DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ABIDZAR
Bissmillahirrohmanirrohiim…
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan
dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah
Geomatika, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami
segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari
proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat membantu dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah Geomatika atas segala bimbingannya, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….....
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………...
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………...
B. TUJUAN……………………………………………………………………
C. MANFAAT…………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..
A. DEFINISI THEODOLIT & TOTAL STATION
B. JENIS-JENIS THEODOLIT & TOTAL STATION
C. TATA CARA PENGGUNAAN THEODOLIT & TOTAL STATION
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN THEODOLIT & TOTAL
STATION
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………...
A. KESIMPULAN……………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………..
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan Theodolit.
2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit.
3. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.
C. MANFAAT
1. Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Theodolit.
2. Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran
menggunakan Theodolit
3. Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Theodolit
Theodolite merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu
pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Produk dari pengukuran
wilayah menggunakan theodolite ini salah satunya adalah peta situasi dan peta
kontur tanah. Peta situasi adalah peta suatu wilayah yang dihasilkan dari
pengukuran di lapangan yang didalamnya terdapat data letak bangunan,
elevasi tanah atau kontur, letak pohon, letak saluran drainase, koordinat
bangunan tertentu, benchmark, sungai, dan sebagainya. Sedangkan peta kontur
berisi data kontur tanah saja pada wilayah tertentu. Theodolite ini juga bisa
juga digunakan untuk pengukuran bendungan, sungai, tebing, jalan, setting out
bangunan. Setting out bangunan adalah kegiatan menentukan patok-patok
pondasi di lapangan.
2. Total Station
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit
alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa
menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi.
Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station :
1) Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak (EDM)
yang menyatu dalam 1 unit alat.
2) Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa
on-board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA
Card. -> salah catat tidak ada.
3) Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll)
di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal :
Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung
type total stationnya.
4) Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan
dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek
otomatis (prisma).
5) Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz &
V, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat
sangat akurat.
6) Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari
theodolite manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.
7) Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less
EDM ( EDM tanpa reflector )
8) Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta
dengan program mapping software.
Setelah mengenal apa itu theodolite dan total station, lantas apakah perbedaaan
kedua alat ukur ini?
Theodolite sebenarnya adalah alat pengukur sudut saja, jadi data primer yang
dihasilkan dari theodolite hanya sudut horizontal, sudut vertikal dan bacaan rambu
ukur. Untuk mendapatkan jarak diperlukan data pendukung seperti data dari
EDM, meteran atau dengan tachimetri. Sedangkan Total station langsung bisa
mendapatkan data sudut dan jarak dalam satu pengukuran.
Kedua stasiun theodolite dan total station yang digunakan untuk mengukur sudut
horisontal dan vertikal selama mensurvei dan proyek. Masing-masing memiliki
pro dan kontra tertentu yang dapat digunakan dalam berbagai situasi. Secara
umum, hal itu akan tergantung pada waktu, uang, tenaga, dan keahlian yang telah
tersedia pada saat penentuan alat yang tepat untuk pekerjaan Anda dan tentunya
bila ada mengininkan keakuratan dalam pekerjaan konstruksi atau design anda
saat survei gunakanlah alat Laser Auto Level.
Meskipun theodolites telah digunakan selama ratusan tahun, operasi utama dari
alat ini tetap sama. theodolite terdiri dari teleskop bergerak dipasang antara sumbu
vertikal dan horisontal. Sudut dari masing-masing sumbu dapat diukur dengan
presisi cukup akurat selama operator memiliki pengetahuan yang cukup
menggunakan alat dan trigonometri dasar. Namun, penggunaan theodolite secara
umum memerlukan bantuan dari setidaknya satu orang lain selain operator utama
untuk membantu mengukur dan menyelaraskan sudut. Ketika menghitung presisi,
sangat penting bahwa kedua operator yang terlatih dan memahami semua elemen
pengumpulan data; ini mungkin termasuk meratakan saham tripod / theodolite dan
pengukuran, serta menyelaraskan tiang dan mengukur garis untuk mengumpulkan
data yang akurat, dan akhirnya menggunakan kemampuan matematika dan grafis
untuk menghasilkan output yang sesuai.
2. Total Station
a) TOTAL STATION SOKKIA :
1.total station sokkia set 320 kcf
2.total station set 520
3.total station 250 rx
EDM komponen instrumen dipasang di Total Station relatif kecil tetapi masih
memiliki rentang jarak yang cukup untuk sebagian besar pekerjaan.Panjang
sampai sekitar 2 km dapat diukur dengan prisma tunggal, dan sampai sekitar 6
sampai 7 km dengan prisma tiga.
Resolusi Sudut tersedia Total Stations bervariasi dari serendah setengah detik
untuk instrumen yang tepat cocok untuk survei kontrol, hingga 20 “untuk
instrumen dibuat khusus untuk pengintaian konstruksi.
3) PENGOPERASIAN THEODOLIT
Penyiapan Alat Theodolite
Cara kerja penyiapan alat theodolita antara lain :
1.Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
2.Tinggikan setinggi dada
3.Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
4.Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5.Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6.Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7.Letakkan theodolite di tribar plat
8.Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9.Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak /
vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di
tiga sisi alat ukur tersebut.
10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar
mendatar dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di
tiga sisi alat ukur tersebut.
11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering
kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi
ikat (BM), dilihat dari centering optic.
12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada
dinding.
13.Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran
dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk
mengetahui nilai kesalaha index tersebut.
Theodolite SOKKIA TM20E pandangan dari belakang
KETERANGAN :
1. .Tombol micrometer 13. Sekrup koreksi Nivo tabung
2. Sekrup penggerak halus vertical 14. Reflektor cahaya
3. Sekrup pengunci penggerak vertical 15. Tanda ketinggian alat
4. Sekrup pengunci penggerak horizontal 16. Slot penjepit
5. Sekrup penggerak halus horizontal 17. Sekrup pengunci Nivo
Tabung Telescop
6. Sekrup pendatar Nivo 18. Nivo Tabung Telescop
7. Plat dasar 19. Pemantul cahaya penglihatan
Nivo
8. Pengunci limbus 20. Visir Collimator
9. Sekrup pengunci nonius 21. Lensa micrometer
10.Sekrup penggerak halus nonius 22. Ring focus benang diafragma
11.Ring pengatur posisi horizontal 23. Lensa okuler
12. Nivo tabung 24. Ring focus okuler
Theodolite SOKKIA TM1A pandangan dari samping kanan
KETERANGAN :
1. Ring focus objektif 10. Slot Penjepit
2. Ring bantalan lensa okuler 11. Pengunci limbus
3. Lensa okuler 12. Reflektor cahaya
4. Penutup Koreksi reticle 13. Nivo tabung
5. Sekrup pengunci penggerak vertical 14. Sekrup koreksi Nivo
6. Sekrup Pengatur bacaan Horizontal dan vertical 15. Nivo kotak
7. Sekrup penggerak halus vertikal 16. Sekrup pendatar Nivo
8. Pengunci limbus 17. Plat dasar
9. Tanda ketinggian alat
Theodolite SOKKIA TM1A pandangan dari samping kiri
KETERANGAN :
1. Visir Collimator 11. Penutup Koreksi reticle
2. Lensa objektif 12. Ring bantalan lensa okuler
3. Sekrup pengatur bacaan horizontal dan vertical 13. Ring focus benang
diafragma
4. Nivo tabung 14. Lensa okuler
5. Sekrup koreksi Nivo tabung 15. Lensa micrometer
6. Sekrup pengunci penggerak horizontal 16. Ring focus micrometer
7. Nivo kotak 17. Sekrup pengunci penggerak
vertical
8. Sekrup pendatar Nivo 18. Tombol micrometer
9. Plat dasar 19. Sekrup penggerak halus
vertical
10. Ring focus objektif 20. Sekrup penggerak halus
horizontal
2. Total Station
1) PRINSIP KERJA ALAT
Alat ukur total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi
dengan piringan horizontal, piringan vertikal, dan komponen pengukur
jarak. Dari ketiga primer ini (sudut horizontal, sudut vertikal, dan jarak)
bisa didapatkan nilai koordinat X, Y, dan Z serta beda tinggi. Data-data
tersebut direkam dalam memori dan selanjutnya bisa ditransfer ke
komputer untuk diolah menjadi kontur tanah.
Alat yang digunakan adalah satu buah TS dan dua buah reflektor.
Pembidikan
harus tepat menempatkan perpotongan benang yang terlihat pada lensa
ke ujung segitiga prisma yang lancip yang terletak pada reflektor.
Untuk memulai pengukuran pertama-tama salah satu reflektor
ditempatkan di
titik ikat, TS pada titik kerangka dasar disebelahnya dan reflektor yang
satunya lagi pada titik kerangka dasar di sebelah TS. Untuk selanjutnya
reflektor yang dipasang pada titik ikat dinamakan reflektor belakang
dan reflektor yang ditempatkan pada titik kerangka dasar dinamakan
reflektor muka..
Proses pengukuran KDH adalah sebagai berikut:
Statif
Fungsi: untuk menyangga dan meletakkan theodolith dan waterpass
sehingga dapat digunakan untuk mengukur obyek.
Kelebihan dan kelemahan:
Ketinggiannya dapat diatur sesuai dengan keinginan pengamat.
Terbuat dari kayu atau metal/aluminium sehingga lebih ringan.
Kondisi bidang yang tidak rata dapat menyebabkan kesalahan pada saat
pengukuran.
Total Station
1) Kelebihan
Total station menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan
pembacaan digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan Anda. Semua
informasi yang dikumpulkan dengan total station disimpan dalam sebuah
komputer eksternal di mana data dapat dimanipulasi dan ditambahkan ke
program CAD. Robotic total stasiun yang tersedia yang memungkinkan
operator untuk bekerja sendiri dengan menggunakan remote control.
Ketika menyelesaikan survei span jarak pekerjaan yang besar, terutama
daerah berbahaya, sebuah total station akan menyediakan hasil yang paling
handal dan akurat.
2) Kekurangan
Total station umumnya lebih baik untuk sebuah teodolit karena integrasi
digital dan presisi. Namun, kekurangan memakai total station adalah
sebagai berikut:
Faktor harga yang jauh lebih mahal.
Memerlukan pelatihan tidak hanya survei.
Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan.
Ketergantungan akan sumber daya manusia yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari praktikum Ilmu Ukur Tanah yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan
antara lain :
Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran poligon tertutup, dimana titik awal
dan titik akhirnya terletak pada titik yang sama.
Ø Dari data praktikum poligon dapat diambil beberapa hal, yaitu : sudut, jarak dan
azimut dai suatu daerah.
Ø Dari azimut yang didapatkan dapat diketahui koordinat titik – titik poligon yang
akan diplotkan ke kertas gambar.
Ø Kesalahan perhitungan poligon dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu : faktor
manusia, faktor alat dan faktor alam.
B. SARAN
Ø Mengupayakan ketelitian dalam pembacaan alat, pengutaraan dan kalibrasi.
Ø Mengusahakan pemilihan waktu pelaksanaan, keadaan cuaca yang cerah.
Ø Pemilihan lokasi patok dengan tanah yang mendukung.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA