OLEH
KELAS MRKG 3B
MATA KULIAH LAB. UKUR TANAH
DOSEN PENGAMPU : Gallio Budianto, Bet., M.Sc
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan karena anugerah-Nya
tugas laporan ilmu ukur tanah dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tugas praktikum ilmu ukur tanah ini kami susun secara realistis sesuai yang telah
dilaksanakan saat Praktikum di Polmed. Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Gallio
Budianto, BET., MSc. , sebagai dosen pengampu. Saya juga berterimakasih kepada rekan –
rekan satu kelompok atas kerja sama yang baik.
Saya menyadari bahwa laporan ini terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membantu dan membangun Saya harapkan. Saya berharap dengan adanya tugas
ini dapat menambah dan meningkatkan pengalaman maupun penalaran.
Akhir kata Saya sebagai penulis laporan ini mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada rekan-rekan yang telah membantu kami untuk tercapai dan selesainya tugas
laporan ini.
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.2 TUJUAN...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 PEMBAHASAN....................................................................................................
BAB II PENUTUP..............................................................................................................
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................
3.2 SARAN...................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti
rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Semua pekerjaan teknik sipil
tidak lepas dari kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan
raya, saluran drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya
memerlukan data hasil pengukuran agar konstruksi yang dibangun dapat
dipertanggung jawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi. Dalam kegiatan
kuliah survey dan pemetaan analisis ilmu ukur tanah diperlukan untuk memetakan
suatu wilayah ekplorasi
Pada ilmu ukur tanah akan difokuskan pada sudut dan jarak. Jadi untuk
memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas ditinjau dari segi biayanya
yang murah dan tepat waktu. Dari segi kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang
dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat serta peralatan ukur yang tepat
pula. Theodolite dan Waterpass adalah alat yang digunakan untuk menganalisi bentuk
topografi suatu wilayah.
1.2 Tujuan
1. Mengenal alat Theodolite beserta bagian-bagian pendukungnya
2. Mengetahui cara mengoperasikan alat Theodolit
3. Pemahaman teori dan cara kerja pada pengukuran menggunakan Theodolit
4. Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut
1.3.Dasar Teori
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat
peralatanmengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk
keperluan lain.Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal
dengan nama transit atautheodolite. Walaupun semua theodolit mempunyai
mekanisme kerja yang sama, namun padatingkatan tertentu terdapat perbedaan baik
penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya.Theodolite adalah alat ukur optis
untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakanalat untuk meninjau dan
merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapatdijangkau dengan
berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidangmeteorologi dan
teknologi peluncuran roket.
2.1 Pembahasan
Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian
kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran pengukuran guna
mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun
buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang
diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Dalam bidang studi geofisika ilmu
ukur tanah dapat di aplikasikan untuk menentukan topografi dan kontur suatu areal
eksplorasi. Hal ini sangat di perlukan dalam survey lapamgan suatu daerah proyek
Pembahasan Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Pada praktikum
theodolit yang telah dilakukan, pertamakali asisten mengajarkan cara memasang alat
theodolit pada statip. Kemudian asisten menjelaskan bagian-bagian dari theodolit, yaitu ;
Plat dinding pelindung lingkaran vertikal di dalamnya, Ring pengatur lensa tengah,
Pengatur fokus benang silang, Alat baca lingkaran vertikal/horisontal, Lensa obyektif,
Klem vertikal teropong, Penggerak halus teropong, Klem alhidade horisontal, Penggerak
halus horisontal, Nivo kotak alhidade horisontal, Plat dasar instrumen dan Nivo tabung
alhidade horizontal. Gambar 4.2 Theodolit Selanjutnya praktikum dilanjutkan dengan
pembelajaran mengenai cara menyentring theodolit. Dalam melakukan centering ada 3
tahap, yang pertama menyentring lensa pada theodolit ke patok yang ada dibawahnya.
Maka saat meletakan alat theodolit pada statip, usahakan statip tegak lurus pada patok
dibawahnya. Yang kedua mengatur apakah alas theodolit sudah horizontal. Caranya
dengan menaik turunkan ketiga kaki statip. Kemudian centring yang ketiga dilakukan
dengan caranya dengan memutar ketiga skrup yang ada di theodolit. Skrup ini diberi
nama A, B dan C. Skrup AB diputar secara bersamaan, jika skrup A diputar ke dalam
maka skrup B pun harus diputar kedalam. Setelah skrup A dan B, putar skrup C sendiri
hingga gelembung berada di tengah. Kemudian putar alat theodolit kesembarang arah
untunk memastikan bahwa alat sudah benar – benar datar dengan melihat apakah
gelembung nivo maih tetap ditengah atau tidak, apabila tidak ditengah maka ulangi lagi
dari awal. Setelah melakukan penyentringan. Tahap selanjutnya adalah menembak titik
atau target yang di amati. Pertama arahkan alat pada patok yang sedang diamati. Lalu
kunci, agar alat tidak bergerak lagi. Selanjutnya arahkan teropong pada alat rambu ukur
arahkan pada benang tengah yang kita inginkan, usahakan agar benang tengah bernilai
bulat agar mempermudah pembacaan benang atas dan benag bawahnya. Kemudian kunci
teropong agar tidak bergerak. Catat hasil pengamatannya berupa benang tengah, benang
atas, benang bawah, sudut horizontal dan sudut vertikal. Benang bawah dapat dihitung
dengan cara: 2(BT)-BA. Pengukuran diatas dinamakan pengukuran biasa . Kemudian
dilanjutkan dengan pengukuran luar biasa . Pada saat alat masih dalam keadaan yang
sama saat pengukuran biasa, buka kunci teropong dan kunci theodolit, lalu putar alat
theodolit 180°. Kemudian lakukan penembakan titik atau target yang sama pada
pengukuran biasa, tanpa penyentringan alat terlebih dahulu. Dalam pengolahan data yang
didapat dilapangan, koordinat X dan Y dapat dicari dengan rumus X = X 1 + (d sin α 12 ),
Y = X 1 + (d sin α 12 ). Dengan demikian maka didapatkan koordinat titik 2 adalah
(1100;1100), titik ketiga (1098,990044;1075,679174), titik ke 4
(1076,10135;1087,224915) dan koordinat titik 1 adalah (1077,170035;1111,367305).
Untuk hasil data yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.
2.2 Alat Dan Bahan
1. Theodolite
2. Jalon
3. Rol meter/ meteran roda
4. Unting - unting
5. Jalon
6. Rambu bak
7. Tripot/kaki tiga
8. Alat tulis dan Buku secukupnya
9. Payung
1. Letakkan tripod (kaki tiga) diatas patok usahakan lempengan logam dalam
keadaan datar,kaki tripot diukur sesuai dengan tinggi si pengukur
2. Pasanglah alat theodolit diatas tripod,usahakan unting unting membentuk garis
lurus pada patok.
3. Levelkan alat theodolit (plat bagian bawah )dengan bantuan nivo kotak dan nivo
tabung,dengan menggunakan tiga buah sekrup penyetel ,tempatkan gelembung
ditengah-tengah nivo kotak dan nivo tabung.
4. Ukurlah tinggi alat dengan menggunakan rol meter dan catat pada tabel.
5. Arahkan teropong pada titik yang akan diukur,untuk memudahkan perhitungan
usahakanlah pembacaan benang silang (tengah) sama dengan tinggi alat,lalu baca
benang atas dan benang bawah
6. Kemudian kunci dan baca sudut horizontal dan vertical melalui nonius.
7. Tempatkan rambu ukur pada titik pengukuran
8. Arahkan teropong pada titik yang mau diukur,lalu bacalah benang atas,benang
bawah,benang tengah,sudut vertical,dan sudut horizontal.kemudian catat kedalam
tabel.
9. Ikuti langkah 7 dan 8 untuk titik selanjutnya.
10. Setelah semua selesai,simpan alat seperti semula.
2.4 Data Hasil Pengukuran
<123 = 153º43´36,048´´
<234 = 30º27´52,72´´
<341 = 113º49´09,12´´
<214 = 51º30´30,24´´
Dari data sudut jurusan tersebut dapat digunakan untuk membuat sebuah tabel
penyelesain sebagai berikut :
Selisih Koordinat Koordinat
Kwadran Sudut
Garis Jarak
Jurusan
DX+ DX- DY+ DY- x y
0,000 0,000
-4,409 -11,600
0,804 0,181
Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa koordinat titik pada bagian bawah (0,804 ,
0,181) tidak sama dengan koordinat titik 1 yang diatas (0,0), yang mana seharusnya
apabila kembali ke titik semula maka koordinat nya harus sama dengan titik awalnya
tersebut, Hal ini terjadi karena hasil pengukuran tersebut terdapat kesalahan dan perlu
diadakannya koreksi, yaitu dengan cara tabel :
Koordinat
Koreksi Selisih Koordinat Jarak Sudut Jurusan
Titi Terkoreksi
Terko-
k
X Y reksi
X Y X- Y- x y
+ +
1 0,000 0,000
3.1 Kesimpulan
Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan
horizontal,merupakan alat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk mengukur
tempat yang tak dapat dijangkau dengan berjalan. Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Theodolite
adalah alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu
sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertikal. Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.
3.2 Saran