Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun Laporan praktikum ini.

Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian
Laporan ini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan,maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan
dalam kelancaran dalam pembuatan laporan berikut dan juga untuk menambah wawasan sebagai
penulis.

Akhir kata semoga laporan ini sangat bermanfaat bagi saya dan pembaca.

Kupang, 26 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Waktu dan Lokasi Praktek...................................................................................2
1.3 Sketsa Lokasi ......................................................................................................2

BAB II DASAR TEORI .....................................................................................................3


2.1 Teori ....................................................................................................................3
2.2 Tujuan .................................................................................................................4
2.3 Peralatan ..............................................................................................................4
2.4 Tabel Kebutuhan Pemakaian Alat Praktek .........................................................7
2.5. Langkah Kerja ....................................................................................................8
2.6 Penyetelan Alat Theodolite .................................................................................8
2.7 Langkah Perhitungan ..........................................................................................9
2.8 Langkah Ploting ..................................................................................................11
2.9 Perhitungan..........................................................................................................12
2.9.1 Tabel Situasi Pengukuran Poligon ............................................................12
2.9.2 Tabel Situasi Pengukuran Detail ...............................................................13
2.9.3 Gambar Kerja ............................................................................................14

BAB III PENUTUP.............................................................................................................15


3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
3.2 Saran ....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................16
DOKUMENTASI ...............................................................................................................17

ii
DAFTAR TABEL

2.4 Tabel Kebutuhan Pemakaian Alat Praktek................................................................7


2.9.1 Tabel Situasi Pengukuran Poligon Tertutup..............................................................12
2.9.2 Tabel Situasi Pengukuran Detail Tertutup ................................................................13

iii
DAFTAR GAMBAR

 Theodolite .................................................................................................................5
 Statif ..........................................................................................................................5
 Rambu Ukur ..............................................................................................................6
 Kompas .....................................................................................................................6
 Meter .........................................................................................................................6
 Alat Tulis ..................................................................................................................7
 Gambar Kerja ............................................................................................................14
 Dokumtasi .................................................................................................................17

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kegiatan pengukuran
dipermukaan bumi. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan beberapa cara tergantung pada
kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Ilmu ukur tanah dianggap sebagai disiplin
ilmu, teknik dan seni yang meliputi semua metode untuk pengumpulan dan proses informasi
tentang permukaan bumi dan lingkungan fisik bumi yang mengangap bumi sebagai bidang
datar, sehingga dapat ditentukan posisi titik – titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah
di dapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta. Dalam pengerjaan pengukuran
progess mining atau survey perlu di gunakan alat – alat untuk mempermudah penyelesayan
dalam pengambilan data – data.

Pada praktikum kali ini alat yang diguakan adalah theodolite. Theodolite adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut, baik sudut vertical maupun hrizotal.
Pada dasarnya theodolite ini burupa sebuah teleskop yang di tempatkan pada sutu dasar
berbentuk membulat ( piringan ) yang dapt diiputar - putar mengelilingi sumbu vertical ,
sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga di pasang
pada piringan kedua dan dapat diputar – putar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga
memungkikan sudut vertical untuk dibaca. Sudut vertical adalah sudut yang diukur pada
skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang dikur pada skala mendatar
yang dibentuk oleh dua titik pada polygon , sudut yang terbaca merupakan nilai dimana
theodolite itu ditetapkan. Oleh karena itu, mahasiswa diharuskan melaksanakan praktikum
ilmu ukur tanah, yaitu memetakan salah satu area Politeknik Negeri Kupang.

1
1.2 Waktu dan Lokasi praktek
1. Waktu Praktek

Praktek ilmu ukur tanah I dilaksanakan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 07 Oktober 2019

Jam : 11.00 – 15.00

2. Lokasi Praktek

Praktek ilmu ukur tanah II dilakukan di gedung lab Otomotif Politeknik Negeri
Kupang

Lap Mesin

Lap Otomotif

LOKASI PRAKTEK

Lap Pariwisata

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori

Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak berbeda dengan waterpass yang memiliki sudut
mendatar saja di dalam theodolite sudut yang dapat dibaca bisa sampai pada satuan sekon
(detik ). Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolite
sering digunakan dalam bentuk pengukuran pemetaan situasi, pemetaan matahari maupun
polygon, poligon berasal dari kata poli yang artinya banyak dan gonos artinya sudut, jadi
polygon artinya banyak sudut. Dalam ilmu ukur tanah poligon dipahami sebagai rangkaian
titik-titik berurutan yang terhubung oleh garis lurus, guna menentukan posisi horizontal dari
sejumlah titik di lapangan, sehingga membentuk suatu kerangka dasar pemetaan. Poligon
tertutup adalah rangkaian titik-titik di mana pengukuran titik awal dan titik akhirnya sama,
artinya rangkaian pengukuran yang dilakukan kembali ke titik mula-mula. Poligon
merupakan model yang paling banyak digunakan di lapangan di samping hasil
pengukurannya juga cukup terkontrol. Theodolite juga bisa berubah fungsi nya menjadi
pesawat penyipat datar bila sudut vertical nya dibuat menjadi 90% dengan adanya teropong
pada theodolite, maka theodolite dapat diarahkan ke segala arah. Didalam pekerjaan
bangunan gedung, theodolite sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada
perencanaan pondasi, theoddolite juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu
bangunan bertingkat.

Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) merupakan kerangka dasar pemetaan yang


memperlihatkan posisi horisontal (X,Y) antara satu titik relatif terhadap titik yang lain di
permukaan bumi pada bidang datar. Untuk mendapatkan posisi horisontal dari KKH
dapat digunakan banyak metode, salah satu metode penentuan posisi horisontal yang
sering digunakan adalah metode poligon. Metode poligon digunakan untuk penentuan
posisi horisontal banyak titik dimana titik yang satu dan lainnya dihubungkan dengan
jarak dan sudut sehingga membentuk suatu rangkaian sudut titik-titik (polygon). Pada
penentuan posisi horisontal dengan metode ini, posisi titik yang belum diketahui

3
koordinatnya ditentukan dari titik yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengukur
semua jarak dan sudut dalam poligon.

Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk polygon segi
banyak yang dimulai dari suatu titil awal dan diakhiri pengukuran kembali ke titik semula
sehingga akan membentuk segi banyak. Polygon tertutup memberikan pengecakan pasa sudut-
sudut dan jarak tertentu. Polygon biasanya digunakan untuk pengukuaran titik lentur,
bangunan sipil berpusat, pemukiman, jembatan dan lainnya. 

2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum theodolite ini adalah:
 untuk mengetahui bagaimana mengoperasikan alat untuk pengukuran ( theodolite )
 untuk mengetahui serta mempelajari bagian – bagian yang ada di theodolite
 untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, beda tinggi dan menentukan koordinat
titik
 Mempelajari cara mengunakan theodolite.
 untuk mengetahuai dan memahami dengan baik sebagaimana menggunakan alat,
mengukur polygon, mengolah data.

4
2.3 Peralatan
2.3.1 Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan memperhatikan sudut mendatar maupun sudut tegak pada permukaan
tanah.  alat ini biasanya digunakan seorang ahli juru ukur yang ingin menentukan tinggi
tanah dengan akurat karena alat ini dapat membaca sudut setiap permukaan tanah pada
angka satuan detik/sekon. 

Gambar: 2.3.1 Theodolite

2.3.2 Statif
Statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti
theodolite alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran
ketinggiannya. Statif atau tripod ini terdiri dari bidang level kepala statif, sekrup
pengunci, tali pembawa, sekrup penyetel dan kaki statif.

Gambar: 2.3.2 Statif

5
2.3.3 Rambu ukur

Rambu ukur dapat terbuat dari kayu campuran alumunium yang diberi skala
pembacaan, Ukuran lebarnya 4cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan
angka dari meter, desimeter,sentimeter,dan milimeter.

Gambar: 2.3.3 Rambu Ukur

2.3.4Kompas
Dalam pengukuran kontur ini kompas difungsikan untuk mencari arah utara
untutk titik koordinat awal

Gambar: 2.3.4 Kompas

2.3.5 Meter
Dalam pengukuran Thedolite alat ini difungsikan untuk mengukur ketinggian alat
(jarak alat dengan permuakaan tanah) dan digunakan untuk mengukur jarak dari suatu
titik ke titik tertentu.

Gambar: 2.3.6 Meter


6
2.3.6 Alat Tulis
Digunakan untuk menulis hasil pengukuran.

Gambar 2.3.6 Alat Tulis

2.4 Tabel Kebutuhan Pemakaian Alat Praktek

N Nama Alat Jumlah Alat


O
1. Theodolite 1
2. Statif 1
3. Rambu Ukur 2
4. Kompas 1
5. Meter 1
6. Alat Tulis 1

2.5 Langkah Kerja


1. Survey lokasi yang akan menjadi lokasi pengukuran
2. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
3. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.

7
4. Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
5. Arahkan pesawat ke arah utara dan nol set piringan sudut horizontal dan kunci
kembali dengan memutar sekrup piringan bawah.
6. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horizontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan
biasa untuk bacaan muka.
7. Dengan posisi pesawat tetap di titik P1, putar pesawat 180º searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180º arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
Lakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa
untuk bacaan muka.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P4 akhir dan lakukan pembacaan sudut
horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan
belakang.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik poligon berikutnya hingga
kembali lagi ke titik P1.
10. Lakukan juga pengukuran untuk detail yang ada dengan membaca sudut
horizontal dan vertikal dengan bacaan biasa.
11. Rekap semua hasil pengukuran jarak yang didapat.

2.6 Penyetelan Alat Theodolit


1. Mendirikan statif sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
2. Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan
sekrup pengunci di kepala statif.
3. Stel nivo kotak dengan cara:
a. Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser
kearah garis sekrup C.
b. Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser
ketengah
c. Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.

8
4. Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (A,B,C), maka
caranya adalah:
a. Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B .
b. Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga
gelembung nivo bergeser ke tengah.
c. Putarlah teropong 90º ke arah garis sekrup C
d. Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser
ketengah.
5. Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan
cara memutar teropong ke segala arah. Bila ternyata posisi gelembung nivo
bergeser, maka ulangi beberapa kali lagi dengan cara yang sama seperti langkah
sebelumnya. penyetelan akan dianggap benar apabila gelembung nivo kotak dan
nivo tabung dapat di tengah-tengah, meskipun teropong diputar ke segala arah.

2.7 Langkah Perhitungan


1. Masukan data dari theodolit kedalam tabel exel
2. Menghitung drajat desimal sudut horisontal biasa dan luar biasa
Derajat(D) + (Menit (M)/60) + (Detik (S)/3600
3. Menghitung β biasa dan luar biasa
a. Untuk polygon = DDP2 – DDP1 (-360, bila melebihi 360° dan + 360,
bila kurang dari 0°)
b. Untuk detail = DDd1 – DDP belakang (-360, bila melebihi 360° dan +
360, bila kurang dari
4. Menghitung β rata rata
β biasa + β luar biasa
i. 2
5. Menghitung β persyaratan dan koreksinya
a. Β persyaratan =1800 -  β
b. Β koreksi = β + 1800 : n  n = banyak titik
6. Menghitung sudut azimuth
a. Untuk titik poligon awal dan detail di titik poligon awal (P1)= DD

9
b. Untuk titik poligon beriktnya (P2) = αP1 + 180 +β
7. Menghitung drajat desimal sudut vertikal
Derajat(D) + (Menit (M)/60) + (Detik (S)/3600
8. Menghitung healing
90 – DD
9. Menghitung jarak dan menjumlahkan jarak
a. Jarak = 100*BA-BB*COS(Radians)Healing^2
b. Total jarak = JarakP1 + jarakP2 +....jarakPn  masing-masing untuk
detail
10. Menghitung beda tinggi
Jarak x TAN(RADIANS (healing)}+tinggi pesawat-benang tengah
11. Menghitung d sin α dan menjumlahkan
a. d sin α = Jarak x SIN{RADIANS(α)}
b. d sin α = d sin αP1+ d sin αP2+ ….d sin αPn  masing-masing untuk
detail dan poligon
12. Menghitung keoreksi d sin α
d sin α + (Jarak : jarak x  d sin α) =>Koreksi
13. Menghitung d sin α terkoreksi
D sin α – d sin α koreksi
14. Menghitung d cos α dan menjumlahkan
d cos α = Jarak x COS{RADIANS(α)}
1. d cos α= d cos αP1+ d cos αP2+… d cos αPn 
masing-masing untuk detail
15. Menghitung d cos α koreksi
d cos α + (Jarak : jarak x  d cos α)
16. Menghitung d cos α terkoreksi
d cos α – d sin α koreksi
17. Menhghitung x,y,z
a. XP1 = koordinat X awal + d sin α koreksi P1
b. YP1 = koordinat Y awal + d cos α koreksi P1
c. ZP1 = koordinat Z awal + beda tinggi P1

10
2.8 Langkah Ploting
1. Ubahlah x,y,z dari file excel kedalam bentuk notepad/text dokumen
2. Buka aplikasi CV3D
3. Pilih modify lalu pilih points kemudian klik import point
4. Didalam kotak dialog import point terdapat (+) lalu klik tanda tersebut,
kemudian carilah notepad/text dokumen yang telah dibuat pada langkah
pertama.
5. Setelah centang pilih PENZD lalu ok.
6. Apabila koordinat titik tidak muncul lakukan zoom extend dengan cara tekan
tombol Z+enter, E+enter.
7. Untuk memunculkan nama titik, pilih point grup properties lalu pilih point
label style kemudian pilih description only.
8. Buatlah layer untuk poligon dan detail dengan warna yang berbeda.
9. Hubungkan titik poligon untuk memastikan ketepatan hasil pengukuran.
10. Jika bentuk poligon sudah tepat, hubungkan titik-titik detail berdasarkan sketsa
hasil pengukuran. Dan jika tidak tepat, lakukan perhitungan ulang dan apabila
belum tepat juga, lakukan pengukuran ulang.
11. Lakukan semua langkah diatas juga untuk ploting detail.

11
2.5 Tabel Perhitungan
2.5.1 Tabel Situasi Pengukuran Poligon Tertutup

12
2.5.2 Tabel Situasi Pengukuran Detail Tertutup

13
2.5.3 Gambar Kerja

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelaksanaan praktikum poligon ini dilakukan pengukuran sifat ruang dengan


menggunakan Theodolite, serta beberapa alat bantu lainnya. Dari pengukuran yang
dilakukan dapat di hitung panjang, dan jarak vertikal yaitu elevasi, sudut horizontal, dan
sudut vertikal sehingga dapat ditentukan azimuth suatu titik yang diamati.

Dalam pengukuran tentu terdapat kesalahan-kesalahan, maka untuk itu diperlukan


suatu koreksi sudut untuk mengantisipasi kesalahan tersebut. Dari azimuth tersebut dapat di
hitung koordinat masing-masing titik yang di amati. Dan dari data yang diperoleh dari hasil
pengukuran tersebut, hasilnya dapat di plot dalam bentuk gambar.

Dengan melakukan pengukuran ini mahasiswa bisa terampil dalam menggunakan alat
theodolite, membaca sudut horizontal dan vertikaal, membaca rambu, menghitung data,
menggambar, dan menyusun laporan secara baik.

3.2 Saran

Diharapkan agar pada saat sebelum praktikum memperhatikan materi-materi pelajaran


dan memperhatikan dengan seksama penjelasan yang diberikan dosen. Dan pada saat
praktikum memperhatikan data data dan dicatat dengan jelas dan benar. Sebaiknya setiap
kali melakukan perhitungan harus dilakukan dengan hati-hati dan pastikan itu benar, saat
dilapangan juga begitu kerjasama yang baik sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data
yang akurat, usahakan setiap kali melakukan pengukuran dikerjakan dengan teliti,hati-hati
dan semaksimal mungkin agar tidak terdapat kesalahan pengukuran yang lebih banyak.

15
DAFTAR PUSTAKA
o https://www.slideshare.net/Rpbowo/laporan-praktikum-ilmu-ukur-tanah-theodolit
o http://www.intekunik.tk/2011/09/pengukuran-poligon-tertutup-terikat.html?m=1
o  http://www.jasasipil.com

16
DOKUMENTASI

17

Anda mungkin juga menyukai