.2. Pengambilan Data

Adapun langkah yang digunakan dalam proses pengambilan data untuk melakukan cros
section diantaranya adalah sebagi berikut :

1. Data diambil dengan menggunakan beberapa langkah tersebut


2. Setelah data dapat diambil, data akan dikelola dulu dengan Microsoft excel
3. Setelah dikelola dengan Microsoft excel dirubah pola menjadi tab text delimited
4. Sebelumnya data disimpan di falsdisk dalam alat total station
5. Setalah itu jadikan ke data tab text delimited

6. Setalah itu transfer data ke ALD ( Autocad Land Desktop)


3.3. Cara transfer data ke ALD ( Autocad Land Desktop)

1. Klik 2 kali autocad land desktop

2. Kemudian akan muncul kotak tampilan pertama


3. Setelah itu aka nada perintah membuat new project

4. Setalah kita membuat project baru maka akan ada perintah local setting dimana perintah kita

Mengatur skala
7. Setelah itu akan muncul menu unit

8. Setelah itu next dan akan muncul zone dimana perintah untuk kita memilih wilayahnya
9. Setelah itu akan muncul menu orientation

10. Kemudian akan muncul text stayle dan klik next


11. Setelah itu muncul border kemudian next

12. Kemudian akan muncul save setting


13. Setelah itu COGO dimana semua data tidak dirubah dan langsung klik OK

14. Setelah itu akan muncul project detail tadi dimana tempat penyimpanan data excel tadi
15. Kemudian aka nada menu finish dan klik OK
16. Dan yang terakhir create project database dan klik OK

17. Setelah itu masukan point ke ald


18. Setelah itu import point

19. Dan yang terakhir akan muncul beberapa point yang sudah di import tadi
20. Dan jika point nya bertumpuk bias di setting ulang dengan menu point setting

21. Hasil yang terakhir gambar cross section sesuai yang dilakukan dilapangan
3.4. Pembuatan Master Cross & Long

1. Buka file master cross, lalu masukan nilai elevasi sebagai nilai Y dan jarak yang tadi
diukur dari gambar sebagai nilai X
Gambar 4 Data OGL
atur jumlah cross section

Gambar 5 Setting cross section


2. Buka aplikasi PCLP, lalu pilih menu Cross Section => Existing => Ok => Simpan Script
File data Existing

Gambar 6 PCLP
3. Buka aplikasi Autocad, lalu ketikan SCR
4. Lanjutkan dengan membuka file master long yang sudah terprogram, lalu buka sheet
Data Existing.

Gambar 7 master long


5. Buka PCLP, lalu pilih menu Long Profile => Existing => Pembawa => Simpan Script
File data Existing

6. Buka kembali Autocad, lalu ketikan SCR


7. Buatlah rencana tampang saluran trapesium sungai
8. Hitung nilai timbunan dan galian pada Microsoft Excel.
BAB IV
HASIL
4.1. Kesimpulan
Dari penjelsan diatas dapat disimpulkan bahwa Cross section adalah pengukuran yang
dilakukan melitang, artinya bahwa pengukuran Cross Section itu dilakukan dengan cros
section jalan atau sungai. Setiap proses perhitungan dari satu titik ke titik yang lain
ataupun dari perhitunga satu keperhungan yang lain mempunyai suatu keterkaitan yang
erat, jika salah dalam proses perhitungan pertama(langkah pertama) maka akan berakibat
salah pula pada berhitungan selanjutnya, bahkan semua perhitungan yang kita lakukan
bisa salah hanya karena sedikit kesalahan pada langkah pertama.
4.2. Saran
Sebaiknya setiap kali melakukan perhitungan harus dilakukan dengan hati-hati dan
pastikan itu benar, saat dilapangan juga begitu kerjasama yang baik sangat dibutuhkan
untuk mendapatkan data yang akurat, usahakan setiap kali melakukan pengukuran
dikerjakan dengan teliti,hati-hati dan semaksimal mungkin agar tidak terdapat kesalahan
pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai