Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun Laporan praktikum ini.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian
Laporan ini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan,maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan
dalam kelancaran dalam pembuatan laporan berikut dan juga untuk menambah wawasan sebagai
penulis.
Akhir kata semoga laporan ini sangat bermanfaat bagi saya dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Waktu dan Lokasi Praktek...................................................................................2
1.3 Sketsa Lokasi ......................................................................................................2
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Theodolite .................................................................................................................5
Statif ..........................................................................................................................5
Rambu Ukur ..............................................................................................................6
Kompas .....................................................................................................................6
Meter .........................................................................................................................6
Alat Tulis ..................................................................................................................7
Gambar Kerja ............................................................................................................14
Dokumtasi .................................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kegiatan pengukuran
dipermukaan bumi. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan beberapa cara tergantung pada
kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Ilmu ukur tanah dianggap sebagai disiplin
ilmu, teknik dan seni yang meliputi semua metode untuk pengumpulan dan proses informasi
tentang permukaan bumi dan lingkungan fisik bumi yang mengangap bumi sebagai bidang
datar, sehingga dapat ditentukan posisi titik – titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah
di dapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta. Dalam pengerjaan pengukuran
progess mining atau survey perlu di gunakan alat – alat untuk mempermudah penyelesayan
dalam pengambilan data – data.
Pada praktikum kali ini alat yang diguakan adalah theodolite. Theodolite adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut, baik sudut vertical maupun hrizotal.
Pada dasarnya theodolite ini burupa sebuah teleskop yang di tempatkan pada sutu dasar
berbentuk membulat ( piringan ) yang dapt diiputar - putar mengelilingi sumbu vertical ,
sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga di pasang
pada piringan kedua dan dapat diputar – putar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga
memungkikan sudut vertical untuk dibaca. Sudut vertical adalah sudut yang diukur pada
skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang dikur pada skala mendatar
yang dibentuk oleh dua titik pada polygon , sudut yang terbaca merupakan nilai dimana
theodolite itu ditetapkan. Oleh karena itu, mahasiswa diharuskan melaksanakan praktikum
ilmu ukur tanah, yaitu memetakan salah satu area Politeknik Negeri Kupang.
1
1.2 Waktu dan Lokasi praktek
1. Waktu Praktek
Hari : Senin
2. Lokasi Praktek
Praktek ilmu ukur tanah II dilakukan di gedung lab Otomotif Politeknik Negeri
Kupang
Lap Mesin
Lap Otomotif
LOKASI PRAKTEK
Lap Pariwisata
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Teori
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak berbeda dengan waterpass yang memiliki sudut
mendatar saja di dalam theodolite sudut yang dapat dibaca bisa sampai pada satuan sekon
(detik ). Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolite
sering digunakan dalam bentuk pengukuran pemetaan situasi, pemetaan matahari maupun
polygon, poligon berasal dari kata poli yang artinya banyak dan gonos artinya sudut, jadi
polygon artinya banyak sudut. Dalam ilmu ukur tanah poligon dipahami sebagai rangkaian
titik-titik berurutan yang terhubung oleh garis lurus, guna menentukan posisi horizontal dari
sejumlah titik di lapangan, sehingga membentuk suatu kerangka dasar pemetaan. Poligon
tertutup adalah rangkaian titik-titik di mana pengukuran titik awal dan titik akhirnya sama,
artinya rangkaian pengukuran yang dilakukan kembali ke titik mula-mula. Poligon
merupakan model yang paling banyak digunakan di lapangan di samping hasil
pengukurannya juga cukup terkontrol. Theodolite juga bisa berubah fungsi nya menjadi
pesawat penyipat datar bila sudut vertical nya dibuat menjadi 90% dengan adanya teropong
pada theodolite, maka theodolite dapat diarahkan ke segala arah. Didalam pekerjaan
bangunan gedung, theodolite sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada
perencanaan pondasi, theoddolite juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu
bangunan bertingkat.
3
koordinatnya ditentukan dari titik yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengukur
semua jarak dan sudut dalam poligon.
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk polygon segi
banyak yang dimulai dari suatu titil awal dan diakhiri pengukuran kembali ke titik semula
sehingga akan membentuk segi banyak. Polygon tertutup memberikan pengecakan pasa sudut-
sudut dan jarak tertentu. Polygon biasanya digunakan untuk pengukuaran titik lentur,
bangunan sipil berpusat, pemukiman, jembatan dan lainnya.
2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum theodolite ini adalah:
untuk mengetahui bagaimana mengoperasikan alat untuk pengukuran ( theodolite )
untuk mengetahui serta mempelajari bagian – bagian yang ada di theodolite
untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, beda tinggi dan menentukan koordinat
titik
Mempelajari cara mengunakan theodolite.
untuk mengetahuai dan memahami dengan baik sebagaimana menggunakan alat,
mengukur polygon, mengolah data.
4
2.3 Peralatan
2.3.1 Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan memperhatikan sudut mendatar maupun sudut tegak pada permukaan
tanah. alat ini biasanya digunakan seorang ahli juru ukur yang ingin menentukan tinggi
tanah dengan akurat karena alat ini dapat membaca sudut setiap permukaan tanah pada
angka satuan detik/sekon.
2.3.2 Statif
Statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti
theodolite alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran
ketinggiannya. Statif atau tripod ini terdiri dari bidang level kepala statif, sekrup
pengunci, tali pembawa, sekrup penyetel dan kaki statif.
5
2.3.3 Rambu ukur
Rambu ukur dapat terbuat dari kayu campuran alumunium yang diberi skala
pembacaan, Ukuran lebarnya 4cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan
angka dari meter, desimeter,sentimeter,dan milimeter.
2.3.4Kompas
Dalam pengukuran kontur ini kompas difungsikan untuk mencari arah utara
untutk titik koordinat awal
2.3.5 Meter
Dalam pengukuran Thedolite alat ini difungsikan untuk mengukur ketinggian alat
(jarak alat dengan permuakaan tanah) dan digunakan untuk mengukur jarak dari suatu
titik ke titik tertentu.
7
4. Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
5. Arahkan pesawat ke arah utara dan nol set piringan sudut horizontal dan kunci
kembali dengan memutar sekrup piringan bawah.
6. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horizontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan
biasa untuk bacaan muka.
7. Dengan posisi pesawat tetap di titik P1, putar pesawat 180º searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180º arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
Lakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa
untuk bacaan muka.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P4 akhir dan lakukan pembacaan sudut
horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan
belakang.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik poligon berikutnya hingga
kembali lagi ke titik P1.
10. Lakukan juga pengukuran untuk detail yang ada dengan membaca sudut
horizontal dan vertikal dengan bacaan biasa.
11. Rekap semua hasil pengukuran jarak yang didapat.
8
4. Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (A,B,C), maka
caranya adalah:
a. Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B .
b. Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga
gelembung nivo bergeser ke tengah.
c. Putarlah teropong 90º ke arah garis sekrup C
d. Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser
ketengah.
5. Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan
cara memutar teropong ke segala arah. Bila ternyata posisi gelembung nivo
bergeser, maka ulangi beberapa kali lagi dengan cara yang sama seperti langkah
sebelumnya. penyetelan akan dianggap benar apabila gelembung nivo kotak dan
nivo tabung dapat di tengah-tengah, meskipun teropong diputar ke segala arah.
9
b. Untuk titik poligon beriktnya (P2) = αP1 + 180 +β
7. Menghitung drajat desimal sudut vertikal
Derajat(D) + (Menit (M)/60) + (Detik (S)/3600
8. Menghitung healing
90 – DD
9. Menghitung jarak dan menjumlahkan jarak
a. Jarak = 100*BA-BB*COS(Radians)Healing^2
b. Total jarak = JarakP1 + jarakP2 +....jarakPn masing-masing untuk
detail
10. Menghitung beda tinggi
Jarak x TAN(RADIANS (healing)}+tinggi pesawat-benang tengah
11. Menghitung d sin α dan menjumlahkan
a. d sin α = Jarak x SIN{RADIANS(α)}
b. d sin α = d sin αP1+ d sin αP2+ ….d sin αPn masing-masing untuk
detail dan poligon
12. Menghitung keoreksi d sin α
d sin α + (Jarak : jarak x d sin α) =>Koreksi
13. Menghitung d sin α terkoreksi
D sin α – d sin α koreksi
14. Menghitung d cos α dan menjumlahkan
d cos α = Jarak x COS{RADIANS(α)}
1. d cos α= d cos αP1+ d cos αP2+… d cos αPn
masing-masing untuk detail
15. Menghitung d cos α koreksi
d cos α + (Jarak : jarak x d cos α)
16. Menghitung d cos α terkoreksi
d cos α – d sin α koreksi
17. Menhghitung x,y,z
a. XP1 = koordinat X awal + d sin α koreksi P1
b. YP1 = koordinat Y awal + d cos α koreksi P1
c. ZP1 = koordinat Z awal + beda tinggi P1
10
2.8 Langkah Ploting
1. Ubahlah x,y,z dari file excel kedalam bentuk notepad/text dokumen
2. Buka aplikasi CV3D
3. Pilih modify lalu pilih points kemudian klik import point
4. Didalam kotak dialog import point terdapat (+) lalu klik tanda tersebut,
kemudian carilah notepad/text dokumen yang telah dibuat pada langkah
pertama.
5. Setelah centang pilih PENZD lalu ok.
6. Apabila koordinat titik tidak muncul lakukan zoom extend dengan cara tekan
tombol Z+enter, E+enter.
7. Untuk memunculkan nama titik, pilih point grup properties lalu pilih point
label style kemudian pilih description only.
8. Buatlah layer untuk poligon dan detail dengan warna yang berbeda.
9. Hubungkan titik poligon untuk memastikan ketepatan hasil pengukuran.
10. Jika bentuk poligon sudah tepat, hubungkan titik-titik detail berdasarkan sketsa
hasil pengukuran. Dan jika tidak tepat, lakukan perhitungan ulang dan apabila
belum tepat juga, lakukan pengukuran ulang.
11. Lakukan semua langkah diatas juga untuk ploting detail.
11
2.5 Tabel Perhitungan
2.5.1 Tabel Situasi Pengukuran Poligon Tertutup
12
2.5.2 Tabel Situasi Pengukuran Detail Tertutup
13
2.5.3 Gambar Kerja
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan melakukan pengukuran ini mahasiswa bisa terampil dalam menggunakan alat
theodolite, membaca sudut horizontal dan vertikaal, membaca rambu, menghitung data,
menggambar, dan menyusun laporan secara baik.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
o https://www.slideshare.net/Rpbowo/laporan-praktikum-ilmu-ukur-tanah-theodolit
o http://www.intekunik.tk/2011/09/pengukuran-poligon-tertutup-terikat.html?m=1
o http://www.jasasipil.com
16
DOKUMENTASI
17